1 KEBOHONGAN

"Ayah, aku sudah bertekad akan pergi mencari Kak Dave ke tempatnya bekerja!" Karina berkata pada Ayahnya sembari memasukan barang-barangnya ke dalam tas yang terbuat dari kain.

"Tapi Nak, Ayah khawatir kamu belum pernah ke kota sendirian!" Jawab pak Selorin Ayahnya.

Dengan sejuta kekhawatirannya lelaki paruh baya itu mengizinkan putri bungsunya pergi ke kota untuk menyusul Kakaknya yang sudah 3 tahun tidak pulang bahkan tidak pernah menelpon ataupun mengirim surat.

Karina hanya berbekal secarik kertas, tempat dimana Kakaknya bekerja! Pergi menggunakan kereta untuk pertama kalinya ke ibu kota, membuat Karina sangat antusias ketika melewati pusat kota dengan gedung-gedung tinggi.

Sampai akhirnya ia tiba setelah 7 jam perjalanan di sebuah pabrik dengan nama PT. JACKGRAPE bangunan itu di lapisi gerbang tinggi dengan pengamanan ketat dari para Security di depannya.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya salah satu Security, ketika melihat Karina hilir mudik seperti kebingungan di depan gerbang itu.

"Ya, saya mencari Kakak saya dia bekerja di sini!" Karina menyodorkan secarik kertas yang ia bawa sedari tadi.

"Ya ini pabriknya, siapa nama Kakakmu?"

"Dave,"

"Dave?" tanya Security lagi.

"Ya, Dave selorin!" ulang Karina.

Security itu membelalakkan matanya, ia tampak kebingungan namun kemudian kembali menjawab. "Tidak ada karyawan bernama Dave disini! Kamu salah alamat,"

"Tidak mungkin, Kakak ku sudah tiga tahun tidak pulang."

Security itu undur diri. Ia berbalik menatap Karina kasihan. Ditambah salju turun mulai berjatuhan di atas kepalanya. "Siapa namamu?" tanya Security lagi.

"Karina Anastasya selorin!"

"Oke Anastasya, sebenarnya aku ingin memberitahu kamu sesuatu. Tetapi jika kamu mengatakan tahu dari ku, aku akan kehilangan pekerjaan."

"Ah begitu!" Jawab Karina polos.

Namun Security itu tidak tega melihat gadis itu tampak kecewa.

"Pergilah ke perusahaan pusat! Carilah pemimpin perusahaan bernama Jack, dia mungkin akan memberitahu mu tentang Kakakmu."

Karina tersenyum karena berharap seseorang bernama Jack itu bisa memberitahu keberadaan Kakaknya.

Security itu memberikan secarik kertas dengan alamat lengkap perusahaan pusat. Karina dengan senang hati pergi kesana walau menghabiskan banyak waktu karena tersesat.

Akhirnya Karina tiba di depan gedung tinggi dengan nama JACKTOWN, gedung itu menjulang tinggi sampai membuat leher Karina sakit menatapnya. Ia masuk kedalam dan membuat semua orang menatapnya, tampilannya yang kuno membuat ia menjadi pusat perhatian.

"Selamat siang, saya mencari pak Jack pemimpin perusahaan ini." Karina menyampaikan niatnya pada Resepsionis.

"Pak Jack? apakah anda sudah memiliki janji?" jawab resepsionis.

"Tidak, tapi saya harus bertemu dengannya, ada hal penting yang harus saya tanyakan."

"Maaf untuk bertemu pimpinan, kita tidak bisa sembarangan menerima tamu."

"Tolong katakan padanya, saya harus menanyakan keberadaan Kakak saya! Dia bernama Dave dan tidak pulang selama 3 tahun."

"Maaf sekali lagi kami tidak bisa membantu."

Karina terus memaksa untuk bertemu dengan Jack! Ia membuat keributan dengan berteriak dan terpaksa membuat Security yang berjaga menyuruhnya keluar.

Keributan itu disampaikan langsung oleh resepsionis ke lantai atas, dimana Jack berada.

"Siapa yang mencari saya?" tanya Jack dari balik telepon.

"Seorang wanita, dia bilang mencari kakaknya bernama Dave."

"Dave?" Jack berdiri saking kagetnya.

"Suruh supir membawa gadis itu ke rumah saya!" Titah Jack, yang langsung di iya kan oleh resepsionis.

"Siapa nama anda Nyonya?" resepsionis itu menghampiri Karina yang sedang meronta dibalik tubuh Security yang menghadang nya.

"Karina Anastasya!"

"Silahkan ikut ke mobil, nanti akan bertemu Tuan Jack di rumahnya! Supir ini akan mengantarmu."

Karina mengerjap kan matanya. Mengapa harus di rumahnya, bukankah Jack berada di kantor. Namun ia tidak berpikir lagi karena segera ingin tau keberadaan sang Kakak, Karina menurut dan pergi ke rumah Jack.

Karina terus berdiam, lelaki yang mengemudikan mobil yang ditumpanginya lebih cocok seperti bos dimatanya karena memakai jas dan juga dasi rapih.

