1 Piano dan Senjata

Di sebuah ruangan yang gelap, seorang pria dengan pakaian hitam pekat sedang bermain piano. Baginya musik adalah hal yang menarik dan menyenangkan.

Pria itu memainkan piano sambil menatap sinis poto pria paruh baya di hadapannya, tatapannya yang tajam sangat jelas mengisyaratkan kebencian dan dendam yang sangat besar.

Pria itu bangkit dan membuka peti emas yang sangat besar lalu membukanya. Di dalam peti itu terdapat macam-macam senjata ilegal seperti pisau, gergaji, pistol, dan pedang.

Pria itu tersenyum melihat barang-barang mengerikan yang sejak lama di koleksi olehnya.

Pria itu mengambil pistol dan langsung menembak dengan asal di sertai dengan senyuman sinis.

Dor...

Dor...

Dor...

Mendengar suara tembakan, para pengawal pribadi datang menghadap.

"Anda baik-baik saja. Tuan?"

Pria berjubah hitam itu menjawab dengan senyuman tipis.

"Aku hanya rindu dengan pistol milikku!" desis Pria itu tajam.

"Kalian sudah mendapatkan informasi tentang Louis?" tanya Pria itu.

Salah satu pengawal pribadinya menjawab pertanyaan tuannya.

"Belum tuan. Tapi kami akan berusaha mencari informasi keberadaan Louis,"

Pria berjubah hitam itu hanya mengangguk.

"Kalian pergilah. Perketaan penjagaan," ujar Pria itu.

Para pengawal pribadi itu pergi karena mereka mengerti suasana hati tuannya sedang hancur berantakan.

"Brengsek!" teriak Pria itu.

"Mengapa sulit sekali mendapatkan informasi tentang Louis Maxim," lirih Pria itu.

Dengan penuh emosi yang membara, pria itu kembali menembak barang-barang yang ada di ruangan itu.

Dor...

Dor...

Dor...

"Aku bersumpah. Kau akan mati di tanganku, Louis Maxim!" desis Pria itu.

Pria berjubah hitam itu mengepalkan tangannya dan kembali menembak.

Dor!

Dor!

Dor!

"Siapapun orang yang dekat denganmu. Akan mati di tanganku!" teriak Pria itu.

Dor!

Pria itu meletakan kembali pistolnya di saku jasnya. Ia merasa sangat lapar karena terlalu lama berteriak kencang.

"Sialan!" umpat Pria itu.

Pria itu pun pergi, ia mengemudikan mobil mewahnya dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di sebuah Restoran Elite, pria itu turun dari mobilnya. Ia memasuki Restoran itu dengan sikap yang angkuh.

Para wanita langsung terpesona melihat sosok pria paruh baya itu dan yang di tatap hanya menghela nafas jijik.

"Mereka benar-benar wanita sampah. Tidak bisa menjaga pandangan. Melihat pria tampan saja mereka langsung terpesona. Menjijikkan!" desis Pria itu.

Pria berjubah hitam itu memilih untuk duduk di dekat kolam ikan.

"Aku akan memberi pelajaran pada wanita-wanita itu," ujar Pria itu.

Tak lama kemudian pelayan datang.

"Anda mau pesan apa tuan?" tanya Pelayan.

"Nasi goreng telur mata sapi dan jus lemon," balas Pria itu.

"Baiklah tuan. Ada lagi yang ingin di pesan?" tanya Pelayan.

"Sudah cukup," balas Pria itu.

Pelayan itu mengangguk lalu pergi.

Mata tajam pria itu melirik kedua wanita yang berbisik sambil menatapnya.

"Mereka benar-benar menantangku," ujar Pria itu.

Pria itu mengambil ponselnya dan diam-diam mengambil poto kedua wanita itu.

"Pasti akan seru mendengarkan teriakan kesakitan mereka," ujar Pria itu.

Pria itu tersenyum menyeringai.

Tak lama pelayan pun datang membawakan pesanannya.

"Tuan. Ini pesanan anda," ujar Pelayan.

"Terimakasih," ujar Pria itu dengan singkat.

Pelayan itu menggangguk lalu pergi.

Setelah pelayan itu pergi, pria itu menyantap makananmya dengan tenang. Kedua wanita itu kembali memperhatikannya.

