212 Perubahan Yuuki?

"Huhhhh..."

Yuuki menghela nafas dan berkata dengan nada pasti, "Sensei, kau harus ingat....Aku adalah Aku, dan tidak akan ada yang berubah. Apakah kau ingat kalimat pertama saat aku belajar dibawah asuhanmu?"

"Tolong jadilah istriku?"

"Uhuk, yang lain."

Artoria memikirkan ini sebentar sebelum akhirnya mengatakan, "Mengubah diri sendiri sama dengan melarikan diri. Inikah yang kau maksud?"

Yuuki mengangguk, itulah yang dia maksud.

Pada waktu itu, dia memang mau melarikan diri dari dirinya yang dulu yang pengecut dan tidak bisa melakukan apapun sebagai seorang manusia yang benar-benar gagal.

Dia memang ingin mengubah diri, karena itulah dia mengatakan itu!

"Jadi, apa masalahnya dengan ini?"

Yuuki mengambil kembali tangannya dari tangan lembut Artoria, lalu dia menggenggam tangan Sirin disamping saat mengatakan: "Itu bukan kalimat yang lengkap."

«Mengubah diri sendiri sama dengan melarikan diri. Kenapa tidak mencoba menerima dirimu sendiri?»

"Sekarang, aku bukanlah merubah diriku. Tapi aku menerima, diriku yang sebenarnya...Benar begitu, Ratuku?"

Sirin yang tiba-tiba dikeluarkan dalam tanya jawab kelas tinggi ini hanya bisa mengangkat tiga tanda tanya hitam sebelum akhirnya dia hanya bisa mengangguk dengan tegas berkali-kali.

"Dia adalah orang yang sama sepertiku, mungkin! Jadi dia tidak salah! Dia adalah...dia !!!"

Meskipun agak ngelantur, tapi Yuuki puas dengan jawaban ini.

"Ratuku benar, aku telah menerima diriku yang sebenarnya! Bahkan jika itu kau Sensei, aku tidak akan merubah diriku lagi karena itu artinya aku melarikan diri dan menjadi pengecut !!!!"

"...."

Artoria terkejut dengan jawaban seperti ini, dia tidak menyangka bahwa inilah yang akan dia terima sebagai jawaban.

Tapi sebenarnya, dia tidak peduli pada bagaimana Yuuki sekarang. Karena baginya, perubahan Yuuki ini masih membuatnya puas.

Yang dia khawatirkan adalah masalah percintaan putrinya dan putri Kakak Perempuannya...juga termasuk Kakak Perempuannya yang sangat tergila-gila dengan remaja ini.

Memikirkan masalah ini, dia menatap wajah Yuuki yang tegas dan akhirnya dia menghela nafas saat berdiri.

Menatap Yuuki dia berkata, "Jalanmu sudah kau pilih, sebagai Sensei, aku hanya akan terus mengawasimu."

"Tapi saat kau salah melangkah dan bahkan menghina sumpah ksatriamu, dengan tanganku sendiri, aku akan memenggal kepalamu."

"Kejadian yang terjadi di Amerika Selatan, kau harus punya alasan bagus. Sebelum kau menyatakan alasannya, biarkan aku memberimu ruang dulu untuk bernafas...."

Artoria sendiri berjalan pergi meninggalkan kalimat, "Aku menunggumu dibawah bersama kedua orang tuamu dan adik laki-lakimu.... butuh jawabanmu, Knight Yuuki."

Bang.

Pintu tertutup, dan akhirnya Sirin berkata dengan tidak senang: "Ada apa dengan wanita berdada besar itu ?! Itu benar-benar membuatku kesal !!!"

"Yuuki! Kenapa kau diam saja! Kau seharusnya...Gunya !!!!"

Yuuki menampar Sirin dengan bantal dan membuatnya mengeluarkan suara aneh saat terjatuh dari kasur.

Sambil menunjukkan senyuman nakal dia berkata pada Sirin, "Gadis kecil harus diam saat orang dewasa berbicara, Ratuku tercinta~"

"Kaaaaaahhhhh! Aku akan memukulmu! Kali ini benar-benar memukulmu! Jangan meremehkan Ratu ini, dasar pengkhianat !!!!"

"Hahahaha..." Yuuki menahan dua tangan Sirin dan tertawa.

Tapi disaat yang sama dia memikirkan: "Aku menerima diriku sendiri Sensei. Yaitu menerima sisi kejamku."

...

Sementara itu disisi Artoria.

"Artoria-sama, bagaimana keadaan putra kami?"

Ibu Yuuki menyambut Artoria yang baru saja turun dari lantai dua dan bertanya dengan prihatin.

Artoria masih dengan senyuman tipis menjawab dengan tenang, "Tidak ada yang berbahaya dengannya. Bahkan sebenarnya, pengalaman yang dia terima membuatnya lebih dewasa dan lebih peka."

"Putra kalian benar-benar telah dewasa sedikit." Tapi dia segera membuat gerakan menggencet sedikit dengan jari jempol dan telunjuknya saat mengatakan, "Proporsi dia dewasa sebesar ini, tidak kurang tidak lebih."

Ibu Yuuki tertegun sejenak sebelum akhirnya dia menunjukkan senyuman dan tawa kecil dari mulutnya.

Ayah Yuuki yang mendengar ini juga tersenyum lega.

Perkataan Artoria lebih menyakinkan mereka. Dan masalah pertumbuhan Yuuki, dia sebagai Ayah tidak terlalu khawatir...

Sebagai seorang pria, disaat dia menghadapi situasi yang mendesak, naluri mereka jelas akan mengambil alih yang akan membuat setiap laki-laki itu akan dewasa dan memiliki punggung yang lebar bagi tempat perlindungan mereka yang lemah (wanita).