"Siapa namamu Tuan?" tanya Karina berharap keadaan mencair karena ia merasa sangat bosan.

"Han!" Jawabnya singkat.

"Namaku Karina Anastasya Selorin, panggil saja Karina!" Gadis itu menjawab padahal tidak ada yang bertanya.

Han tiba-tiba menginjak rem mobilnya seketika. Membuat Karina hampir jatuh kedepan. "Astaga, kenapa Tuan Han?"

"Selorin?" tanya nya.

"Iya, aku ingin mencari Kakak ku Dave Selorin. Dia sudah 3 tahun tidak pulang, Ayahku merindukannya."

"Dave?" lagi-lagi suara Han tampak terkejut, lelaki berusia sekitar 30 tahunan itu lagi-lagi kaget.

"Apa kamu mengenal Kakak ku Tuan Han?"

Han segera menggeleng dan kembali melajukan mobilnya. "Mengapa kamu ingin bertemu Tuan Jack?"

"Dia menyuruhku datang menemuinya."

"Pergilah selagi bisa, jangan menemuinya." Ucap Han.

Karina terdiam, ia sedikit kesal pada Han karena melarangnya. "Maaf Tuan Han, tapi Tuan Jack menyuruh saya menemuinnya! Dia akan memberitahu ku dimana Kakakku."

Han hanya diam tanpa menimpali ucapan Karina.

Telepon Han tiba-tiba berdering."Dimana kamu Han, lama sekali!" ucap Jack dari balik telepon.

"Maaf Tuan, sebentar lagi saya akan sampai!" Jawab Han, dan menutup teleponnya.

Rupanya Jack sudah berada di rumah. Ia pulang menggunakan Helikopter pribadinya yang langsung mendarat di atap rumah mewahnya itu.

Mobil yang ditumpangi Karina akhirnya memasuki gerbang mewah rumah Jack. Dua penjaga tampak berjaga didepan sana dengan peralatan senjata lengkap. Taman yang menghampar luas mencuri pandangan Karina dan tak ayal membuatnya tak mengerjap.

Butuh sekitar 2 menit menggunakan mobil dari gerbang menuju kediaman Jack. Akhirnya mereka tiba. Sebelum keluar dari mobil, Han melirik ke arah Karina. "Ingat jangan katakan apapun yang membuat tuan Jack marah, jangan katakan apapun tentang apa yang aku ucapkan tadi!" Pinta Han.

Mendengar itu Karina berpikir Jack adalah seseorang yang sensitif, ia pun mengangguk.

Karina menapaki beberapa anak tangga menuju pintu besar rumah itu. Yang langsung terbuka begitu ia berada di sana. Ia masuk mengikuti langkah Han. Setelah berada di dalam rumah Han langsung mengajak Karina menapaki anak tangga yang meliuk tinggi sampai ke lantai dua.

Han mengetuk pintu sebuah ruangan. "Tuan, tamu anda sudah tiba!" Ucap Han.

"Bawa masuk, dan kamu pergilah."

"Masuk, ingat pesanku." Ucap Han pada Karina dengan nada datar.

Karina mengangguk dan masuk ke ruangan itu.

"Selamat sore Tuan, saya Karina adik Dave!" Ucap Karina.

Mendengar nama Dave membuat Jack memutarkan kursi yang sedang di duduki nya, kini ia menghadap kepada Karina.

Mata karina terbelalak. Lelaki yang mereka sebut pimpinan ternyata bukan lelaki tua di bayangannya. Dia adalah pria sehat yang masih bugar dengan tubuh atletis dan sedikit jambang di pipinya, hal itu membuat Karina menahan Saliva karena sedikit takut.

"Karina!" Ucap Jack, matanya menatap gadis itu dari ujung kaki sampai kepala, tidak membuatnya tertarik sama sekali.

"Ya Tuan." Karina menundukan kepalanya.

Menatap wajah Karina yang mirip Dave, membuat nata Jack kini bergejolak penuh amarah. "Apa kamu mencari Kakak mu?" tanya nya.

Karina mengangguk. "Kalau begitu apa yang bisa kamu berikan padaku untuk informasi yang kamu inginkan?"

"Aku- aku tidak punya apapun Tuan, Ayah saya sakit dan merindukan Kakak Dave, jadi saya datang untuk mencarinya."

Mendengar kisah Karina yang malang, membuat Jack tersenyum puas. "Em, jadi apa yang akan aku lakukan pada adikmu ini Dave!" Ucap Jack sembari berjalan mendekati Karina yang semakin bercucuran keringat karena takut.

"Jika kamu ingin tahu dimana keberadaan Kakakmu, kamu harus memberikan sesuatu untukku! Akan ada harga yang setimpal untuk itu." lirih Jack di telinga Karina.

"Apa itu Tuan?" tanya Karina.

"Temani aku malam ini!" Ucapan Jack membuat Karina hampir kehilangan keseimbangan.

avataravatar
Next chapter