"Pria itu sangat tampan. Bahkan ketika ia sedang makan," ujar Wanita pertama.

"Kau benar. Aku berharap bisa menghabiskan satu malam di kamar dengan pria itu," ujar Wanita kedua.

Pria itu mengepalkan tangannya mendengarkan pembicaraan kotor dari kedua wanita di hadapannya.

"Aku akan mewujudkan keinginan kalian. Tapi bukan aku yang akan menghabiskan malam di kamar bersama kalian melainkan para pengawalku yang berjumlah ribuan!" desis Pria itu.

Pria itu tersenyum menyeringai lalu melanjutkan makan yang tertunda.

***

Tak terasa, malam semakin larut pria berjubah hitam itu sudah selesai makan dan melangkah menuju kasir.

"Berapa semuanya?" tanya Pria itu.

"Seratus lima puluh ribu,"

Pria berjubah hitam itu mengambil dua lembar uang seratus ribu di dompetnya lalu memberikan kepada penjaga kasir dan ia pun pergi.

***

Pria paruh baya itu membuka pintu mobil mewahnya lalu masuk ke dalam mobil.

"Aku akan beristirahat setelah sampai di Mansion. Tubuhku rasanya pegal dan keram!" desis Pria itu tajam.

Pria berjubah hitam itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tanpa terduga ke dua wanita itu mengikuti pria itu menggunakan mobilnya.

"Jangan sampai kita kehilangan jejak pria tampan itu," ujar Wanita kedua.

"Tenanglah. Serahkan saja pada Naura," ujar Naura dengan gaya sombongnya.

***

Pria berjubah hitam itu fokus menyetir mobilnya, ia tersenyum sinis ketika merasakan kedua wanita yang ada di Restoran itu mengikutinya.

"Kalian akan masuk ke dalam jebakanku. Dua wanita yang malang!" desis Pria itu.

Pria itu tertawa keras. Namun tertawanya itu bermakna menyeramkan.

Pria itu membelokan mobilnya menuju hutan dan dengan bodohnya kedua wanita itu mengikutinya.

"Dasar bodoh!" umpat Pria itu.

Mobil yang di kemudikan pria berjubah hitam itu semakin dalam memasuki hutan.

"Apakah pria itu sudah gila. Inikan hutan," ujar Wanita pertama.

"Sudahlah. Ikuti saja pria itu jangan banyak bicara," ujar Wanita kedua.

"Huffthhh. Baiklah," ujar Wanita pertama.

Kedua wanita itu terus mengikuti pria itu hingga pria itu menghentikan mobilnya di sebuah rumah yang tak berpenghuni. Tanpa kedua wanita itu sadari, tempat itu adalah siksaan.

Pria berjubah hitam itu turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah itu.

"Ayo kita ikuti pria itu. Aku sudah tidak sabar ingin melihat wajah tampannya," ujar Wanita kedua.

Wanita kedua keluar dari mobil dan wanita pertama juga mengikutinya.

"Ayo kita masuk," ujar Wanita kedua.

"Baiklah," ujar Wanita pertama.

Mereka pun masuk ke dalam rumah tua tidak berpenghuni itu.

***

Pria berjubah hitam itu menunggu kedatangan kedua wanita itu.

Tak lama kemudian datanglah para pengawal pribadinya yang berjumlah ribuan.

"Tuan. Anda ada di sini?"

"Ya. Ada dua wanita yang terus mengikutiku dan aku ingin memberikan mereka pelajaran," balas Pria itu.

"Lalu apa yang harus kami lakukan untuk anda. Tuan?"

"Kalian berikan kedua wanita itu pelajaran. Aku mendengar perkataan mereka bahwa ingin menghabiskan satu malam denganku. Tugas kalian adalah mengabulkan permintaan mereka," balas Pria itu.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki kedua wanita itu.

"Mereka sudah masuk ke dalam jebakanku," ujar Pria itu.

Pria berjubah hitam itu menatap para pengawal itu.

"Aku akan pergi. Lakukan tugas kalian dengan baik. Selamat bersenang-senang," ujar Pria itu.

Para pengawal itu mengangguk dan sangat bahagia. Karena malam ini hasrat bercinta mereka akan di penuhi oleh kedua wanita murahan itu.

Pria berjubah hitam itu pergi.

avataravatar