webnovel

Putri kecilku

dahulu kala disebuah negeri nan Jai disana, hiduplah seorang putri yang baik, cantik dan pintar tapi seorang penyihir iri pada sang putri hingga si penyihir pun mengutuk sang putri, mulai sekarang, semua orang yang kau sukai tidak akan membalas perasaanmu, sayangnya kutukan itu benar² bekerja. my little princess bercerita tentang Lin Xing Chen ia adalah gadis yang mempunyai penyakit princess syndrome. sindrom ini ditandai dengan ketidakmandirian anak dalam mengerjakan hal² dasar seperti menggosok gigi,mandi, mengganti baju Bahkan makan. selain itu mereka biasanya tidak mau mendengar kata tidak" ketika menginginkan sesuatu. mereka juga mengisahkan peringatan ² yang diberikan pengasuhnya. serta hobi memerintah orang di sekitarnya dengan sesuka hati. mereka merasa bahwa mereka harus mendapatkan apa yang mereka inginkan, tidak ada kata tidak. hal ini terjadi karena mereka terbiasa ada pembantu (pengurus) yang mengurus segala sesuatu untuk mereka anak² tahunya segala tersedia, apa apa beres. Lin Xing Chen adalah penerima warisan dari ayahnya yang kaya raya. namun dibalik itu ada fakta tersembunyi ia ternyata merupakan anak haram hasil perselingkuhan ayahnya dengan wanita lain. sampai suatu ketika ayah Xing Chen meninggal kemudian ibu asli Xing Chen memberikan Xing Chen kepada ibu tirinya yaitu ibu Chen, dengan pikiran anaknya akan tubuh/hidup enak kelak jika di urus oleh ibu Chen yang kaya raya. Lin Xing Chen adalah putri tunggal keluarga Lin, pewaris Dolly grup. hidupnya sudah diatur sedemikan rupa oleh ibu tirinya ia tidak bisa bergerak bebas, hidupnya seperti burung didalam sangkar. maka dari itu, Xing Chen memiliki watak yang kurang baik, menurutnya ialah yang paling cantik dan kaya, apapun keinginannya pasti terkabul. dia juga menyebut dirinya gadis jahat. sampai ia hendak dijodohkan oleh pewaris RI Yao grup, Zheng Chu Yao. Chu Yao dengan tegas mengatakan bahwa ia tidak menyukai Xing Chen dan menyukai gadis lain, Yu yang yang. harga diri Xing Chen terluka, ia tak pernah ditolak oleh orang lain, ia selalu mendapatkan apa yang ia mau, dan ia tak akan bisa dikalahkan oleh gadis miskin seperti yang yang, karena Xing Chen lebih segalanya. lalu semuanya lebih rumit ketika Xing Chen bertemu seseorang yang memakai costum beruang dia adalah Jiang Nian Yu ternyata pertemuan dengan pemuda Jiang Nian Yu ini terus berjalan karena Nian Yu menyukai Xing Chen, terjadilah kisah cinta segitiga.

Shinta123 · General
Not enough ratings
17 Chs

pesta biliar, dari membanting ke mencium, ciuman curian

Xing Chen nekat mengumumkan pada semua orang tentang jati dirinya yang sebenarnya, bahwa dia bukan anak kandung Direktur Dolly Group.

Dia hendak bicara pada Nian Yu, tapi Chu Yao Tiba-tiba menariknya dan menciumnya di hadapan semua orang. Dia menegaskan pada semua orang bahwa dia sama sekali tidak peduli dengan latar belakang Xing Chen, Xing Chen tetaplah tunangannya.

Dia memperingatkan semua orang untuk merahasiakan masalah ini lalu menyeret Xing Chen pergi dari sana.

Sayangnya dia tidak menyadari Daniel yang merekam kejadian tadi dan langsung mengunggahnya ke medsos.

Sontak itu jadi berita hot di media. Saat nyonya Chen mengetahuinya, dia langsung memerintahkan anak buahnya untuk mencegah informasi ini menyebar lebih jauh dan mengkonfrontasi Xing Chen.

Xing Chen membela diri, dia terpaksa melakukannya karena ada seseorang yang menyelidikinya dan mengancamnya dengan bukti.

