Masalah di Kelas

"Ara? Sepertinya suasana menjadi sangat aneh di kelas ini? Kōhai-kun, apakah kau membuat masalah lagi?~"

"Utaha-senpai?"

Sosok gadis bertubuh langsing dengan rambut hitam panjang plus bermata merah tiba-tiba muncul dan bersandar di pintu kelas.

Melihat senyuman nakalnya, Yuuki merasa sakit kepala!

Tuhan! Jika 1 + 1=2, maka sekarang 1 (Masalah disekitar) + 1 (Utaha-senpai) = Masalah semakin runyam!

"Wow, Itu, Kasumigaoka-senpai! Sangat cantik...Hey, katakan...dia tidak akan...."

"Sialan Hayama Yuuki! Berikan kami celah sedikit, sedikit saja !!!–"

"Asuna-san, istri ideal...Euphemia-sama, Yang Mulia Putri Ketiga...Mordred dan Leah, Keluarga Pendragon dan sepupu dekat Raja Britannia...Jeanne-sama dan Janne, kembar menakjubkan...Furuhashi-san dan Ogata-san, dua jenius cantik yang saling melengkapi...Lalu ada Kasumigaoka-senpai, tipe Onee-sama, ditambah gadis tadi!..."

"Satu, dua, tiga....Sepuluh! Sepuluh wanita kelas atas !!!–"

"Ahhhhhhhh–"

"Sakit! Sakit! Sakit!"

.

.

.

Mengabaikan jeritan berdarah dan jantan disekitar, Asuna dengan aneh bertanya, "Kasumigaoka-senpai, kenapa kau kesini?"

"Ehh~ Maa...Pada awalnya ada sesuatu. Tapi Kōhai-kun, empat hari lagi bukan?"

"Nani?!" xN

"Bukan! Bukan yang kalian pikirkan! Dan Utaha-senpai, jangan gunakan kata-kata ambigu seperti itu!" Yuuki mendobrak meja dengan keras.

Jika dia tidak melakukannya, suasana tenang ini akan rusak lagi!

Jeanne di satu sisi tiba-tiba teringat dan bergumam, "Apakah itu publikasi novel terbaru Yuuki?...Empat hari lagi, kah?"

Euphemia yang kebetulan ada di sisi Jeanne tiba-tiba memeluk Jeanne dari samping dan bertingkah manja.

"Jeanne, Jeanne...Apa kau tahu sesuatu?" Bisik Yang Mulia kami~

Jeanne mengangguk dan berbisik di telinga Euphemia sehingga membuat matanya bersinar terang!

Di sisi lain, Utaha-senpai sudah mengambil kursi acak dari kelas dan duduk disamping Yuuki dengan tenang.

"Ne Ne, Kouhai-kun, kau lihat~ Aku tadi, tidak, semuanya tadi melihat ada gadis, yang sangat cantik kau tahu~"

Leah: "Wajah cantik, mata berbinar, OPPAI besar, dan rambut karamel salju?"

"Heh? Leah, kau tahu?"

Leah hanya menunjuk ke sisi Yuuki dan berkata, "Satu wanita lain yang tidak bisa lepas dari cakarnya."

"Heee~ Begitu, Trash-kun masihlah Trash-kun."

Dengan menaikkan kakinya ke kaki panjang lainnya, dimana dua sutra hitam itu saling bergesekan...

Utaha-senpai mengatakan ini sambil menopang pipi kirinya di meja untuk melihat Yuuki.

Pengingat ramah, nadanya agak berubah, dan itu terasa sedikit merendahkan....

Yuuki ingin menangis sekarang, apakah keberuntunganku habis saat aku mengambil Ana dari lab Anti-Entropy?!

Tidak mungkin, jangan salahkan aku!

Aku tidak salah, tapi Dunia ini salah!

"Aku, aku sekarang sangat lapar....Bisakah kalian membicarakan ini, nanti?" kata Yuuki dengan nada lemas.

"Ohhh, begitu. Maaf Yuuki-kun, itu...mau karage milikku?" Asuna membuka bento miliknya.

Ogata: "Ah, ada yang mau Udon? Aku...membawa agak banyak."

"Hey, Mordred, kau tidak punya bento?"

Mordred: "Bukankah Leah juga sama? Di keluarga kami, tidak ada yang bisa memasak!"

"Ingat Arthur? Dia selalu memasak mie instan jika di rumah asli!"

"Uhuk Uhuk..."

Arthur yang saat ini sedang beristirahat di UKS dan memiliki perban besar di dadanya tiba-tiba ketika sedang memakan roti!

