webnovel

episode 12

Di taman pesantren darussalam..

"Kok sepi ya di sini, Titah dan Kamil biasanya mojok di sini sambil konser alias nyanyi-nyanyi hehe, tapi kok sekarang sepi ya, duh keroncongan lagi ini perut, ke warung mang Udin saja deh, jajan dulu", kata Rivan.

Di depan pesantren darussalam..

"Assalamu'alaikum", Rivan memberikan salam pada Titah dan Fitroh.

"Wa'alaikumussalam", Fitroh dan Titah menjawab salam dari Rivan.

"Emm, mana sih..", kata Rivan yang mencari Kamil.

"Mas Rivan golek apa ta ?"

(Mas Rivan cari apa ?), tanya Titah.

"Kamil pundi tah ?"

(Kamil mana tah ?), tanya Rivan juga.

"Oh golek Kamil ta, mas Rivan ?"

(Oh cari Kamil ta, mas Rivan ?), tanya Titah lagi.

"Inggih Kamil pundi ?"

(Iya, Kamil mana ?), tanya Rivan lagi.

"Rivan, Kamil berada di warungnya mang Udin, sedang aa hukum", jawab Fitroh.

"Leres tah ?"

(Benar tah ?), tanya Rivan lagi.

"Inggih leres mas Rivan"

(Iya benar mas Rivan), jawab Titah.

"Oh ya sudah kalau begitu saya ke sana, ke warungnya mang Udin saja, assalamu'alaikum", kata Rivan yang memberikan salam pada Titah dan Fitroh.

"Wa'alaikumussalam", Titah dan Fitroh menjawab salam dari Rivan.

Di taman pesantren darussalam lagi..

"Iraha tah ?"

(Kapan tah ?), tanya Fitroh.

"Ayeuna oge kenging a,yuk ka imah pak kyai Abdullah"

(Sekarang juga boleh a, yuk ke rumah pak kyai Abdullah), jawab Titah.

"Oke..", seru Fitroh.

Di warung mang Udin..

"Assalamu'alaikum", Rivan memberikan salam pada Kamil.

"Wa'alaikumussalam", Kamil menjawab salam dari Rivan.

"Cie yang di hukum aa, oh ya mil, aku minta es teh manis dong ya, panas nih, tenggorokan juga kering nih", kata Rivan yang meledek Kamil.

"Oh ya tunggu sebentar ya", sambung Kamil.

"Iya..", seru Rivan.

Di rumah pak kyai Abdullah

Di teras depan rumah pak kyai Abdullah..

"Assalamu'alaikum", Titah dan Fitroh memberikan salam pada umi Fatimah.

"Wa'alaikumussalam", umi Fatimah menjawab salam dari Fitroh dan Titah.

"Ni, abah aya teu di imah ?"

(Nek abah ada tidak di rumah ?), tanya Fitroh.

"Henteu aya Fitroh, meureun sakedap deui wangsul, antos wae di imah baheula nya, aya peryogi nya eujeung abah anjeun, troh, tah ?"

(Tidak ada Fitroh, mungkin sebentar lagi pulang, tunggu saja di rumah dulu ya, ada perlu ya dengan abah mu, troh, tah ?), tanya umi Fatimah.

"Oh muhun lamun kitu abdi jeung Titah antos di imah wae ni"

(Oh iya kalau gitu saya dan Titah tunggu di rumah saja nek), jawab Fitroh.

"Oh nya atos lamun kitu mangga lebet ulah diluar, tah.."

(Oh ya sudah kalau begitu silahkan masuk jangan diluar, tah..), kata umi Fatimah.

"Muhun ni"

(Iya nek), seru Fitroh.

"Muhun umi Fatimah, aya naon ?"

(Iya umi Fatimah, ada apa ?), tanya Titah.

"Eta si kasep kamana ?"

(Itu si ganteng kemana ?), tanya umi Fatimah lagi.

"Hapunten umi Fatimah, si kasep teh saha ?"

(Maaf umi Fatimah, si ganteng siapa ?), tanya Titah lagi.

"Si kasep mangsa henteu teurang da, si kasep eta anu seneng jalan duaan kalawan anjeun malih maraneh duaan pan parantos ta'aruf, kumaha da ?

(Si ganteng masa tidak tau sih, si ganteng itu yang suka jalan berdua dengan kamu malah kalian berdua kan sudah ta'aruf, bagaimana sih ?), tanya umi Fatimah.

"Kamil maksudnya tah..", kata Fitroh.

"Oh Kamil ya a", sambung Titah.

"Muhun"

(Ya), seru Fitroh dan umi Fatimah.

"Kamil di warung mang Udin, umi", jawab Titah.

"Di warungnya si Udin, ngapain di sana ?", tanya umi Fatimah lagi.

"Kalau itu Titah tidak bisa jawab umi, takut salah, kalau boleh bisa tanya dengan aa Fitroh saja umi", jawab Titah lagi.

"Troh, Kamil ngapain di warungnya Udin ?", tanya umi Fatimah lagi.

"Waduh nini nanya aku lagi, waduh jawab apa ya saya", kata Fitroh di dalam hati.

"Yeh ini bocah di tanya malah diam saja, troh..", sambung umi Fatimah.

"Emm hehe..", Fitroh hanya tertawa.

"Hemm, malah ketawa lagi, jawab ngapain Kamil di warungnya Udin ?", tanya umi Fatimah lagi.

"Fitroh hukum ni", jawab Fitroh.

"Kunaon Kamil, anjeun hukum troh, waduh anjeun ieu, ayeuna anjeun telepon anjeunna suruh balik, eh ka imah abah, gancang ayeuna ulah pake ajeng nya troh"

(Kenapa Kamil, kamu hukum troh, waduh kamu ini, sekarang kamu telepon dia suruh pulang, eh kerumah abah, cepat sekarang jangan pakai nanti ya troh), kata umi Fatimah lagi.

