390 Shiroyasha atau Loliyasha?

"Potensi Khusus..."

Gumaman yang dihasilkan dari apa yang dikatakan Otto adalah hal yang paling banyak dipikirkan banyak orang, terutama bagi mereka yang memiliki pangkat tinggi di pemerintahan.

Bagaimanapun, satu dari tiga keberadaan yang disebutkan oleh Otto saja adalah sebuah humanoid nuklir...atau bahkan lebih buruk dari itu!

Beberapa bahkan bergumam: "Potensi khusus, yang satu adalah manusia yang dikutuk pengetahuan, lalu ada remaja yang tidak memiliki limiter dan terus berkembang, dan yang lain adalah manusia dengan warisan dan misteri...Potensi Khusus, bukankah itu juga Harapan Manusia ?!"

Sayangnya Einstein menundukkan kepalanya dan berbisik: "Remaja pertama hanya peduli pada 'kemanusiaan' dan tidak peduli bahkan jika Bumi hancur karena dia sudah memasuki antar bintang; Remaja kedua hanyalah seorang maniak pertempuran untuk menghancurkan kebosanannya, tidak peduli dengan lingkungan disekitarnya dan hanya peduli dengan dirinya sendiri serta lingkaran kecilnya; Gadis terakhir adalah 'prajurit' mutlak yang berlawanan sifat dengan Remaja pertama, keras kepala, bodoh dan masih merupakan bawahan dari rubah Otto....."

"Mereka masihlah anak bermasalah! Harapan? Itu masih garis tipis dengan Keputusasaan."

Selagi semuanya sibuk dengan itu, Roman bertanya: "Apakah permainan ini masih akan dilanjutkan?"

Pertanyaan yang diajukan oleh Roman bukan sesuatu yang mengejutkan, karena sudah banyak anomali dalam permainan sejauh ini, bahkan salah satu area LOG harus menjadi korban.

Meski tidak ada korban berkat Med-Bay, tapi bukan hal yang baik untuk terus menerus membuat kerusakan hanya karena permainan bukan?

Azazel menyilangkan kedua tangannya, dia berpikir dulu: "Hanya ada beberapa peserta yang tersisa, tapi area di CASSE- Avesta sudah tidak bisa dijangkau untuk sementara. Artinya hanya mereka yang sudah ada di Avesta yang berhak melanjutkan ke babak berikutnya di area CASSE - LP (Lake Premier)."

"Tapi acara di LP adalah kelompok, dengan hanya Hayama Yuuki, Kiana Kaslana, Sakamaki Izayoi, Vali Lucifer, Sun Bikou, Durandal, dan Accelerator yang sudah pingsan, tidak mungkin acara disana dilakukan....."

Roman mendesah lelah dan memberikan komentar: "Huhhh....sepertinya kita hanya bisa mempercepat permainan dan biarkan mereka masuk langsung ke babak terakhir di CASSE - MA (Mahorba Arcadia)."

"Inilah kenapa Mondaiji itu merepotkan.....Hm? Tunggu, membicarakan Mondaiji tanpa orang itu tidak sempurna! Kemana Shiroyasha pergi?"

"Oh, dia...." Azazel memberikan jempol dan senyuman terbaik ketika mengatakan: "Shiroyasha adalah panitia di babak terakhir dari game ini!"

"NANIIIIIIIIII-----?!"

....

CASSE_ - MA (Mahorba Arcadia) yang terletak di Dunia Ketiga Yggdrasil adalah daerah yang rindang, penuh warna hijau dari hutan lebat, perkebunan, pegunungan hijau, dan tanaman olahan khas dataran tinggi yang melimpah.

Disini, kelompok Yuuki datang bersama. Mereka sedikit merilekskan saraf di otak mereka melihat hal hijau ini.

Siapa bilang hijau itu selalu buruk? Ini buktinya!

"Nah, permainan dipersingkat karena si bodoh ini." Yuuki berjalan sambil menampar kepala bagian belakang Izayoi.

Bikou, Vali, dan bahkan Arthur pun melakukan hal yang sama.....tidak ada rasa takutnya pada mereka ini, mengigat bahwa orang yang mereka pukul adalah orang yang sama yang menghancurkan area yang sangat luas di Avesta menjadi seperti lautan.

Jika diubah ke peta dunia, maka sebuah benua akan hilang karena orang ini!

Kiana menggaruk kepalanya dan bertanya pada Durandal: "Apakah laki-laki sangat lugas saat beteman?"

"Entahlah, mungkin benar. Tapi aku tidak pernah melihat pertemanan.....Oh, kupikir laki-laki memang seperti itu." Mata Durandal berbinar, dia berkata: "Aku ingat.....Pertemanan antara Bishop-sama dengan Mantan Pemimpin Anti Entropy sepertinya adalah sesuatu seperti ini!"

