webnovel

Putri mimpi pelindungku

kekuatan leluhur tak dapat di hilangkan, ia akan mencari sang pewarisnya. tak di sangka sang pewarisnya adalah...

Chubby_Queen · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

teman baru

lonceng sudah berbunyi, semua murid bergegas ke kelasnya masing-masing.

aku pun yang baru tiba di depan gerbang sekolah berlari melewati koridor sekolah menuju kelasku.

sialnya di tengah koridor sekolah ada 5 orang kakak kelasku tengah berkumpul.

mereka memberhentikan langkahku.

"mau kemana buru-buru amat?"

tanya Sam ketua geng mereka, kedua tangannya mendorong dadaku dari depan.

aku terjatuh karena dorongannya.

"bawa dia!!" suruh Sam pada temannya.

aku di seret oleh teman Sam bernama Joni orang nya besar dan hitam.

tangan besarnya yang sebelah kiri merangkul leherku dan menyeret hingga ke atas gedung sekolah.

mereka memeriksa tas hingga kantong pakaianku guna mencari uang.

yah mereka sedang memalakku.

ini sudah biasa terjadi, dan sering ku alami.

orang lemah seperti aku hanya menjadi bahan

bullian dan hinaan bagi orang seperti mereka.

bahkan ada yang lebih parah lagi, mereka sudah dua kali menjatuhkan orang dari atas gedung sekolah dan ada yang sampai meninggal. tapi pihak sekolah tak berbuat apa-apa justru menutupi kejadian ini.

mereka bebas melakukan apa pun di sekolah ini. pada dasarnya sekolah ini adalah milik ayahnya Sam.

Sam juga sering melecehkan siswi disini, ada yang sampai hamil dan ada pula yang menggugurkan kandungannya. guru muda sekalipun pernah ia lecehkan di depan kelas.

itulah Sam. orang paling bejat dan berkuasa disini. dan apalah dayaku.

~~~

Sam sudah sangat kesal dengan tingkahku yang beberapa kali ini tidak membawa jumlah uang yang ia pinta.

karena aku memang tak memilikinya, aku tahu ia tidak begitu membutuhkan uang. ia hanya mencari alasan untuk bisa menghabisiku saja. dan hari ini entah apa yang akan terjadi padaku.

"habeukk.. bak..bikkk.. Bukk.."

tinjuannya tak perlu menunggu lama lagi sudah di lesakkan ke perutku bertubi-tubi.

ia mengambil ancang-ancang lagi dan sekeras tenaga..

"haaabeukk....!!!!"

pukulannya mengarah ke wajahku, aku terjungkal dan terjatuh di dekat tepi ujung gedung.

bercucuran darah segar mengalir dari lubang hidung dan mulutku.

"ku dengar kau senang main basket?"

tanyanya di depan wajahku.

salah satu teman Sam yang lainnya sudah mempersiapkan bola basket di tangannya.

"baiklah sekarang kau diam disini, dan terimalah hadiah terindah dariku, hahah..!!"

mereka memposisikanku di tepi gedung tempat dimana Sam menjatuhkan orang dari atas gedung ini.

tangannya memegang bola basket yang siap ia lemparkan.

dan sekuat tenaga ia melemparkan bola basket itu ke arah wajahku.

"plak.."

bola itu pas mengenai wajahku, dan tubuhku ikut terdorong tersungkur jatuh dari atas gedung sekolah.

"mama.."

teriakku sekuat tenaga dibarengi air mata meratapi ajal yang akan segera menjemputku,

ku pejamkan mata dan kukatakan dalam hati.

"maafkan aku mama"

tapi siapa sangka.

ada satu bayangan yang sangat cepat, terbang ke arahku.

ia meraih tubuhku yang hendak jatuh dari ketinggian. lalu mendarat dengan perlahan dan menaruh tubuhku di atas tanah.

setelah menaruhku, bayangan putih itu melesat ke atas.

nampak kakinya menapaki dinding sekolah.

ia menemui orang-orang yang menjatuhkanku.

tubuhnya melayang lalu mendarat pas di depan Sam.

ternyata bayangan putih itu adalah seorang wanita yang seperti tidak asing lagi bagiku.

ia tersenyum sinis terhadap Sam dan temannya.

"hey siapa kau?" tanya Sam.

wanita itu tidak menjawab, tapi ia menatap tajam ke arah Sam.

Sam menatap heran wanita itu,

sang wanita mengedipkan matanya dengan lembut lalu ketika ia membuka kembali matanya. keluar sinar yang sangat menyilaukan dari mata wanita itu.

sinar itu seperti membuat Sam dan temannya terhipnotis. mereka akan mengikuti semua permintaan wanita itu.

ia meminta agar mereka melompat dari atas gedung ini. Sam juga temannya bergegas ke tempat dimana aku tadi di jatuhkan.

mereka seperti orang-orang yang akan melakukan bunuh diri bersamaan.

Sam dan temannya pun melompat dari atas gedung dan berakhir secara mengenaskan.

wanita itu melihat ke bawah dan berkata.

"nyawa di bayar nyawa"

