webnovel

Tidak peduli siapa dia

"Meminta maaf?!."

Tanya laki-laki tersebut kepada gadis dihadapannya itu.

Seketika Sky Andaram mencoba menahan tawa iblis nya agar tidak pecah.

"Kau tidak tahu siapa aku?"

Tanya laki-laki tersebut kepada Zahra.

mendapat pertanyaan seperti itu dari laki-laki tersebut seketika membuat gadis tersebut mendengus.

"Memang nya kau siapa? Malaikat? Tuhan? kalau kau hanya bagian dari butiran di lantai yang terlihat begitu kecil dari atas langit, maka aku tidak harus mengenali diri mu dan berteriak Yah aku mengenal mu"

Barisan jawaban yang dilontarkan gadis dihadapannya itu seketika membuat Sky terkejut.

"Apa?"

Laki-laki tersebut jelas terkejut setengah mati mendengar jawaban gadis tersebut.

"Kau bilang apa?"

"Aku berharap orang tua mu tidak diperlakukan dengan cara yang sama, kenapa anak-anak di kota besar sangat mengerikan? apa kah orang sekarang mengenyampingkan soal pendidikan tata Krama yang baik untuk anak-anak nya?"

Zahra mencoba untuk menahan kemarahannya.

"Kita tidak memiliki kesalahan disini, mobil di depan tiba-tiba berhenti dan Mobil dibelakang tiba-tiba menabrak"

Zahra bersikeras berkata jika mereka sama sekali tidak bersalah, dia tidak ingin perempuan yang ada di sampingnya itu mengaku salah padahal jelas-jelas mereka sama sekali tidak bersalah.

"Zahra itu bukan masalah, kita akan..."

"Bu apakah karena kita bukan orang besar, harus mengalah? anak muda seperti dia akan menginjak Kepala kita karena mau mengakui Kesalahan yang tidak pernah kita lakukan sama sekali"

Kali ini Zahra jelas membantah, dia bukan orang yang suka berdebat, tapi untuk tata Krama dia menomor satukan hal tersebut.

"Minta maaflah sekarang"

Gadis tersebut kembali bicara.

Sky terlihat mengeram, wajah laki-laki itu benar-benar memerah saat ini, dia rasanya ingin sekali mencengkeram wajah gadis yang ada di hadapannya itu dan berkata berani-beraninya kamu pada diriku, apa kamu tidak tahu siapa aku?!.

tapi dia tidak bisa melakukannya karena tiba-tiba handphonenya berdering dan ketika dia menyadari siapa yang menghubunginya seketika dia menahan segala macam emosinya.

Sky menunjukkan jemari telunjuk kanan jya kearah Zahra sembari tangan kirinya mengangkat panggilan tersebut.

"Aku akan membuat perhitungan lain kali pada mu"

ucap laki-laki tersebut sembari mengancam gadis yang ada di hadapannya.

dia tidak sempat lagi meneruskan perdebatan mereka, lagi-lagi tersebut buru-buru langsung berbalik dan masuk ke mobilnya.

"Yakkk"

Zahra berusaha untuk mengejar langkah, tapi wanita disampingnya langsung menghentikan langkah kakinya.

"Zahra kamu cari mati dengan nya, nak"

Ucap perempuan tersebut dengan penuh kecemasan.

Dia pikir anggaplah hari ini merupakan hari sial untuk dirinya, kenapa belum sampai harus berurusan dengan putra keluarga Andaram.

Sky Andaram, siapa yang tidak mengenal laki-laki berjuluk manusia angin tersebut, dia bergerak persis seperti angin puting beliung, begitu dingin dan lincah, tidak bisa di atur dan bergerak sesuka hati, berurusan dengan Sky sama saja cari mati, ketika laki-laki tersebut tidak menyukai seseorang maka dia akan mencari orang tersebut hingga ke ujung dunia.

"Kau tidak akan baik-baik saja setelah ini, nak"

Ucap wanita tersebut pelan.

"Aku tidak takut pada nya, aku benci saat orang-orang muda tidak menghargai orang yang lebih tua, bi"

Jawab Zahra pelan.

"Tapi kamu menghadapi orang yang salah, kita sebaiknya bergegas pergi dari sini sebelum orang-orang nya mencari informasi soal kamu"

wanita tersebut buru-buru menarik lengan Zahra , membawa gadis tersebut agar segera pergi dari sana.

dia berpikir semua jelas tidak baik-baik saja.