webnovel

QIELLA

Tidak ada yang tau dibalik ceria nya gadis kecil itu terdapat luka yang sangat menyakitkan. Apakah aku bisa bahagia Setelah semua kebohongan terungkap? Dan apakah aku bisa memaafkan mereka orang yang selalu aku aku percaya dan sayangi. - Qiana Lettice Xander - semakin gue tau tentang dia semakin ingin melindunginya. -Ellard Beal Dalbert- sejauh apapun dan selama apapun kebeneran itu disembunyikan suatu saat akan terbuka dengan dengan sendiri nya. Ya seperti pepatah sejauh apapun tupai melopat pasti bakal jatuh juga.

liaaamhr · Fantasy
Not enough ratings
165 Chs

Marah

Malam berganti pagi begitu kesedihan seorang gadis kecil itu berubah menjadi senyuman mungkin moodnya kembali membaik mungkin karna kemarin malam diajak refreshing oleh Ellard.

Pagi ini Qia kembali sekolah ia juga sudah sangat merindukan para sahabat-sahabat nya dan suasana sekolah.

Langkah kecil gadis tersebut terus melangkah menuju kelasnya sampai seseorang memanggil nya.

"Qiana? kamu sekolah disini juga?"   tanya seorang lelaki tersebut .

"Siapa ya? Iya aku sekolah disini tapi kamu siapa ya?" Qia menjadi bingung lantaran ada seorang lelaki mengenalinya tapi ia tidak tau.

"Kamu lupa? ini aku Reno temen kamu dulu waktu SD tapi sayang aku harus pindah jadi gak tetanggaan sama satu sekolah lagi sama kamu" lirih lelaki tersebut.

Qia kaget lantaran ia bisa kembali bertemu lagi dengan teman kecil nya, Qia sangat dekat dengan Reno sampai rumah Reno seperti rumah kedua nya.

"RENO!! ini beneran kamu?" Qia menepuk pipi nya dan tak lama memutari tubuh Reno ia juga memutar kepala Reno dengan memutar pipi kanan reno lalu diputarkan lagi ke sebelah kiri.

"Ini beneran nyata kamu beneran Reno mana kamu ganteng banget Reno hihi manis juga," kekeh Qia dengan menatap Reno dengan mata polos nya tak lama Qia langsung memeluk Reno karna sudah bertahun - tahun tidak bertemu membuat nya sangat merindukan Reno.

Saat dua orang asik dengan obrolan hangat mereka, ada seseorang yang sedari tadi hanya menatap kesal. Dia adalah Ellard, ia sangat membenci momen yang dilihatnya membuatnya mengepalkan tangan dengan rahang yang mengeras.

Ellard berjalan menuju kelasnya dengan perasaan emosi. Padahal ia sengaja datang lebih awal karna ingin menyambut Qia yang mulai sekolah lagi tapi niatnya terhenti lantaran pagi-pagi sudah mendapatkan pemandangan yang menyakitkan hatinya, rasanya ia ingin memukuli lelaki itu karna berhasil menyentuh Qia. Karena tidak ada satu pun lelaki lain yang boleh mendekati ataupun menyentuh Qia kecuali dirinya sendiri.

Ellard yang ingin duduk di kursi menendang kursinya dahulu dan sukses membuat semua teman kelas tak lupa sahabat nya menatap ke arah Ellard.

"Lo apa - apaan Ellard masih pagi udah buat masalah aja untung jantung gue kagak copot gara-gara lo!" ucap Farrel yang duduk sebelah Ellard.

Ellard hanya diam dengan pandangan lurus ke depan dan tangan masih mengepal di bawah mejanya.

Farel yang jengah dengan sahabat nya ini akhir nya menepuk pundak Ellard.

"Lard lo kenapa? Lagi punya masalah ya? Gapap cerita aja," tapi Ellard hanya menggeleng kan kepala nya.

Tak lama kemudian Qia masuk ke kelas dan membuat heboh kelas lantaran sahabat - sahabat nya teriak histeris sambil memeluki nya.

"AHH ITU QIA GUYS!" Teriak Clra dan menunjukkan jari nya kepada Qia, padah ia baru saja ingin memasukan sosis bakar ke mulut nya tapi terhenti saat matanya menatap seseorang dari pintu.

Clara langsung berlari mendekati Qia dan sahabat nya yang lain.

"Qia kita kangen banget sama kamu tau gak. Rasanya dunia ini mau runtuh kalo gak ada kamu di samping kita," hiperbola Clara dan membuat sahabatnya memutar mata malas melihat drama sahabatnya yang satu ini.

"Apaan sih Clara kalimat lo hiperbola banget mending main drama aja sana udah cocok. Mana wajah lo dramatis ngedukung banget," jengah Bella dengan tingkah Clara.

