webnovel

PRAHARA

Semua itu ada pembalasannya, ya apa yang kau tabur maka itulah yang kau panen. Ini adalah Perjalanan seorang pembunuh yang sudah membunuh banyak sekali manusia, namun mungkin ini adalah karma tuhan pembunuh itu mati. Akan tetapi hal yang aneh adalah pembunuh itu tidak di kirimkan ke neraka namun di kirim ke dunia yang penuh kekacauan. Apakah pembunuh ini akan mati? Atau dia akan menikmati hidup ini karena bisa membunuh dengan sesuka hati?

Dady_Germo · Fantasy
Not enough ratings
2 Chs

Keluar

Waktu berjalan terus dan Swain masih tertidur, akhirnya Swain membuka matanya dan dia merasa kalau tubuhnya sudah hampir pulih.

Rasa sakit sudah mulai menghilang dan Swain sudah bisa berdiri, tetapi masalah belum selesai karena Swain masih bingung dengan tempat apa ini.

Swain mulai mengamati dan mengeksplorasi setiap sudut ruangan namun tempat ini sangat aneh, Swain mengira kalau ruangan ini tidak luas dan hanya seperti kamar tidur biasa namun dia salah ternyata ruangan ini memiliki luas 10x10m namun ini hanya perkiraan sementara karena ruangan ini sangat berantakan.

Banyak lumut yang menempel di tembok dan bentuk tembok yang sudah mulai rusak mulai dari ratakan bahkan ada lubang yang lumayan lebar.

Yang lebih mengejutkan lagi sepertinya tempat ini tidak memiliki pintu masuk, nah hal ini sangatlah serius karena Swain perlu mencari pintu keluar, walaupun tembok sudah tua dan sangat mudah dihancurkan namun itu memerlukan sebuah alat yang terbuat dari besi dan sangat sulit untuk menghancurkannya dengan tangan kosong.

Apalagi dengan bentuk ruangan yang seperti ini mungkin hanya dengan sedikit getaran saja bisa membuat ruangan ini runtuh, jadi menggunakan cara kasar bukanlah sebuah solusi namun karena tempat ini mirip seperti kuil kuno mungkin saja ada sebuah pintu rahasia, hehehe ini adalah intuisi Swain.

"Hehehe menjebaku didalam sebuah kuil kuno, apa kamu berpikir aku bodoh? Hahahah aku adalah pecinta film Tomb Rider jadi teka teki ini hanyalah masalah sepele, hahahaha" Swain berteriak seperti orang gila sambil tertawa.

Mungkin otak Swain sudah rusak jika itu orang lain pasti mereka ketakutan jika terjebak di tempat yang aneh seperti ini dan pasti akan berpikir untuk mencari jalan keluar dan tidak akan tertawa sendiri.

Swain mulai mencari dan melihat di seluruh sudut ruangan namun hal ini sangatlah sulit karena tidak adanya cahaya jadi Swain mengalami kesulitan meskipun Swain masih bisa melihat di dalam kegelapan namun dia adalah manusia bukan burung hantu jadi tetap saja penglihatannya terbatas.

"Ahh Bangsat kena Teka Teki ini sangat sulit woi bajingan berikan aku sedikit petunjuk, ah bangsat... Anjing" Swain berteriak seperti anjing gila yang belum diberi makan.

Yah karena otak Swain memang sudah rusak jadi wajar saja, apalagi dia juga sangat bodoh karena untuk menjadi seorang yang cerdas seperti Lara dalam film Tomb Rider dia harus tetap tenang dan berfikir jernih namun karena dia sudah tidak waras dan bodoh dia melupakan hal yang paling sederhana dan paling utama.

"Fuhhh" akhirnya Swain mulai tenang mungkin dia sudah lelah, lalu Swain duduk dan mulai merenung.

"Hufh... Mungkin aku harus berpikir, ayolah berpikir seperti dalam film jika terjebak dalam tempat seperti ini pasti ada jalan rahasia, hmmm mungkin ada petunjuk kecil yang aku lupakan".

Swain mulai memeras otaknya untuk berpikir, terjebak di tempat yang gelap sunyi dan sepi ini sebenarnya sangat tidak menyenangkan, apalagi mungkin saja ada hantu yang sedang mengamati dari sudut ruangan.

"Ayolah siapa saja mungkin ada hantu atau setan yang tau jalan keluar berikan aku sebuah petunjuk... Ayolah..." Swain mulai bergumam seperti orang gila lagi.