Sejak awal setiap pria akan dilahirkan dengan kondisi ini, juga termasuk putranya.

Satu-satunya yang dia khawatirkan sekarang adalah masalah selanjutnya. Yaitu:

"Bagaimana dengan masalah Sidang Dunia Putra kami?"

Artoria duduk di sofa tunggal saat Ibu Yuuki menyajikan teh terbaik di rumah, "Bukannya kalian tidak pernah melihat Yuuki memasuki Sidang Dunia bukan?"

"Tujuh tahun lalu, saat dia memasuki usia 10 tahun, apa yang dia buat menggemparkan Dunia dan membuat para orang tua yang duduk di posisi besar Dunia serakah."

"Jika bukan karena aku turun tangan, mungkin bukan Knight Yuuki yang kalah, tapi mereka yang serakah itulah yang akan mati."

Artoria menatap tajam kedua orang tua Yuuki saat mengatakan: "Kalian harus paham, teknologi ruang, saat itu adalah sesuatu yang mengejutkan."

"Knight Yuuki memiliki teknologi ruang, apakah kalian yakin dia akan diam saat akan diancam, secara pada waktu itu dia juga tidak dewasa secara mental."

"Yaaa...Waktu itu Anda turun tangan dan menyelesaikan semua tudingan dengan Yuuki mengorbankan satu hal di gudang teknologinya." kata Ayah Yuuki mengingat itu.

Ayah Yuuki akhirnya membungkuk penuh pada Artoria saat duduk: "Dan sekarang, saya mohon untuk membantu putra bodohku itu lagi, Artoria-sama!"

Artoria ingin mengatakan sesuatu, tapi ketukan tiba-tiba terdengar dari pintu.

Ibu Yuuki langsung membuka pintu, dan dia langsung tersenyum: "Mayumi, kau akhirnya datang! Sa Sa, masuklah, kami sudah lama menunggumu!"

"Ufufu~ kalau begitu permisi Bibi~"

Gadis dengan kulit putih, rambut hitam panjang dan mata merah yang memakai pakaian sederhana namun terlihat mahal langsung masuk setelah mengganti sandalnya.

Alangkah terkejutnya dia saat melihat sosok anggun dan dewasa Artoria yang sedang minum teh disana, sebelum akhirnya dia langsung berdiri anggun saat mengangkat kedua sudut sulaman roknya.

"Saegusa Mayumi, telah menyambut Artoria Pendragon, Raja Ksatria yang terhormat disini."

"Um. Duduklah, sepertinya kau juga dipanggil, putri dari Keluarga Kuno Saegusa."

Tekanan di benak Mayumi benar-benar besar secara tidak dia sadar pada saat ini.

Pada awalnya dia dipanggil oleh kedua orang tua Yuuki mengenai masalah Yuuki. Dan jelas dia paham masalah apa itu secara apa yang dilakukan Yuuki jelas-jelas tidak disembunyikan!

Bahkan sampai sekarang dampak di dekat Filipina dan dampak di Amerika Selatan masih sangat jelas!

Dia awalnya ingin memanfaatkan situasi ini dengan baik untuk memasuki keluarga Hayama....

Tapi siapa sangka, dia akan langsung bertemu Bos Besar Tersembunyi saat dia akan memulai permainannya!

"Ada apa? Kau tidak mau duduk?" tanya Artoria lagi.

Mayumi segera tersadar dan segera duduk dengan anggun di sofa lain yang berseberangan dengan sofa tempat Ayah Yuuki duduk.

Setelah itu suasana menjadi sedikit canggung, sampai akhirnya Mayumi berdehem sangat kecil dan bertanya.

"Jadi masalahnya, bagaimana cara kita akan membantu..."

"Kalian tidak perlu campur tangan apapun!"

Sebuah suara yang sangat dalam itu langsung terdengar, dimana pada saat berikutnya, muncul sosok Yuuki yang memegang tangan Sirin saat menuruni tangga dengan sangat indah.

Gerakan ini membuat semuanya terpusat pada Yuuki dan Sirin, tapi Yuuki tanpa gentar mengatakan: "Permasalahan Sidang Dunia, baik itu kalian pihak Britannia, ataupun pihak manapun, tidak akan ada yang kuperbolehkan bergerak!"

"Tapi Yuuki-kun, masalahmu benar-benar besar. Jika..."

Mayumi berhenti bicara karena Yuuki sudah memberikan isyarat berhenti dengan tangan kanannya disana.

Pada saat dia berhenti, Yuuki langsung berkata: "Tidak ada yang akan membantuku."

"Aku tidak ingin menyesali apa pun sekali lagi. Aku ingin membuat semua tragedi yang mungkin terjadi menjadi butiran debu dibawah mataku sendiri!"

"Baik itu Dewan Dunia, Kerajaan Britannia, Kerajaan Aldegyr, ataupun Kerajaan Atismata...Biarkan mereka menekanku, tapi jangan pernah berpikir bahwa aku tidak menyiapkan serangan balasan dari awal aku memulai!"

"Benar, sejak awal akulah yang mengambil inisiatif!"

Yuuki duduk disamping Ayahnya dan berkata dengan suara yang dalam, "Baik itu E-Bom yang kulemparkan atau bahkan perang terhadap Destiny, aku tidak menyesal melakukannya...karena itu memang diperlukan bagiku, dan bagi umat manusia itu sendiri!"

"Jika mereka berani berdebat, maka akan kulayani! Dalam kata-kata yang kusuka, mungkin ini yang akan dikatakan..."

"Game telah lama kumulai."

avataravatar
Next chapter