1 Melarikan diri

Di dalam ruang kerja di sebuah rumah mewah, keenam pria berbeda usia sedang berdebat. Di balik pintu, gadis itu mendengar perdebatan mereka secara tidak sengaja. Betapa terkejutnya gadis itu saat tahu siapa yang sedang mereka perdebatkan.

"Papa yakin kalau dia adalah anak yang selama ini Papa cari?" tanya Kay.

"Papa yakin sekali. Kalian meragukan ucapan papa?" tanya Damar, pria paruh baya yang sedang disidang oleh kelima anak angkatnya.

"Bukan begitu, Pa. Kami hanya takut kalau, Papa, salah mengenali orang," bantah Zayden.

"Tidak. Papa bahkan sudah melakukan tes DNA tanpa sepengetahuan Zesa. Jadi, dia tidak mungkin memanipulasi hasilnya," tandas Damar.

Zesa terperanjat. Tanpa sengaja menjatuhkan vas bunga yang ada di atas meja di samping pintu ruang kerja. Suara itu membuat keenam pria itu menoleh ke arah pintu yang tertutup.

"Jangan-jangan …."  Ian bergegas lari dan membuka pintu. Matanya terarah ke lantai. Pecahan vas bunga berserakan serta ada sedikit noda darah.

"Siapa?" tanya Aron.

"Aku tidak tahu. Tidak ada siapa-siapa, tapi ada vas bunga yang pecah dan noda darah." Ia menjawab sambil mengedarkan pandangan. Mencari orang yang tadi menguping pembicaraan mereka. Namun, ia tidak menemukan siapa pun. 

"Apa mungkin itu Zesa?" Zoe bergumam pelan. Namun, mereka mendengar ucapannya. Mereka berenam pun panik mendapati dugaan siapa yang telah menguping pembicaraan mereka.

"Cari dia! Jangan sampai aku kehilangan dia lagi!" perintah Damar pada kelima putra angkatnya.

Mereka bergegas lari mengikuti jejak darah dari kaki yang terluka. Hingga mereka tiba di depan gerbang dan melihat Zesa masuk ke sebuah taksi. Mobil taksi itu melaju dengan cepat, membawa Zesa yang sedang ketakutan.

Bagaimana tidak? Kelima anak angkat itu selalu memperdebatkan siapa yang akan mewarisi harta Damar jika laki-laki itu tiada. Jika Zesa menjadi pewaris semua harta warisan Damar, ia takut kelima putra angkat itu akan mencari masalah dengannya. 

Ia sudah cukup nyaman dengan hidupnya selama ini. Meskipun hidup tanpa seorang ayah, Zesa sangat bersyukur memiliki ibu yang sangat penyayang. Ibunya membuka warung sembako kecil-kecilan, sedangkan Zesa bekerja di sebuah toko kue yang cukup terkenal.

Hidup manusia sudah ditulis dalam buku yang sering disebut takdir. Tidak ada yang tahu seperti apa tulisan hidup manusia di masa lalu, atau masa yang akan datang. Seperti hidup Zesa yang berubah secara drastis, dari yang tadinya anak seorang pemilik toko sembako menjadi putri tunggal pengusaha real estate yang sangat kaya raya.

***

Tok! Tok!

Zesa mengetuk pintu rumah dengan terburu-buru. Dengan wajah yang panik, ia menoleh ke kanan dan kiri. Mereka pasti akan mengejarnya dan ia harus segera pergi bersama ibunya.

"Bu! Buka pintunya!" teriak Zesa dengan suara bergetar.

"Sebentar, Sayang!" sahut Kemala, ibu kandung Zesa.

Ceklek!

"Bu, Zesa minta Ibu jangan banyak bertanya dulu. Ikut Zesa pergi sekarang juga, Bu," pinta Zesa sambil menarik tangan ibunya.

"Ada apa, Sayang? Kamu tidak berbuat sesuatu yang melanggar hukum, 'kan?" tanya Kemala dengan cemas.

Zesa tidak bisa menjawab karena lima mobil mewah sudah terparkir di belakang taksi yang menunggu gadis itu. Tidak ada pilihan lain selain masuk ke dalam rumah. Ia menarik ibunya masuk, lalu mengunci pintu.

Zesa menceritakan apa yang terjadi secara garis besar. Kemala marah mendengar cerita putrinya. Ia sudah merawat dan membesarkan Zesa seorang diri. Sekarang, tiba-tiba ayah kandung Zesa ingin membawa gadis itu pergi darinya.

