webnovel

Prince's Power is The Demon's Weakness

Kedamaian adalah salah satu hal yang sangat ingin dirasakan oleh setiap orang. Tentunya hal itu bisa dicapai jika Kerajaan bisa melindungi setiap masyarakat yang menaruh harapan hidup mereka pada Raja mereka. Berbeda dengan Kerajaan lain yang bahkan tidak dapat melindungi masyarakatnya, Kerajaan Grizelle sedikit tidaknya telah berhasil membuat warganya hidup tenang dalam lima belas tahun terakhir semenjak Raja baru mereka menjabat di kerajaan itu. Raja Irish Matteo Owen III, telah berhasil membunuh setidaknya seratus iblis dalam perang melawan iblis lima belas tahun lalu. Para iblis itu diutus oleh Sang Raja Iblis sendiri untuk menguasai Kerajaan dengan dalih untuk memulai invasi di dunia atas, yaitu dunia manusia. Hal pertama yang menjadi target para iblis itu tentunya dimulai dengan menguasai suatu kerajaan yang dinilai paling mudah untuk dikuasai. Namun ternyata, Kerajaan Grizelle tidak semudah itu untuk ditaklukkan oleh iblis tingkat bawah semacam itu. Kerajaan menang mutlak karena mempunyai raja yang sangat kuat dan ditemani oleh panglima perang, mereka berhasil mengusir iblis-iblis itu dari perbatasan dan membawa nama harum untuk kerajaan saat itu. Sedangkan di dunia bawah, Raja iblis yang mendengar kabar kekalahannya tidak akan tinggal diam. Ia memang tidak langsung menyerang kerajaan itu lagi setelahnya, namun suatu saat nanti ia akan datang kembali. Lima Belas tahun kemudian seperti yang sudah direncanakan oleh Raja Iblis sebelumnya, ia pun kembali menyerang kerajaan dengan mengerahkan lebih banyak pasukan iblisnya. Mereka menyerang perbatasan lagi bahkan Sang Raja sendiri harus ikut bergabung dengan pasukan yang dipimpin oleh Panglima perang Kerajaan itu menuju ke garis depan. Ia meninggalkan Sang Ratu yang tengah hamil tua dan tengah menunggu untuk melahirkan Sang Pangeran kecil mereka. Raja Owen III tidak memiliki pilihan lain,  ia harus pergi karena melindungi kerajaan sama dengan melindungi orang-orang terkasihnya. Sang Ratu, Pangeran serta masyarakatnya akan selamat apabila kemenangan berpihak padanya. Begitulah yang ada dalam pikiran sang Raja. Namun, ia tidak pernah berpikir bahwa meninggalkan sang Ratu yang akan segera mekahirkan merupakan keputusan yang salah. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelah Pangeran itu lahir ke dunia ini. Tidak seorang pun termasuk Sang Raja sendiri. Bagaimana pun juga, keputusan Sang Raja untuk ikut ke medan perang telah diputuskan. Ia tidak bisa menarik kata-katanya. Begitulah ia kemudian pergi ke medan perang sementara Sang Ratu dijaga dengan ketat oleh penjaga istana dan Pengawal setia Raja yang diutus langsung untuk menemani Sang Ratu saat itu.

Ryuumi · Fantasy
Not enough ratings
15 Chs

PDW 02

"Yang Mulia, apa yang--- Apa yang sedang terjadi pada Yang Mulia?" Tanya pengawal itu mengkhawatirkan Sang Ratu.

"Perutku sakit sekali, aku tidak mengerti kenapa bisa sakit seperti ini.

Padahal waktu untuk anak ini lahir masih beberapa hari lagi. Ah-- Tidak!"

Jawab Sang Ratu sambil mengerang kesakitan.

"Tunggu sebentar disini Yang Mulia, saya akan segera memanggil tabib Istana untuk memeriksa keadaan anda."

"Saya juga akan memanggil penjaga Istana yang lain untuk menjaga anda selama saya tidak ada, saya akan kembali dengan cepat."

