147 Tiga Pengekang Hayama Yuuki

Yukino berjalan dengan lambat namun pasti menuju aula sekolah yang agak jauh jaraknya dari gedung kelas.

Saat dia berjalan keluar, dia tiba-tiba melihat sosok gadis yang terbilang agak pendek yang segera menghampirinya dengan wajah tersenyum!

"Yukinoshita-san, aku tidak berharap bisa bertemu disini!"

"Kuroneko-san, apakah kau tidak bersama temanmu yang lain?"

Kuroneko anehnya menyerat nadanya saat mengatakan, "Bukankah kau adalah temanku? Saa, ayo pergi!"

Ditarik oleh Kuroneko, Yukino hanya menghela nafas tapi dia tidak menolak dan terus berjalan dengan Kuroneko disana.

Tapi pada perjalanan singkat ini, Yukino dan Kuroneko dapat melihat banyak siswa dari kelas dua dan tiga yang benar-benar terlihat gelisah disana.

Bagaimana mengatakannya...mereka benar-benar mudah ditebak!

"Apakah para senpai ini benar-benar khawatir dengan penyaringan Ketua OSIS ini? Kenapa sampai sebegitunya?"

Yukino yang mendengarnya hanya menjawab tenang tanpa menatap Kuroneko, "Itu karena keuntungan terpilih ke babak selanjutnya akan sangat menguntungkan."

"Mereka, meskipun tidak terpilih, selama mereka mampu melewati hampir dua babak setelah babak penyisihan ini....itu akan membantu mereka saat lulus."

"Eh? Sebegitu mengesankannya?" Kuroneko membuka mulutnya dengan terkejut.

Bagi dirinya, pengetahuan tentang sekolah tingkat tinggi seperti ini hanya dua hal...

Satu, siswa disini memiliki kualitas pendidikan yang tinggi dan kebanyakan dari mereka memiliki kesombongan yang dalam!

Dua, materi pembelajarannya luar biasa susah dibanding sekolah SMA lainnya karena sekolah menuntut sangat tinggi kualitas!

Jadi bagi Kuroneko, banyak hal lainnya tidak terlalu detail.

Bagaimanapun dia masuk kesini karena beasiswa~

Yukino sebagai salah satu keluarga terpandang di Chiba jelas mengetahui keuntungan dan keinginan para senpai ini.

Tapi...

"Jangan meremehkan event ini, itu benar-benar menakjubkan. Terutama tahun lalu, kemunculan empat manusia bermasalah itu membuat pamor sekolah kami melejit."

"Ugh...Aku tidak tahu kalau Yuuki-senpai sebenarnya adalah salah satu alasannya. Apakah dia benar-benar sehebat itu?"

Kuroneko menepuk dahinya dan berkata dengan pahit, "Aku hanya tahu dia adalah desainer game yang hebat dan seorang novelis dan animator yang hebat..."

"Hayama Yuuki adalah perwakilan dari nama Jenius. Kau harus paham itu Kuroneko-san."

Yukino tiba-tiba menemukan waktu yang tepat untuk menanyakan, "Sejujurnya aku penasaran, bagaimana kau bisa mengenal laki-laki itu?"

"Itu..."

Kuroneko menundukkan kepalanya dan wajahnya memerah!

Dia tidak mungkin mengatakan bahwa pertemuannya adalah saat dia dengan chunib-nya menantang Yuuki bermain game bukan?

Itu memalukan bahkan baginya!

Tapi melihat wajah penasaran Yukino, dia hanya bisa gigit jari dan berkata: "Saat di game center."

"Begitu, lalu pada saat itu, kalian terhubung dan bermain selama beberapa hari sebelum akhirnya dicampakkan?"

"Yukinoshita-san... Kata-katamu agak aneh dan menusuk hatiku karena aku merasa seperti wanita yang ducampakkan disini!"

"Bukankah kenyataan?" Yukino dengan dingin menambahkan: "Semenjak kalian berdua terpisah, apakah dia menemuimu?"

"Itu..."

"Huhh...Karena itulah aku mengatakannya sejak dulu, jauhi Hayama. Kecuali tiga wanita itu, tidak ada yang bisa menjinakkannya!"

"Hayama adalah perwakilan dari Jenius, Da Vinci modern, tapi di saat yang sama dia adalah Merlin."

"Laki-laki tampan seperti bunga yang akan mengundang lebah kemana-mana dan akan membingbingmu kedalam siklus kehancuran pada diri kalian sendiri."

"Meskipun tidak sampai ada yang bunuh diri, tapi wanita yang dekat dengannya, kebanyakan tidak bisa melupakannya...."

"Jadi berhati-hatilah!"

Kuroneko tertegun, tapi dia diam-diam berbisik: "Ini, bisakah aku tahu, siapa tiga wanita itu?"

Yukino menatap Kuroneko dan mengingat tiga sosok yang mampu menjinakkan remaja itu~

"Pertama adalah guru berpedangnya, sekaligus pemegang kursi pertama Ksatria Dunia, Artoria Pendragon!"

"Kedua adalah wanita yang entah bagaimana membuat Hayama benar-benar takut dan bahkan bisa dibilang trauma."

"Aku tidak tahu detailnya...karena waktu itu aku ada di Luar Negeri dan hanya mendengar rumor tentang itu dari sekitar."

"Adapun yang ketiga..."

Sosok wanita cantik berambut pirang indah dengan payung ikonik di tangannya muncul, terutama topinya dengan corak pakaian yang tradisional tapi tidak kalah indah dengan pakaian modern muncul langsung di benak Yukino.

Wajahnya tiba-tiba menunjukkan perubahan yang aneh, tapi segera dia kembali ke wajah dinginnya dan mengatakan:

"Wanita ketiga yang berhasil menjinakkan Hayama adalah pacar sekaligus mantan tunangannya."

" !!! "

Kuroneko terkejut dan berteriak, "Hayama-senpai punya tunangan?!"

"Mantan."

Yukino dengan dingin menambahkan, "Keduanya benar-benar dekat, bahkan kedua keluarga mereka sudah berhasil mempertunangkan keduanya."

"Tapi Hayama tiba-tiba merobek nama Tunangan ini secara tiba-tiba, alasannya...Itu lebih rumit daripada yang bisa kau bayangkan."

"...Lalu, lalu! Bagaimana hubungan keduanya sekarang?!"

Yukino menatap curiga dan hati-hati Kuroneko saat dia akhirnya mengangkat pertanyaan krusial.

"Kenapa kau sangat penasaran dengan hal ini? Kuroneko-san, kau tidak tertarik pada Hayama bukan?"

"Aku?! Tidak! Ba-Bagaimana bisa aku..."

Yukino: "Ahhh, benar-benar jatuh. Dasar Kakak Laki-laki yang jahat!"

avataravatar
Next chapter