webnovel

Pialang Tampan ku

Chelline yang hendak menikah dengan tunangannya, kecewa saat menemukan perselingkuhan tunangannya. Chelline pun terlibat dalam hubungan semalam dengan seorang pemuda tampan untuk menghapus sakit hati nya pada tunangannya. Tidak dia sangka kalau pria itu akan muncul di kantor nya dan menjadi pialang andalan tunangannya. Sang pialang tampan pun terkejut karena dia bergabung di perusahaan nya Chelline, dengan niat untuk balas dendam. Apakah yang akan terjadi?

LifeWriter · Urban
Not enough ratings
59 Chs

MASALAH BARU

JASON POV

Saat aku dan direksi lainnya, masuk kembali ke ruangan rapat, keadaan sudah berubah

sangat cepat. Pak Burhan mengumumkan

bahwa penjualan perusahaan kepada pihak investor dari Dubai, telah mencapai kesepakatan. hal-hal mengenai peralihan saham dan lain-lain akan dilakukan dalam

waktu beberapa hari ke depan.

Satu hal yang pasti, yang telah diumumkan adalah, aku tidak lagi menjadi CEO. posisi ku telah diganti kan oleh Chelline Halim, sementara Winston, menjadi presiden komisaris atau Komisaris Utama menggantikan Ayah Chelline. aku sendiri,

tidak lagi mendapat jabatan apa-apa.

Chelline memegang tangan ku dalam kekagetan nya dan menatap ku dengan ekspresi bingung. aku cuma mengangkat bahu sambil memberikan dorongan bagi

Chelline untuk memegang jabatan nya. tapi,

Chelline tidak terima dia langsung protes keras.

Ayah Chelline langsung memanggil Chelline

untuk masuk ke ruangan pribadi untuk presiden komisaris. Winston tampak mengikuti. aku segera masuk ke lift dan menuju ke ruangan pribadi ku. aku sudah merasakan kalau aku sedang didepak

dari perusahaan ini. nampaknya mantan nya Chelline itu, telah berhasil menyingkirkan aku.

Apakah aku akan kehilangan Chelline? apakah setelah berhasil menyingkirkan Calvin, aku kembali menemui masalah baru? aku merasa kalau masalah yang sedang kuhadapi sekarang, mungkin lebih besar dari sebelumnya.

Yang pertama, menyangkut hati, bagaimana pun saingan ku sekarang adalah mantan pacar Chelline, yang berarti adalah seseorang yang pernah Chelline sayangi. dan ini sama sekali beda dengan saingan ku sebelumnya,

karena Calvin itu, hanya dijodohkan dengan Chelline dan yang jelas tidak pernah dicintai Chelline.

Yang kedua adalah, soal ekonomi, saingan ku yang sekarang bersama perusahaan nya,

berhasil membeli perusahaan Ayah nya Chelline, dan kesepakatan akhir tercapai hanya dalam satu jam saja, ini membuktikan

kebesaran dan modal raksasa perusahaan

yang dibawa saingan ku yang sekarang,

Agak jauh dibandingkan dengan Calvin dulu,

yang berkuasa karena dukungan dari Ayah Chelline.

Dan mengingat cengkeraman Ayah Chelline

kepada Chelline, maka, aku jadi tidak yakin,

akan bisa mempertahankan hubungan ku

dengan Chelline, untuk saat-saat ini.

Aku termenung lama di tempat ku. aku segera mengatur barang-barang ku, mengingat suramnya masa depan ku di perusahaan ini

tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. aku segera mempersilakan masuk. aku agak terkejut saat melihat Lulu Wiguna yang datang memasuki ruangan ku.

Mau apa dia? pikirku dalam hati.

"Jason....maafkan aku. kali ini, aku tidak mampu membantu mu."kata Lulu membuka pembicaraan setelah dia menutup pintu.

Aku cuma memandang Lulu sekilas, dan meneruskan kerja ku merapikan barang-barang ku.

"Perusahaan dari Dubai itu, bernafsu sekali untuk menyingkirkan mu, dan mereka membeli saham-saham kami dengan harga sangat bagus, yang membuat ayah ku tidak bisa menolaknya, saat ayahku mendengar nya lewat telepon. aku sempat protes pada ayahku, tapi ayahku tidak mau mendengar

keberatan ku. ayah ku tetap memutuskan

menjual saham-saham kami di perusahaan ini, kepada perusahaan dari Dubai itu. aku sudah mencoba Jason.. aku sudah mencoba...."

"Sudahlah. aku tidak menyalahkan kamu maupun Ayah mu. mungkin memang ini saatnya bagiku untuk pergi dari sini,"kataku sambil menatap Lulu beberapa saat.

"Tapi, ayahku berencana untuk membuat perusahaan saham sendiri. dan kami ingin

mengajak mu masuk dalam perusahaan kami, dan langsung menjadi CEO, dengan kewenangan penuh. bagaimana? kamu mau kan?"

