webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Packing

Nathalie duduk di ranjangnya, memperhatikan sang ibu yang tengah menyiapkan barang barangnya untuk besok, "Cuma lima hari Ma, nggak usah banyak banyak,"

Tante Nara menoleh lalu mengangguk, "Pokoknya jangan sape lupa pake jaket. Di puncak pasti dingin banget. Nanti kamu kedinginan kalo nggak pake jaket,"

"Iya mama tenang nanti Nath pake jaket kok,"

"Pinter anak mama," Tante Nara tersenyum, menutup koper milik putrinya sebelum berjalan mendekati gadis itu, "Jaga kesehatan ya,"

"Iya mamaa. Mama dong yang harusnya jaga kesehatan kan mama kerja terus,"

Tante Nara terkekeh kecil, mengusap surai Nathalie gemas, "Iya sayang. Duh nggak kerasa anak mama udah gede aja ya. Nath kalo suatu saat mama nggak ada, kamu ke papa ya nak? Papa orang baik, papa yang bakalan jaga Nathalie,"

"Mama kenapa ngomong gitu? Papa sekarang udah pergi. Nath seneng karena sekarang papa nggak gangguin kita lagi,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com