webnovel

5| Kelas A

Setelah acara pembukaan semester baru... kami berlima melihat papan pengumuman.

Untuk mengetahui dimana kami akan ditempatkan. Aku tidak terlalu penasaran dimana kelasku karena aku sudah tau bahwa kami berlima akan ditempatkan dikelas yang sama yaitu kelas A.

"Putri Tantrum" panggil si Violet padaku...

"Iya ada apa? "jawabku nan bertanya.

"Kita dikelas yang sama" ucap Violet.

"Horee... Putri Nura dan Putri Yeren berteriak gembira kita bersama Teetti ucap Liyana"

"Elizabett pun menyaut bukan kalian saja aku dan kalian berada dikelas yang sama" sedikit cemberut karena tidak diajak dalam kesenangan tadi.

"Yah maaf-maaf Putri Elizabett sebagai ucapan maaf bagaimana kalau kita rayakan saja"... ucap Liyana.

"Ide bagus tuh" saut Teetti.

"Bagaimana Dyah apa kamu mau ikut? " ucap Violet padaku.

"Yaah itu tidak buruk asalkan aku masih bisa baca buku-buku tanpa terganggu" ucapku sambil ekspresi berfikir.

"Tenang saja Dyah kita buat di Academia ini jadi pengalaman yang menarik, Okay " Clink seakan dimatanya penuh bintang dengan harapan yang menggebu-gebu padaku.

"Baiklah Violet aku akan ikut, lagian ini untuk perayaan kita semua"ucapku.

"Aku akan ikut ikut ikut " saut Elizabett setelah diriku berbicara.

"Yosh!!! kita adakan di mansionku" ucap Liyana.

"Nona aku akan persiapkan segala sesuatunya dengan cepat" ucap Sinta.

Sinta itu adalah pelayan pribadinya Liyana, anggap dia tangan kanannya. Seperti aku yang memiliki Nelia disisiku yang siap tanggap padaku.

"Kuserahkan ini padamu Sinta" ucap Liyana pada pelayannya.

"Sinta biarku bantu" ucap Nelia.

"Agh tidak perlu Nelia "ucap Sinta.

"Sinta biarkan kami membantu" ucap Hanum, Sarah dan Vika. Mereka ini pelayannya Putri Violet, Teetti dan Elizabett.

"Sinta jika banyak yang membantu maka akan mudah untukmu jadi biarkan mereka ikut membantu" ucap Putri Liyana.

"Baiklah jika itu pandangan anda nona, aku akan dengan senang hati menerima kebaikan kalian" ucap Sinta ditujukan ke pelayan lainnya.

"Kami akan masuk kelas dulu" ucapku kepada kak Ne.

"Siap putri Dyah, aku dengan yang lainnya akan pergi mempersiapkan pesta tehnya" setelah pulang nanti kami akan menunggu diluar.

"Okay kak Ne... " ucapku sambil tersenyum..

Kami berlima akhirnya masuk kelas dan yang kulihat ruangan kelas ini luas tapi tidak ada satupun murid selain kami berlima.

"Ara ara apa kita salah kelas" ucap Violet dengan ekspresi khasnya yang manis.

"Bagaimana ini? " ucap Elizabett dengan wajah khawatirnya.

Elizabett ini mudah tersinggung dan dia juga mudah panik.Violet dia orangnya cukup ceria dan ekspresinya yang manis dengan kekhasannya, apabila diriku cowok pasti dia ku jadiin istri idaman pikirku haha kutertawa dalam lubuk hatiku.

Tapi aku tidak bisa mengekspresikannya sekarang ini aku dalam mode cewek dingin yang terlihat menawan didepan pandangan cewek lain... wkwk pikirku.

Kalau Liyana dia ceria, tegas juga serius dia cocok jadi komandan kalau kupikir. Si Teetti dia terlihat dingin sepertiku dan jarang memulai pembicaraan.

"Tenang saja kita tidak salah ruangan kok, ayo kita duduk" ucap Liyana .

"Menurutku juga begitu, kita sudah ditempat yang benar" saut Teetti.

"Ayo Dyah kita duduk bersebelahan "ucap Violet.

"Ya ya putri Violet... "ucapku.

"Dyah jangan panggil aku putri Violet okay" sambil menunjukan jempolnya padaku.

"Kenapa tidak dengan panggilan itu?"tanyaku.

Violet menjawab " Karena kita teman jadi cukup panggil aku Violet saja Okay" sambil menunjukan jempolnya lagi dan tambah jempol ditanganya yang lain dengan matanya yang penuh sinar.

Liyana juga menyaut "Itu berlaku denganku kalian semua"

"Begitu juga denganku" ucap Elizabett dan diikuti putri Teetti "Anooo aku juga panggil saja Teetti tak perlu pakai putri".

"Baiklah kita sudah sepakat"ucap Liyana dengan mendekatiku dan menaruh tangannya diatas bahuku.

