webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Rumah Maya

Nathalie dan yang lainnya mengikuti Maya memasuki kediaman gadis itu. Rumah besar yang kini berubah menjadi modern house. Kata Maya, mereka pindah ke rumah ini sudah sejak satu bulan yang lalu. Nathalie bahkan tidak habis pikir, jarak dari gerbang rumah Maya hingga terasnya membutuhkan waktu satu menit menggunakan mobil. Bayangkan saja seluas apa halaman rumah Maya yang juga terdapat air mancur, taman, hingga air terjun buatan. Rumah Maya benar benar tidak ada tandingannya, "Asli ini mah May kece banget rumah baru lo," seru Karin seraya berdecak kagum, "Seriusan ini mah rumah lo bener bener ya. Emang dasar orang kaya ya astaga,"

"Lo jangan kelihatan norak gitu dong Rin. Malu maluin gue sebagai temen baik lo tau nggak," jawab Angel malas, "Lagian jangan mulai norak deh lu Rin. Ah elah biar keliatan ga kampungan dikit gitu loh,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com