webnovel

Raja di dunia lain dengan sistem Fiksi

MC kita meninggal dan berada di kehampaan selama waktu yang tidak terhitung jumlahnya. dia sngat bosan disana tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan sama sekali bahkan tidak bisa menggerakkan tubuh astralnya. tapi sebuah suara yang memberitahukan bahwa dia akan melakikan proses reinkarnasi tetapi dengan ingatannya masih utuh dan berada di tubuh seorang raja muda

Samid_Amusuk · Anime & Comics
Not enough ratings
43 Chs

Bab 3 - Memenangkan pertempuran

"Apakah kalian ingin berkhianat "

Kataku dengan nada suara yang dingin sambil bersiap untuk menghunuskan murasame.

Awalnya aku berniat untuk melihat situasi perang sekarang sebelum memutuskan untuk bergabung sekaligus menguji pengalaman dari seorang pengguna pedang yang terkenal di Anime.

Tapi aku menyaksikan kejadian yang diluar perkiraan, sebelumnya tidak ada yang perilaku dari mereka tetapi aku melihat bahwa mereka mulai menggunakan mantra untuk membatasi pergerakan perempuan penyihir itu lalu berniat untuk menghabisinya.

Aku mengenali mereka semua, mereka adalah penyihir yang dimiliki oleh kerajaan ini tetapi sayangnya Fel tidak terlalu peduli dengan mereka.

Namun ada yang aku kenal dan itu adalah perempuan penyihir yang saat ini sedang di ikat oleh akar, nama perempuan itu adalah Alya dan aku ingat bahwa ayah dari Fel berkata bahwa Alya adalah orang yang sangat setia dan akan mengorbankan segalanya bagi kerajaan ini.

'Aku akan menyelamatkannya, lebih baik memiliki orang setia disekitarku walaupun hanya sedikit dari padanorang banyak tetapi memiliki kemungkinan untuk berkhianat'

Jadi,aku memutuskan untuk menyelamatkan dirinya dan mungkin menghabisi para pengkhianat itu.

Sepertinya semua pengalaman Mihawak mempengaruhi diriku menjadikan diriku tidak pernah mengungkapkan emosi tidak perlu dalam perang, disaat seperti ini aku sama sekali tidak bisa ragu.

"Siapa kamu? "

Tanya salah satu pengkhianat dengan panik sambil menjaga jarak dariku begitu juga dengan lainnya berusaha untuk menjaga jarak dari diriku.

Namun tidak semuanya yang berhasil dan aku bisa menimbulkan luka dari 2 orang pengkhianat.

Dengan begitu kutukan racun marasume akan mulai bereaksi. Tanda hitam mulai menyebar ke seluruh tubuh para penyihir dan menghentikan jantung mereka dan begitu mereka mati dalam waktu kurang dari 5 detik lalu tanda itu menghilang seolah tidak ada.

Mereka terkejut dan menatapku dengan ngeri bahkan Alya juga memiliki ekspresi terkejut.

"Uhh"

Alya terlepas dari ikatan dan sekarang dia bisa bergerak bebas. Sepertinya aku cukup beruntung untuk berhasil membunuh penyihir yang mengekang Alya dan membuatnya terbebas.

"Kamu siapa ?"

Sekarang gilaran Alya yang bertanya.

"..."

Aku hanya dian dan mempersempit jarak antara aku dan para penyihir lalu mengibaskan marasume untuk membuat mereka terluka karena kutukan racun dari marasume yang akan menangani sisanya.

"Ahh.."

Mereka terjatuh ke tanah dalam waktu singkat yang menandakan bahwa mereka mati.

"Kenapa, Kenapa kamu membunuh mereka "

Teriak Alya dengan ekspresi marah.

Walaupun sudah dikhianati tetapi dia masih marah kepadaku karena membunuh teman-temannya.

"Mereka adalah pengkhianat dan aku tidak pernah memaafkan pengkhianat"

Itu benar.

Karena kejadian buruk yang menimpaku memiliki unsur pengkhianatan jadi aku membenci orang yang mengkhianati diriku.

Alya masih memiliki ekspresi marah tetapi tidak bisa membantah perkataanku karena apa yang aku katakan itu benar.

Bahkan jika aku tidak membunuh mereka, hukum negara ini tidak akan pernah mengampuni mereka, apapun alasannya.

"Tapi apakah kamu harus membunuh mereka? "

"Lebih baik membunuh mereka dalam satu serangan dari pada membiarkan hukum kerajaan yang menanganinya"

Aku tidak perlu menjelaskan lagi tentang hukuman bagi pengkhianat.