Tapi Nyonya Chen tidak mau dengar alasan apapun, Xing Chen tetap salah karena perbuatannya itu jelas bisa merusak reputasi perusahaan. Skandal yang buruk.

Xing Chen merasa kejujurannya ini jauh lebih baik daripada berkompromi dengan orang yang mengancamnya. Jika dia melakukan itu maka orang yang mengancamnya itu akan terus berusaha memerasnya dan pada akhirnya dia harus terpaksa membuat lebih banyak kebohongan demi menutupi kebenarannya.

"Bu, aku tidak akan pernah melupakan kata Bahasa Inggris pertama yang kau katakan padaku. Kebenaran tidak bisa disembunyikan untuk selamanya. Kita sudah bersama selama bertahun-tahun, apa di mata ibu aku hanya sebuah skandal?"

Bukannya menjawab, Nyonya Chen malah memalingkan mukanya dengan canggung dan mengalihkan topik, menuntut Xing Chen untuk tetap melanjutkan hubungannya deangan Chu Yao dan mengakhiri perdebatan mereka sampai di sini.

Masalah ini ternyata memang benar-benar mempengaruhi perusahaan. Tak lama setelah Xing Chen pergi, Nyonya Chen mendapat laporan bahwa harga saham mereka turun dan seorang klien mereka mendadak membatalkan kontrak.

Anak buahnya menyarankannya untuk angkat bicara mengenai skandal itu. Tapi Nyonya Chen memutuskan untuk membiarkan masalah itu dan memerintahkan si anak buah untuk mencegah perusahaan merugi lebih banyak.

Poster Xing Chen dan Ibu kandungnya tertempel di sepanjang dinding kampus. Para mahasiswa heboh menggosipkan skandal ini. Tak menyangka kalau Xing Chen yang selama ini terkenal sebagai tuan putri ternyata palsu. Yang Yang juga ikut menggosip dengan antusias.

Saat Xing Chen datang, semua orang langsung memalingkan muka darinya.  Xing Chen tak peduli dan tetap berjalan pergi dengan percaya diri.

Daniel ikut bergabung dengan para penggosip dan semakin memanaskan suasana dengan mengatai Xing Chen gadis murahan yang membohongi Chu Yao dan Nian Yu yang selama ini sangat baik kepadanya.

Xing Chen diam saja mendengarkan segalanya dari kejauhan, malah Chu Yao yang datang dengan penuh emosi merobek-robek poster-poster yang menjelek-jelekan Xing Chen dan menyatakan kalau dia tidak membutuhkan seorang putri, Xing Chen sudah cukup sempurna baginya.

Di kelas, tak ada yang mau duduk dekat Xing Chen. Tak nyaman dengan keadaan itu, Xing Chen pun memutuskan untuk pergi. Tapi tak sengaja dia bertubrukan dengan seorang mahasiswa yang baru datang sampai buku-bukunya terjatuh.

Xing Chen bersikap seperti biasanya, memerintahkan pria itu untuk mengambilkan bukunya. Tapi pria itu langsung mengejeknya habis-habisan.

Xing Chen akhirnya memungut sendiri bukunya, tapi pria itu malah semakin mengolok-oloknya dan menuduh Xing Chen membungkuk padanya.

Xing Chen dengan penuh harga diri, membela dirinya dan mengoreksi kalau dia hanya memunguti barang-barangnya yang terjatuh.

Setelah Xing Chen pergi, Nian Yu muncul melabrak pria itu dan semua orang yang menjelek-jelekan Xing Chen dan mengingatkan mereka bagaimana Xing Chen memperlakukan mereka selama ini. Tapi tak ada satupun yang mempedulikan omelannya.

Di luar, Nian Yu menemukan Xing Chen termenung sedih seorang diri. Tapi Nian Yu memutuskan untuk tetap menjaga jarak dengannya.

Xing Chen tetap datang ke latihan orkestra tanpa mempedulikan tatapan semua orang padanya. Yang Yang mengajak Xing Chen untuk ikut dengannya membelikan semua orang kopi.

Saat Xing Chen menolaknya, Yang Yang langsung berakting melas seperti biasanya pura-pura menyayangkan penolakan Xing Chen yang tidak mau mentraktir semua orang.

