Bab 2

Hari ini seperti biasa Lucretia pergi melakukan penelitian untuk membuat obat-obatan baru. Lucretia menuju gudang tempat penelian beserta penyimpanan tanaman obat yang telah Lucretia dapatkan dari hutan di belakang rumahnya.

"Baiklah, saat ini Saya akan membuat obat Tiroditis. Lucretia semangat!! Hari ini pasti berhasil.

"Sekarang campurkan rumput Kelenjar dan tambahkan sedikit tanaman Sinensis, lalu ditumbuk. Oke selanjutnya apa ya, ohh dimana catatan penelitian Saya"

Lucretia mulai melempar semua barang yang ada di dalam ruangan.

"ahh, akhirnya ketemu. oh selanjutnya tinggal tambahkan tanaman Citrus"

Lalu Lucretia melihat sekelilingnya yang dimana ruangan tersebut sudah tidak beraturan. Tapi Lucretia tidak memperdulikannya dan mulai kembali fokus pada pembuatan obat Tiroditis.

"Akhirnya, ini saatnya menggabungkan semuanya. Lucretia tetap santai, satu langkah lagi obat Tiroditis ini akan berhasil. ini diaaaaaa, apa itu tadi??? Ahhh ramuan obatnya pada tumpah, sial apa yang terjadi!!!

Lucretia keluar dari ruang penelitian dan melihat sebuah cahaya menyilaukan dari arah timur dari tempat Lucretia berada.

Sesampainya disana Lucretia melihat sebuah lubang besar tercipta dimana cahaya yang dilihat Lucretia sebelumnya.

"Apa-apaan ini, masa tiba-tiba muncul sebuah lubang disini, a-tau apakah serangan dari bajak laut." Wajah Lucretia mulai kehilangan semangat

"Tunggu, ehh ada seseorang disana."

Lucretia melompat ke dalam lubang. Lucretia melihat seorang pemuda yang sedang tidak sadarkan diri.

"Hei, kamu bangun" Lucretia sambil menampar wajah pemuda tersebut

"Apakah pemuda ini mati??!! Tapi napasnya masih ada. Lebih baik Saya bawa ke rumah terlebih dahulu".

Seminggu kemudian sejak kejadian tersebut

"Akhirnya, Saya berhasil menciptakan obat Tiroditis, ahh penelitian Saya tidak sia-sia. Tapi sudah seminggu dia belum bangun juga, kuharap dia cepat sadar".

"Ah, dimana ini siapa kamu?" Kata Yosef kepada Lucretia

"Oh, akhirnya kamu bangun juga. Nama Saya Lucretia saat ini kamu berada di rumah Saya dan juga kamu siapa dan bagaimana kamu muncul di pulau Nipa ini?" Jawab Lucretia sambil menatap serius.

"Saya Yosef, Saya disini dari Envilya tapi tiba-tiba ada suara aneh dan menyerang Saya akhirnya Saya berhenti di pulau ini dan....

Bolehkah saya meminjam kaca kamu sebentar".

"Boleh saja, kamu tunggu dulu disini sebentar". Lucretia berjalan menuju ke arah dapur.

"Saya berharap sihir terakhir yang Saya gunakan berhasil".

"Ini Yosef kacanya" Lucretia memberikan kaca kepada Yosef.

"Wow, tidak kusangka Saya berhasil kembali di usia 17 tahun. Tapi kok rambut Saya berwarna hitam dan mata Saya berwarna hitam. Hmmm... tidak masalah yang penting Saya dapat mulai petualangan baru saya di dunia ini."

"Hei, Yosef lebih baik kamu makan terlebih dahulu, ini sudah saya siapkan, soalnya kamu baru saja bangun dan pasti kamu lapar.".

"Terima kasih Lucretia, baiklah Saya akan makan dari makanan yang kamu buat. Selamat makan..... Ughh!!!!".

"Bagaimana Yosef masakan saya apakah enak, tentu saja gizi yang di dalam sudah saya jamin". Lucretia memangkukan tangan dengan senyum bangga.

"uhh, tentu makanan mu enak... Terima kasih Lucretia". Yosef sambil senyum masam.

"oh iya Lucretia, kulihat cuma ada kamu sendiri disini apakah tidak ada orang lain di pulai ini". Yosef sambil melihat sekeliling.

"Sebetulnya sekarang hanya ada Saya di pulau ini, tapi awalnya Saya dan kakek Saya berada disini karena suatu peristiwa kakek saya meninggal dunia dan menyisahkan Saya sendiri". Lucretia sambil menekan dalam-dalam bibir dan memejamkan mata.

"Maafkan Saya Lucretia, Saya tidak bermaksud mengingatkan kamu tentang peristiwa sedih yang kamu derita".

"Tidak Masalah Yosef, oh kamu kan sudah makan lebih baik kamu beristirahat lagi".

Dan terdengar sebuah ketukan pintu. Lucretia menyampirin dan membuka pintu dan dilihat.

"Kamu....