"Muhun ni, ieu Fitroh telepon suruh balik ayeuna"

(Iya nek, ini Fitroh telepon suruh pulang sekarang), sambung Fitroh lagi.

"Assalamu'alaikum", pak kyai Abdullah memberikan salam pada Titah, Fitroh, dan umi Fatimah.

"Wa'alaikumussalam", Titah, Fitroh, dan umi Fatimah menjawab salam dari pak kyai Abdullah.

"Nah tuh abah pulang, troh teleponnya di belakang gih", pinta umi Fatimah.

"Muhun ni"

(Iya ni), seru Fitroh.

"Ada Titah, Kamil mana ?", tanya pak kyai Abdullah.

"Di warungnya mang Udin, pak kyai Abdullah", jawab Titah lagi.

"Oh.., mi buatkan minum ya", pinta pak kyai Abdullah.

"Muhun abah"

(Iya abah), seru umi Fatimah.

"Loh ada Fitroh juga", kata pak kyai Abdullah lagi.

"Muhun bah, tah.."

(Iya bah, tah..), Fitroh memberikan kode pada Titah.

"Oh ya pak kyai Abdullah, ada yang saya ingin bicarakan dengan pak kyai Abdullah", kata Titah.

"Apa itu ?", tanya pak kyai Abdullah lagi.

"Soal ta'aruf pak kyai Abdullah", jawab Titah lagi.

"Ta'aruf, ta'aruf kamu dengan Kamil maksudnya ?", tanya pak kyai Abdullah lagi.

"Bukan abah, tapi ta'aruf Fitroh", jawab Fitroh lagi.

"Kamu, dengan siapa troh ?", tanya pak kyai Abdullah lagi.

"Dengan sepupunya Rivan, bah", jawab Fitroh.

"Oh gitu, ya sudah kalau begitu nanti kita atur ya pertemuan kamu dengan sepupunya Rivan, tapi Rivan nya sudah tau belum ?", tanya pak kyai Abdullah lagi.

"Belum tau bah, tadi telepon Kamil dan sekalian tanya Kamil masih sama Rivan atau tidak, Kamil bilang, iya, masih, mungkin nanti Kamil ke sini bersama Rivan, bah", jawab Fitroh lagi.

"Oh gitu, ya sudah kita tunggu saja ya", kata pak kyai Abdullah.

"Iya bah", seru Fitroh dan Titah.

Di warung mang Udin..

"Assalamu'alaikum", mang Udin memberikan salam pada Kamil dan Rivan.

"Wa'alaikumussalam mang..", Rivan dan Kamil menjawab salam dari mang Udin.

"Loh kok kamu sama Rivan, mil, bukannya tadi kamu sama Titah ya yang menunggu warung mang Udin, Titah mana ?", tanya mang Udin.

"Titah di culik mang", jawab Kamil.

"Haa.., yang benar kamu, Titah di culik, waduh, eh kok kamu gak panik sih mil, Titah kan di culek, eh salah di culik maksudnya ?", tanya mang Udin lagi.

"Haha..", Rivan hanya bisa tertawa melihat mang Udin yang panik.

"Eh bocah malah ketawa lagi, haha hehe, haha hehe", keluh mang Udin.

"Bagaimana Kamil tidak panik mang, orang yang culik Titah kakaknya sendiri aa Fitroh, mang.., haha..", jawab Rivan sambil tertawa.

"Oh Fitroh yang culik, itu mah bukan di culik tapi di bawa ke kandangnya untuk belajar hemm..", keluh mang Udin lagi.

"Ah sudah, yuk kita pulang, di suruh aa pulang, mang, Kamil dan Rivan pulang ke kandang ya", kata Kamil.

"Ke kandang, kandang mana ?", tanya Rivan.

"Pesantren darussalam maksudnya van", jawab Kamil.

"Oh, iya deh yuk pulang ke kandang, mang pulang ya", kata Rivan yang pamit pada mang Udin.

"Assalamu'alaikum", Rivan dan Kamil memberikan salam pada mang Udin.

"Wa'alaikumussalam", mang Udin menjawab salam dari Rivan dan Kamil.

Di rumah pak kyai Abdullah

Di ruang tamu..

"Duh Kamil dan Rivan mana sih, lama banget", kata Fitroh yang gelisah menunggu Kamil dan Rivan datang ke rumah pak kyai Abdullah.

"Sabar a..", sambung Titah.

"Muhun troh, sabar atuh"

(Iya troh, sabar dong), sambung pak kyai Abdullah juga.

Di teras depan rumah pak kyai Abdullah..

"Assalamu'alaikum", Rivan dan Kamil memberikan salam pada Titah, pak kyai Abdullah, Fitroh, dan umi Fatimah.

Di ruang tamu lagi..

"Wa'alaikumussalam", pak kyai Abdullah, Fitroh, Titah, dan umi Fatimah menjawab salam dari Rivan dan Kamil.

"Siapa ya bah ?", tanya umi Fatimah.

"Tidak tau umi", jawab pak kyai Abdullah.

"Troh..", seru pak kyai Abdullah.

"Muhun bah, aya naon ?"

(Iya bah, ada apa ?), tanya Fitroh.

"Anjeun tingali aya saha di luar nya"

(Kamu lihat ada siapa di luar ya), jawab pak kyai Abdullah.

"Muhun bah.."

(Iya bah..), seru Fitroh.

Di teras depan rumah pak kyai Abdullah lagi..

"Assalamu'alaikum", Rivan dan Kamil memberikan salam pada Fitroh.

"Wa'alaikumussalam", Fitroh menjawab salam dari Rivan dan Kamil.