1 Senin,18 juni 2018

Malam itu sedang hujan saat aku menggenggam tangan dingin nya yang telah kaku Bersimbah darah,

Aku bingung dengan apa yang Telah aku lakukan.

Hanya karena aku melihat Angel jalan dengan Ryan aku pun merasakan cemburu yang luar biasa,

Sehingga akhirnya aku pun bertengkar hebat dengan Angel.

Dia sebenarnya telah menjelaskan bahwa mereka hanya pergi untuk menjenguk Putri,

Seorang teman mereka yang sakit.

Tapi emosi yang menguasai ku tidak bisa terbendung lagi sampai akhirnya aku menampar Angel,

Dan dia pun terhempas agak jauh karena kuat nya tamparan ku.

Sehingga saat Terjatuh,

Belakang kepala nya menghantam sudut tempat tidur,

Dan seketika itu pun aku langsung terdiam saat dia terbaring tidak berdaya.

Kamar nya yang remang-remang malam itu karena padam nya listrik membuat ku hanya bisa melihat tubuh nya dengan samar-samar di lantai saat itu.

Dengan perlahan aku pun menghampiri sambil memanggil nya pelan,

"Sayang?

Kamu baik-baik saja?

Aku minta maaf,

Aku sudah terlalu emosi sehingga menampar mu."

Tapi semua telah terlambat,

Dia telah tiada.

Aku pun secara perlahan mendekati tubuhnya dan menggenggam tangan nya yang kaku erat-erat,

Sambil terus Mengatakan betapa menyesal nya aku,

Berharap dia akan mendengar nya dan bangun.

Walaupun aku tahu semua hal aku lakukan tidak akan berguna,

Aku hanya Berharap pada sesuatu yang mustahil untuk bisa Terwujud.

Kamar itu telah menjadi saksi bisu

Dengan perasaan begitu hancur dan luapan emosi yang masih tersisa tadi,

Hati Dan pikiran ku pun mulai bergejolak.

Aku sadar bahwa aku yang telah membunuh pacar ku, Angel.

Tapi hati ku mulai menyangkal hal tersebut.

"Rey, ini bukan salah mu. Ini semua salah Ryan! ".

Tiba-tiba aku mendengar suara tersebut dari dalam hati ku.

"Kau tidak menginginkan hal ini terjadi,

Dia lah alasan kalian berdua bertengkar.

Ini salah nya! Dia lah yang membunuh Angel. "

Aku pun langsung Terdiam sejenak.

Terfikir oleh ku tentang pemicu awal mula nya pertengkaran aku dan Angel tadi,

"Memang karena dia kami pun bertengkar,

Dia lah yang telah membunuh pacar ku. "

Aku pun mulai menggeturu sendiri di sebelah Tubuh kaku pacar ku.

Luapan emosi pun mulai kembali merasuk diriku,

"Iya memang dia. Si brengsek itu! Tunggu saja,

Aku akan membunuh nya!! " .

Akal sehat ku seketika pun mulai menghilang,

Digantikan oleh pemikiran-pemikiran yang tidak masuk akal.

Aku pun melakukan penyangkalan luar biasa kepada diri ku sendiri,

Dengan percaya bahwa Ryan lah pembunuh yang sebenar nya,

Bukan aku!

Perlahan aku pun berdiri dan sejenak meratapi tubuh Angel yang telah tak bernyawa itu,

"Tenanglah sayang, aku akan membalaskan dendam mu.

Aku akan membunuh laki-laki brengsek itu untuk mu. "

Setelah mengatakan hal itu,

Aku pun langsung pergi meninggalkan Mayat Angel sendiri di kamar asrama nya.

Malam itu aku langsung bergegas pergi meninggalkan kota Shakti untuk menghilangkan jejak ku untuk sementara,

Karena aku tahu saat pemeriksaan rutin asrama esok pagi akan menjadi sangat heboh.

Dan aku tahu setelah polisi melakukan olah tkp,

Aku akan menjadi tersangka utama ,

Karena terlalu banyak Bukti dan juga jejak sidik jari ku di kamar Angel.

avataravatar
Next chapter