webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Sindiran

"Tapi setelah gue liat sikap kalian. Kayanya anggapan itu bener. Satu circle itu biasanya sifatnya nggak beda jauh. Yang satu pelakor, pendongeng handal, and suka playing victim. Eh ternyata yang lain gampang kemakan hoax. Solid banget sampe temennya udah jelas salah masih aja di belain. Emang ya bener kalo ada punya masalah sama satu orang biasanya yang maju sstu circle. Haduh haduh emang ya jaman sekarang mah," Mbak Manda menggeleng gelengkan kepalanya tidak habis pikir, "Itu yang katanya udah kuliah udah kerja kenapa pikirannya masih kaya abg sih? Cildish banget. Nggak semua yang di lakuin temen lo itu bener. Dan kalo temen lo salah tapi masih lo belain. Lo jadi ikut salah,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com