Pengkhianat akan dipenggal di depan banyak orang dan itu agar membuat peringatan bagi orang-orang.

Walaupun aku membenci pengkhianatan tetapi aku tidak suka melihat pemenggalan dan jika bukan karena pengalaman dari Mihawk maka aku akan muntah sekarang setelah apa yang aku lakukan.

Aku harus berterima kasih.

"Sebaiknya kamu memulihkan manamu, setelah itu bantu menghadang musuh aku akan melawan mereka "

Setelah mengatakan itu ku pergi dari atas benteng menuju ke arah pintu yang sebentar lagi akan terbuka dengan paksa.

Aku berdiri dibalik pintu sambil mengeluarkan Masamune dari sarung pedang.

"Aku masih sedikit kaku dengan pedang bahkan dengan pengalaman mihawk aku perlu melatihnya agar gerakkanku lebih baik.... Karena itu aku akan menggunakan perang ini untuk mengasah keterampilan pedangku dan membuat namaku terkenal sambil menghilang kan rumor tentangku"

Perang ini membuatku mendapatkan tiga keuntungan dalam satu waktu. Keamananku lebih terjamin dengan baju zirah gemini dan kemenanganku terjamin dengan adanya marasume.

[Baju Zirah Gemini memiliki kemampuan untuk memulihkan stamina dan luka host dengan menyerap mana dari udara atau Host menggunakan mananya sendiri. Selain itu, ketahanan baju Zirah gemini dapat mengabiakan kerusakan dari senjata peringkat dibawah A dan hanya peringkat A dan di atasnya yang dapat menggores atau memotongnya, namun Baju Zirah gemini akan pulih secara otomatis ]

Dapat dibayangkan betapa OP nya armor ini. Mungkin di dunia ini hanya beberapa yang memiliki Armor se OP ini.

"Kenapa kamu tidak maju ke medan perang"

Aku berbalik untuk melihat bahwa itu adalah Alya, sepertinya dia sudah lebih baikkan.

"Percuma, walaupub aku maju Gerbang pasti akan di hancurkan jadi aku lebih memilih menunggu di disini"

Alasan lainnya adalah aku ragu bahwa diriku baik-baik saja dengan melompat dari tembok setinggi 7 meter mengingat gerbang ditutup dan dengan bertarung di dalam lorong maka pemanah ataupun Penyihir tidak akan bisa membidikku.

Lebih baik aman dari pada menyesal.

Alya tidak mengerti dengan jalan pikiranku, tapi aku sama sekali tidak repot-repot untuk menjelaskan kepadanya karena Gerbang mulai di dobrak dan semakin keras setiap dobrakannya.

Setelah beberapa percobaan akhirnya Gerbang terbuka dan para prajurit musuh masuk ke dalam sambil berteriak gembira.

"Kita menang "

Tembok adalah perthanan terakhir dan pada saat itu hancur maka sudah di pastikan mereka menang.

"Siapa dia? "

"Armornya sangat bagus "

"Aku ingin memilikinya"

"Aku juga "

Aku mengabaikan mereka dan mulai berlari ke arah mereka namun karena kecepatan lariku hanya biasa, tubuhku lemah jadi mereka mudah untuk mengantisipasi.

Mereka sudah mengangkat senjata mereka dan mengayunkannya kepadaku, lagi pula aku tidak berpikir untuk mengandalkan kecepatan saya.

Marasume peringkat S berarti selama armor berada di peringkat A dan dibawahnya akan sangat mudah untuk menembus, memotong dan menusuknya.

Tujuanaku adalah tentu saja membuat luka tapi juga untuk berlatih.

Aku menghindari yang di arahkan ke dadaku dengan jarak yang tipis dan aku mengayunkan marasume untuk melukai paha prajurit itu.

Tanda hitam mulai menyebar dengan cepat dan langsung membunuhnya, tapi tidak ada yang memerhatikan dirinya karena rekan-rekannya sedang berusaha melancarkan serangan kepadaku.

Hindari, lukai, hindari, lukai.

Itu adalah siklus yang aku lakukan tetapi karena tubuh ini masihlah lemah, ada beberapa serangan yang mengenai Armor tetapi bahkan tidak bisa meninggalkan goresan.

Karena itu aku menjadi lebih berani dan terus maju, aku merasakan bahwa gerakkanku menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, karena pengalaman Mihawk aku dapat merasakan perbaikanku yang cepat.

Dengan cepat satu persatu atau dua per dua tentara musuh mulai berjatuhan dengan tanda hitam di tubuh mereka sebelum menghilang dengan cepat.

Gerakkanku menjadi lebih lincah, lebih tajam dan lebih mematikan.

