webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Arjuna dan kesedihannya

Arjuna terus berlari, di lapangan kompleks perumahan tempat ia tinggal. Lapangan itu tidak begitu luas, namun tidak juga sempit. Pas pasan.

Napas Arjuna sedikit tersendat, faktor ia jarang berolahraga karena memang jadwalnya selalu padat.

Arjuna tidak tahu lagi ingin melakukan apa untuk menyalurkan kesedihannya. Menangis sudah ia lakukan sejak lama. Namun rasanya masih saja sesak. Terlebih tetika ia melihat saat abah di kuburkan tadi. Ia masih belum bisa mengikhlaskan abah, dan juga mungkin dalam jangka waktu yang panjang ia belum bisa mengikhlaskannya.

Sakit. Dadanya berdenyut nyeri ketika Arjuna mengingat abah. Suara abah, wajah abah, kata kata abah, semuanya terngiang di kepalanya. Kenangan itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com