Xing Chen langsung mendengus sinis melihat akting Yang Yang. Saat Ja Na mengkritiknya, bahkan menuduhnya sombong dan tidak tahu malu, Xing Chen tetap membela dirinya dengan tenang.

Chu Yao datang saat itu dengan membawa serombongan koki yang membawa banyak minuman dan kudapan untuk menutup mulut semua orang.

Hanya Ja Na yang tidak sudi menerima suapan itu dan pergi. Zhou Wei buru-buru menyusul pacarnya itu dan mengkonfrontasinya.

Ja Na kesal pada Xing Chen karena selama ini dia selalu merasa dia dan Xing Chen sederajat. tapi ternyata Xing Chen itu putri palsu.

Zhou Wei menuduh Ja Na cemburu dan menyadari dirinya sudah kalah dari Xing Chen. Tak terima, Ja Na langsung menamparnya dan melabrak kepengecutan Zhou Wei sendiri yang sampai sekarang terlalu takut untuk lulus hanya karena dia belum siap meneruskan bisnis keluarganya. 

Zhou Wei bahkan tidak berani mencintainya. Bagaimana bisa dia disebut pria jika dia bahkan tak punya kepercayaan diri.

Zhou Wei tersinggung hingga dia menyatakan tak sanggup lagi menghadapi Ja Na lalu pergi.

Brengs*k! Kau berani meninggalkanku? kalau begitu aku tidak akan lagi bicara denganmu! Aku bersumpah akan mengubah nama keluargaku kalau aku sampai bicara padamu!"

Tapi sumpahnya jelas terdengar tak tulus saat dia mengucapkan segalanya dengan tangis sesenggukan. Hati Zhou Wei luluh seketika dan akhirnya kembali sambil bertanya heran, dia yang ditampar dan disumpah-serpahi tapi kenapa Ja Na yang menangis. Ja Na langsung mengusap pipi Zhou Wei, menyesali tamparannya tadi.

"Apa aku benar-benar seorang pria yang tidak bisa kau percayai?"

"Bukan begitu maksudku. Aku mencintaimu. Karena aku mencintaimu, aku ingin kau mencintaiku seorang."

"Terima kasih. Terima kasih atas pengertianmu dan bersabarlah denganmu. Karenamu, aku akan berusaha untuk jadi lebih baik, untuk menjadi pria yang baik. Karena aku juga mencintaimu"

Zhou Wei pun menc**m Ja Na. Tapi sedetik kemudian, Ja Na melepaskan diri dan mulai kesal lagi. Tadi Zhou Wei bilang Xing Chen lebih baik daripada dirinya, kalau begitu Zhou Wei pacaran saja sama Xing Chen sana.

"Aku tadi bilang kalau dia tidak buruk-buruk amat. Tapi bagiku, kau jauh lebih baik. Jika tidak maka aku tidka akan jatuh cinta padamu. Aku tidak akan putus denganmu walaupun kau memukuliku." Rayu Zhou Wei "Eh, tapi tadi kan ada seseorang yang bersumpah tidak akan bicara denganku."

"Aku cuma bercanda. Aku harus menikah denganmu dulu agar namaku ganti jadi Nyonya Zhou."

Mereka pun baikan kembali. Zhou Wei meminta Ja Na untuk tidak mengganggu Xing Chen terus, gadis seperti Xing Chen itu terkadang lemah.

Xing Chen mendatangi Meng Xi untuk menyatakan diri berhenti kuliah di kampus ini. Meng Xi menuntut alasan, apa hanya karena identitas Xing Chen.

"Jadi kau sudah mendengar gosip itu. Apa kau meremehkanku juga sekarang?"

"Apa yang mereka gosipkan tidak salah. Jika itu kebenarannya, lalu kenapa kau harus malu? Aku melihatmu sama seperti biasanya. Tapi aku akan membencimu, kau tahu kenapa? Karena kau salah paham padaku dan membenciku."

Xing Chen meminta maaf untuk itu, dia hanya cemas Meng Xi akan memperlakukannya sama seperti yang lain.

Meng Xi menasehati Xing Chen untuk menerima jati dirinya yang sebenarnya. Saat Xing Chen bisa menerima dirinya sendiri, dia tidak akan mempermasalahkan omongan orang. Jika Xing Chen tidak bisa menerima dirinya sendiri, lalu bagaimana orang lain akan menghormatinya.