"Oooooo.....Membosankan, untungnya kami perempuan. Tidak mungkin kami akan melakukan sesuatu seperti melukai sahabat kami degan pedang atau pukulan benar ?!"

Durandal mengangguk semangat: "Itu benar."

Yuuki yang mendengar ini tersandung sedikit, melihat kebelakang, wajahnya yang tampan terlihat menghitam.

Apakah kalian layak mengatakan kalimat itu ?!

Pikirkan dalam cerita aslinya, siapa yang memukul lebih keras satu dengan yang lainnya, antara Kiana Vs Mei, Mei Vs Durandal, Kiana vs Durandal....aku atau kalian berdua, hah ?!

Tidak tahu diri! Memalukan! Tidak punya rasa malu! Cuih, aku Hayama Yuuki memendang rendah kalian untuk ini.

Bagaimana bisa pertemanan plastik para wanita bisa dibandingkan dengan pertemanan otot kami, para lelaki ?!

Setelah berjalan agak jauh, mereka sampai ke daerah dimana para staf sedang menunggu mereka dengan rapi dengan sebuah...senyuman yang mencurigakan.....

Tapi Yuuki lebih terfokus pada seseorang yang ada di tengah-tengah staf, dimana sosok itu berdiri di atas dengan kedua tangan ada di pinggangnya.

Itu adalah seorang gadis kecil bermata emas dengan telinga seperti elf dalam cerita-cerita fantasi. Rambutnya sebahu dengan kuncir kuda yang membuntuti ke punggung tengahnya, dua helai rambut diikat menjadi ekor babi kecil ada ada poni berantakan yang menutupi dahinya, serta dua hiasan bando tanduk hitam kecil dengan satu terkelupas sebagian yang menghiasi sisi kepalanya.

Dia adalah gadis kecil yang cantik, ditambah dia mengenakan kimono jenis lolita berwarna hitam yang dipadukan dengan gaya gaun hitam barat pendek berbentuk yukata, dengan detail guratan biru muda dengan polkadot putih di ujungnya dan kain putih di ujung lengan dan rok.

Ada merek pink muda di pinggang dengan tali hitam yang memegang semacam liontin perak berbentuk wajah setan, dan dia menggunakan kaus kaki putih dengan sepatu datar berwarna hitam.

Dilihat disini saja semua orang sudah tahu bahwa gadis itu adalah embrio kecantikan besar di masa depan, tapi bagi Yuuki....

"Bohong..."

Degan mata gemetar dan tangan terulur kedepan seolah ingin menjangkau gadis itu, bibirnya berbisik: "Kau.....Shiro....Shiroyasha?...."

"Apa? Apakah kau sudah tidak mengenalku lagi, Hayama Boy?" Loliyasha mengatakan ini dengan senyuman menggoda seperti setan kecil yang lucu.

Vali merasa keringat dingin merambat di telapak tangannya sehingga dia mengelapkan itu langsung ke wajah Bikou tanpa sadar. Bikou juga tidak bereaksi, dia menatap Shiroyasha kosong dengan kelopak matanya berkedut tidak terkendali.

Kelompok gadis Kiana dan Durandal tidak paham, sementara Izayoi terlihat berjalan ke arah Shiroyasha dan mengangkatnya melalui kedua ketiaknya seolah dia ingin memastikan bahwa itu adalah nyata dan bukan boneka.

"Sungguh tidak sopan mengangkat gadis cantik seperti ini, apakah kau tidak punya etika?" Shiroyasha menekan telapak tangannya ke wajah Izayoi.

Izayoi menoleh ke arah sahabatnya dan memberikan hasil otentifikasi: "Sayangnya, dia adalah orang yang nyata."

Pluk....

Remaja itu jatuh berlutut keras dengan mata tak bernyawa ketika gadis kecil yang mengaku sebagai Shiroyasha itu telah dikonfirmasi oleh Izayoi.

Dalam otaknya yang hebat, sosok Shiroyasha setahun yang lalu berkelibat dengan jelas....Rambut putih keperakan panjang, dengan bel tergantung sebagai hiasan, kimono dua belas lapis tanda seorang wanita bangsawan khas Jepang, dan sosok Kakak Perempuan yang menggoda.....

Matanya memang bisa membuktikan bahwa itu nyata, tidak ada jejak penipuan....Dia adalah seratus persen Shiroyasha yang itu....

"SIAL !!!" Yuuki memukul tanah dengan kedua tangannya, giginya digertakkan hingga berderit ketika dia berteriak: "MANA MUNGKIN AKU MENGAKUIMU SEBAGAI SHIROYASHA YANG ITU!"

Yuuki: "Kembalikan padaku Shiroyasha dengan gaya kakak perempuan kerajaan degan payudara dan pantat yang membengkak !!!"

avataravatar
Next chapter