webnovel

Tertangkap

Di sini di dalam kediaman Adaina, tepatnya berada di area dalam bangunan yang berada di sisi kiri kediaman Adaina.

Di ruangan itu kini terdapat beberapa orang. Dali, Iva, Irene, Yaq dan Bag, dan 1 lagi sosok lelaki muda yang sebelumnya mengacaukan tanah pertanian milik keluarga Adaina. Sosok tersebut adalah Zivvan zavva..

Ruangan itu cukup besar tetapi hanya Dali dan Iva yang duduk di kursi yang memang sudah ada di dalam ruangan itu. Irene, Bag dan Yaq kini berdiri di belakang mereka.

Sedangkan untuk Zivvan dia dengan posisi terduduk dan terikat kini berada di depan mereka semuanya.

"Seorang dengan beladiri diranah *Pendekar tingkat 7 apa yang membuat mu merusak tanah milik kami?". Tanya Iva kepada Zivvan dengan tatapan dingin.

Zivvan sebenarnya enggan untuk menjawab pertanyaan itu tetapi segera dia menyadari posisinya saat ini bagaimana, dia saat ini sudah seperti burung yang terkena perangkap. Jika dia tidak hati hati dalam bertindak maka bisa di pastikan kepalanya yang jadi taruhannya. Di tambah lagi dia sadar bahwa masih ada Yaq di depannya saat ini, walaupun aslinya tanpa Yaq pun dia tetap tidak bisa apa apa, mengingat ilmu nya telah di kunci oleh Yaq.

"Aku di perintahkan untuk mengacaukan tempat ini supaya mendapatkan apa yang menjadi hak ku kembali". Jawab zivvan acuh tak acuh

Iva dan Dali paham arti kata kata ini. Sebagai pebisnis yang sukses tentu saja mempunyai banyak saingan tak terkecuali untuk dirinya.

"Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?". Tanya Dali ke Zivvan. Terlihat jelas wajahnya yang nampak menghitam karena menahan amarahnya

"Diarso". Jawab Zivvan singkat

Dali dan Iva terkejut mendengarnya, mereka mengira Zivvan itu adalah suruhan dari pesaing bisnisnya di luar sana. Tetapi justru bukan karena bisnisnya sama sekali, melainkan dari orang yang pernah melamar Putri mereka untuk di jadikan istri sebelumnya. Niat itu di tolak oleh mereka mengingat putrinya sendiripun belum menginginkan pernikahan di usianya yang sekarang.

Diarso ini adalah dia petinggi/pemimpin di daerah setempat (Gondo), daerah itu ada di samping daerah Sendan. Sedangkan kediaman Adaina ini berada di daerah (Bianar).

daerah Gondo jika ke arah Bianar akan lebih dekat daripada Sendan ke arah Bianar.

Karena jika ingin pergi ke daerah Bianar dari Sendan. Maka harus melewati wilayah Gondo.

Singkatnya daerah Gondo ini berada di tengah tengah antara Sendan dan Bianar.

Semua terdiam untuk sejenak, saat ini Iva dan Dali sedang memutuskan akan di apakan suruhan dari Diarso ini, jika suruhan ini di bunuh, dia masih bisa mengirim suruhan lain untuk menyelesaikan pekerjaan yang gagal. Mereka juga tidak mungkin melepaskan orang yang sudah menghancurkan perkebunan mereka begitu saja. Karena saat ini Dali mengalami kerugian besar karena hancurnya separuh dari perkebunannya.

..

...

Di aula rumah utama kediaman Adaina, seorang gadis terlihat sedang berjalan mondar mandir seperti sedang memikirkan sesuatu.

Lalu kemudian gadis itu pun duduk, gadis itu adalah Famira eal adaina.

Tidak lama setelah itu Bag pun muncul dari dalam tirai pintu aula tersebut

"Tuan pemburu? Apa sudah selesai.?". Tanya Famira sambil berdiri dari tempat duduknya

"Iya aku pikir sudah, tetapi saat ini Yaq masih bicara dengan orang tuamu dan juga perusak itu.. um tolong panggil saya Bag saja,". Ucap Bag kepada Famira

"Baiklah, silahkan kak Bag duduk dahulu". Ucap Famira dengan lembut dan senyuman di bibirnya

Bag agak canggung untuk menjawab perkataan dari nona muda ini, jadi dia hanya duduk segera dan menunggu Yaq muncul.

