172 Sudah Terlambat

Dan saat ini, di puncak pegunungan kecil tak jauh dari Pantai Isshigaki, Yuuki dan Ana saling berpegangan tangan melihat ke arah matahari yang terbenam.

Ana disana sedang memandang pemandangan di depannya dengan mata yang berbinar...

Dan Yuuki disampingnya hanya menekan aatu tangannya ke pagar pembatas sambil bertanya: "Bagaimana Ana, pemandangan di sini indah bukan?"

"Yahh, kau tahu, ini adalah tempat yang lumayan terkenal di Isshigaki."

Tapi Yuuki diam-diam melirik kesamping dengan aneh, karena bahkan dalam jarak puluhan meter dari mereka, tidak terlihat satupun orang yang sangat aneh...

...Apakah ada masalah?

Yuuki akhirnya melepaskan idenya dan malah berbalik dan menyandarkan punggungnya ke pagar, membuka tangannya kesamping dan tersenyum, dimana senyuman itu bermandikan sinar dari matahari yang terbenam!

Rambutnya yang berwarna emas murni sekarang menyatu dengan warna merah keemasan disana...

Dimana dia berkata, "Senang?"

"Yah, itu sangat indah dan menyenangkan!"

Ana juga tersenyum seperti bidadari, dan dengan penuh sukacita dari lubuk hatinya, Ana mengangguk!

Hanya ini saja sudah cukup baginya untuk merasa bahagia~

"Tapi...ternyata dunia ini begitu indah. Aku benar-benar...menyianyiakannya, karena hilang ingatan."

Ana menghela nafas saat memikirkannya.

Dia tiba-tiba menutup matanya dan memikirkan semua yang telah dia lakukan seharian ini dengan remaja disampingnya.

Gambaran lautan biru masih jelas ada di pikirannya, pantai putih, senyuman remaja itu, dan juga ciuman itu...

...Dulu, dia kehilangan ingatan...

Satu-satunya hal yang dia ingat, ketika dia bangun, dia hanya akan di perhatikan oleh sekelompok orang aneh berjas putih dengan penuh peralatan logam disekitar.

Hari-hari seperti itu terus berulang, sampai saat dia tidak tahu kapan...

Dia menemukannya, remaja ini, menemukannya !!!

Meski dia senang memikirkan ini, tapi tiba-tiba, ekspresi Ana menjadi sedikit suram dan sedih.

"Sekarang aku bisa mengerti alasan mengapa orang-orang itu mengurungku."

Dunia di mana ada banyak hal yang begitu indah, tetapi setiap kali dia kehilangan kendali... dia hanya akan menghancurkan dunia yang begitu indah ini!

Hanya akan ada es, es, es dan es disekitar...

Mungkin inilah perasaan dari karakter wanita Elsa di Frozen?

Meskipun dia tidak melakukannya karena ingin, itu memang tidak dapat disangkal bahwa dia adalah bahaya besar.

Pada akhirnya Ana membuka matanya dan menatap Yuuki serius,

"Yuuki, terima kasih telah menjemputku dan memberiku makanan lezat, pakaian indah, nama indah, dan kenangan indah."

"Tapi, aku benar-benar....Tidak, haruskah aku menghilang sekarang?"

Ana menunjukkan senyum sedih.

Dia sangat kesal karena keberadaannya sendiri akan merusak dunia tempat remaja ini tinggal.

"Tidak! Kau tidak boleh menghilang atau pergi !!!"

Seolah marah, Yuuki menyangkalnya dengan keras.

Dia mengepalkan tinjunya dan segera memegang pundak Ana sambil menatapnya dengan serius.

Ana sedikit tercengang.

Ini pertama kalinya dia melihat anak laki-laki di depannya seperti ini....

Sayangnya Yuuki masih mengatakan, "Ini bukan salahmu, kau seharusnya tidak menghilang!"

Seolah mengatakannya kepada dunia sekeras mungkin, Yuuki menunjuk ke arah matahari terbenam saat mengatakan: "Apakah Matahari berbahaya? Ya!"

"Tapi apakah manusia harus menghancurkannya? Tidak! Kenapa? Karena dia tidak melakukan apapun dan hanya memberikan manfaat pada kita !!!"

"Kau, Ana Schariac juga hal yang sama! Persetan dengan Herrscher! Mereka juga makhluk hidup dan kau adalah Tuan Rumahnya !!!"

"Ana, kaulah yang memegang kendali !!!"

Ana: "....Yuuki, apakah kau marah?"