"Kau gadis yang baik dan jujur. Tapi tidak semua orang sebaik dirimu. Ada orang jahat yang berusaha menyakitimu. Tapi dia tidak sadar bahwa orang yang benar-benar bisa menyakitimu adalah orang yang kau pedulikan. Pikirkanlah baik-baik tentang orang-orang yang kau sukai."

Xing Chen terharu mendengarnya. Semnagat Xing Chen kembali bangkit karenanya. Dia tetaplah Lin Xing Chen yang telah banyak berkorban demi dua ibu. Biarpun dia bukan putri kandung Nyonya Chen, tapi dia tetap ahli waris Dolly Group.

Ibu kandung Xing Chen datang ke kampus dengan memakai samaran yang jelas-jelas membuat para mahasiswa curiga padanya. Saat dia bertemu Xing Chen, para mahasiswa itu langsung mengenalinya dan mulai bergosip heboh lagi, menuduh Ibunya Xing Chen memakai jalan pintas untuk menjadi seorang ratu.

Xing Chen tak terima. Dia hendak melabrak mereka saat Chu Yao muncul dan blak-blakan mengkritik kehadiran Ibu yang hanya akan membuat masalah Xing Chen tambah runyam dan menyuruh Ibu untuk menjauh saja dari Xing Chen.

Ibu jadi menyesal dan mau pergi. Tapi Xing Chen mencegahnya dan melabrak Chu Yao, tak terima dengan kritikan Chu Yao pada Ibunya. Punya hak apa Chu Yao sampai berani menyuruh-nyuruh ibunya.

"Kuperingatkan kalian! Aku tidak peduli apa yang kalian gosipkan tentangku, tapi aku tidak akan membiarkan kalian membuli ibuku. Dia ibuku yang sudah mengorbankan banyak hal untuk memberiku kehidupan yang baik."

Dalam pembelaannya, Xing Chen mengangkat tangan Ibunya, tapi malah mendapati Ibunya memakai perhiasan mewah yang jelas menunjukkan ibunya mata duitan.

Tapi bagaimanapun, dia tetap membela Ibunya. Orang yang begitu banyak berkorban demi dirinya. jadi dia tidak akan pernah membiarkan siapapun menghina Ibunya.

Ibu langsung memluk Xing Chen dengan penuh haru tapi yang lain berlalu pergi dengan sinis. Chu Yao menyesali labrakannya tadi dan meminta maaf pada Ibu. Dia memperkenalkan dirinya sebagai tunangannya Xing Chen dan meyakinkan Ibu kalau dia tidak akan membatalkan pernikahan mereka.

Dia akan tetap menikahi Xing Chen tak peduli latar belakang keluarganya. Saking sukanya pada Chu Yao, Ibu langsung menampar lengan Chu Yao keras-keras.

Xing Chen buru-buru membawa Ibu pergi. Ibu mengaku senang, bukan cuma karena Chu Yao, tapi karena ini pertama kalinya setelah 9 tahun Xing Chen memanggilnya Ibu di hadapan publik.

"Apa itu membuat Ibu lebih bahagia daripada memiliki tas high-end?"

"Kebahagiaan yang diberikan tas, perhiasan dan uang tidak begitu berarti. Melihatmu menemukan cinta sejatimu membuatku mendapat kebahagiaan yang spesial. Kau harus mengenggamnya erat-erat. Kau harus mempertahankan kebahagiaanmu."

Xing Chen berkata bahwa dia sudah cukup bahagia dengan memiliki 2 ibu dan rumah yang besar. Ah, Ibu tiba-tiba curiga, jangan-jangan Nian Yu yang sudah membocorkan rahasia Xing Chen. Hanya Nian Yu yang tahu tentangnya.

Xing Chen meyakinkan Ibu bahwa bukan Nian Yu pelakunya, justru Nian Yu lah yang membantunya melindungi rahasianya. Xing Chen tidak sadar kalau saat Itu Nian Yu ada di belakangnya dan mendengarkan segalanya.

Saat Ibu keluar dari kampus, Nian Yu menghadangnya. Ternyata Ibu berencana menghilang dari hidup Xing Chen dan hanya pamit pada Xing Chen kalau dia mau shopping di Jepang.