Aku menghindari serangan dari arah kananku dengan mudah dan melukai tenggorokannya.

"Uukhhh"

Dia memegang tenggorokannya dan kepalanya menjadi menjadi hitam lalu terjatuh ketanah.

"Monster... Monster, dia adalah seorang monster"

"Monster"

"Aku ingin pulang"

Melihat kemampuanku dan diriku yang sama sekali tidak pernah lelah bahkan setelah lebih dari 20 menit masuk ke dalam medan perang membuat keberanian mereka menjadi menyusut dan ketakutan mulai terlihat.

Puluhan hingga ratusan, aku sudah membunuh sejumlah besar dalam waktu kurang dari satu jam, tubuh dari teman-teman mereka tergeletak sepanjang lorong yang memiliki panjang 25 meter dan lebar 10 meter.

Mereka berlari meninggalkan lorong dengan kecepatan mereka. Prajurit yang dibelakang sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, orang-orang yang kabur hanya meneriakkan kata monster, Lari ada monster, aku ingin hidup dan sebagainya.

[Kamu sudah menanam benih ketakutan kepada prajurit musuh sekitar seratus. Jumlah tentara musuh yang tersisa adalah 500 orang sebelumnya ada 600 ratus tetapi karena 100 orang itu adalah memiliki ketakutan kepadamu]

Terima kasih atas penjelasanmu.

Tentata yang datang sekitar 2.000 orang, itu adalah jumlah yang normal untuk kerajaan kecil begitulah menurut Sistem.

"Berapa orang yang sudah aku bunuh? "

[ 160 orang]

Jadi itu berarti bahwa aku membunuh 8 orang dalam satu menit, jika bukan karena Marsume maka aku akan sulit untuk menorehkan iti.

Aku melihat para prajurit musuh yang menatapku dengan waspada sambil menunjukkan senjata mereka.

Mereka tentu saja waspada terhadapku setelah apa yang dikatakan oleh rekan mereka.

Aku melihat sekitar dan melihat Jenderal Mada, dia memiliki luka di sekuju tubuhnya namun dia masih berdiri dan melawan para musuh, aku melihat kebelakang dan melihat bahwa ada Alya yang memiliki ekspresi shock di dalam lorong.

"Alya, bawa Jenderal Mada ke dalam dia sudah tidak dapat bertarung lagi"

"Tidak, aku baik-baik saja. Lagi pula siapa kamu"

Dengan pengalaman Mihawk aku menjadi lebih baik dalam menilai orang, Dunia One piece memiliki berbagai jenis orang, Mihawk pernah beberapa kali mengelilingin dunia dan bertemu dengan banyak orang ditambah matanya yang tajam dapat menilai orang dengan akurat.

Pendapatku tentang Mada atau pendapat daei Fel terdahulu sangat salah. Fel adalah orang yang manja dan tidak memiliki kemampuan dalam manajemen Wilayahnya jadi dia dapat dengan mudah di manfaatkan, karena ketidakmampuannya itu membuat Mada memandang rendah dirinya.

"Kamu aku mengetahuinya segera, setelah aku selesai dengan mereka"

Aku tidak menatapnya tetapi menatap kearah para prajurit musuh.

"Jika kalian masih ingin hidup maka sebaiknya kalian mundur"

' Sistem dimana pemimpin mereka ?'

[Pria dengan jubah biru yang berada ditengah diantara para penyihir dan dia berada di belakang para prajurit ]

Jika mereka kehilangan pemimpin maka semangat mereka untuk bertarung menjadi hilang.

Aku tidak ingin terus memperpanjang lama pertempuran ini karena itu aku akan mengincar pemimpin mereka.

Melihat bahwa mereka tidak mundur maka aku tidak punya pilihan lain.

Aku berlari ke arah mereka kecepatanku meningkat walaupun hanya sedikit Armor gemini memang sangat berguna. Jika aku tidak memilikinya mungkin aku akan kelelahan dan tidak memiliki stamina lagi dan merasakan sakit selama beberapa hari

Melihat bahwa aku mulai menyerang merekabm juga semakin waspada dan melancarkan serangan secara bersamaan setelah aku dalam jangkauan serangan mereka tetapi sayangnya senjata mereka sama sekali tidak tidak menembus Armor bahkan tidak ada goresan.

Aku mengayunkan marasume dan mengenai lima orang sekaligus dia bagian dada mereka menembus Armor mereka.

Mereka langsung terjatuh ketanah tapi aku tidak berdiam diri setelah mengenai mereka aku mulai melakukan serangan lainnya. Bukannya mundur aku malah melangkah maju dan mereka semakin waspada terhadapku setelah apa yang terjadi.