Famira saat ini benar benar sulit mempercayainya, perusak kebun yang sebelumnya sudah mengacau selama beberapa hari di tempatnya itu, kini berhasil di lumpuhkan hanya dalam waktu singkat. Bahkan para penjaga dari kediamannyapun banyak yang terbunuh karena pengacau tersebut, tetapi sekarang 2 orang dari paguyuban ini berhasil melumpuhkannya dalam sekali pertemuan.

Benar benar pilihan yang tepat untuk meminta pertolongan langsung dari kelompok ini.

"Kakak Bag ini hebat ya bisa langsung mengalahkan pengacau di kebun kami hanya dalam 1x pertemuan". Tanya Famira kepada Bag sambil meminum teh dari cangkirnya

"Padahal penjaga di sini saja pada kuwalahan hanya untuk mencoba menangkapnya".

"Apa kak Bag benar baik baik saja setelah melawan orang itu?". Tanya Famira

Bag masih meminum teh saat ini, setelah menaruhnya di meja dia melihat ke arah Famira dengan wajah yang cukup serius.

"Aku tidak heran jika penjaga dari kalian kuwalahan ketika mencoba menangkap orang itu, bahkan jika bukan karena Yaq..". Jelas Bag kepada Famira, tetapi dia tidak melanjutkan kata katanya. Dia menundukkan kepalanya lalu kemudian melanjutkan

"Orang yang merusak kebun kalian itu kuat, belum lagi dia mengendalikan hewan magis tingkat 5.".

"Dia (Yaq) memang bisa di andalkan". Ucap Bag sambil melihat ke Famira. Terlihat di wajahnya sekarang cukup puas dengan kata katanya itu.

"Apa teman temanmu semuanya hebat hebat kak?". Tanya Famira kepada Bag

"Teman temanku? Di paguyuban?". Jawab Bag sedikit bingung

Famira tidak menjawabnya dengan perkataan tetapi hanya menanggapinya dengan menganggukan kepalanya

"Kalo yang kau maksud teman dari paguyuban mereka punya kemampuannya sendiri sendiri, hebat atau atau tidak aku sendiri kurang tau". Jawab Bag

Famira sedikit kurang puas dengan jawaban ini dia sebenarnya ingin mencari tau sekuat apa orang orang yang ada di dalam naungan kelompok 'Huruhara' ini.

"Tapi jika soal ilmu beladiri masih banyak yang berada di atasku saat ini, apalagi ketua ketua itu". Sambung Bag sambil menuangkan teh ke cangkirnya.

"Berarti.. ". Belum selesai Famira menyelesaikan kata kata nya muncul Dali dan Iva dari balik tirai pintu tersebut, di susul oleh Irene dan Yaq.

Famira pun berdiri untuk mempersilahkan orang tuanya duduk terlebih, itu adalah bentuk kesopanannya terhadap orang tuanya sendiri. Dia di ajarkan hal hal itu sejak usianya dini, dan itu bagus. Famira pun kembali duduk setelah orang tuanya duduk.

Dan Yaq sekarang duduk di sebelah Bag.

"Seperti yang di sepakati di awal kami akan memberikan 200 koin emas. Terimakasih atas bantuannya kepada kalian". Ucap dali sembari menyuruh pelayannya menaruh kotak peti kecil di atas meja.

Pelayan itu membuka peti tersebut dan memang di dalamnya ada banyak koin emas

Melihat ini Bag tersenyum lebar dan Yaq pun puas akan hasil yang di perolehnya saat ini, itu adalah koin emas yang cukup banyak, Bag pun menutup peti koin tadi.

"Terimakasih atas kerjasama kalian, kami benar benar bertemakasih, berkat kalian masalah kami sekarang telah teratasi". Ucap Iva

"Kamipun berterimakasih atas imbalannya". Jawab Bag

"Kalo saya boleh bertanya kepada kalian, orang orang dari Paguyuban Huruhara, apa mereka sering menerima misi seperti ini". Tanya Iva dia cukup penasaran dengan kelompok organisasi ini.

Bagaimana bisa perusak kebun milik nya berhasil di atasi oleh 2 anak muda ini.

Penjaga di kediaman yang mencoba mengalahkannya saja di buat tak bernyawa semua oleh pengacau di kebunnya itu. Tetapi 2 anak ini meskipun yang 1 nya belum diketahui ranah ilmu beladiri nya.. tetapi 1 anak lainnya berada di ranah Pejuang, jadi mereka yakin kalo anak yang belum diketahui ranah apa ilmu beladirinya itu tidak jauh berbeda dengan anak yang 1 nya.