Nian Yu menyarankannya untuk jujur saja pada Xing Chen, tapi Ibu bersikeras. Dia hanya akan kembali setelah Xing Chen sudah dewasa, sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri.

"Apa anda sudah mendiskusikan masalah ini dengan Lin Xing Chen? Apa anda pernah bertanya kehidupan seperti apa yang diinginkannya?"

Tapi Ibu mengklaim kalau Xing Chen belum dewasa dan tidak akan mengerti masalah seperti itu. Mendengar itu, Nian Yu memberitahu Ibu bahwa yang Xing Chen inginkan bukanlah sebuah kemewahan, melainkan sebuah keluarga. Sebuah keluarga dimana ibunya bisa melindungi dan memanjakannya.

"Bibi, Xing Chen tidak membutuhkan pengorbanan semacam ini. Rencana bibi tidak sesuai dengan keinginannya. Harapannya adalah tinggal di suatu tempat dimana dia bisa melihat bibi. Sebagai seorang anak yang telah kehilangan kedua orang tuanya, saya merasa punya hak untuk mengatakan semua ini."

Semua ucapan Nian Yu membuat Ibu menyadari perasaan Nian Yu pada Xing Chen. Ibu mengerti kepedulian Nian Yu pada Xing Chen tapi dia memohon agar Nian Yu tidak menyatakan perasaannya pada Xing Chen.

Chu Yao memang kekanak-kanakan, tapi dia jujur dan tulus. Nian Yu juga baik, tapi saat ini yang bisa membantu Xing Chen adalah Chu Yao. Hanya Chu Yao yang bisa membantu Dolly Group.

Ibu berharap Nian Yu mencintai dan melindungi Xing Chen secara diam-diam saja. Nian Yu sedih mendengarnya, tapi dia tetap berusaha tabah saat memberitahu Ibu untuk tidak cemas. Lagipula dia akan pergi ke luar negeri untuk melanjutkan studi-nya.

Xing Chen berjalan ke lokernya dengan diiringi tatapan orang-orang. Xing Chen membuka lokernya dengan sedih. Tapi saat mendapati termos sup bergambar beruang beserta sebuah surat penyemangat untuknya, semangat Xing Chen bangkit lagi. Bahkan dengan lantang dia mengumumkan kalau dia tidak peduli lagi dengan gosipan orang-orang kepadanya.

Saat hendak latihan orkestra, rekan anggotanya malah berkomplot menolak kehadirannya dan menuduhnya seorang pembohong.

Xing Chen mati-matian membela dirinya dan haknya untuk tetap bermain di orkestra ini, lagipula dia terpilih sebagai anggota orkestra bukan karena latar belakangnya tapi karena bakatnya. Para anggota tak peduli dan tetap ngotot menyatakan akan mem-black list Xing Chen.

Zhou Wei dan Ja Na datang saat itu. Mereka mencoba membuat Zhou Wei dan Ja Na memihak mereka.

Tapi yang tidak mereka sangka, Ja Na malah lebih membela Xing Chen dan menolak dijadikan alasan bagi mereka untuk membully Xing Chen.

Perdebatan mereka baru selesai saat Nian Yu datang tak lama kemudian. Dia memutar CD musik orkestra sebuah pertunjukan akhir tahun di Vienna. Banyak yang terkagum-kagum dengan musik itu dan anehnya Xing Chen tampak begitu terharu.

Nian Yu lalu menyuruh mereka mengutarakan pendapat mereka tentang musik itu dan siapa musisi yang memainkannya. Mereka memuji bakat dan teknik permainan si musisi, tapi tak ada satupun yang bisa menjawab siapa musisi-nya.

Saat semua orang mulai penasaran, Nian Yu menjawab "Lin Xing Chen."

Semua orang langsung menggosip heboh saking kaget dan tak percaya, Zhou Wei bertepuk tangan kagum untuk Xing Chen dan Xing Chen menatap Nian Yu dengan haru.

Setelah latihan usai, Xing Chen mengejar Nian Yu dan berterima kasih padanya untuk yang di kelas tadi dan untuk sup bergizi tadi.

