webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Marah

"Raka plis Raka dengerin gue," Maya mengikuti Raka ketika pemuda itu memasuki kamarnya di villa ini, wajah gadis itu tampak begitu pias, menyesal, dan putus asa, "Raka dengerin gue,"

Raka berbalik, menatap keluar ruangan sebelum dengan kasar menutup pintu kamarnya hingga berdebum, "Mau lo apa lagi May? Nggak cukup lo malu maluin gue dengan ngeroasting Nathalie sesuka lo itu hah? Mikir May lo bukan anak kecil. Mikir gimana akibat dari tindakan lo itu. Tuhan ngasih lo otak bukan cuma buat pajangan doang,"

"Iya Ka iya maaf gue salah Ka plis maafin gue. Tolong jangan batalin perjodohannya Ka. Gue nggak mau keluarga gue bangkrut Ka. Gue nggak mau jatuh miskin,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com