"Iya di Huruhara banyak yang sering menerima permintaan seperti ini. Tetapi juga ada bermacam macam misi lainnya di dalam paguyuban". Jawab Bag dengan senyum di wajahnya, saat ini dia memilih milih hidangan yang ada di meja

"Mungkin di masa depan nanti, kami akan memerlukan bantuan dari kalian lagi.. saya berterimakasih karena telah mau menerima penawaran ini sebelumnya". Ucap Dali

"Tentu saja, tidak masalah kalian datang saja ke paguyuban Huruhara jika memang memerlukan bantuan dari kami nanti". Jawab Bag dengan semangat. Dia melihat ke arah Yaq, Yaq pun memberikan isyarat mengangguk.

"Kalo begitu terimakasih atas semuanya, kami akan melanjutkan pekerjaan kami sebelumnya". Ucap Bag sambil berdiri dari tempat duduknya, Sama halnya dengan Yaq.

Kini keduanya pamit undur diri dari kediaman Adaina, Bag pergi dengan membawa peti di samping pinggulnya, Sedangkan Yaq mengikutinya dari samping.

Sesampainya di gerbang halaman kediaman Adaina, terlihat 6 penjaga sedang berada di sekitar pemuda laki laki yang keadaannya tangan terikat dan terduduk di tanah. Para penjaga itu ada di samping kiri kanan dan depan pemuda yang terikat tersebut.

Pemuda yang terikat itu adalah Zivvan zavva. Yap, dialah laki laki yang mengacaukan tempat itu

"Nih masukan kesini itu peti,". Ucap Yaq sambil melemparkan gelang ke arah Bag.

"Ini.. ini ruang penyimpanan? Tapi dalam bentuk gelang? Heh, darimana kau dapatkan ini Yaq?". Tanya Bag dengan raut muka yang terkejut, dia sama sekali tidak menyangka kalo Yaq membawa benda seperti ini

"Mereka memberikannya tadi saat kau ke aula duluan". Jawab Yaq singkat

"Apa ini bonusannya?". Tanya Bag

"Ya karena pekerjaanmu masih belum selesai, makanya mereka memberikan cincin itu untukmu. Lagipula benda itu adalah hal yang lumrah bagi kalangan konglomerat pebisnis dagang seperti mereka". Jawab yaq,

Bag pun langsung mengenakan gelang tersebut dan menyimpan petinya, gelang itu menarik peti koin ke dalamnya, dari gelang tersebut keluar semacam bayangan abu abu transparan, yang kemudian membungkus peti seluruhnya dan mengkompres peti tersebut dan menjadikannya menyusut kecil lalu akhirnya tersedot kedalam gelang penyimpanan tersebut.

Bag mengenakan gelang itu di lengan atasnya, dan ia hanya perlu sedikit tenaga darinya untuk menyedot masuk barang atau mengeluarkannya dari gelang penyimpanannya itu.

Tentu ada batasan soal sebanyak apa barang yang bisa di angkut kedalam gelang penyimpanan tersebut. Tetapi untuk sekarang itu semua tidak masalah, karena sementara ini gelang itu di gunakan hanya untuk menyimpan peti kecil.

Sekilas info..

Gelang penyimpanan terbuat dari energi murni yang sifatnya menyusutkan bentuk, agar bisa ditaruh didalam bentuk yang lain, dan itu tanpa merusak atau mengurangi bentuk yang di taruhnya didalam hal lain tersebut.

*Sebagai contoh, ya gelang di atas tadi, energi dari gelang itu (abu abu transparan), menyusutkan peti (peti adalah sebuah bentuk), dan bisa dimasukkannya kedalam (bentuk yang lainnya) yaitu gelang penyimpanan.

*Peti itu berhasil masuk ke gelang tanpa merusak bentuk peti dan isi dari peti tersebut.

Di perlukan kekuatan dan ilmu yang tinggi untuk membuat benda seperti *Gelang penyimpanan tersebut.

Semakin tinggi ilmunya maka akan semakin luas area penyimpanan untuk menyimpan sesuatu.

Kembali ke Bag dan Yaq;

Mereka sekarang berjalan ke arah para penjaga tersebut, lalu saat keduanya sampai tepat di antara para penjaga itu Yaq pun berkata

"Apa aku membuatmu menunggu lama?". Tanya Yaq kelapa Zivvan

Dia hanya diam dan menatap Yaq,

"Berdirilah sudah waktunya berangkat". Sambung Yaq sambil melihat kearah depan.

....

...