webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Salon

Aksara duduk tenang menunggu Nathalie di sebuah salon langganan gadis itu. Sudah dua jam ia duduk di sana kebosanan namun kekasih cantiknya tak kunjung menunjukkan tanda tanda jika sudah selesai akan urusannya, mengubah gaya dan warna rambut.

Pemuda itu kemudian memilih meraih ponselnya, sedikit merasa risih akan beberapa gadis yang terang terangan menatapnya. Di saat bersamaan, terdapat panggilan masuk dari Arjuna. Aksara menaikkan sebelah alisnya  sesaat sebelum menerima panggilan itu, "Halo?"

"Dimana?"

"Nganterin Nath nyalon. Kenapa telfon?"

"Liat Karin nggak?"

"Ya nggak lah lo kata gue nyokapnya? Cari aja di rumahnya palingan juga si sana,"

"Nggak ada tuh kata tante dia lagi main sama Nathalie gitu. Tapi Nathalie lagi sama lo terus dia kemana dong?"

Aksara mengedikkan bahu acuh, "Cari selingkuhan kali,"

"Sembarangan,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com