Ana bertanya dengan gugup, dan dia dengan hati-hati mengamati ekspresi bocah itu.

Karena baginya, setiap gerakan pihak lain dapat memengaruhi hatinya!

Sekarang remaja itu terlihat sangat tidak bahagia, dimana dia berkata: "Yah, aku sangat marah."

"Tidak ada yang bisa menyangkal gadis yang kusuka, bahkan jika itu Ana sendiri!"

"Dunia menolakmu, maka akan kubiarkan Dunia menerimamu secara paksa !!!"

Kata-kata ini menyentuh hati gadis itu!

Ana menatap Yuuki dengan kosong, bahkan jika semua orang menyangkal dirinya sendiri, bahkan jika dia menyangkal dirinya yang lain dari dirinya sendiri...

Pemuda di depannya akan lebih yakin pada dirinya sendiri lebih, bahkan lebih dari, dirinya?

———Ahhhh...Benar, inilah dia!

Mata Ana

tiba-tiba menunjukkan kilau di dalamnya, dan dia tertawa:

"Yuuki, tahukah kau, bahwa sebenarnya aku berencana untuk pergi sebelumnya?"

"Beberapa kali, lagi, lagi, dan lagi ketika kau tidur...Aku berencana untuk pergi."

"...Aku tahu."

Yuuki tidak terkejut, karena bagaimanapun, Jarvis memantau 1x24 jam di vila itu.

Ana membelakkan matanya, tapi dia masih mengatakan, "Kurasa benar, Yuuki itu jenius, pasti tahu masalah ini..."

"Tapi siapa sangka, rencana itu...selalu hilang."

Melihat pemuda itu tanpa daya, Ana tersenyum pahit: "Karena aku menemukan... aku tidak bisa hidup tanpa Yuuki."

Kapan pun dia ingin pergi, dalam tidurnya....Yuuki selalu meremas tangannya.

Ketika ada suara aneh dalam dirinya yang menyuruhnya untuk membunuh remaja ini...Yuuki tiba-tiba memeluknya.

Seolah memberinya alasan, Ana pada saat itu hanya bisa berpikir dalam hati [Tidak bisa sekarang, kita lakukan besok saja]

Kemudian itu berlangsung selama berhari-hari....

Akhirnya, ketika dia datang ke pintu dengan hati yang aneh, Ana menemukan bahwa dia tidak bisa lagi mengambil langkah selanjutnya ...

"..."

Keduanya terdiam pada saat ini dengan kedua tangan mereka akhirnya saling berpegangan tangan saat ini.

Tidak dapat mengatakan apa pun untuk saat ini, Yuuki menghela nafas dengan senyum masam.

Pada saat yang sama, Yuuki juga menyadari satu hal ——— dia tidak bisa lagi kehilangan Ana!

Ya, waktu yang dia habiskan bersama Ana mungkin adalah yang tersingkat, dan hanya ada sedikit ingatan di benaknya tentangnya...

Dibandingkan dengan kenangannya mengenai Jeanne, Janne, atau bahkan wanita itu dan yang lain...

Itu memang singkat, tapi...

Yuuki: "Ana, bagaimana kalau kita pergi ke akuarium dengan Gabriel, Jeanne, Janne, Ram dan Rem minggu depan?"

"Hah? Di mana itu?"

"Itu tempat yang bagus!"

"Yah, kalau begitu aku akan pergi melihatnya !!!"

Keduanya saling tersenyum dan berpegangan tangan dengan terampil secara alami.

Hari semakin larut, dan itu memang saatnya bagi mereka untuk kembali.

Rem dan Ram seharusnya sudah menyiapkan makan malam, dan dua saudara kembar itu seharusnya sudah kembali dari sekolah...

Melihat matahari semakin jatuh ditelan bumi, Yuuki akhirnya berbalik dan...Yuuki tiba-tiba menerima pesan dari Jarvis?

"Ada apa Jarvis?"

<Sir, akhirnya saya bisa menghubungi Anda. Saya sudah mencoba berulang kali menghubungi Anda, tali ada jaringan rusak yang menganggu!>

<Warning! Tolong segera keluar dari kota itu sekarang! Sir, saya telah menemukan ada berita pemusnahan dari pemerintahan setempat dan penggunaan izin satelit di atas kepala Anda!>

<Sekarang, saya dan semua unit pasukan telah bergerak dan butuh lima menit untuk sampai ke sisi Anda!>

<Tolong cepat pergi dari sana !!!"

"Apa?"

BOOM! BOOM! BOOM! BOOM!

Suara tembakan terdengar !!!—

avataravatar
Next chapter