Begitulah kira-kira percakapan mereka sebelum akhirnya Pengawal itu pergi untuk menemui tabib Istana yang berada di ruangan kesehatan di Kerajaan itu.

Pengawal itu kemudian berlari secepat yang ia bisa karena keselamatan Sang Ratu dan bayinya mungkin saja tergantung seberapa cepat ia bisa membawa tabib istana untuk menemui Sang Ratu.

Ia berlari bahkan sampai melewati beberapa penjaga Istana yang lain di Kerajaan itu mengingat semua penjaga tengah berada dalam tugasnya hari itu termasuk untuk menjaga Sang Ratu.

Saat itu Sang Pengawal sudah sampai di ruang kesehatan Istana, dimana ia akhirnya bisa menemukan keberadaan tabib yang ingin ia temui itu.

"Hah-- Hah-- Cepat! Yang Mulia sedang berjuang, ia mungkin saja akan segera melahirkan.

Cepat ikut aku."

Ucap sang pengawal yang terengah-engah sesampainya ia di ruang kesehatan itu.

Tabib Istana yang mendengar perkataan sang pengawal tentu saja langsung panik, ia pun segera mengambil semua peralatannya dan beberapa obat yang mungkin saja dibutuhkannya nanti jika Sang Ratu benar-benar akan melahirkan saat itu.

"Sudah?! Cepat!" Teriak Pengawal itu karena mereka harus cepat kembali ke ruangan Sang Ratu.

"Su-sudah tuan." Jawab Kepala Tabib itu.

Mereka kemudian segera menuju ruangan Sang Ratu dengan berlari secepat yang mereka bisa. Hingga akhirnya mereka berdua sampai di ruangan itu dan betapa terkejutnya mereka setelah melihat keadaan Sang Ratu.

"Yang Mulia! Ya Tuhan apa yang harus kita lakukan?

Tabib, ayo cepat lakukan sesuatu!" Kata pengawal itu.

Sang Ratu tampaknya kehilangan banyak darah, bahkan di tempat tidurnya yang indah itu sekarang dipenuhi oleh darah segar dari Sang Ratu.

Jika tidak segera ditangani, mungkin Sang Ratu dan calon bayinya akan berada dalam bahaya.

Semua orang tentu saja tidak akan senang dengan kemungkinan terburuk itu. Mereka pastilah ingin keturunan dari Kerajaan itu bisa selamat bagaimana pun caranya.

"Sakit-- Sakit sekali. Aku takut huhu."

Kata Sang Ratu merintih kesakitan, ia bahkan sampai menitikkan air matanya karena tidak tahan dengan rasa sakit yang ia rasakan saat itu.

Memang melahirkan seorang anak tidaklah semudah yang dibayangkan oleh orang lain yang belum pernah mengalaminya. Mereka yang tengah berjuang untuk melahirkan keturunan mereka bisa dikatakan sedang mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.

Entah Sang Ibu yang akan selamat, Entah anaknya saja yang akan lahir dengan sehat atau bahkan Sang Ibu dan bayinya bisa sehat setelah melahirkan, semua itu tergantung dari kondisi sang Ibu dan Bayi itu sendiri.

Sementara itu dilihat dari kondisi Sang Ratu saat itu yang bahkan kehilangan banyak darah, bisa dikatakan jika proses kelahiran anaknya akan sangat beresiko.

Kecil kemungkinan mereka berdua bisa selamat, begitu kira-kira yang dipikirkan oleh Tabib Istana sewaktu melihat kondisi Sang Ratu.

Namun itu semua hanya sekedar perkiraan dari tabib Istana saja, tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi nanti. Hanya Takdir Sang Pencipta yang bisa menyelamatkan Sang Ratu dan bayinya kelak.

