webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Berdua

Nathalie dan Aksara berjalan mendekati lift lantai tujuh yang terbuka. Segera memasukinya tanpa pikir panjang, "Kadang aku takut kalo liftnya tiba tiba macet terus kita kejebak di dalemnya sendirian,"ujar Nathalie sesaat sebelum pintu lift yang mereka

tumpangi tertutup.

"Itu kenapa aku bilang sama kamu stop baca creepypasya. Kamu pasti pernah baca creepypasta tentang lift lift itu kan?" tebak Aksara seraya mengus keras, "Nggak baik baca creepypasta keseringan. Nanti kena ke mentalmu loh,"

"Ya bener sih cuma ya gimana aku kalo gabut suka baca creepypasta di google kok. Kece kece tau aku suka banget," jawab Nathalie yang justri bertentangan dengan ucapan Aksara, "Lagian aku nggak separno itu kok. Aku kan cuma takut kalo liftnya macet. Yang terburuk lagi adalah liftnta jatuh ke bawah sana,"

"Nah kan pikiranmu itu. Itu jelas ga bagus. Itu pasti gara gara keseringan baca creepypasta," Aksara menghela napas panjang, "Pikiran mu itu seharusnya nggak sampe situ,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com