"Aku hanya ingin istirahat dulu. aku belum memutuskan akan kemana setelah ini. aku ingin istirahat dulu."

"Baiklah....tapi ingat. hubungi aku, saat kamu siap untuk bekerja lagi. dan...hubungi aku

saat kamu perlu teman untuk bicara. aku...

Aku akan selalu menunggu mu."kata Lulu sambil menatap ku mesra.

"Ya.....thanks lu."kataku sambil menatap ke arah pintu. untuk memberi isyarat bagi Lulu

untuk meninggalkan aku.

Setelah Lulu pergi, Naga, Akmal dan pak Romli, Mbak Tika serta Karmila Anwar nampak memasuki ruangan.

"Bos.....kami dengar, bos Sudah dipecat oleh pemilik baru perusahaan ini. betulkah itu?"

tanya Naga.

"Iya betul,"jawab ku singkat, sambil tetap mengatur barang-barang ku.

Semuanya terdiam. berdiri mematung di tempat mereka masing-masing. bahkan Mbak Tika, yang biasanya tidak pernah terdiam, kini nampak bisu dihadapan ku.

"Kalau Lo pergi? kita bagaimana dong?"tanya Karmila memecah kesunyian.

"Iya bos. kita itu jadi jago karena ada bos. perusahaan ini bakal pincang kalau bos gak ada lagi."kata Akmal dengan nada suara ber api-api.

"Gak ah. kalian semua pasti bisa. kalian punya kemampuan, buktikan diri kalian, kalau kalian bisa."kataku menghibur mereka.

"Terus terang saja, Jason. kami berhasil karena engkau, saat kau keluar, kami pasti terpuruk. karena itu, aku ingin selalu tetap bekerja dengan mu, aku ingin berada di bawah kepemimpinan mu. tidak tahu dengan yang lain, tapi, aku akan mengikuti mu. ajaklah aku

di perusahaan barumu. hutangku di perusahaan ini sudah lunas, saat Calvin berhasil disingkirkan. karena itu, aku akan mengikuti mu,"kata pak Romli panjang lebar.

"Aku juga."kata Naga.

"Me too."kata Akmal.

"Aku ikut ya?" kata Mbak Tika.

Hanya Karmila yang masih nampak terdiam

dan cuma curi-curi pandang kepada ku.

"Apa sih? aku ini, masih belum jelas akan kemana. masih belum tahu akan kemana.

bisa saja aku ke Amerika, kan?"kataku sambil mengangkat bahu.

"Kami ikut biar ke Amerika, bos." kata Naga cepat yang langsung di amini oleh yang lain.

"Gak bisa gitu dong. oke....begini saja, kalau aku sudah fix kerja di tempat lain. aku akan berusaha memasukkan kalian. oke?" kataku Akhirnya.

"Oke."

"Oke banget bos.

"Setuju."

"Gimana kalau kita ke kafe dulu? buat perpisahan sementara, dan jangan kuatir

tentang barang-barang mu. nanti biar kita yang bawa ke apartemen mu."kata Mbak Tika.

"Jangan ke apartemen ku. soalnya aku juga harus pindah dari situ, itu kan apartemen perusahaan ini. begini saja, dibawa ke rumah ku deh. nanti aku SMS lokasi nya. dan...oke...

kita ke cafe."kataku akhirnya setelah berpikir beberapa saat.

Kulihat tidak ada tanda-tanda Chelline akan menemui ku, jadi, why not. aku nongkrong dulu bersama teman-teman se timku yang sebentar lagi akan ku tinggalkan itu.

Kami kemudian nongkrong di sebuah cafe.

Karmila juga ikut nongkrong tapi, dia masih tidak banyak bersuara. Mbak Tika banyak

memegang kendali pembicaraan. pembicaraan selalu seru, kalau ada mbak Tika

yang selalu heboh itu.

Setelah itu, kami mendorong Naga untuk menyanyi di live music di cafe ini. karena kami tahu kalau Naga suka sekali menyanyi

saat di tempat karaoke. maka, kami semua

mendorong Naga untuk menyanyi diiringi live music di cafe ini. sementara naga menyanyi,

tiba-tiba aku mendapat telepon dari orang yang tidak kusangka-sangka.

Calvin, mau apa dia menelpon ku? dengan penuh tanda tanya, aku mengangkat telepon

dari Calvin.

Saat ini, Karmila seperti nya akan bicara dengan ku karena itu dia pindah tempat duduk

di samping ku, tapi karena aku sedang menelpon, Karmila tidak jadi berkata apa-apa.

"Ada apa bos...?tanya ku di telepon kepada Calvin.

"Hahahaha...kamu masih berani memanggil ku, bos. setelah mengkhianati ku,heh!!! setelah merebut calon istri ku,heh!!!!"

"Jadi apa mau mu, Calvin?"

"Aku ingin bertarung dengan mu. satu lawan satu. tapi, kalau kamu memang penakut, GAK USAH DATANG!!!!"

"Aku datang. sebutkan dimana! dan aku akan datang sekarang!!!!"kataku marah.