CHELLINE POV
Aku pun langsung mengimbangi permainan Jason. bibir kami pun bersatu, saling kecup
saling taut, saling hisap, dan saling memagut. lidahku menyusup masuk, dan dibalas dengan lidahnya. aku menikmati bibir itu perlahan, sejenak aku lepaskan diri dari nya, kemudian menatap lekat wajah Jason, calon suami ku.
Sesudah itu, aku mulai memejamkan mataku, saat wajahnya kembali mendekati wajah ku. aku biarkan tangan Jason mulai menggerayangi tubuhku. aku nikmati sentuhan jari-jari Jason yang sedang berpetualang di tubuh ku.
Aku tetap biarkan, saat tangan nya mulai membuka bajuku hingga tidak lama kemudian, tubuhnya sudah tampil polos di depannya. aku biarkan begitu saja, saat bibir nya menggantikan tangannya
untuk menjelajahi tubuhku. mataku kubuka saat kurasakan dia mulai mengangkat tubuh ku. dia kemudian menggendong ku, seperti seorang suami menggendong istrinya. hal yang pernah dilakukan nya dulu, saat aku pertama ketemu dia di lift hotel. aku masih menatapnya mesra, saat tangan kekarnya
menggendong diriku.
Dia membawaku ke sebuah kamar tidur. merebahkan ku dengan lembut di sebuah ranjang. kemudian berdiri di pinggir ranjang
sambil menatap ku.
"Apa yang kau lihat?" tanya ku heran.
"Aku ingin menatap wajah cantik jelita milikmu. rasanya aku tidak akan pernah
puas memandangi nya."
"Sini."kataku sambil menggerakkan telunjuk tangan ku.
"Apa?" kata Jason sambil naik ke ranjang.
untuk mendekati ku.
"Aku ingin kamu. selalu bersama ku. aku milikmu dan kamu milikku."kataku sambil membelai rambut nya.
"Iya. Sayang. aku milikmu dan kamu milikku.
aku akan selalu bersama mu."katanya sambil menatap mesra diriku.
"Tapi....bagaimana dengan kata-kata Lulu?
apa maksud perkataan nya itu?
"Lulu kadang suka ngasal. sudah lah. kita nikmati aja, apa yang ada sekarang.
ya?"setelah mengucapkan itu, Jason kembali
melakukan hal-hal yang tadi dilakukan nya.
Dia mulai menjelajahi tubuhku dengan bibir nya. aku segera merasakan sensasi yang luar biasa saat bibir nya bermain dengan bebasnya di atas tubuhku. lidahnya menjelajahi tubuhku dari leher sampai mulai turun ke bawah. dia kemudian lama beraksi di buah dada ku yang ranum berisi ini.
Lidahnya menjilati buah dada ku hingga membuat aku mulai menggelinjang ke kanan dan ke kiri. aku merasa enak, nyaman, geli jadi satu dan yang pasti, aku tidak ingin ini cepat berhenti. aku ingin dia terus menjilati buah dada ku, aku ingin bibir dan lidahnya.
Aku sempat beberapa kali tersentak saat lidahnya menjilati pusat buah dada ku, ini membuat rasa geli yang tak tertahankan, tapi sekaligus membuat ku ketagihan. sosok Jason yang tampan ini, membuat aku ketagihan. aku ketagihan melihat wajah tampan nya, aku ketagihan bibir nya, aku ketagihan lidahnya dan aku ketagihan semua di dirinya.
Beberapa saat kemudian, aku mulai mendesah dalam rasa yang sukar di lukiskan.
aku mulai menuntut sesuatu yang lebih. Jason pun menuruti keinginan ku. Jason mulai membuka bajunya, aku sempat menikmati saat-saat melihat Jason melepaskan pakaiannya satu persatu hingga dada bidang, perut sixpack dan miliknya yang tegak berdiri itu, kini bisa kulihat dengan jelas dan sangat memanjakan mata ku, hingga membuat nafsuku naik tinggi butuh pelampiasan.
Jason naik ke atas tubuh ku dan mulai memasukkan miliknya yang besar itu ke dalam milik ku yang sempit tapi sudah siaga sejak tadi untuk nya. dia mulai memasuk-keluarkan miliknya ke dalam milik ku. sesuatu yang lebih yang memang aku inginkan, kini mulai aku nikmati.
Jason bergoyang dengan kecerdasan sedang, tapi, saat ini, setelah beberapa kali bertempur dengan ku, Jason semakin berpengalaman, itu terasa saat Miliknya yang besar itu mulai menusuk-nusuk ke bagian didalam milikku yang langsung membuat ku terbuai tak berdaya dalam kenikmatan.
Kami berdua, mulai tenggelam dalam permainan indah dari dua orang yang saling mencinta. suara cicak yang berkejaran di dinding kamar, menambah ramai suasana
di dalam kamar. kami berdua, saling memberi
saling menyatu dan saling berpacu dalam goyangan-goyangan yang semakin fasih dan indah bagi kami.
Aku tak biarkan Jason bergerak sendirian, aku imbangi permainan nya dengan goyangan-goyangan ku yang membuat miliknya seakan terjepit di dalam milikku. aku bergerak dengan liar dan semakin liar saat tusukan nya semakin sering mengenai area G spot ku yang membuat aku semakin terbuai dalam kenikmatan.
Aku terus mengimbangi gerakan nya hingga milikku seakan mencengkram miliknya. nafas yang memburu dan desahan tak berkesudahan menjadi bunyi yang memenuhi kamar ini. kadangkala mata kami saling menatap mesra, kadangkala kami berdua
memilih untuk memejamkan mata, untuk menikmati semua yang sedang kami lakukan
bersama. kadangkala bibir kami saling menyatu di tengah deburan nafas kami yang
tidak beraturan.
