webnovel

Putri & Putra

My dear lovely... Did you remember me? Arkana Cahaya Putra? Arkana Cahaya Putra. Seorang anak remaja sekaligus ketua osis disekolahnya. Semua berjalan seperti biasa tapi tidak setelah ia mendapatkan mimpi aneh dimana mimpi itu membawa ia kepada sebuah kejadian masa lalu yang selalu ditutupi kedua orang tuanya Miasyah Arika Putri. Seorang remaja putri yang cantik jangan diragu kan lagi. Tapi mempunyai masa lalu yang Kelam dan bahkan hampir mengorbankan nyawa seseorang. Di Sma nya kali ini, ia dipertemukan kembali dengan masa lalunya. Bintang Alex Dirga. Seseorang yang ada dibalik masa lalunya putri. Kemudian kembali ingin menghancurkan kehidupan putri Apakah putra berhasil mencari tahu masa lalunya itu? Apakah putri juga berhasil mencegah masa lalu terjadi? Dan apakah yang terjadi kepada mereka bertiga? "Gw sekarang udah tau semua!" "Hah?! Apa yang bisa lo lakukan putri?" "Gw nggak akan biarin itu terjadi lagi!"

ErinSyafitriani159 · Teen
Not enough ratings
4 Chs

Mimpi

"put, penggang tangan gw put, pengang cepat!"

"gw nggak bisa tra, gw udah nggak kuat lagi"

"put, gw nggak bakalan biarin lo jatuh di mata gw, lo kuat put! cepat pegang tangan gw!"

Putri dengan sedikit tenaganya, berhasil memegang tangan putra dengan erat lalu putra menariknya ke atas

"putri lo nggak papa kan"

"nggak kok gw nggak papa tenang aja. Yuk sekarang kita-"

"mo kemane kalian? tunggu dulu. Gua belum selesai ama kalian berdua" ucap seseorang dari belakang mereka

"mau lo apa si lex? Lo mau bunuh putri?" Tanya putra geram

"nahh lo tau tuh"

1...2…3

Dar dar dar

Bunyi nyaring pistol itu membuyarkan pikiran dan seakan waktu terhenti dengan cepat. Putri tidak merasa kesakitan padahal tembakan itu tertuju padanya. Kemudian ia melihat seseorang yang memeluknya. Dia lah putra yang sekarang tak berdaya lemah di dekapan putri.

"tra…putra..PUTRA" tangisan putri pecah sudah ketika melihat orang itu adalah putra.

"tra lo jangan mati tra…!"

"PUTRA!'

Suara teriakan mimpi membangunkan putra dari tidurnya. Putra terbangun dengan keringat dingin,mengingat mimpi itu. Seakan itu pernah terjadi dimasa lalu yang kini akan terulang kembali. Tapi ia tak ingat apapun setelah ia sadar dari kecelakaan 2 tahun yang lalu.

"tidak, tidak mungkin itu gw kan?" Tanya putra kepada dirinya sendiri dengan perasaan campur aduk. Ia hanya duduk termenung menatap kearah jendela pagi. 'Sekarang baru pukul 3 pagi' gumannya lalu diam dan tak bisa tidur. Yang terpenting sekarang adalah ia harus menenangkan dirinya sepagi ini.

Sekarang jam sudah berdetik kearah 5 pagi. Putra menyiapakan dirinya dari jam 4 pagi hingga sekarang ia sudah siap dengan tas maupun dirinya hari ini. Ia kembali melihat jendela besar lalu tertuju pada sebuah benda berkilauan berwarna gradasi ungu dan putih. Ia tak yakin itu sebuah kamera atau benda miliknya dan kemudian mengambil benda itu.

'sebuah buku diary' gumannya heran. Ia bahkan tak pernah memilik buku diary apalagi warna ungu putih. Tapi ia akui bahwa ia menyukai warnanya. Dengan rasa penasaran akan yang tertulis didalamnya, ia membawa buku itu lalu duduk dan menbaca di kursi kamarya. Rasa penasarannya luntur seketika melihat halaman pertama diary itu, kosong tak bernoda hitam.

