2 New Friend For Anna

Tak berapa lama mereka telah sampai didepan kelas XI A kemudian mereka masuk kedalam kelas semua mata tertuju kepada gadis yang berada di belakang punggungnya Nurma terutama para siswa yang menatapnya sampai tidak berkedip.

" Good morning everybody..." sapa Nurma.

" Good morning Mrs. Nurma... " sahut siswa siswi serentak.

" hari ini kalian kedatangan teman baru dia pindahan dari Bogor." Jelas Nurma. " nah Anna silahkan perkenalkan dirimu." Lanjutnya.

" Hai.. Perkenalkan nama saya Annasya Gabriella Putri biasa dipanggil Anna, saya pindahan dari SMA Bogor Raya saya harap kalian berkenan dengan keberadaanku." Ujar Anna memperkenalkan dirinya tak lupa dengan gummy smilenya.

" Daebakkk kelas ku kedatangan barbie hidup."

" ternyata namanya Anna."

" oh Lord sempurnanya ciptaanmu."

" senyumannya itu loh bikin meleleh."

" cihh sok cantik banget."

Dan masih banyak lagi komentar yang diucapkan netizen.

" Ibu rasa sudah cukup perkenalannya, Anna silahkan kamu duduk dengan Bilqis." Ujar Ibu Nurma.

Kemudian ia pun menurut, sesampainya ditempat duduk yang sudah ditentukan ia sudah disambut oleh teman sebangkunya.

"Hai perkenalkan nama ku Bilqis Amalia kamu boleh panggil aku Bilqis." Ucap Bilqis sambil mengulurkan tangannya kepada gadis mungil itu dengan senyum khasnya.

" Namaku Annasya Gabriella Putri, kamu bisa panggil aku Anna." Jawab Anna dengan menjabat tangannya Bilqis dan gummy smilenya.

" senang bisa mengenalmu. Oh ya karena sekarang kau duduk denganku berarti kau juga sahabatku, tak apa kan jika kita bersahabat ? " celoteh Bilqis.

" justru aku lebih senang jika kau mau bersahabat denganku." Sahut Anna.

" oke kalau gitu nanti kita ke kantin bareng ya." Ujar Bilqis semangat.

" Iya Bilqis." Jawab Anna tak kalah semangat.

" kupikir dia suka menindas anak baru sepertiku ternyata tidak." Batin Anna.

Kemudian Ibu Nurma menjelaskan bahwa Pak Teddy yang akan mengisi jam pelajaran pertama dikelas mereka.

" kalian jangan pergi kemana-mana karena Pak Teddy sebentar lagi masuk ke kelas ini." Jelas Nurma. " baiklah kalau gitu saya permisi." Lanjutnya.

Tak berapa lama Ibu Nurma keluar kemudian masuklah seorang guru yang terkenal dengan tatapan tajamnya sehingga membuat siapa saja yang melihatnya merasa takut tak lain ialah Teddy Ramdani yang lebih akrab dikenal Teddy.

" Good morning everybody." Sapa Teddy.

" Good morning too Mr. ." Sahut siswa siswi serentak.

" katanya hari ini ada murid baru, mana orangnya ? " tanya Pak Teddy tanpa basa basi.

" saya pak." Sahut Anna sambil mengacungkan tangan kanannya.

" siapa namamu ? " tanya Pak Teddy.

" Annasya Gabriella Putri " Jawab Anna.

Pak Teddy hanya menganggukkan kepalanya pertanda mengerti.

" baiklah hari ini saya akan membawakan materi Aritmatika." Jelas Pak Teddy.

Kemudian pelajaran matematika pun dimulai dengan khidmat.

Gibran Pov

Aku tak habis fikir mengapa orang tuaku mendaftarkan dia disekolah yang sama denganku dan John, kalau dia laki-laki tak masalah buatku tapi ini seorang perempuan yang membuatku semakin tak suka jangankan berbicara dengannya melihat wajahnya yang sok ceria juga tak sudi. Memang aku bertindak kejam tapi itu semua ada alasannya.