"Kamu tenang saja, Sayang. Ibu tidak akan membiarkan Damar membawamu begitu saja. Dia meninggalkan ibu saat kamu berada di dalam kandungan ibu, lalu dengan seenaknya mau membawamu pergi dari ibu. Tidak! Ibu tidak akan tinggal diam!"

"Pak Damar memiliki anak angkat yang kesemuanya laki-laki dan mereka sangat menakutkan, Bu. Zesa takut," ucapnya dengan tubuh menggigil memeluk ibunya.

"Kamu lari lewat pintu gudang dan jangan kembali sampai mereka menyerah untuk mencarimu. Ibu akan menghalangi mereka," ucap Kemala sambil mengambil semua uang yang ada di dalam tasnya. Ia memberikan uang itu kepada Zesa, lalu menyuruh anak gadisnya untuk segera pergi.

Untuk mengalihkan perhatian, Kemala pergi membuka pintu depan. Ia menghampiri Aron, Zayden, Zoe, Ian, dan Kay, beserta anak buahnya. Kemala yang memiliki penyakit jantung, merasa terkejut melihat banyaknya orang yang hendak menangkap putrinya.

Niat hati ingin melindungi putrinya, tapi ia justru terkena serangan jantung. Kelima pria itu panik dan membawa Kemala ke rumah sakit. Tidak lupa, ia menelepon Damar untuk memberitahukan hal itu.

"Kalian cari Zesa sampai ketemu dan bawa dia ke rumah!" perintah Zayden Uno Wicaksana. Dia adalah anak angkat pertama Damar Wicaksana. Berkepribadian dingin, arogan, dan yang paling berkuasa.

"Baik, Tuan!"

Kelima mobil mewah itu pergi, tersisa dua mobil van yang terparkir lebih jauh dari gerbang rumah Kemala Dewi. Di masa lalu, ia dan Damar menjalin hubungan, hingga melakukan hal terlarang. Ia hamil setelah melakukan hal terlarang dengan Damar.

Namun, bukannya bertanggung jawab, Damar justru menikah dengan gadis lain, padahal Kemala sudah memberitahu bahwa dia sedang hamil. Kemala akhirnya melahirkan tanpa seorang suami dan memiliki putri yang selalu dihina haram karena tidak memiliki ayah.

Para pengawal berhasil mengejar Zesa dan menangkapnya.

"Pergi kalian!" 

"Ikutlah bersama kami, Nona," ucap salah seorang pengawal.

Dua orang pengawal menangkap gadis itu dan mencoba membawanya masuk ke mobil. Zesa memberontak. Namun, gadis itu terlalu lemah untuk melawan para pengawal yang rata-rata bertubuh kekar itu.

"Lepaskan aku atau aku akan berteriak!"

"Anda harus ikut dengan kami, Nona Zesa! Maaf jika kami kurang ajar," ucap seorang pengawal bertubuh besar.

Ia memerintahkan dua pengawal itu mengikat Zesa dan membawanya ke mobil. Mereka harus melaksanakan perintah dengan baik atau mereka akan mendapat masalah. Keributan itu hanya menjadi tontonan banyak orang. Tidak ada yang berani ikut campur untuk menolong gadis itu.

Karena sebuah insiden kecelakaan yang tak terduga, Zesa masuk ke rumah Damar. Menjadi pelayan untuk menebus kesalahan dan berakhir menjadi anak dari pemilik rumah. Tidak pernah menyangka sebelumnya, jika ia masuk ke rumah yang seperti kandang serigala.

Rumah yang terasa seperti medan perang perebutan harta warisan. Meskipun Ia adalah anak kandung, tapi ia hanyalah seorang gadis lemah. Berbeda dengan kelima anak angkat yang sudah berada di sana sejak puluhan tahun yang lalu.

Semuanya karena kejadian setahun yang lalu. Peristiwa itu akhirnya membawa Zesa ke dalam masalah ini. Peristiwa yang sangat disesali oleh gadis itu saat ini. 

Karena Tidak sengaja menabrak mobil Zayden, ia harus bekerja di rumah laki-laki itu selama setahun. Menjadi pembantu yang akhirnya naik pangkat menjadi nona besar satu-satunya keluarga Wicaksana.

*BERSAMBUNG*

avataravatar
Next chapter