Ia kemudian membuka halaman belakang diary itu dan mulai membacanya dengan diam.

"putri? Gw nggak yakin punya temen namanya putri dah?" Ucap gw sendiri bertanya siapakah itu putri. Kenalin gw Arkana Cahya Putra. Biasa dipanggil arkan, kan, kana terserah lah. Tapi biasanya keluarga gw manggilnya Putra. Jadi panggilan 'putra' itu gw khususin buat orang terdekat gw aja termasuk sahabat gua tentunya, dio dan revan.

Gw lirik kearah jam tangan dan bener aja udah jam 5.30. menyebalkan. Gw harusnya udah turun dari jam 5. Gegara buku diary aneh itu gw jadi telat setengah jam. Gua dengan cepat menuruni tangga menuju lantai bawah untuk sarapan. Gua ternyata udah ditunggu sama bokap dan nyokap gw.

"Pagi ma, pa" sapa putra

'pagi juga tra" sapa ayah putra, David

"pagi juga putra, makan dulu nihh sarapannya seblum berangkat!" sapa ibu putra, rena

"iya ma. Oh iya mama sama papa belum berangkat?" Tanya putra

"belum sayang. Buktinya masih ada disini mama sama papa. Sekarang papa ganti. Semuanya berangkat jam 6 setelah sarapan." Ujar rena sambil duduk dikursi meja makan tersebut.

"ouh gitu" jawab putra

"yukk mari makan!" ajak david, lalu mereka bertiga makan dengan lahap tanpa bersuara hingga selesai menghabiskannya.

"yaudah tra, mama sama papa berangkat dulu ya. Assalamualaikum" salam rena kepada putra.

"Assalamualaikum" salam david juga

"iya ma,pa hati hati. Waalaikumussalam. Putra juga mau berangkat" jawab putra lalu menyalimi tangan david dan rena. Mereka bertiga pergi berbarengan dengan tujuan yang berbeda. David dan rena dengan mobilnya dan putra dengan motornya.

"Assalamualaikum" salam putra

"Waalaikumussalam… yoiii broo." Jawab sahabatnya dio

"Waalaikumussalam…" Jawab Revan

"Ada kabar apa hari ini?" Tanya putra yang baru saja duduk dikursinya

"belum tau bambank.kite juga baru datuang. Kalau lo mau dapet info silahkan Tanya pak kepsek atau nggak waka.kurikulum atau nggak tanya-" Jawab Dio

"ett dah lu tinggal bilang belum ada info susah amat. Pake ngomong panjang kali lebar ett" Sela revan

"yaudah kek ribet lu"

"lu yang kyk cewe ngomong panjang bener"

"dri pada lu kyk om om"

"dih kok gua. Lu lah"

"dihh lu lah"

"lu!"

"lu!"

"Lol bat dah! dasar lu pada berdua. Gw yang kyk cewek dan gw yang kyk om om. ett ya" Ucap putra menghentikan dio dan revan

"dih apaan sih tra" jawab dio

"dih apaan lo. aneh" sambung revan

"dah makanya lo bedua diem nape"

Karena omongan putra mereka memang diam lewat mulut tapi tidak dengan tubuh mereka yang masih bergelut satu sama lain. Memang begitu Mereka. Yang pertama Dio renandra

Dio ini memang agak abstrud dan kocak ditambah gila. Dijuga suka jail kepada siapa pun bahkan guru pun pernah jadi korbannya. Contohnya saja Pak Didin guru sejarah sekaligus Walas mereka yang sedang berulang tahun kala itu. Sebagai Seorang Dio renandra tak jail itu bukanlah dia. Dan karena itulah ia merencanakan sebuah prank sekaligus suprice dari mereka.

Flash back ultah pak didin

Pak didin dengan wajah semangat mendatangi kelas mengajarnya pagi ini. Kelas XI IPS 2 sekaligus kelasnya dia.