Ketika Swain sedang duduk dan berpikir tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang aneh di belakangnya, ya ketika dia melihat tembok yang barusan menjadi tempat dia bersandar ada sebuah lubang kecil syukuran telapak tangan orang dewasa.

Swain mulai mengintip dan sepertinya tidak ada cahaya dan dia juga memasukkan tangannya kedalaman lubang itu tanpa rasa ragu ataupun takut.

Ketika Tangan Swain memasuki lubang itu dia merasakan bahwa lubang itu menembus dinding dan sepertinya ada sebuah ruangan di seberang lubang.

Tetapi Swain masih bingung karena lubang ini terlalu kecil dan tidak akan muat untuk di lewati tubuh Swain.

Namun walaupun sekecil apapun itu ini adalah sebuah petunjuk dan harapan, berarti masih ada jalan keluar, tetapi bagaimana caranya keluar menghancurkan tembok dan memperbesar lubang mungkin menjadi satu-satunya solusi.

Sebelum itu Swain mengamati dan memeriksa setiap celah, namun sepertinya hanya ada satu lubang kecil ini untuk keluar ditambah lagi tempat ini gelap dan banyak sekali lumut namun keberuntungan berpihak kepada Swain karena dengan tempat yang lembar dan berantakan seperti ini apalagi suasana yang gelap serta sunyi namun Swain tidak menemukan binatang berbisa seperti ular ataupun laba-laba.

Lubang kecil itu sepertinya terbentuk karena benturan dari benda tumpul berarti tembok bagian ini sudah sangat tua, Swain mencoba memukul bagian sekitar lubang dengan sedikit tenaga dan benar saja tembok mulai menunjukkan sedikit ratakan.

Tetapi Swain tidak bisa gegabah karena hanya dengan sedikit tenaga saja tembok ini bisa di hancurkan, jika dia menggunakan terlalu banyak tenaga mungkin saja tembok akan rusuh dan menimpa dirinya.

Yah ini adalah trauma pribadi Swain karena dia sudah pernah meninggalkan karena bangunan yang runtuh tentu saja dia harus lebih berhati-hati mulai sekarang jika tidak mungkin saja kesalahan masa lalu bisa terulang kembali.

Swain mulai perlahan menghancurkan tembok dan membuat lubang semakin besar namun proses ini tidaklah mudah karena Swain harus berhati-hati atau jika dia menggunakan terlalu banyak tenaga mungkin tembok ini akan runtuh dan menimbun tubuhnya.

Proses ini terlalu lama mungkin sudah lebih dari satu jam namun lubang masih belum terlalu besar dan tubuh Swain sudah mulai lelah.

"Huhh... Sepertinya aku bisa mati kelaparan atau kehausan di tempat seperti ini, bayangkan saja ada tumbuhan apa yang bisa dimakan? Mungkin ada binatang yang bisa dimakan? Tapi binatang itu pasti berbahaya" Swain mulai berpikir kembali, karena dia pasti sudah bisa keluar dari tempat ini namun percuma saja jika dia keluar karena tempat ini pasti sangat luas dan dia perlu makanan dan minuman.

"Yah masalah itu pikirkan nanti saja toh yang terpenting sekarang keluar dari kandang yang busuk ini".

Tanpa banyak berpikir lagi setelah beristirahat selama beberapa menit dia mulai melanjutkan pekerjaannya lagi, perlahan namun pasti akhirnya lubang sudah lumayan besar dan Swain bisa keluar dari tempat terkutuk ini.

Namun Sebelum keluar Swain harus memastikan bahwa ruangan sebelah aman, jadi dia pertama memasukkan kepalanya.

Ketika dia memasukkan kepala kedalaman lubang, dia melihat sebuah lorong panjang yang mengarah ke kiri dan kanan, situasi lorong juga sangat gelap namun ada hal yang aneh karena dari kejauhan arah kanan Swain melihat ada cahaya api yang menyala.

Hal ini sangatlah mengejutkan karena ada cahaya namun juga membuat Swain semakin waspada, dia perlahan keluar dari lubang dan mulai mengawasi Lorong.

Namun Swain merasa ada yang aneh, yah dia mendengar suara langkah kaki, tidak terlalu jelas namun getarannya masih terasa di lantai ini adalah salah satu keahlian seorang pembunuh, Swain mulai berpikir apakah ini bantuan atau musuh namun sebelum Swain selesai berpikir langkah kaki semakin mendekat dan jumlah lebih dari dua.