webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Kamar

Seperti yang di katakan ibuk, mereka kini tidur dalam kamar ibuk dengan dua ranjang yang di satukan. Tepatnya hanya Mbak Mia, Mbak Manda, Karin, dan Nathalie. Karena jelas para lelaki akan tidur di ruang tengah bersama sejumlah camilan yang bahkan sudah berserakan sejak tadi, "Gue tadi dapet kiriman masker nih. Kalian pada mau maskeran nggak. Nggak skincarean kan malem ini jadi pake masker aja," tawar Mbak Manda seraya meraih sebuah paper bag dari meja di samping tempat tidur, "Bagus banget ini maskernya kalian harus cobain deh. Tipe kulit normal, kering, atau berminyak juga tetep bakalan nyaman nyaman aja pake ini. Asli deh seriusan,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com