Akupun tersenyum kepada mereka "Baiklah"

"Yeee" dengan ceriannya Violet mengangkat satu tangannya yang mengepal itu.

Tak lama seorang wanita berkacamata dengan topi kerucutnya seperti penyihir sesungguhnya masuk kereuang kelas.

"Hallo kalian sepertinya sudah akrab sekali"

ucap wanita itu.

"Selamat kalian sudah masuk di Academia Bina Tantrum ini, aku adalah wali kelas kalian selama di Academia ini, nama ibu adalah Sasa"

"Waah dia Sasa" ucap Teetti dengan tiba-tiba.

Akupun bertanya pada Violet siapa itu Sasa.

"Dia itu penyihir garis depan yang populer dibenua ini"ucap violet.

"Hai hai " ucap Sasa sang penyihir.

"Tolong diam dulu, ibu akan memberikan jadwal pelajaran pada kalian untuk hari pertama ini dan untuk pelajaran akan mulai dilaksanakan besok, jadi untuk sekarang ibu akan memilih diantara kalian yang menjadi ketua kelas A ini"

"Bu Sasa kenapa kita tidak memilih dengan undian suara terbanyak saja" Ucap Liyana.

"Baiklah ibu setuju dengan pendapatnya Putri Liyana"

"Bu kenapa ibu tau namaku?" ucap Liyana.

"Ya jelaslah ibu tau"

"Baiklah ibu akan bagi kertas, kalian cukup menulis nama siapa yang akan jadi ketua kelas, dilarang menengok ok"

"Baik bu... " saut kami semua.

"Umm aku akan tulis Liyana karena dia terlihat cocok dimataku untuk mengemban tugas ini"ucapku dalam hati.

"Baiklah silakan dikumpulkan kedepan biar ibu mulai hitung suara"

Kami semua maju kemeja depan / meja guru dan meletakan kertas yang sudah kami tulis dengan nama yang akan dipilih.

"Ibu akan mulai perhitungan, sebelum itu Liyana bantu ibu untuk menulis hasilnya"

"Siap bu... " ucap Liyana.

"Oke ibu mulai, yang pertama suara yg terpiloh adala.... "

"Dyah"

"Hehh aku?" Akupun sedikit terkejut mendengar namaku.

"Liyana"

"Masih ada harapan bukan aku... "itu yang kupikirkan tapi...bukan seperti yang ku inginkan.

"Liyana"

"Aku merasa lega"

"Dyah"

"Dyah"

"Eeeeeeehhhhh" teriakanku cukup keras hingga Bu Sasa dan temanku menengokku semua.

"Ada apa Dyah? "ucap Violet.

"Tidak ada apa-apa hanya saja kenapa bisa aku" ucapku.

"Kalau begitu sudah ditentukan yang menjadi ketua adalah Dyah dan wakilnya Liyan...Sekarang ibu akhiri untuk hari ini karena pelajaran dimulai besok. Ibu harap besok jangan ada yang telat. "

"Baik bu"saut kami semua.

"Dyah mohon kerjasamanya" ucap liyana.

"Mohon kerjasamanya juga "ucapku dan ku juga mengatakan didepan yang lain juga "Violet, Elizabett dan Teetti mohon bantuannya ".

"Tenang saja Dyah pasti kubantu kok yang memilih kamu kan aku..."sambil tersenyum.

"Kami akan membantu kalian berdua"ucap Elizabett dan Teetti.

"Terima kasih kalian semua" ucapku bersaama Liyana.

"Ngomong-ngomong tadi yang memilohku siapa saja selain violet? "tanyaku dengan penasaran.

"Itu aku" Liyana.

"Aku" Elizabett.

"Jadi kalian juga huufft...." aku menghela nafas sejenak.

"Jadi yang memilihku kamu Dyah dan Teetti juga"ucap Liyana.

"Iya begitulah"ucapku.

"Huum " angguk Teetti.

"Baiklah aku sedikit bahagia karena ada yang memilihku" dengan cerianya Liyana.

"Ayo kita segera kemansionku, mungkin sudah selesai penataannya"ucap Liyana.

"Yo yo yooo" Elizabett dan Violet dengan penuh semangatnya"

"Ayo sebelum itu aku ingin membeli sesuatu ditoko dekat pasar" ucap Teetti.

"Aku ikut Teetti...ada yang ingin kucari ditoko peralatan sihir "ucapku.

"Aku ikut juga" ucap Violet.

"Aku akan langsung kemansion untuk melihat persiapannya... , aku ikut denganmu" ucap Elizabett.

"Baiklah nanti kita ketemu dimansion, harap jam empat sore sudah sampai dimansion"ucap Liyana.

"Okay" ucap mereka berdua Teetti dan Violet.

Pesta teh putri biasanya tidak sederhana seperti minum teh pada umumnya tinggal minum saja gitu...

Pesta teh putri biasanya lebih elegan dengan tata kramanya dan ada acara makan bersama, selain itu sebelum tengah malam akan diisi acara yang menarik seperti menari bersama.