Meletakkan rotinya sejenak untuk menaikkan kacamatanya, dia berbisik: "Aneh, kenapa aku tiba-tiba merasa ada yang membicarakanku?"

"Apakah Yuuki? Tidak...Mordred juga masuk hitungan. Jika itu dia...Humph! Doa pasti akan sengsara nanti sore..."

Mordred di kelas juga tiba-tiba merasakan bulu kuduknya berdiri dan satu-satunya hal yang bisa membuatnya merasakan ini hanyalah seseorang yang akan mengadu pada ibunya!

"Tidak, Arthur! Orang itu memikirkan masalah lagi?!"

Euphemia di sisi lain tiba-tiba menepukkan tangannya dan berkata, "Aku lupa mengatakannya, tapi nanti sore aku dan Arthur akan menemui Bibi Artoria dan Bibi Morgan."

"...Are? Mordred, apakah kau bermasalah?"

"Brengsek! Kalian tidak bisa kerumahku, aku punya firasat buruk! Leah, pergi ke UKS dan beri aku bantuan!"

"Roger!"

Keduanya langsung mengambil pedang bambu, dan langsung keluar...

Buk...

Mordred: "Arthurrrr! Kemarilah kau !!!!!–"

Leah: "Demi kediaman keluarga Pendragon !!!!"

Suara itu datang dari luar kelas dan pada dasarnya tidak ada yang peduli dengan itu!

Jangan pedulikan, anggap angin~

Tapi beberapa detik kemudian, pintu terbuka lagi dan disana terlihat sosok Ana yang tersenyum bahagia sedangkan Janne yang terlihat lelah...

Ana: "Yuuki, aku bisa bersekolah mulai besok!"

Janne: "Sangat mudah bukan? Seperti yang diharapkan, Kepala Sekolah memang memanjakan Yuu..."

Yuuki: "Sialan! Jangan fitnah aku lagi! Aku punya hak khusus seperti tahun lalu !!!"

-------

Tiga puluh menit kemudian, Ana, Utaha-senpai, Jeanne, dan Janne bangun dengan sedikit enggan.

"Aku harus kembali...Yuuki, Jeanne-san, Janne, sampai jumpa di rumah."

"Ohh, sampai jumpa... Hati-hati di jalan oke? Huhh...Menjadi wanita cantik itu susah bukan? Jika bisa, gunakan topeng dan topi saat keluar?"

Yuuki ragu-ragu sejenak sambil merapikan kotak makan siangnya.

Meskipun dia khawatir penampilan cantik gadis itu akan menarik perhatian beberapa bajingan lain...

Tapi dia tidak terlalu khawatir, karena Ana adalah Sailor Moon (Herrscher)!

"Un! Aku tidak sabar dengan hari esok!" Gadis yang mendapat lagi energy nya sekali lagi menunjukkan senyum cerah.

Jeanne: "Kalau begitu aku akan kembali ke kelas. Ana, hati-hati oke?~"

"Hai Hai~"

Ana melambaikan tangannya, dan orang-orang di kelas juga melambaikan tangan padanya.

"Kenapa kau juga melambaikan tangan?"

"Kau sendiri?"

"Hmm...Karena dia cantik, aku juga ingin melakukan hal seperti itu!"

Lupakan percakapan di atas, karena saat ini, setelah Ana mengambil langkah pertama untuk meninggalkan kelas, dia sepertinya tiba-tiba teringat sesuatu, dan berbalik untuk mengatakan sesuatu pada Yuuki.

"Yuuki, Aku menantikan kencan berikutnya, jadi Yuuki juga harus menantikannya!" katanya.

Yuuki menarik napas dalam-dalam, dan hawa dingin di belakangnya hampir membuat senyumnya kaku.

Jika dia melakukan sesuatu saat ini, Yuuki tidak dapat menjamin apa yang akan terjadi setelah Ana pergi.

Tapi!

Sebagai laki-laki, dia sudah siap saat wajahnya ditampar!

"Y-Yah, aku tahu, aku juga menantikannya."

"Baiklah! Selamat tinggal, Yuuki, dan yang lain."

Setelah menyesuaikan mentalitasnya dan menunjukkan senyum terbaiknya, Ana melambai padanya lagi, dan dia pergi.

"....."

Setelah gadis itu pergi, kelas menjadi sunyi.

"Itu.."

Yuuki mengemasi kotak bentonya, dan ingin bertanya: "Apakah ada hak untuk banding, lagi?"