1 PERSAHABATAN

Aku Nova, aku beruntung mempunyai sahabat yang selalu ada untukku dia bernama Olivia, kami melewati suka duka bersama. Suatu ketika aku dan sahabatku bertengkar karena masalah yang ku anggap sepele, semua itu baru kusadari bahwa sahabatku sangat penting bagiku.

Suatu hari aku pergi ke mall bersama sahabatku, aku menyuruhnya membawa belanjaanku, dan ternyata belanjaanku yang dibawanya tertinggal. Saat itu juga aku marah padanya dengan perkataan yang kasar karena keegoisan ku.

"Liv, tolong pegangin belanjaan ku ini ya, soalnya berat banget". Ucapku.

"Iya sini aku bantu bawa belanjaannya, takut kamu keberatan". Jawabnya

"Siap, kamu memang sahabatku yang paling pengertian". Jawabku

"Hahaha iyalah sesama sahabat memang seharusnya saling membantu". Jawab nya sambil tersenyum. Sembari berpelukan.

"Kamu lapar enggak". Tanyanya

"Lapar sih perut ku sudah berbunyi dari tadi". Jawabku.

"Makan yuk! sekarang aku yang traktir,.aku juga lapar". Sambil menatap ku dengan lemas.

"Hmm, ya sudah ayo". Jawabku.

Lalu sampai lah kami di warung seberang mall.

"Kamu mau pesan apa nov". Tanyanya

"Aku ngikut kamu deh". Jawabku

"Hmmm, oke deh". Jawabnya

Beberapa menit kemudian kami selesai makan dan mulai berkendara untuk pulang.

"Ehh... kayanya ada yang ketinggalan deh

tapi apa ya ?". Tanya Oliv dengan muka yang heran.

"Hmm, apa ya". Aku membantu berfikir.

"Oh iya belanjaan ku mana". Celetuk ku

"Ya ampun... oh iya aku lupa, ketinggalan di warung tempat kita makan tadi," Jawab nya dengan rasa bersalah.

"Apa? ketinggalan? yang bener aja, kita kan udah jauh dari warung tempat kita makan tadi," Jawab ku dengan kesal.

"Duh.. maaf banget ya nov, aku benar-benar lupa," Jawabnya dengan berkeringat.

"Apa? minta maaf? kamu pikir dengan minta maaf bisa membuat barang ku kembali dengan masalah selesai? Enggak kan? Seenaknya aja kamu minta maaf," Jawabku dengan kesal, lalu tanpa basa basi aku pergi meninggalkannya.

Keesokan harinya dia datang membawa belanjaanku dan meminta maaf dengan kejadian kemarin, tetapi aku tetap menghiraukannya. Maka setelah berapa lama, aku sadar bahwa hal yang aku lakukan adalah sebuah kesalahan, dan sku sadar betapa egoisnya diriku. aku pun meminta maaf.

avataravatar