Dan setelah beberapa waktu lamanya, permainan kami masih belum ada tanda-tanda untuk berhenti. tubuh kami masih
memburu kenikmatan bersama. tubuh kami masih menyatu tak terpisahkan. ada keringat yang mengalir deras. tapi itu tidak menjadi penghalang untuk permainan kami. hingga akhirnya, aku mulai merasakan sesuatu yang membuat tubuhku menegang, aku pun mengangkang selebar-lebarnya agar supaya miliknya bisa masuk semakin dalam dan semakin dalam. hingga akhirnya, aku merasakan sesuatu yang sangat nikmat, suatu klimaks yang aku butuhkan.
Setelah aku menemukan klimaks pertama ku, Jason sempat menurunkan kecepatan nya. tapi itu tidak lama, karena, sesudah itu, dia mulai lagi meningkatkan goyangan nya. aku ingin memberi Jason kenikmatan, karena itu, aku mulai bergoyang ulang. kerja sama indah
kami lakukan berdua. ibaratnya, kami berdua adalah pelaut yang masih terus berjuang
selama mungkin berada di samudera luas.
kami berdua, belum ingin mencapai tepian. kami masih ingin melayari samudera seluas mungkin.
Itulah yang terjadi pada kami berdua saat ini.
kami masih terus berjuang untuk bisa selama mungkin memainkan permainan ini, kami berdua masih belum ingin berhenti. kami masih ingin meraih apa yang kami inginkan,
selama mungkin. dan sedikit banyak keadaan di kantor, setelah kepastian terpental nya Calvin dari jabatannya di kantor dan batalnya pernikahan ku, ikut andil dalam lama dan istimewanya permainan kami saat ini.
Makanya aku dan Jason, hanya ingin selama mungkin menyatu melakukan gerakan-gerakan seperti yang kami lakukan saat ini. dan...diiringi desahan panjang
dari mulut kami berdua, gerakan kami semakin cepat dan cepat. hingga akhirnya
kami pun menggapai puncak bersama-sama. yang pertama untuk Jason dan kedua bagiku.
sesuatu yang kami mulai bersama dan kami akhiri bersama.
Setelah itu, kami berpelukan. hanya senyum
yang menghiasi bibir kami berdua. kami pun tertidur dengan pulas.
Besok nya, Jason membangun kan aku pagi-pagi sekali.
"Mau kemana sih? aku masih pengen tidur."
kataku sambil tetap malas-malasan di tempat tidur.
"Kita cari sarapan dulu, sayang. udah lapar nih. semalam aku cuma makan roti saat RUPS."
"Hihihi. rasain! kamu harus nya, ngajak makan aku dulu, sesudah dari kantor. ini langsung dibawa kesini, ngajak tempur. rasain lapar berat."
"Makanya ayo dong. kita cari makan. aku lagi lapar berat nih. kalau gak mau, tubuh kamu
yang akan ku makan. Grauuuuuuhg."
"Ihhhhh... tolong. ada kanibal, hehehehe."
Jason menggelitik ketiak ku sambil bergaya
seakan mau memakan aku. aku tertawa tidak bisa berhenti karena Jason menggelitik aku
dengan tanpa berhenti. aku mencoba menahan tangannya tapi dia berhasil balas
menangkap kedua tanganku, dengan satu tangannya. tangan nya yang satu, dia gunakan
untuk menggelitik ketiak ku. Jason baru berhenti saat aku minta-minta ampun karena tidak kuat digelitik.
Setelah itu, Jason mengangkat aku ke kamar mandi. membaringkan dengan lembut, di bathtub yang sudah terisi air hangat. dan mulai memandikan aku. dia menggosok kan
sabun mandi ke seluruh tubuh ku, kadang-kadang tangan nakal nya mampir ke bagian tubuh sensitif. kadang-kadang
bibir kami bersatu.
Oh. aku cuma ingin kemesraan ini untuk tidak pernah berlalu. setelah selesai mandi. kamipun memakai pakaian kami. tapi
aku tetap memakai pakaian kantor ku semalam karena tidak membawa baju ganti.
Kami segera menuju ke sebuah restoran
yang buka sejak pagi. dan khusus menyediakan sarapan. tak lupa, kami berdua pun melakukan foto berdua. tiba-tiba
Jason menggenggam tanganku dengan erat
dan menatap ku serius. aku jadi salah tingkah
saat dia menatap ku seperti ini.
"Ehm.....aku ingin.....kita segera meresmikan hubungan kita."kata Jason dengan mimik serius.
"Maksud mu?"
"Kamu kan sudah resmi membatalkan
pernikahan mu"
"Iya. terus?"
"Aku ingin segera melamar mu ke orang tua mu."
"So sweet. aku juga mau begitu. tapi mungkin
gak sekarang dan gak besok."
"Kenapa?"
"Karena, beberapa hari ke depan adalah masa transisi dari kepemimpinan Calvin, untuk beralih kepada mu. jadi kupikir kurang bijak juga, kalau kamu langsung melamar aku, di minggu ini."
"Jadi kapan dong?"
"Sabar adik kecil. semua ada waktunya. mungkin minggu depan mungkin dua Minggu depan, mungkin bulan depan. yang jelas,
bukan Minggu ini. ya?"
"Iya deh. kakak cantik. aku akan menunggu."
"Gitu dong. sini buka mulut nya. aku suapin.
Ahhhhhhh buka mulut nya."