webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Anarkis

Alice menggertakkan giginya, gadis itu mengeluarkan sebuah pisau dari balik cardigan yang ia gunakan. Maya sedikit melotot, menatap khawatir pada Karin. Sedang yang di tatap masih terlihat tenang. Sama sekali tidak terlihat khawatir. Masih menatap datar pada Alice yang justru semakin mengepalkan tangannya karena emosi. Lantas Alice melompat, menerjang tubuh Karin, menancapkan pisau di tangannya pada lengan kiri bagian atas adim kelasnya itu. Karin sama sekali tidak berniat menghindar. Gadis itu hanya menarik napas panjang. Sakit. Namun ia sudah sering mendapatkannya jadi tidak terlalu masalah. Darah mulai menetes deras, cairan itu sedikit menyembur hingga mengenai tangan dan pakaian Alice sontak membuat sang empunya berteriak.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com