Tapi Xing Chen juga sedih karena Nian Yu akan pergi ke luar negeri, dia tidak akan bisa menikmati sup buatan Nian Yu lagi.

Dia ingin membahas apa yang sebenarnya ingin dia katakan di toko komik waktu itu, tapi Nian Yu menolak mendengarnya, lagipula sebentar lagi dia akan pergi.

Setelah Nian Yu pergi, Yang Yang mendekati Xing Chen dengan pura-pura bersimpati.

Tapi saat Xing Chen menyindir kepalsuannya, Yang Yang balas menyindir sikap Xing Chen yang masih saja bersikap sok seperti tuan putri setelah jati dirinya ketahuan, Xing Chen masih saja belum sadar kalau Xing Chen sekarang sama seperti dirinya.

Xing Chen dengan tenang mengingatkan Yang Yang bahwa kita sendiri lah yang menentukan diri kita sendiri.

Latar belakang Nian Yu sama seperti Yang Yang, tapi semua orang menghormati dan mengidolakan Nian Yu.

"Jadi tuan putri atau jadi orang biasa, semuanya adalah pilihanmu sendiri. Yu Yang Yang, berhentilah. Karena aku... tidak peduli."

Sekarang setelah rahasia Xing Chen ketahuan, pihak Keluarga Zheng sengaja menghindari Nyonya Chen.

Saat Nyonya Chen datang berkunjung, pembantu rumah mereka membuat berbagai alasan untuk mencegah Nyonya Chen masuk rumah. Chu Yao pulang dan melihat Nyonya Chen pergi.

Saat Chu Yao menanyakan alasan ibunya menolak menemui Nyonya Chen, Nyonya Zheng menolak memberitahu dan hanya berkata bahwa sekarang Chu Yao sudah tidak perlu lagi menikahi Xing Chen.

Nyonya Zheng beralasan bukan karena masalah latar belakang Xing Chen, tapi karena Dolly Group saat ini tengah menghadapi kebangkrutan. Ayah Chu Yao sudah membatalkan rencana pernikahan mereka.

Chu Yao langsung pergi menemui Nyonya Chen dan memberitahu Nyonya Chen untuk tidak mempedulikan pembatalan pernikahan dari ayahnya karena dia akan tetap menikahi Xing Chen tak peduli apapun latar belakang Xing Chen.

Nyonya Chen tentu saja senang mendengarnya. Chu Yao juga datang dengan membawa sebuah hadiah untuk Xing Chen dan ingin meletakkan hadiah itu di kamar Xing Chen.

Paman De lalu membawa Chu Yao ke kamar Xing Chen dan memberitahu Chu Yao bahwa kegiatan Xing Chen setelah pulang dari kampus adalah bekerja sukarela di rumah sakit anak. Chu Yao tak menyangka, ternyata Xing Chen mau bekerja sukarela padahal dia seorang diva.

Sementara Paman De meninggalkan Chu Yao untuk mencarikan alamat rumah sakit anak itu, Chu Yao meletakkan hadiahnya di meja dan melihat-lihat kamar Xing Chen. Dia menemukan buku diary-nya Xing Chen (buku diary yang dikembalikan Nian Yu padanya) dan mendapati gambar Xing Chen memeluk beruang. Sekarang dia mulai sadar maksud Xing Chen dulu, saat Xing Chen salah paham mengira dia Kesatria Beruang.

Chu Yao jadi berpikir kalau Xing Chen ternyata gadis lemah yang menginginkan perlindungan seorang kesatria dan bergumam sendiri bahwa dia akan mengabulkan keinginan Xing Chen dengan menjadi kesatria-nya Xing Chen dan melindungi Xing Chen.

Chu Yao lalu pergi ke rumah sakit anak dan mendapati Xing Chen sedang bernyanyi bersama para pasien anak di sana. Chu Yao terpesona padanya.

Tapi saat Nian Yu dan Yang Yang datang tak lama kemudian, Chu Yao langsung mengelak mengintipi Xing Chen padahal Nian Yu tidak tanya apa-apa.

Xing Chen melihat kedatangan mereka dan bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?"

Chu Yao dengan pedenya berkata kalau dia tidak membuntuti Xing Chen tapi Xing Chen tidak tanya padanya, melainkan pada Nian Yu.

