webnovel

Pria Kaca Mata

Pria ini bukan orang baru yang datang di kehidupan aku. Sejak tahun 2014 lalu kami sudah saling kenal, lebih tepatnya kami bertemu di pare kampung inggris Jawa Timur.

Perkenalan kami yang aku ingat saat berada di Pare juga sangat singkat. Tapi yang ku tahu, setelah itu kami menyambung komunikasi lagi lewat media sosial aku lupa apa nama aplikasinya. Wkwkw.

Yang pernah aku ingat kami memang sempat dekat. Tapi entah dekat seperti apa. Karena saat itu laki laki yang dekat dengan ku tak hanya dia. Hahaa

Waktu berlalu selama lima tahun. Pada suatu momen akun instagram Aziel (aku menyebutnya) mengikuti aku. Aku sontak kaget. Entah kaget seperti apa yang aku rasakan, yang pasti aku merasa kebingungan. Sekian purnama dia baru muncul lagi.

Setelah aku tahu dia mengikutiku di instagram (IG) aku sedikit kepo mengenai kehidupannya yang sekarang. Aku juga sempat kaget ternyata dia kuliah di Yogyakarta tempat di mana aku juga tinggal di sana. Beberapa minggu setalah itu, Aziel belum ada tegur sapa sama sekali tapi dia selalu melihat story ig. Aku merasa penasaran, kenapa Aziel diem diem bae wkwk. Karena gatel ingin menyapanya, ku sapa dulu lah dia. Kamu tahu apa yang aku dapat? Hanya di baca. Sial pikirku. Kenapa pun aku harus lebih dulu menyapa kalau akhirnya aku juga yang malu karena dia tidak merespon Wkwkke.

Sepertinya cukup lama dia tidak menyapaku. Tapi belum lama ini dia akhirnya menyapa ku dong wkwkwk. Kesel tapi aku senang. Dan yang paling menyebalkannya aku membalas pesan ig nya. Hemmm. Padahal aku nunggu notifikasi dari dia tuh lamaa sekali.

Kami sedikit berbagi kabar menanyakan kerja dan kuliah. Ya, karena aku lebih dahulu wisudanya sedangkan Aziel masih sibuk dengan perkuliahannya. Ironisnya, tidak terbesit ungkapan Kapan Nikah di antara kami yang biasanya ini sering sekali keluar dalam percakapan Wkwk.

Sewaktu kami berbagi kabar, Aziel untungnya menawarkan untuk berjumpa wkwkw. Aing seneng tapi bingung. Tapi ajakan pertamanya itu aku tolak karena aku sendiri masih sibuk dengan pekerjaanku di lapangan. Jadi kita membuat kesepakatan untuk mengambil waktu di mana aku sedang luang. Haha sedikit egois karena tergantung aku kami bisa bertemu. Lalu, setelahnya Aziel belum juga menawarkan pertemuan lagi. Padahal aku sudah menunggu ajakan berikutnya. Walaupun sesekali dia membales story igku hanya sekedar basa basi.

Sebelumnya, aku sudah menyampaikan bahwa aku akan resign dari Yogyakarta dan berpindah ke tempat lain karena ada faktor x. Aziel tidak mendukung karena barang kali itu bukan solusi yang tepat, tapi aku tetap mengambil keputusan itu. setelah itu, Aziel juga belum mengajak kapan kami jumpa. Aziel memang aktif membalas story ig. Ketika dia kebetulan membalas story, aku memberanikan diri untuk bilang aku akan segera pulang ke rumah.

Tahu aku akan segera pulang, dia langsung mengajak untuk segera bertemu pada Malam Minggu. Saat itu aku juga mengamini. Lusa setelah percakapan itu, kami bertemu dong wkwwk.

Dan ini juga menyebalkan. Dia menawarkan agar aku dijemput olehnya dan meminta alamat kost. Tapi, sumpah ngeselin, dia enggak ada niat minta nomer WA aku apa ya sampe aku mengirim alamat lewat pesan ig. Padahal share lock tuh bisaa kali masss kamu tuh hih. Karena dia tidak meminta aku juga tidak menawarkan diri. Dia juga sempat bilang semoga enggak nyasar (kode bagi WA kayanya si ini) wkwkWkwk sumpah apaan benget.

Ketika dia sudah sampai di daerah kost ku, aku bergegas keluarlah dari kost dan berjalan menghampiri dia. Dia tengah menatap layar HP, jadi aku dulu lah yang menyapa. "Mas," wkw dia kaget mendengar suaraku.

Sebelum membalas sapaanku, dia tersenyum dulu lalu mengucapkan "kamu apa kabar," sembari menyodorkan tangannya itu. Aku jawablah baik.

Kesan pertama melihat Aziel itu aku sedikit pangling. Saat ini dia memakai kacamata, badannya juga kurus beda seperti yang di Pare dulu. Satu lagi yang paling mencolok, adalah suaranya sekarang. Wkwkw.

Kita memutuskan untuk pergi ke suatu cafe yang tak jauh dari tempatku.

Bersambung.