Sekali tebasan aku bisa merenggut 2-3 nyawa sekaligua dan dalam beberapa menit aku sudah mencapai belakang mereka dan mencari pemimpin mereka.

Jumlah penyihir mereka sekitar 15 orang tapi aku dengan mudah menemukan pemimpin karena dia menggunakan warna biru seperti yang dikatakan oleh Sistem dan juga sangat berbeda dengan lainnya.

"Aku menemukanmu... "

Aku mengatakan iti dengan nada dingin dan berlari ke arahnya.

Lingkaran sihir muncul di pemimpin itu dan api mulai keluar dari lingkaran sihir menembak ke arahku.

Aku sudah mengantisipasi serangan itu namun karena jarak yang sangat dekat dan rekasiku masih lambat aku memutuskan untuk mengandalkan Armor, aku menggunakan punggung tangan untuk menutupi bagian mataku.

Aku bahkan tidak merasakan panas sama sekali dari api tersebut.

[Selesai]

Menandakan bahwa mantra sudah menghilang, aku menyingkirkan punggung tanganku dan melihat ekspresi shock di wajah pemimpin.

'Aku ingat orang ini, Namanya kalau tidak salah adalah Juned. Jadi, menglhianati kerajaan'

Aku tidak menunggu Juned kembali pulih dari keadaan shocknya, aku langsung maju beberapa langkah dan memenggal kepalanya.

Kepala Juned langsung terjatuh ke tanh setelah itu tubuhnya menyusul.

"M-Monster"

Aku tidak peduli dan membunuh penyihir lainnya, dibandingkan dengan para prajurit konstitusi mereka rendah jadi aku bisa mendekati mereka dan membunuh semua penyihir.

Aku berbalik ke arah para prajurit musuh, mereka menatapku dengan takut,aku dapat melihat bahwa mereka gemetar.

[total semuanya adalah 251]

Aku sudah membunuh 90 orang di luar lorong itu karena aku bergerak lurus tanpa niat menghabisi semua prajurit musuh.

Selain itu, saat aku di tengah jalan mereka tidak terlalu menghadangku sehingga jumlah yang aku bunuh tidak melebihi 100 (Diluar lorong).

"Kalian bisa pergi sekarang jika tidak maka aku akan membunuh kalian semua"

Seakan mendengarkan perintah yang mereka tunggu-tunggu mereka tanpa sepatah kata langsung berlari secepat mungkin kesegala arah tetapi menjauhi kerajaanku.

Aku melihat ke arah Armorku, bahkan tidak ada noda darah sedikitpun yang menempel.

...

Aku berjalan menuju istana sama sekali tidak ada yang berani menghentikan diriku. Sepertinya kabar tentang aku membunuh banyak prajurit musuh sendirian menjadi terkenal, bahkan dijalan aku diberikan sambutan oleh para warga bahkan ada yang memanggilku.

Tapi aku suka sebutan Dark Light.

"Siapa kamu? Hanya raja dan orang-orang khusus yang bisa memasuki ruangan ini"

Aku berbalik dan melihat itu adalah perdana menteri Negara ini, Moba. Dia adalah seorang pria paruh baya gemuk, dia bahkan menatapku dengan tatapan menjijikan seperti itu.

Apakah dia tidak tahu apa yang aku capai? Tidak mungkin, dia hanya bersikap mendominasi didepanku aku dapat melihat tangannya gemetar.

Aku memiliki ide di kepalaku dan mencabut pedang Murasame dari sarung pedang, "Aku adalah orang yang ingin mengambil tahta kerajaan ini apakah kamu ingin melawanku?"

Aku menghunuskan murasame membuatnya dirinya gemetar lebih jelas.

"K-Kamu.. Apa yang kamu lakukan? Ada penjaga disini yang akan menahan dirimu karena melakukan kudeta dan mengancam aku perdana menteri"

"Apakah begitu? Jika iya, maka panggil mereka semua aku ingin melihat apakah mereka berani mengahalangi diriku "

Sebelumnya aku pikir Moba adalah orang yang licik seperti di dalam anime atau novel, tapi aku kecewa dengan hanya sedikit gertakan dia langsung menjadi takut.

Sungguh menyedihkan, dia juga tidak terlihat cerdas siapa sihh yang mengangkat pria ini menjadi perdana menteri.

Seakan mengejek diriku aku memiliki ingatan muncul bahwa Fel sendiri yang mengangkat mereka.

'Aku menjadi semakin kesal dengan Fel sebelumnya, dia hanyalah orang bodoh yang tidak memiliki pengalaman'

Aku jadi tidak mood lagi untuk bermain - main dengannya jadi aku membuka helm.