Tuk tuk tuk

"Assalamualaikum" salam pak didin

Sontak saja pak didin langsung kaget saat kelasnya kosong tak berpenghuni. Ia terheranheran akan kejadian hari ini. 'ini pada kemana to' ucapnya dalam hati. Dengan berat hati ia pergi meninggalkan kelas dan pergi keruang guru. Salah satu guru disana yang lagi jamkos bu anida bertanya pada pak didin.

"lah pak didin, kok nggak ngajar?" tanya bu anida

"nggak bu lagi lembur" jawab pak didin lesu

"kok lembur pak? Bukannya sekarang ada jamnya?" tanya bu anida heran sambil menunjuk jam ngajar pak didin di dinding informasi khusus guru.

"gimana mau ngajar bu? Muridnya aja kagak ada. Anak-anak saya pada tau kemana. Saya mau alfa in juga nggak tega. Soalnya saya tau mereka pada masuk tadi dijam bu nifa. Masa jam saya doing yang mereka pada entah berantah kemana?" curhat pak didin dengan lesu sambil menatap satu titik lurus kedepan.

"ouh gitu pak. Yang sabar ya pak." Jawab bu anida lalu duduk ditempatnya.

Sedangkan pak didin masih terus saja lesu dengan apa yang terjadi. Ia berharap hari ini lancer dan penuh gembira karena ini hari ultahnya tapi saying taka da yang membahagiakan justru sedih melandanya.

^^^^

Sore harinya ketika pak didin ingin pulang dengan motor besarnya,seorang anak kecil memanggilnya dengan menarik bajunya.

"Ada apa dek?" tanya pak didin

"pak, bapak ikut saya dulu ya pak" ajak anak kecil itu

"emang mau kemana?" tanya pak didin penasaran

"ikut aja dulu pak.yuk pak" ajak anak kecil itu.

Pak didin dengan rasa penasaran ia ikuti anak kecil itu hingga berhenti disebuah taman dengan hiasan bertuliskan 'HAPPY BIRTHDAY PAK DIDIN' . Air mata bahagia pak didin tak terasa jatuh dari matanya. Ia bahkan tak mengira semua akan terjadi seperti ini. Dari belakang pak didin, anak Kelas XI IPS 2 datang dengan salah satu membawa kue ulang tahun plus lilinnya.

"Selamat ulang tahun pak didin!" ucap mereka serentak

Pak didin yang masih terpaku kaget hanya bias mengucapkan" terima kasih" kepada Anak kelasnya yang sudah memberinya suprice dihari sebahagia ini.

"tiup dulu dong pak lilinya" ucap dio sebagai penyeru suprice ini.

"iya pak tiup dulu" ajak yang lainnya.

Mereka semua menghampiri pak didin lalu ia meniup lilinnya dan semua bertepuk tangan.

"pak maaf ya pak kami udah sering buat bapak kecewa atas sikap kami yang bar bar,suka nyeleneh, nggak tau malu dan masih banyak lagi pak. Terima kasih bapak telah menjadi wali kelas kami yang penyayang, perhatian, serta sangat mengerti kami. Terima kasih ya pa katas semua jasa jasa bapak. Kami tidak akan pernah melupakan jasa bapak. Selamat ulang tahun pak didin" ujar Revan sebagai ketua kelas.

"iya bapak juga terima kasih kepada kalian semua yang telah hadir dalam hidup bapak yang kalian tau sendiri gitu. B aja. Terima kasih kepada kalian semua yang telah mengisi,mewarnai hari hari bapak dengan sikap kalian yang semangat dan penuh keluacuan disetiap harinya. Terima kasih ya semuanya." Ujar pak didin.

"yaudah yuk potong kue aja sekarang makan bareng bareng!" ajak pak didin.

Mereka semua makan kue bersama ditaman itu.

"tapi btw siapa nih yang merencanakan ini semua. Kalian kan tau kalau bapak bias alfain kalian semua kalau kalian nggak masuk kelas? Siapa nih biang keroknya?" tanya pak didin penasaran

"DIO PAK!" jawab semua srentak mengarah ke dio. Dio hanya bias menunjukkan kedua giginya dihadapan semua.

