webnovel

Trapped on your Shadow

Soeun as. Princess Sienna

Sunghoon as. Prince Sean

------

Alunan musik opera memenuhi ruangan besar nan megah dengan dekorasi bertabur swaroski di setiap sudutnya. Puluhan pasang manusia berdasa dengan anggun selaras dengan lantunan irama dibarengi dengan vocal sopran yang menambah suasana sakral. Tak terkecuali seorang gadis bergaun lilac di tengah kerumunan itu.

Gaun yang tak berlebihan namun tetap anggun membuatnya terlihat mencolok diantara germerlap emas dan perak. Topeng bervariasi lace yang senadan dengan gaun yang dipakainya menutupi sebagian paras cantik gadis itu membuatnya tak mudah dikenali, terlebih ini adalah pesta dansa pertamanya, ah lebih tepatnya pesta topeng.

Gadis itu menggenggam tangan bangsawan gagah tak dikenal, berdansa dengan anggun sambil bertatapan dengan manik hazel dibalik topeng navy yang dikenakan pria itu. Aroma leather yang menyeruak mampu membuat gadis itu candu.

Tangan gagah yang melingkar di pinggang ramping sang gadis menariknya untuk lebih dekat. Pria itu membisikkan beberapa kata dengan suara rendahnya membuat si pemilik indra terhipnotis. Tangan yang semula tergegam lembut berubah menjadi cengkraman erat, menarik tubuh mungil sang gadis menjauh dari kerumunan.

Gadis itu, Sienna berlari kecil mengikuti langkah lebar dari kaki jenjang si pria yang membawanya ke sebuah labirin beratap langit berbintang dan bulan purnama yang begitu indah. Lahkah demi langkah kedua insan itu menyusuri jalan sempit dikelilingi tembok dedaunan yg tinggi hingga membawa mereka tepat di pusat labirin yang menyuguhkan pemandangan air mancur dengan arsitektur megah.

Pria jakung itu menghentikan langkahnya, kembali meraih pinggang ramping Sienna dalam dekapannya. Tanpa melepas topeng yang menyembunyikan identitas mereka, pria itu meraup lembut bibir ranum milik gadis di dekapannya.

Sienna membulatkan mata terkejut, nafasnya yang semula bergemuruh menjadi tercekat. Sejenak detak jantungnya berhenti berdetak hingga lumatan yang dilakukan pria itu membuatnya tersadar. Seketika ia memejamkan mata, tangan mungilnya pun dengan spontan mencengkram erat lengan pria yg mencumbunya.

Lengan kekar pria itu mengangkat tubuh ramping Sienna, mendudukkannya di tembok pembatas air yang lebih tinggi agar lebih mudah memperdalam ciumannya. Seperti candu, saat pasokan oksigennya berkurang pun Sienna tidak berniat mencekal kenikmatan yang disuguhkan pria tak dikenal itu kepadanya.

Dari jarak sedekat itu, aroma leather yang kuat milik pria itu semakin menyeruak, membuatnya semakin candu dengan setiap sentuhan yang diberikan pria itu kepadanya. Semakin dalam dan semakin dalam percumbuhan mereka hingga suara ledakan kembang api mengejutkan keduanya dan membuat tautan bibir itu terlepas. Sienna yang terkejut pun sontak membuka matanya lebar-lebar.

Saat itu, ruangan besar dengan dominasi warna Shaphire menyambutnya. Sienna terduduk di ranjang Queensizenya dengan pikiran linglung. Bayangan tentang malam singkat dengan pria asing yang beberapa hari ini berhasil menyita seluruh pikirannya kembali berputar, bahkan hingga muncul di mimpinya. Sampai saat ini pun Sienna tidak tau bagaimana rupa pria gagah itu, namun ia ingat betul bagaimana suara rendah dan aroma parfum yang membuatnya candu.

Sienna masih belum beranjak dari duduknya, pandangannya kosong, pikirannya berlarian entah kemana hingga ia dikejutkan oleh suara gebrakan pintu besar yang dibuka dengan kasar, mempakkan seorang wanita paruh baya dengan gaun mewah dan detail yang berlebihan khas nyonya bangsawan eropa. Wanita paruh baya itu berjalan cepat sambil mengangkat roknya, menampakkan wajah kusut dan memerah sebagai pertanda bahwa ia tengah kalap dengan emosinya.

