1 Bab 1

Mentari pagi, mengawali jadwal ku ke kampus hari ini. Sebenarnya aku enggan untuk pergi ke kampus, karena sekarang baru awal-awal semester, dan kebanyakan mungkin dosennya hanya memperkenalkan diri. Tapi ya, karena suntuk di kos, aku pun pergi ke kampus. Di awal semester ini, kebanyakan dosen masih sibuk dengan urusannya dan terkadang jadwal untuk perkuliahan pun masih banyak yang kosong. Dan di awal semester inilah, kebanyakan mahasiswa berniat untuk mengambil jatah saja daripada pergi ke kampus, sebab sudah pasti saja kalau tidak ada jadwal maka akan digantikan di hari lain, dan itu membuat mahasiswa yang sudah terlanjur datang ke kampus menjadi kesal. Lain halnya dengan ku, ada atau tidak adanya jadwal perkuliahan hari ini aku tetap  memutuskan untuk pergi ke kampus. Sebab, di kampus inilah aku bisa mendapatkan semuanya serba gratis, mulai dari wifi gratis yang bisa digunakan di Biro Jurusan ku atau terkadang ada saja teman yang nantinya bakalan mentraktirku makan di kantin kampus,dan untuk pergi ke kampus terkadang aku menelfon atau pun mengabari temanku sebab aku pengen bareng pergi dengan mereka ke kampus, ya maklum gratis.

Oh iya aku lupa, kenalin nama aku Hara . Aku berasal dari salah satu Universitas negeri di Indonesia. Dan alhamdulillah aku lulus di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Aku Nggak nyangka bisa kuliah  di salah satu jurusan favorit di Indonesia dan juga di kampus ku itu.

Buru-buru aku menuju ke kelas dan duduk dikursi yang masih kosong. Masih belum banyak yang datang, mungkin karena mereka masih tertidur nyenyak di kos, atau aku yang kecepetan datang, atau mungkin saja tidak ada jadwal hari ini. Masa bodoh lah, yang penting aku udah nyampe ke kampus, urusan tidak adanya dosen nanti, nanti aja dipikirkan. Mengisi waktu kosong, aku pun membuka handphone dan ngeliat snapgram yang ada di instagram.

"Halo Hara, ini benarkan kelas Advanced Accounting ?" aku pun menoleh dan mendapati Ratna yang lagi berdiri di sebelah meja ku sambil tersenyum ke arah ku.

"Oh iya benar, ternyata kita sekelas ya Na. Kirain kita beda kelas, tau gitu mah aku nungguin kamu di depan"Ratna pun memilih duduk disebelahku."Ya gimana lagi coba, aku juga lupa nanyain ke Kamu kita sekelas apa enggaknya".

Aku dan Ratna pun tertawa bersama karena kebodohan kami. Kami yang sudah berteman selama dua tahun ini, masih saja lupa untuk mengabari hal-hal sepele seperti ini. Ah dasar kami. Mungkin karena stres dengan tugas-tugas kuliah dan juga karena keasyikan liburan, jadi hal yang sepele seperti ini saja masih bisa lupa.

"Btw, kamu udah punya cowok Ra? Soalnya kan dua tahun ini yang aku tahu kamu itu masih saja jomblo. Heran aku sama kamu, kok bisa-bisanya ya kamu itu kuat sendiri. Apa-apanya sendiri mulu" Ratna menggelengkan kepalanya tak menyangka kalau aku tahan menjomblo sudah lebih dari 5 tahun ini, 3 tahunnya lagi waktu aku masih SMA.

"Ya, nggak papa lah. Soalnya kan aku lagi puas-puasin buat sendiri dulu. Ntar kalau udah ada pasangan ribet sendiri tahu. Belum lagi cemburu-cemburuan, marah-marahan, terus ngambek-ngambekan,pokoknya ribet deh kalau udah pacaran" jawabku.

"Emang kamu udah pernah pacaran apa? Seperti tahu aja pacaran itu kayak apa" dan kami pun tertawa kembali.