-PDW-

Di tengah perjuangan keras Sang Ratu yang tiada hentinya merasakan sakit itu, tabib istana kemudian merapalkan sihir pengobatannya serta melakukan semua hal yang sudah ia pelajari sebelumnya untuk membantu Sang Ratu melahirkan bayinya saat itu.

Pertama-tama tabib itu meminta pengawal memanaskan air untuk membersihkan darah Sang Ratu agar proses persalinan bisa lebih bersih dan sisa air yang bersih akan digunakan nanti setelah sang bayi lahir.

Proses persalinan Sang Ratu pun berlangsung dengan dibantu oleh tabib istana dengan kekuatan sihir pengobatannya serta perlindungan dari sang pengawal setia Sang Raja saat itu.

Seharusnya saat itu yang melindungi Sang Ratu ketika proses persalinan adalah Sang Raja sendiri mengingat pendampingnya saat itu tengah berjuang di antara hidup dan matinya.

Namun mereka tidak mempunyai pilihan lain, Raja tetap harus pergi ke medan perang untuk melawan para iblis demi melindungi semua orang di kerajaan itu.

Bagaimana pun juga tujuan Sang Raja sangatlah mulia, ia rela ikut terjun ke medan perang demi meningkatkan keberhasilan perang.

Lagipula kekuatan Sang Raja sangatlah diperlukan saat itu.

---

Sementara proses persalinan tengah berlangsung, cuaca di Kerajaan Grizelle tiba-tiba berubah seketika. Langit yang tadinya berwarna biru dan dihiasi oleh terik matahari kini berubah menjadi awan gelap yang seolah sebentar lagi akan terjadi badai di Kerajaan itu.

Di langit gelap itu juga terlihat petir menyambar seakan sedang menyambut sesuatu. Bahkan kilatan petir juga menyambar tepat di atas langit Istana yang anehnya saat itu bertepatan dengan proses kelahiran calon penerus kerajaan itu.

Sementara itu, Sang Ratu masih mengerang kesakitan di atas tempat tidurnya. Pengawal setia itu dan tabib istana jadi semakin khawatir karena proses persalinan sudah berlangsung selama tiga puluh menit namun Sang Bayi masih belum menampakkan dirinya.

JDAR!!

JDAR!!

Tiba-tiba kilat terlihat di langit dan beberapa detik setelahnya petir yang sangat dasyat menyambar di atas langit Istana itu. Bertepatan dengan itu pula Sang Bayi pun lahir seketika.

Entah ini merupakan pertanda atau apa, yang pasti suara petir tadi seperti telah membantu Sang Ratu untuk melahirkan bayinya ke dunia ini.

"Akhirnya Yang Mulia telah lahir!" Teriak tabib itu senang.

"Pangeran, ia adalah seorang pangeram. Huhuhu selamat Yang Mulia Ratu, anda telah melahirkan Pangeran yang sangat tampan dan sehat." Lanjut Tabib itu.

"Selamat atas kelahiran pangeran, Yang Mulia Ratu." Ucap Pengawal itu.

Dari luar ruangan Ratu juga tetdengar beberapa pengawal memberikan ucapan selamatnya yang bahkan bisa didengar sendiri oleh Sang Ratu yang masih lemas itu.

Pangeran yang baru lahir itu kemudian didekatkan ke arah Sang Ratu agar ia bisa melihat betapa tampan putranya saat itu.

Namun belum sempat ia menyentuh anak itu, tiba-tiba kilatan terlihat di seluruh tubuh Sang Pangeran. Tabib istana yang sebelumnya membawa Pangeran pun terkejut dan seketika itu juga meletakkan pangeran di sisi Sang Ratu.

Semua orang pun saling menoleh dengan wajah penuh ketakutan termasuk Sang Ratu sendiri.

Mereka tahu jika pangeran telah lahir dengan kekuatan yang bisa membawa kehancuran di kerajaan itu.

Ya, pangeran telah lahir dengan kekuatan yang sangat langka yang bahkan bisa mendatangkan musuh paling menakutkan di dunia, yaitu Para Iblis di dunia bawah.