"Bella kamu aja yang gak pernah sweet sama siapa pun! bawaannya judes terus, oh iya kan tontonannya bukan romansa tapi psikopat! pantes jomblo awett hahahha," tawa Clara yang mengejek sahabat nya sukses membuat Bella emosi.

"CLARA SIALAN LO!" marah Bella yang ingin memukul Clara namun dihentikan Darla.

Karena sudah sangat muak dengan perdebatan unfaedah sahabatnya membuat Darla harus turun tangan menghentikan semua ini takutnya makin menjadi-jadi.

"CUKUP! bukan nya Qia masuk di sambut baik-baik ini malah ribut buat mood hilang aja padahal masih pagi," Darla yang sangat kesal dengan tingkah dua sahabat nya ini.

Saat Qia digandeng berjalan oleh Darla untuk duduk Qia menatap Ellard yang menatap nya sebentar namun Ellard langsung membuang muka membuat Qia mengernyitkan dahi kebingungan.

Saat Qia sedang duduk Qia kembali menatap Ellard yang duduk disampingnya hanya bedah barisan saja tapi Ellard bukan membuang muka saja tapi membelakangi Qia. Sampai bel sekolah berbunyi yang artinya jam pelajaran dimulai Ellard tidak melirik apalagi menatap Qia apalagi mengusilinya seperti biasa hanya fokus ke depan atau ke arah berlawanan dari tempat Qia duduk.

Sampai jam istirahat pun Ellard masih diam tak seperti biasanya yang selalu menggangu Qia dengan melepar kertas kecil atau penghapus tapi dengan wajah datar tak seperti melakukan apapun, Qia yang bingung akhirnya ingin menghampiri Ellard.

"El kamu kenapa?" tanya Qia yang menghapiri meja Ellard namun bukan nya menjawab Ellard pergi ke luar kelas meninggalkan Qia.

Rasanya ingin menagis, Qia sangat sedih karna perlakuan Ellard hari ini kepadanya seperti ada yang hilang.

...

Sudah terhitung lima hari Ellard terus begitu mendiami Qia seperti tidak mengenal satu sama lain membuat Qia jadi tidak bersemangat entahlah seperti ada yang hilang. Katakan Qia seperti sudah terbiasa dengan Ellard atau apapun yang ada pada Ellard.

Qia menunggu Ellard di depan kelasnya ia sedang duduk dikursi panjang, berharap ia bisa kembali berbaikan dengan nya walau Qia tidak tau salahnya dimana.

Ellard melangkah memasuki area sekolah namun dia melihat Qia sedang duduk di kursi depan kelasnya seperti sedang menunggu seseorang.

Ellard sebenarnya tidak tega atau lebih tepatnya tidak tahan mendiami Qia apalagi mengacuhkan nya tapi Ellard masih kesal dengan kejadian tersebut bahkan masih teringat jelas dipikiran nya.

Saat Ellard ingin masuk kelas langkah nya terhenti saat tangan nya di cengkal Qia. Ellard menatap tajam mata Qia  ingin melepaskannya namun Qia makin mencekal dengan kedua tangan nya.

"Lepasin tangan gue!" ucap Ellard kesal namun Qia malah menggelengkan kepala dan malah makin memperat cengkalannya di tangan Ellard namun sia-sia tenaga Ellard lebih kuat jadi sangat mudah melepaskan cengkalan tangan Qia.

Namun Qia tak habis cara dia menghadang Ellard dengan merentangkan kedua tangan di depan pintu kelas.

Ellard yang jengah dengan tingkah Qia akhirnya berlari meninggalkan Qia tapi bukannya hanya melihat Qia malah mengikuti Ellard pergi.

Sampai saat Qia menatap anak tangga yang lumayan tinggi ia ragu ingin melanjutkan atau tidak. Tak lama Qia akhir nya berlari menaiki anak tangga tersebut yang terhubung ke rooftop sekolah.

Qia yang lelah berlari akhirnya sampai juga di rooftop dan melihat Ellard berdiri dan menatap langit-langit dengan pandangan kosong.

"El.." Qia menepuk pundak Ellard dan sukses membuat Ellard menolah kepada nya.

"Lo ngapain disini ngikutin gue!" bentak Ellard yang membuat Qia kaget pasalnya dia tak pernah dibentak apalagi Ellard yang membentak nya.

"Lo kenapa sih Qia makin ngeselin banget jadi orang tau gak!" bentak Ellard lagi.

Ellard melangkah maju dan Qia melangkah mundur karna takut, ia baru sekali ini melihat Ellard membentak nya dan sangat marah kepadanya.

Qia tidak tau langkah nya mau membawanya kemana karna dia terus berjalan mundur. Sampai salah langkah dan membuat...

"ELLARDDD!!!"

....