" Gib, kamu kenapa kok dari tadi wajahmu datar mulu ? " tanya Adnan teman sebangku sekaligus sahabatku. " oh ya aku lupa kamu kan setiap hari selalu begini, tapi hari ini lebih datar dari kemarin-kemarin." Lanjutnya.

" kau sahabat aku atau bukan sih ? " tanyaku kesal.

" habisnya kau selalu tertutup sama aku Gib, ya aku tidak yakin sih kalau hari ini kamu ada masalah." Jawabnya dengan raut wajah kecewa.

" hmm, kamu benar aku lagi ada masalah." Gumamku dan itu berhasil membuat wajahnya tertekuk.

" tuhkan ternyata benar kamu punya masalah, padahal aku hanya menebaknya tapi kenapa kamu tak pernah menceritakan masalahmu kepadaku. " celetuknya.

" ck, kau berlebihan Nan." Aku berdecak kesal.

" Tidak, aku hanya merasa tak berguna menjadi sahabatmu selama tiga tahun belakangan ini." Jelasnya.

" hmm maaf, kalau aku sudah bersikap seperti itu." Ucapku merasa bersalah.

" Tak masalah Gib, tapi aku minta sama kamu mulai sekarang harus terbuka kepadaku." Sahutnya.

" hmm ya." Jawabku singkat.

" yasudah sekarang masalahmu apa ? " tanya dia semangat.

" sekarang dirumahku ada sepupu jauhku dari Bogor dia seorang perempuan dan lebih parahnya dia satu sekolah denganku" Jawabku malas.

" wah benarkah ? Tapi kenapa kau kelihatan tak suka begitu ? Bukankah itu bagus kau bisa akrab dengan sepupumu ? " tanyanya bertubi-tubi.

" yak Nan apakah kau lupa dengan fakta ku ? " tanyaku kesal.

" tapi apa salahnya Gib, jangan samakan sepupumu dengan masa lalumu, bahkan sepupumu tidak mengetahui apa-apa." Jelasnya yang terdengar sangat enteng ditelingaku.

" tapi bagiku semua perempuan sama saja tidak ada yang beda, sama-sama senang menyakiti perasaannya laki-laki." Ucapku sarkas.

" ck, terserah kamu aja deh." Sahutnya menyerah.

Bersyukur sekarang sedang jam kosong jadi aku berbicara dengan Adnan pun tak takut ditegur oleh guru. Setelah aku menyadari ternyata siswa siswi yang ada dikelas sedang memperhatikanku dan sahabat terbaikku, namun aku lebih memilih acuh.

Author Pov

Tak lama kemudian jam yang ditunggu tunggu oleh murid akhirnya tiba, semua siswa siswi sudah berhamburan keluar pergi kekantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan begitu juga dengan John yang berniat untuk mengajak gadis mungil itu kekantin bersamanya namun langkahnya terhenti ketika dia melihat Gibran dan Adnan yang sudah menghampirinya.

" kamu mau kemana ? " tanya Gibran menelisik.

" mau ngajak Anna bang, kita makan bareng." Sahut John kikuk.

" tak perlu bareng dia, cukup kita bertiga aja." Ucap Gibran datar.

" tapi bang gimana kalau Anna sampai tak makan karena gak tahu letak kantinnya ? " tanya John khawatir.

" ck, biarkan saja." Sarkas Gibran.

Pria berkulit putih pucat itu segera menarik lengan John secara paksa, mau tak mau akhirnya ia menurut sementara itu Adnan hanya menggelengkan kepalanya saja. Sebenarnya semenjak percakapan mereka terjadi gadis mungil itu sudah memperhatikannya dan membuat hatinya merasa teriris karena keberadaannya tidak dianggap sama sekali oleh kakak sepupunya tersebut tentu saja hal ini membuat Bilqis merasa curiga kepada Anna.

" Anna kenapa kau terus memperhatikan mereka ? Apa kau mengenalnya ? " tanya Bilqis bertubi-tubi.

" mereka saudaraku Bil." Jawab Anna sambil tersenyum.

" Serius ? Tapi kenapa kau terlihat sedih ? Dan tidak akrab dengan mereka ? " Tanya Bilqis semakin penasaran.

" aku hanya akrab dengan bang John, tapi dengan bang Gibran tidak sama sekali." Jelas Anna tersenyum miris.