Nian Yu berkata kalau ini kunjungan terakhirnya sebelum pergi. Lalu apa yang dia lakukan disini? tanya Xing Chen.

Chu Yao hendak menjawab, tapi Xing Chen lagi-lagi tidak bertanya padanya, dia sedang menanyai Yang Yang. Yang Yang berkata kalau dia datang untuk membantu Nian Yu.

Chu Yao sudah sangat berharap Xing Chen akan menanyainya juga, tapi Xing Chen malah diam saja.

Chu Yao tak terima diacuhin begitu saja. Xing Chen akhirnya mengalah dan menanyakan maksud kedatangan Chu Yao. Tapi Chu Yao malah bingung harus jawab apa dan akhirnya menyatakan kalau dia kemari untuk kerja sukarela.

Sesaat kemudian, Xing Chen membacakan cerita anak-anak dengan ditemani Chu Yao sementara Nian Yu bernyanyi dengan ditemani Yang Yang.

Tapi diam-diam Nian Yu dan Xing Chen saling melirik. Xing Chen senang melihat Nian Yu tersenyum walaupun dia tak tahu apakah dirinya yang membuat Nian Yu tersenyum atau tidak.

Setelah selesai, mereka berempat keluar bersama-sama. Karena ini kerja sukarela pertamanya, Chu Yao tiba-tiba merangkul semua orang dan menyatakan kalau dia akan mentraktir mereka semua. Dia membawa mereka ke pinggir kolam tempat pertama kali Chu Yao bertemu Xing Chen di pesta waktu itu.

Membahas masalah itu, Chu Yao mengenang kesan pertamanya pada Xing Chen dulu. Dia mengaku kesan pertamanya pada Xing Chen tidak baik. Xing Chen kasar, tidak sopan dan menyebalkan. Bahkan selama mereka saling mengenal, dia merasa Xing Chen sangat sombong. Tapi kemudian, dia mulai menyadari bahwa Xing Chen orang yang jujur dan menyenangkan.

Selama Chu Yao bicara, Xing Chen dan Nian Yu saling menatap satu sama lain sambil mengenang saat-saat kebersamaan mereka selama ini.

Saat Yang Yang memperhatikan interaksi mereka, dia langsung membawa Xing Chen menjauh dari kedua pria itu dan bicara berdua dengannya.

Yang Yang meminta maaf atas semua yang pernah dia katakan pada Xing Chen. "Kau memang benar. Aku memang hanya iri padamu. Karena aku juga punya perasaan pada Senior Xiao Yu. Aku memang bersalah, tidak seharusnya aku kejam padanya."

"Yu Yang Yang. Permintaan maaf mu ini hanya untuk membuat dirimu sendiri merasa lebih baik. Apa itu ada artinya untukku? Jangan bicara denganku lagi. Aku tidak suka padamu."

Xing Chen hendak pergi, tapi Yang Yang mencegahnya. Xing Chen berusaha menampik tangan Yang Yang, tapi malah membuatnya kehilangan keseimbangan tubuh dan akhirnya tercebur ke kolam. Nian Yu dan Chu Yao sontak berlomba terjun ke kolam menyelamatkan Xing Chen.

Tapi sesampainya di tengah kolam, kedua pria itu malah kebingungan tidak melihat Xing Chen dimana-mana. Ternyata Xing Chen bisa berenang dan sudah keluar dari kolam, apa mereka pikir dia sangat tidak berguna sampai butuh diselamatkan terus menerus? Chu Yao langsung protes, lain kali kalau Xing Chen tercebur ke kolam, sebaiknya dia memberitahu mereka kalau dia bisa berenang sendiri.

Kedua pria itu lalu mengulurkan tangan pada kedua wanita, meminta kedua wanita untuk membantu mereka keluar dari kolam.

Tapi mereka malah menarik kedua wanita itu hingga jatuh ke kolam. Mereka pun bermain air dengan gembira.

Malam harinya, Chu Yao menegaskan pada kedua orang tuanya bahwa dia akan tetap menikahi Xing Chen. Tuan Zheng langsung marah besar, tapi Chu Yao tak peduli. Dulu waktu dia tidak menyukai Xing Chen, Tuan Zheng ngotot memaksanya menikahi Xing Chen. Sekarang saat dia menyukai Xing Chen, Tuan Zheng malah tak setuju.

