webnovel

SANG BUNGA HARAPAN

Tak terasa telah 2 hari mereka tinggal di Distrik West Gate, setelah sepenuhnya pulih dari luka merekam Arslan mencoba menemui Wiliiam danmenanyakan tentang keberadaan Sebastian dan Raja.

"Apakah kau menemukan sesuatu tentang keberadaan Ayahanda?" tanya Arslan pada William.

"Mohon maafkan saya Pangeran, tim saya belum menemukan apapun kecuali flashdisk yang di tinggalkan oleh Sebastian kakakku, dari pesan yang tertulis di atas kertas ini, terlihat bahwa Beliau meminta agar kita menyiarkan ini secara langsung kepada seluru Negeri" jawab sebastian dengan tenang di hadapan Arslan "Soal keselamatan Ratu sampai saat ini masih dalam keadaan aman di Istana" lanjutnya sembari menenagkan Arslan.

"Jadi begitu rupanya, aku harap kau bersabar dan tabah atas hilang Kakakmu Sebastian" tambah Arslan sambil menepuk pundaknya dengan lemut.

"Tidak sepantasnya anda mengatakan itu pada saya, justeru saya yang mengatakan itu pada anda, karena anda secara langsung telah kehilangan sosok Ayah tercinta ,dan bahkan seluruh negeri ini sekarang tengah berduka karena kehilangan Sang Raja yang mereka banggakan" jawab William.

Sambil berusaha untuk tenang dan tabah, Arslan harus bersikap selayaknya seorang pangeran ang akan mengemban nasib dari negeri tersebut, dengan sekuat hatinya, Arslan terus memperhatikan semua bawahannya seolah tak pernah ada yang terjadi.

"Rayya, Bagaimana keadaan orang tuamu?" tanya Arsalan paada Rayya.

"APakah kau sudah lupa bahwa saya tak memiliki orang tua?" jawab Rayya dengan sedikit kegelisahan yang ternampak jelas di matanya.

"Kau tak perlu menyembunyikan perasaanmu seperti itu, meskipun mereka bukan orang tua kandungmu, mereka ada;lah orang yang paling kau sayang terutama kakakmu" lanjut Arslan dengan senyuman "Oh iya Sofia, soal keberadaan Ibumu, kau tak perlu khawatir, dia sudah di pindahkan dan sedang bersama Ibunda di istana dengan keamanana ketat, di sana sudah di turunkan Tim Paman Shadow yang bisa menjamin keselamatan mereka.

Kemudia Arsla meninggalkan mereka dan pergi ke suatu tempat di antara dua banngunan yang memiliki lorong kecil, karena merasa adda yang aneh, Chantika mencoba mengikutinya dan dari belakang, namun yan di lihat oleh Chantika adalah pemandangan langka, dimana seorang pangerang yang terlihat gagah dan tampan kini sedang bersandar seolah tak berdaya sambil menutup wajahnya yang tengah mengalir airmata kesedihan.

Chantika ingin mendekat dan berusaha untuk menghiburnya namun tiba-tiba mengurungkan niatnya ketika mendengar perkataan dari Sang Pangeran tersebut "Ya Tuhan, jika memang hidupku yang harus menjadi taruhan, maka aku siap. Setidaknya, kembalikan Ayahanda agar Negeri ini kembali sejahtera dan kembali menjadi negeri yang damai"

"Pangeran! Kau berusaha kuat di sebalik semua masalah ini, padahal masalahmu jauh lebih besar di bandingkan mereka" ujar Chantika dalam hatinya, karena tak ingin menganggu kesendirian Arslan, Chantika kini pergi sendiri dari tempat tersebut dan kembali ke dalam.

Ketika Arslan kembali, Chantika tampak bertingkah biasa saja seolah dia tak menyaksikan apapun.

Tal lama kemudia William datang memberitahukan bahwa penayangan Video yang berisi pesan Sang Raja akan di mulai dan sudah di beritakan ke seluruh stasiun TV di seluruh penjuru negeri.

Berikut isi pesan dari Sang Raja "Selamat malam semuanya, saya tak tahu waktu kapan ini di tayangkan, tapi saat ini masih malam, dan jika video ini sudah di tayangkan berarti aku sudah tidak ada di negeri ini, tapi ini sudah saya prediksi dan antisipasi, Wahai semua Rakyat Negeri Phoenix, Aku Raja Bahrain bersumpah akan melindungi negeri ini dengan sekuat tanaga dengan taruhan nyawaku, sehingga ketika kalian khawatir ketika aku hilang dari negeri ini maka bersabarlah, aku berjanji akan kembali ke negeri ini. Dan untuk sementara biarkan Putraku yang akan menjadi penggantiku, dia adalah bunga harapan bagi Negeri ini, sisanya Ayahanda serahkan padamu Nak, sekian dan sampai berjumpa kembali" begitulah isi dari pesan yang di sampaikan oleh Raja Bahrain dalam pesan singkatnya.

