Bertemu Lagi, Bunny-Senpai

Waktu sekolah selalu menjadi waktu paling lama dalam kehidupan ini, percayalah, seorang bijak tertentu telah membuktikannya!

Serasa wilayah lingkup sekolah saat itu berjalan lebih lambat ketimbang waktu diluar sana.

Tapi itu semua sepadan dengan satu hal yang akan membuat semua siswa di Dunia berteriak kegirangan di akhir pelajaran...

Waktu pulang sekolah !!!

Asuna: "Yuuki-kun, jika kau terus seperti itu, kau akan benar-benar lepas landas loh?"

"Aku lebih suka terbang keluar jika terbang tidak dilarang di kota."

"..."

Yuuki ingin mengatakan bahwa bel sekolah selalu begitu manis di telinganya, dan ini adalah waktu termanis bagi semua siswa!

Asuna di satu sisi tidak bisa tidak merasa sedikit kecut melihatnya. Bisa dibilang terbiasa, bisa juga dibilang tidak terbiasa.

Pada akhirnya Yuuki merapikan peralatan di atas mejanya dan bertanya, "Ngomong-ngomong Asuna, apakah masalah pertunanganmu selesai?"

"Ya! Itu berkat dirimu!"

Tapi disaat yang sama gadis ini tidak bisa mengatakan bahwa Ibunya terus mendesaknya untuk terus menahan erat Yuuki ke keluarganya.

Ini membuat Asuna memerah memikirkannya dan berbalik sambil memegang kedua pipinya malu.

Dan kebetulan, pada saat ini...

"Hei, apakah Yuuki ada di kelas ini?"

"Hah? Kelinci, maksudku Mai-senpai?"

Di luar pintu, kecantikan dengan rambut hitam panjang lurus berdiri di pintu masuk kelas, dan rambut hitam panjangnya yang seperti sutra berkibar menampilkan wajahnya yang halus.

Memang layak sebagai identitas waifu sejuta umat!

Hanya saja saat ini, kenapa dia membawa sebuah buku di tangannya?

Mau aneh atau tidak, tapi penampilan cantik adalah keadilan di Dunia!

Tapi bagi laki-laki di kelas, kedatangannya tidak lebih lemah ketimbang Ana yang benerapa hari yang lalu datang untuk mengantarkan bento milik remaja itu pada siang hari!

Ini membuat sudut mulut semua laki-laki disana berkedut dan memusatkan perhatian mereka pada Yuuki.

Disaat yang sama, anak laki-laki yang memiliki hubungan dengan Yuuki beberapa saat yang lalu sebelumnya, sekarang secara kolektif memutuskan untuk memotong tali persaudaraan mereka!

Jangan berpikir persahabatan wanita itu juga plastik, laki-laki juga sama !!!

"Kita memang bukan orang dari dunia yang sama!"

"Yuuki....kau bajingan! Kenapa kau akan selalu dikejar oleh gadis-gadis cantik selama sepuluh menit setelah kelas bubar? Kenapa?!"

"Pemenang semua kejahatan dalam hidup, organisasi telah secara resmi memutuskan untuk mencantumkanmu sebagai objek yang paling dicari dari grup FFF sekali lagi!"

"Saudaraku! Salib..."

"Yang ini? (Salib kecil)"

"Tidak, salib yang satunya!" Menyiapkan salib yang lebih besar, temannya menampar salib itu dan berkata: "Salib satunya!"

"....Ohhh! Salib bagi penghujat! Itu ada dibelakang sekolah, akan kita bangkitkan?"

"Bangkitkan !!!" xN

.

.

.

Mai-senpai tidak peduli dengan para bajingan berbaju hitam disana dan masih bertanya dengan tidak puas, "Hei, kapan kau ingin keluar? Aku masih menunggu disini, cepat keluar!"

"Tunggu, tunggu! Senpai, kenapa kau ada disini?"

Mai-senpai memandang Yuuki dengan tidak puas, dan di bawah mata semua orang yang tidak percaya, Mai-senpai masuk dan membantu Yuuki mengemas tas sekolahnya lalu menariknya keluar....

"Hei hei hei, itu tidak benar!"

"Apanya yang tidak benar?"

"Bukankah seharusnya ada drama pada waktu ini?! Lalu ada hal seperti tamparan di wajah dan lain-lain?"

"....Saudaraku, otakmu sudah dirusak oleh Drama Korea Selatan. Sudah kubilang, kurangi menonton itu dan cintai JAV kami..."

"Tidak saudara, dia, itu Sakurajima Mai-senpai dari kelas senior kan!"

"Kenapa ada ke kelas kita?!"

"Tidak bisakah kau diam? Hal yang begitu jelas...masih bertanya? Jelas itu karena bajingan Yuuki!"

"Kenapa selalu seperti ini!"

"Yang di kelas sebelah adalah Saint, Witch, dan Angels...Tiga gadis cantik seperti perwujudan kecantikan, kali ini bahkan Sakurajima Mai-senpai ada di sini!"

"Apakah benar kalau jarak di antara pria tampan itu besar?"

"Itu memang sangat besar!"

.

.

.

Jika tatapan mata memang bisa membunuh orang, Yuuki percaya bahwa dia telah mati berkali-kali saat ini. 

Terutama di satu sisi, Nona Asuna tercinta, Yang Mulia Putri Euphemia, Pemberontak Mordred, Wajah kaku cantik Leah, dan dua jenius idiot Furuhashi dan Ogata memberikan tatapan kosong padanya~

"Hei, bukankah itu berarti tidak ada karakter tersembunyi lagi? Ada apa dengan idola senpai terkenal ini yang muncul tiba-tiba sekarang!" Mordred berkata sambil "tersenyum" indah.

Yuuki: "Ahahaha, aku lupa."

"Leah! Siapkan nomer Hahaue!"

"Siap, sudah dipanggil, menunggu terhubung!"

Wajah Yuuki berkedut mendengarnya, dan dia tahu bahwa ini benar-benar tidak bisa dirubah...

Pada akhirnya Yuuki mengangkat tasnya, lalu berjalan kedepan, lalu mengelus punggung Mordred halus dan pergi tanpa melihat kebelakang!

Laki-laki tidak pernah melihat kebelakang !!!

Meskipun Mordred tidak merasa malu, tetapi sentuhannya yang sangat lembut itu membuatnya mengeluarkan sedikit suara aneh~

"Ahem, Mai-senpai, itu...meskipun aku sangat senang senpai datang menemuiku, tapi bisakah senpai menjelaskan situasinya sekarang?" tanya Yuuki yang sudah keluar dari kelasnya

"Lingkungan disini sudah "hampir mati", dan sekarang aku tidak bisa melakukan apa pun. Bahkan guru paling bebal di sekolah sudah tidak bisa melihatku."

"Ah, oh~"

Remaja itu langsung mengerti dalam sekejap. Sindrom pubertas telah menjadi lebih serius lagi, dan sekarang senpai cantik ini tidak dapat membeli barang-barang, atau bahkan melakukan apapun yang seharusnya bisa dilakukan dengan normal...

Singkatnya, situasinya mengerikan!

Yuuki: "Lalu? Kenapa menemuiku?"

"...Huff...Meskipun aku enggan, aku hanya bisa pergi ke rumahmu sekarang."

"Eh?"

Mai-senpai: "Kunci rumah...hilang."

"..."