webnovel

PRINCESS THE LOST ( revisi total and update )

summary : Ingatan adalah sesuatu yang berharga, namun karena suatu hal yang di alaminya membuatnya melupakan masa lalunya, masa lalu yang penuh mistery yang sulit untuk menebaknya, Kini rikka hidup sebagaiman manusia pada umumnya, namun seseorang muncul di hidupnya Yang akan mengubah kisahnya. two time WARNING !! karakter, tempat dll ( adalah fiksi belaka ) WARNING !!! mungkin endingnya tidak sesuai harapan !! khusus ( DEWASA )

lleenn · Sci-fi
Not enough ratings
10 Chs

chapter 10

" dasar, aku akan belajar lebih keras lagi, agar aku sepertimu kak"

guman Yuki di depan komputernya.

Tiba-tiba sebuah ide muncul di benaknya, kemudian Yuki mengutak-atik sebuah simulasi di komputernya, ia menyimulasikan komputer buatan kakaknya, untuk di pasang ke sebuah Mecha/robot berpilot yang sedang ia bangun dan hasil simulasi tersebut, komputer buatan kakaknya cocok dan stabil untuk mendukung komputasi Mecha tersebut sukses.

"Yatttaaa"

Guman Yuki dengan ekpresi senang, namun seketika ia sedikit tidak semangat, karena Yuki masih memiliki 1 masalah, yaitu tidak memiliki cukup banyak komponen yang ia butuhkan, walaupun Yuki harus membelinya, namun beberapa komponen tidak di jual secara umum.

" Hadeh, aku lupa akan hal paling penting ini, bagaimana bisa aku mendapat komponen yang ku butuhkan?"

Ujar Yuki mengeluh sendiri dan menaruh kepalanya di atas meja.

" Liana"

Ujar Yuki memanggil nama seseorang dengan nada sedikit loyo.

" Iya, apa yang bisa ku bantu?"

Sebuah suara muncul, namun tak ada seorang pun di sekitar Yuki, lebih tepatnya suara tersebut berasal dari sebuah komputer di samping kanan Yuki.

" Bagai mana caranya aku bisa menyelesaikan proyekku "

Tanya Yuki tanpa mengubah posisinya.

" Dari kondisi saat ini, mustahil untuk menjadi nyata, dari segi komponen, pembuatan, riset, bahkan dana, mungkin beberapa bagian bisa di buat sendiri seperti frame, namun kompone kotpit dan juga sensor mustahil untuk di buat kan ?"

Ujar liana memberikan jawabannya.

" Walau secara realita memang mustahil, tapi Liana kau terlalu jujur!!"

"Bisakah kau memberiku sedikit semangat"

Ujar Yuki dengan nada pelan sedikit kesal.

" Kenapa kau tidak merakit sendir komponen yang kau butuhkan ?"

Pertanyaan sederhana Liana membuat Yuki seketika bangkit dari duduknya.

" Kenapa tidak terfikirkan olehku?"

Pertanyaan Yuki malah terlihat seperti orang bodoh.

" Yuuki "

Sebuah teriakan keras memanggilnya, dan membuat Yuki sedikit kaget.

" Iya ma "

Teriak Yuki membalas panggilan ibunya, lalu Yuki bergegas untuk menghampiri asal suara ibunya berada,

" Kenapa sih, mama selalu teriak-teriak telingaku sakit tau "

Ujar Yuki protes ke ibunya, karena Yuki kesal dengan teriakan ibunya, yang menurutnya itu berlebihan.

"Garam mama habis, tolong belikan ya, sekalian sama minyak goreng"

Ujar ibu Yuki yang menghiraukan protes anaknya sambil menyodorkan sebuah tas belanja dan dompet.

" Mama !! "

Ujar Yuki kesal karena di hiraukan ibunya.

" Udah deh, ngambeknya nanti aja, keburu nanti kehabisan diskon"

Ujar ibu Yuki sambil mendorong bahu anaknya dari belakan dengan perlahan.

Dengan langkah malasnya Yuki berjalan menyusuri trotoar jalan untuk menuju ke mini market terdekat, tak lama kemudian Yuki telah sampai di mini market, kemudia Yuki segera mencari barang yang ia butuhkan dan segera membayar ke kasir, namu seorang laki-laki di depannya membuatnya kesal karena di depan kasir terlalu lama menurutnya.

" Eh, kok gak ada dompetku"

Guman laki-laki tersebut sambil merogoh beberapa kantung di jas yang ia pakai,

"Lama "

Gerutu Yuki kesal,

"Embak biar aku aja yang bayar kopi masnya ini "

Ujar Yuki berniat agar ia bisa segera membayar ke kasir dan pulang, itulah tujuan Yuki, namun respon laki-laki di depannya ini di luar dugaan Yuki.

" Eh, beneran nih embak ?"

Ujar laki-laki tersebut sedikit tidak percaya kemudian ia menoleh ke belakang kini mereka saling bertatap muka, cantiknya itulah tanggapannya.

" Minggir "

Ujar Yuki sambil menyilangkan kedua tangan di dadanya.

" Semuanya 65 ribu kak "

Ujar si kasir sedikit senyum-senyum karena tingkah mereka lucu menurutnya.

setelah selesai membayar Yuki memutuskan untuk segera pulang dan meninggalkan laki-laki tadi yang sedang melamun, namun sebelum pergi Yuki memandang aneh laki-laki tersebut.

"dasar aneh"

guman Yuki sambil melirik ke arah laki-laki tadi dan meninggalkannya di mini market.

dret dret

di tengah perjalanan pulangnya, Yuki mendapat sebuah pesan dari kakaknya,

" Yuki, besok temui kakak di lab seperti biasa "

isi pesan tersebut yang di kirim oleh Aulia.

LAB

" lama banget, katanya cuma beli kopi?"

gerutu Aulia ke teman labnya.

" sorry, sorry, tadi aku kelamaan, tau gak Lia, tadi aku ketemu cewek, udah cantik baik lagi, tapi sayang aku lupa tanya namanya"

ujar teman Aulia yang memberi penjelasan atau mungkin sebuah alasan, namun tanggapan Aulia justru terkejut mendengar penjelasan temanya tersebut.

" mustahil, cowok dingin sepertimu bisa jatuh cinta?"

ujar Aulia terkejut dan menjatuhkan sebuah pulpen dari tangannya.