Karena merasa bahwa negeri tersebut memiliki harapan untuk kembali berjaya dan damai seperti sedia kala, seluruh Rakyat kembali bersemangat dan penuh antusias menyambut pemimpin baru mereka, termasuk Ibundanya yang sudah siap mendukungnya sebagai Raja yang baru.

Dan beberapa sat setelah itu, William menunjukkan sebuah pesan singkat dari Sang Raja yang di khususkan untuk Arslan putranya tersayang "Putraku, maafkan Ayahanda yang lemah ini yang telah memberikanmu beban berat, mulai hari ini kau akan mengalami banyak rintangan dan beban yang akan kau pikul di pundakmu, kau bukan lagi menjadi pemimpin dalam divisi mu, kau akan menjadi pemimpin Negeri ini, yang harus kau ketahui adalah, smuanya tak akan pernah berjalan lancar sejak Shadow melaporkan soal kudeta dari beberapa organisasi gelap, suatu saat kau akan mengetahui kenyataan yang mungkin akan sangat menyakitkan bagimu, Terimakasih Putraku, kau selalu ada di sisiku, jika terjadi sesuatu kepadamu maka pergilah ke Negeri Abyss dan temui seseorang di sana dan katakan bahwa namamu adalah Arslan Phoenix"

Setelah mendengar isi pesan tersebut, Arslan semakin tidak tahu dengan apa yang harus dia lakukan karena dia baru saja di angkat menjadi Raja secara tiba-tiba.

Berita tersebut mulai tersebar di seluruh penjuru negeri dan beberapa pemerintahan Dunia, sehingga dengan begini akan di adakan acara peresmian pemimpin baru di tengah banyaknya bencana dan kehancuran negeri mereka.

"Aku tahu ini berat untukmu, tapi kau harus melakukannya untuk memimpin negeri ini, lagi pula kau akan tetap mangalaminya suatu saat nanti" ujar Rayya kepada Arslan yang ternampak kebingungan tersebut.

"Bukan itu yang aku khawatirkan, yang aku khawatirkan adalah ketika nanti aku tak lagi mampu menjadi pemimpin yang adil bagi rakyatku"

"Meskipun seperti itu, kau harus tetap menjadi sosok yang bisa memenuhi harapan mereka, kita akan melakukan yang terbaik dalam mencari keberadaan Sang Raja,jadilah bunga harapan yang di banggakan semua orang, jika kau takut salah jalan maka aku adalah orang yang pertama memukulmu" sambut Rayya sembari menyemangati Arslan agar lebih percaya diri.

William sedikit tersenyum melihat Rayya yang emngatakan hal itu Arslan "Yosh, sudah di putuskan,Rayya akan menjadi penasehat Raja, akan di pastikan bahwa setelah peresmian nanti, Rayya akan menjadi seorang penasehat"

"Terus Divisi ku bagaimana?" tanya Rayya sambil menatap Chantika.

"Tenang saja, Aku adalah William yang jenius akan mengatur semuanya, Divisimu akan di pimpin oleh Chantika dan di wakili oleh Sofia" dengan semangatnya William membuat keputusan yang bjak dan cerdas.

"Eh, aku juga dapat posisi?" tanya Sofia karena tak percaya bahwa dia akan mendapatka posisi terhormat setelah melakukan kejahatan tersebut.

"Tentu saja, kau mendapatkan hal itu, kau adalah Rekan kami. aKAmi tak pernah melihatmu melakukan kesalahan, lalu Divisi yang di pimpin pangeran akan terus bekerja sebagai Ajudan Pangeran. Yang terpenting kita harus berdoa dan berharap agar tidak ada gangguan sampai hari acara tiba" tambah William dengan seikit mengedipkan sebelah matanya.

"Jadi mereka memutuska untuk menghapus dan melupakan semuanya" ujar Sofia dalam hatinya.

"Yosh, semuanya sudah di temtukan, sisanya biarkan para perdana menteri yang mengurus sisanya, aku akan megurus gadis itu dan melakukan Reset terhadapnya, aku ingin menolongnya dan memenuhi permintaan orang itu" Sambut Rayya dan mempersilahkan mereka untuk bubar.

BERSAMBUNG...….