Sienna membuang nafas kasar, sedetik kemudian suara menggelegar dari perempuan yang menerobos masuk ke kamarnya itu memenuhi seluruh ruangan. Suara itu mampu untuk membuat telinga siapapun menjadi berdarah tapi tidak untuk Sienna, ia sudah terbiasa mendengan sumpah serapah yang keluar dari mulut wanita yang berstatus sebagai ibunya itu.

"Apalgi alasanmu kali ini Sienna? kau ingin membuat ibumu ini malu? tidak ada alasan yang akan ku terima hari ini. jika kau masih bersikap kenanakan seperti ini, Ibu akan mengirimmu ke penjara bawah tanah dan mengikatmu bersama ular. Jangan membuat usaha ibu membesarkanmu 20 tahun ini sia-sia. kau mengerti?" Sienna bisa melihat kali ini ibunya benar-benar murka, namun ia masih tak terima dengan apa yang dipaksakan wanita itu kepadanya.

"Bu, kau benar-benar ingin menjual anakmu satu-satunya ini?"

Sebuah tamparan cukup keras Sienna dapatkan di pipi kirinya tepat saat ia menyelesaikan perkataannya.Tidak pernah Sienna bertanya selancang ini kepada satu-satunya keluarga yang dia miliki itu, namun sungguh, ia sudah muak dengan segala ambisi ibunya yang hanya menganggapnya aset dan tiket untuk menaikkan kelasnya diantara para bangsawan negri itu.

"Menjual katamu? berani sekali kau. Kau pikir selama ini aku membesarkanmu hanya dengan udara dan tanah hah? mana balas budimu? Asal kau tau Ibu melakukan ini untukmu. Apa yang salah dari ini? Jika kamu mau, kau akan hidup dengan limangan harta yang tiada habisnya dan kau akan dipuja oleh semua orang, bahkan para dewa akan tunduk padamu rubah licik" Sienna mengepalkan jemarinya di balik selimut tebal yang masih menutupi setengah dari tubuhnya. Kepalanya hampir meledak, ia benar benar muak.

"Bukan kehidupan seperti itu yang aku inginkan bu" Dona mengangkat tangannya hendak menampar wajah putrinya lagi, namun ia urungkan. Ganti vas porselain di atas nakas yang menjadi sasarannya. Dibantingnya vas itu ke lantai marmer kamar Sienna hingga terpecah menjadi berkeping-keping. Karena bantingan yang sangat keras, serpihan vas itu mencuat hingga melukai tangan Dona.

Badan Sienna bergetar menyaksikan hal itu, matanya mulai berkaca-kaca. Belum pernah ia melihat ibunya semurka itu. Selama ini, saat sedang marah, Dona hanya mendumal dan mengeluarkan segala sumpah serapah yang sangat tidak layak keluar dari mulut bangsawan tersohor sepertinya, namun hal itu masih mampu ditahan oleh Sienna. Tetapi kali ini berbeda, Dona sampai melempar barang yang selalu dianggapnya berharga hingga melukai tangannya.

Beberapa saat kedua manusia di dalam ruangan besar nan mewah itu terdiam, berkutat dengan pikirannya sembari mengatur nafas yang bergemuruh karna amarah, satu lagi sedang dengan sekuat tenaga menahan agar tak ada air yang keluar dari matanya. Setelah suasananya cukup tenang, Dona kembali melontarkan beberapa kata.

"Cepat bersihkan dirimu dan temui ibu di bawah" Dona berjalan cepat keluar dari kamar Sienna dan menghilang di balik pintu tanpa menutupnya. Sienna hanya bisa terdiam pasrah dan menuruti kemauan Ibunya.

Sienna tau, kekeras apapun dia mencoba untuk menentang Dona, semuanya akan sia-sia. Ibunya itu sangat tegas dan mutlak dengan keputusannya, namun Sienna hanya ingin mencoba. Bagimanapun Sienna adalah satu-satunya keluarga yang dimiliki Dona begitupun sebaliknya. Setelah Ayahnya meninggalkan dunia, semua kerabat dari pihak Ayahnya memutuskan hubungan dengan mereka. Namun dengan usaha Dona, mereka tetap menjadi bangsawan tersohor yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

.

#kingdom #AU #Parksungso

Rianykim_4336creators' thoughts