~~~~

lalu ia kembali ke arahku, membawa tubuhku kembali ke atas gedung. ia memeluk erat tubuhku.

dipegangnya ujung kepalaku, ia memejamkan mata sesaat. ternyata ia sedang menyembuhkan lukaku dengan tenaga dalam atau ilmu sihirnya.

tubuhku merasakan suatu kehangatan yang merasuk hingga tulangku.

dalam sekejap semua luka di sekujur tubuhku hilang, kesadaranku mulai pulih kembali. tapi

aku pikir aku sudah mati.

perlahan aku buka mata.

inikah yang dinamakan kematian? terasa hangat dan damai.

dan ada seorang bidadari yang memelukku.

oh alangkah indahnya surga ini, aku langsung di sodorkan seorang bidadari yang begitu indah. hangat dan nyaman berada di pangkuannya.

"hey, kamu bidadari ya?" tanyaku pada wanita itu.

"eh sudah sadar rupanya" jawabnya singkat disertai senyuman indah.

"apa aku sudah di surga? aku harap kamu selalu bersamaku wahai bidadariku"

"hey, kamu ini ngomong apa sih? sudah ayo kita pergi ke kelas."

masih dengan setengah sadar, aku lupa dengan hal yang sudah aku alami barusan.

ia meraih tanganku, dengan ceria ia mengajakku berlari menuju kelasku.

pak Harry yang tengah mengajar di kelas menolehku.

"Maliq dari mana saja kamu?" ayo masuk dan berdiri di sini.

aku di hukum berdiri di depan kelas,

wanita cantik yang tadi membawaku juga ikut ke kelas.

pak Harry memberi tahu bahwa ia adalah murid baru di kelasku.

aku masih terheran-heran dengan wanita itu.

sepertinya aku pernah bertemu sebelumnya, tapi dimana.

sepintas aku ini ingat sesuatu.

oh yah, tidak salah lagi.

wajah wanita itu sangat mirip dengan wanita yang ada di mimpiku.

ini semakin membuatku heran.

ada apa gerangan, kenapa wanita yang ada di mimpiku kini ada di hadapanku. dan tadi itu ada kejadian apa?

...

wajah putih bersinarnya seperti sedang menghipnotis semua orang yang ada di kelas. nampak tak ada yang berkedip satu pun ketika

wanita itu sedang memperkenalkan dirinya.

mereka takjub akan keindahan dan kemolekan tubuhnya.

"Hay teman-teman perkenalkan namaku Pesona, kalian bisa memanggilku Sona. aku adalah pacarnya Maliq. oke terimakasih senang bisa berteman dengan kalian"

"apa!!!" teriak beberapa temanku memprotes kata terakhir dari Sona.

aku pun tak menyangka dia berkata seperti itu. wanita sesempurna dia mengaku-ngaku jadi pacarku.

aku juga hendak memprotes kata terakhirnya, tapi Sona menatapku memberi isyarat agar aku diam saja.

semua mata yang tadinya tertuju pada Sona, kini beralih padaku.

"hey Maliq, punya pacar baru kok diem diem aja. awas kau ya." ucap Ali teman sekelasku.

semakin tak mengerti atas kejadian ini.

"sudah sudah, Sona kamu duduk di belakang bangku kosong itu ya." pak Harry memotong pembicaraan antara kami.

Sona pun melangkah menuju kursi yang sudah di tetapkan oleh pak Harry. dan kursi itu tepat di belakangku.

"Maliq, sekarang kamu boleh duduk" perintah pak Harry.

jam pelajaran ke 3 pun di mulai.