"Ya maaf pak heheheh tapi bapak seneng kan?...wkwk" cengir dio

"iya seneng sih cuman nggak boleh diulangii lagi ya. Untuk dio dan juga semuanya oke" ujar pak didin

"Iya pak" jawab mereka semua

"yaudah yang lalu biarkan berlalu. Sekarang udah jam setengah 6 sore. Ntar pulang bias maghrib bahkan malam. Yaudah yuk kita pulang" ajak pak didin

"tapi sebelum itu foto dulu yuk pak" ucap berbarengan Nisa dan dena yang sudah stand by dengan kamera

Semua warga kelas XI IPA 2 berkumpul ditengah bersama dengan pak didin dengan melingkari pak didin. Dengan background tulisan 'HAPPY BIRTHDAY PAK DIDIN' mereka berfoto ria. Lalu mereka pulang dengan senyum cerah termasuk pak didin.

Back to Topik

Meskipun terbilang absurd parah tetapi kalau soal pelajaran jangan ditanya. Ia tak pernah bermain main dengan pelajaran yang ada di sekolahnya. Lain halnya dengan Rian Langit Diandra. Ia adalah seorang yang tegas, jujur dan ramah. Selain itu dia juga punya sifat dan sikap kepemimpinan, karena itu ia dipilih menjadi Ketua kelas di KELAS XI

"ehh gw mau ke toilet dulu ye" ujar putra

"yoi sop"

Sementara putra ke toilet ternyata ada berita yang menghebohkan satu kelasnya bahwa akan ada murid baru hari ini. Tapi tak ada yang tahu dia siapa,dri mana ia, dan apa jenis kelaminnya, Semuanya begitu rahasia. Mia yang biasanya tau paling pertama soal apapun disekolah dan membocorkannya,sekarang hanya bisa diam begitu yang lain.

Putra kembali dari toilet dan duduk dikursinya dengan raut wajah kebingungan. Ia melihatkepada kedua sahabatnya yang sedang duduk termenung seperti memikirkan sesuatu.

"woi, lu pada ngapa dah?" tanya putra.

"nggak ngapa traa. Kita semua lagi pada banyangin bagaimana wujud dari murid baru besok" jawab revan menjelaskan

"ouh. Lah ada murid baru besok?" tanya putra kaget

"iya tra."

"lah emang si mia nggak tau soal murid baru itu?" tanya putra

"nggak beb kuhh cinta manisskuhh. Nggak ada yang tau soal ini murid baru disini termasuk mia sekalipun. Makanya kita bingung sayang." Jawab dio

"najis lo. Jan kek gitu apa ett. Jadi nggak ada yang tau?"

"iy iya tra,wkwkw canda."

"_-.wkwkw"

Disebuah kamar bergradasi biru putih, dengan pena yang menari-nari oleh tanganya,ia mulai menulis didalam buku kecil berwarna putih ungu.

Dear my lovely…

Hii..

Akhirnya besok telah tiba

Tiba dimana akhirnya akan kumulai lembaran baru

Disekolah yang baru

Dimana akhirnya akan kupijakan kakiku disana

Sebagai seorang siswi dengan segudang kekurangan

Yang berusaha menemukan kebaikan dan kebahagian

Dari seseorang yang selama ini kurindukan

Yang berusaha juga membanggakan keluarganya

Dimana disanalah tempat dimana aku akan mengejar mimpi

Dimana akan ku rajut masa depan

Masa depan yang akan ku gapai

Suatu hari nanti…

Thanks my dear

Yeey welcome to my chanel... ehh salah

welcome to my story

so bagaimana rekasi kalian saat baca Bab Pertama ini?

mohon maaf bangett guys... kalau misalkan ada yang typo atau gimana

maaf juga kalau ada kesamaan nama. mohon dimaafkan yaa

I hope you like it ^^

and thanks

see you in the next chapter

bye bye

ErinSyafitriani159creators' thoughts