"Ah sudahlah Na. Pacaran itu Haram loh. Enak pacaran kalau udah menikah aja nanti. Bisa puas sepuas-puasnya kalau mau mesra-mesraan sama suami"

"Tapi ya Ra, sebaiknya menurut aku itu loh, kita itu ya ngecoba deh apa yang namanya pacaran. Sebab banyak orangtua zaman sekarang itu yang selingkuh dari pasangannya. Mungkin aja kan dulu mereka nggak pernah ngerasain yang namanya pacaran. Kayak kamu gini deh" hufft, Ratna nggak tahu yang sebenarnya terjadi. Nggak apa lah, sekali-sekali aku ngerahasiain ini semua dari Ratna. Biar nanti kalau dia tahu, bakalan jadi surprise.

Sebenernya gini loh Sob, aku itu udah punya pacar dan sudah jalan tiga bulan. Tapi aku merahasiakannya dari Ratna, sebab kalau Ratna tahu, pasti dia bakalan heboh sendiri dan satu kampus juga bakalan tahu aku pacaran dengan siapa. Soalnya nih ya, aku pacaran satu fakultas dan satu jurusan sama dia. Sebab ya waktu aku perkenalan sebagai Mahasiswa Baru, salah satu motivator yang juga seorang dosen Akuntansi di Universitas ini mengatakan how to get an  accountant, and how to be an accountant (Bagaimana cara mendapatkan seorang akuntan, dan bagaimana menjadi seorang akuntan).

Makanya aku itu mencari pacar yang satu jurusan sama aku. Kan enak, satu jurusan loh. Banyak untungnya deh kalau pacaran satu jurusan. Mau tau gimana rasanya? Ya makanya cari cowok yang satu jurusan sama kita dong. Hahaha

Mudah-mudahan saja teman-temanku nggak tahu kalau aku pacaran sama dia.Kalau mereka pada tahu, bisa panjang urusannya. Soalnya nih ya, dia itu termasuk cowok yang pendiam, yang diisukan nggak pernah dekat sama cewek manapun dan juga dia itu tipikal cowok ganteng dan kalem. Lagipun kami sudah punya perjanjian, kalau kami pacaran kami nggak bakalan Nge-Publish apa-apapun tentang pasangan kami. Nggak bakalan post foto berdua atau pun hanya sekedar men-tag nama pasangan di Sosial Media.

"Eh Ra, kenapa lo ngelamun oi? gimana, benar kan kataku tadi?". Ratna mengedipkan matanya ke arah. Aku menggelengkan kepalaku melihat tingkah ratna yang suka sekali ngejahili aku.

"Ya enggaklah, ntar kalau jodoh bakalan datang dengan sendirinya kok Na" jawabku walaupun itu berbohong. "Oh iya btw, kenapa kamu juga masih jomblo sampai sekarang Na?" nana terperanjat kaget mendengar aku yang melempar balik pertanyaan yang dia ajukan tadi kepadaku. Aku tertawa terbahak-bahak melihat muka ratna yang kesal. Mampus si ratna, makanya jangan suka ngeledekin orang mulu, diri dia aja juga sama,JOMBLO.

"Kamu pintar kali ya ngebalikin pertanyaan orang" ratna memasang muka cemberutnya dan beracting seolah-olah dia sedang marah kepadaku. Alah si ratna, palingan ntar kalau aku bilang bakalan di traktir ayam geprek mang udin, dia bakalan langsung peluk-peluk aku.

"Dan jangan bilang kalau kamu bakalan ngetraktir aku buat makan ayam geprek nya mang udin. Untuk saat sekarang ini, NGGAK MEMPAN" tukas ratna dan membuatku melongo. Ampun deh aku sama anak yang satu ini,bisa-bisanya dia ngebaca pikiran aku. Akumenghela nafas dan berucap ke diri sendiri 'Sabar, ntar dompetkmu lebar RA' dan meninggalkan Ratna yang masih berkutat dengan ponselnya.

"HARAAAAAAAA, KENAPA KAMU TINGGALIN AKUUUUUU?" seketika ratna berlari dengan kencang ke arahku dan mengundang tatapan heran dari mahasiswa yang lainnya. 

"Lah, tadi katanya nggak mau makan ayam geprek mang udin, ya udah aku tinggalin aja kamu sendirian" jawab ku cuek. 

"Ihh nggak gitu juga kali Ra, kan aku cuma becanda. heheheh" jawab ratna dan merangkul tanganku dengan gemas. 

"Halaah,kamu kalau urusan makan nggak pernah yang namanya marah" sanggah ku dan membuat ratna kembali merungut.

"ISSSS SI HARA NYEBELIN BANGEEEETTTT"

avataravatar
Next chapter