" aku kira dia bersikap dingin hanya kepada siswi disini saja ternyata dengan kamu juga, seharusnya dia jangan bersikap seperti itu sama kamu bagaimana pun juga kamu itu sepupunya." Celetuk Bilqis.

Gadis mungil itu membulatkan netra nya sempurna ketika mendengar ucapan dari sahabat barunya tersebut, ternyata Gibran bersikap seperti itu bukan hanya kepada dirinya saja melainkan kepada semua siswi disekolah tersebut, namun tiba-tiba hatinya menjadi penasaran pasti ada penyebab di balik pria berkulit putih pucat itu bisa bersikap seperti ini.

" hmm yaudahlah tak masalah." Ucap Anna.

" yaudah kalau gitu kita kekantin yuk, aku udah laper nih." Ajak Bilqis.

" ayo." Jawab Anna singkat.

Kemudian mereka pun pergi kekantin, gadis mungil itu merasa risih karena selama berjalan menuju kantin dia menjadi pusat perhatiannya segerombolan pria dari yang hanya sedang duduk santai ditaman hingga yang tengah berkumpul dilapangan basket, sedangkan Bilqis merasa selow selow aja. Bisikan-bisikan netizen pun mulai terdengar.

" gila tuh cewek bener-bener cantik banget."

" iya mirip barbie hidup."

" bukan mirip lagi tapi memang jelmaannya barbie."

" calon bidadari syurgaku."

" PD banget sad."

" eh tapi bukannya dia pacaran sama John ya."

" emangnya kamu tahu darimana ? "

" kan tadi pagi berangkatnya bareng John."

" siapa tahu dia saudaranya bukan pacarnya."

" perasaan tuh cewek tebar pesona mulu."

" iya, cihh muka oplas aja bangga."

" sok cantik banget sih jadi orang."

Awalnya gadis berjuluk chipmunk itu bersikap biasa saja namun disaat dia mendengar ucapan segerombolan cewek yang menyebutkan sahabatnya 'muka oplas' dia tidak tinggal diam sementara itu Anna sendiri merasa tak nyaman mendengar ucapan tersebut namun dia memilih untuk mengabaikannya.

" Nanda memangnya kau tahu tentang Anna huh ? Sudah menyebut dia 'muka oplas' ? " tanya Bilqis tak suka.

" Tidak, siapa yang bilang dia 'muka oplas' ? " tanya Nanda dengan wajah terkejut dan yang ternyata pelakunya.

" kamu pikir aku tak mendengar ucapanmu itu huh ? Denger nih ya kalau memang kamu iri dengan kecantikannya Anna tinggal bilang aja, gak usah menyebut 'muka oplas' padahal kamu sendiri yang sudah melakukan 'operasi' tersebut." Celetuk Bilqis.

" yakk Bilqis punya mulut tuh dijaga ya buat apa aku melakukan itu, lagi pula siapa tau yang diucapkan aku kepada dia itu bener." Sergah Nanda sambil menunjuk kearah Anna.

" Maaf sebelumnya jika ucapan saya lancang, kita baru saja bertemu bahkan belum saling mengenal tapi atas dasar apa anda mengatakan hal 'itu' kepada saya ? Jika anda tidak mengetahui tentang saya lebih baik diam saja dan jangan menghasut orang lain untuk ikut serta benci terhadap saya." Ucap Anna dengan nada dingin dan jangan lupa death glarenya meskipun gadis mungil itu tergolong orang yang ramah jika kesabarannya sudah habis sikapnya akan berubah drastis dan itu mampu membuat Nanda bungkam seribu bahasa.

" Yaudah Bil, daripada kita disini lebih baik kita lanjut kekantin saja." Ajak gadis mungil itu sambil menarik lengan sahabatnya.

" ayo, lagi pula disini udaranya sangat panas." Jawab Bilqis sambil melirik Nanda dengan tatapan mengejek.

Kemudian mereka pun melanjutkan langkah kakinya menuju kantin, dan jangan lupakan siswa siswi yang ternyata mengerumuni kejadian barusan juga kembali melanjutkan aktifitasnya.

To be Continue..

avataravatar
Next chapter