"Apa ayah pikir cinta segampang itu sampai-sampai ayah bisa mencintai dan mencampakkan orang itu hanya dalam hitungan hari? Aku bukan mainan ayah!"

Tuan Zheng sangat marah dan langsung maju untuk memukul Chu Yao. Tapi Nyonya Zheng menghentikannya dengan cepat dan dengan lembut mencoba menasehati Chu Yao untuk tenang dan memikirkan masalah ini masak-masak. Dia tidak mau Chu Yao menentang orang tuanya hanya karena masalah ini.

Chu Yao malah jadi kesal dengan ucapan ibunya itu, dia sama saja seperti ayah. Dia sudah membuat keputusan dan tidak perlu lagi bernegosiasi.

Dia lalu mencoba menghubungi Xing Chen, tapi jawaban Xing Chen tidak jelas. Di tempat lain, Nian Yu tengah mengemasi barang-barangnya. Dia ingin menghubungi Xing Chen tapi ragu. Xing Chen sendiri sedang berada di toko komik, sedang menggambar di buku diary-nya. Gambar seorang putri yang dikelilingi monster-monster, tapi kemudian putri itu diselamatkan kesatria beruang.

Xing Chen tersenyum melihat gambar buatannya itu... sampai saat dia membayangkan Nian Yu dalam kostum beruang, sedang mesra-mesraan lebay sama Yang Yang. Xing Chen langsung membanting bukunya dengan kesal.

Tepat saat itu juga, Chu Yao datang. Xing Chen melihatnya, tapi dia buru-buru melarikan diri dengan panik karena dia sedang tidak pakai makeup dan belum keramas. Chu Yao sempat melihatnya, tapi Xing Chen keburu kabur duluan.

Saking buru-burunya dia sampai melupakan ponselnya. Kebetulan ponselnya berbunyi setelah dia pergi, dari kesatria beruang. Chu Yao mengangkat ponsel itu karena penasaran tapi malah mendapati si kesatria beruang ternyata Nian Yu. Kedua pria itu sama-sama keheranan mendengar suara masing-masing.

Chu Yao sebal mengingatkan Nian Yu kalau Xing Chen itu tunangannya dan dia tidak suka kalau Nian Yu menelepon TUNANGANNYA!

Nian Yu terprovokasi dan memutuskan pergi ke toko komik menemui Chu Yao. Dia berkata bahwa dia menelepon Xing Chen untuk mengucap selamat tinggal.

Tapi sekarang, sepertinya dia tidak akan bisa melakukan itu. Tapi Nian Yu bertanya-tanya, apakah Chu Yao yakin dia bisa membuat Xing Chen bahagia?

"Aku bisa memberikan apapun yang bisa kau berikan padanya," ujar Chu Yao "aku juga bisa memberikan apapun yang tidak bisa kau berikan padanya."

"Ada beberapa hal yang bisa diberikan hanya olehku saja dan tidak bisa kau berikan padanya."

"Lalu kenapa kau menyerah?"

"Karena saat dia datang ke toko komik waktu itu, di hadapanku, aku menyadari bahwa dia sudah membuat keputusan untuk dirinya sendiri"

Setelah Nian Yu pergi, Chu Yao menghabiskan waktunya minum-minum di sana sambil merenung. Dia kaya dan tampan, dia bisa mendapatkan semua gadis yang dia inginkan. Tapi kenapa dia begitu peduli dengan Xing Chen.

Memikirkan nama Nian Yu yang Xing Chen simpan di kontak ponselnya, Chu Yao berdecak sebal, dia juga bisa jadi kesatria beruangnya. Dia juga bisa melindungi Xing Chen, tapi kenapa Xing Chen tidak memberinya kesempatan?

Nian Yu mempercepat laju sepedanya sembari mengenang kenangannya dengan Xing Chen selama ini dan senyum indah Xing Chen.

Tapi tiba-tiba dia melihat Xing Chen di depan, sedang bersama Beruang yang entah siapa. Beruang mengulurkan tangannya pada Xing Chen dan Xing Chen memberikan tangannya pada Beruang yang kemudian menuntunnya pergi.