7 Bab 7. Hilangnya Kanaya.

Setelah dari rumah keluarga Kanaya ke esokan paginya mereka kembali ke rumah keluarga Pratama.

Kanaya sendiri juga sudah kembali masuk ke kantor, tapi para yakuza yang ada di Indonesia terus mengikutinya kemana pun Kanaya melangkahkan kakinya.

"Apa kalian tidak ingin istirahat di rumah, aku nggak perlu dijaga seperti ini"Kanaya memberi pengertian agar mereka mau melaksanakan keinginan Kanaya.

"Maaf Nona semuanya sudah di tentukan dan saya harap Nona bisa terima kehadiran kami" kata pengawal tersebut. ini

"Tapi dengan keadaan seperti ini perusahaan tempat aku bekerja sangat kacau dengan kehadiran kalian sebaiknya kalian berjaga di luar saja oke??!" Kanaya memberi ijin dengan syarat.

"Baiklah Nona asalkan kami masih bisa disini menjaga Nona" jawab salah seorang pengawal tersebut.

Kanaya masuk kedalam gedung dan menuju mejanya yang biasa dia tempati bersama dengan kedua temannya.

"Pagi girl's gimana kabar kalian apa masih ada pekerjaan untukku?" Kanaya menyapa para sahabatnya.

Di sudut lain sepasang mata mengawasinya dengan penuh rasa penasaran dan juga sakit hati karena patah hati.

Cintanya pada gadis pujaannya tidak tersampaikan, disamping itu juga ada rekan sekerja Kanaya yang juga memiliki rasa iri pada Kanaya karena orang yang disukainya lebih menyukai Kanaya.

"Pagi Nyonya miliarder hehehe..." Jawab kedua sahabatnya itu menggoda Kanaya dengan sebutanya saat ini.

"Bagai mana keadaan disini? kok aku merasa sedikit suasana mencekam di sekitar kita ya?" sambil memicingkan matanya mencari asal dari energi negatif tersebut.

"Ah masa sih kami merasa seperti biasa saja tidak ada hal yang perlu di kahwatirkan" Sarah memberikan jawaban sesuai dengan apa yang dirasakannya.

Semenjak Kanaya hamil indra ke enamnya semakin tajam dan sensitif dia kahwatir bakat yang dia punya akan menurun pada anak yang sudah ada dikandungannya.

Karena hal ini tidak akan mudah di hadapi oleh semua manusia yang sejak lahir sudah memiliki kelebihan di dalam bidang supranatural.

Apa yang di milikinya saat ini adalah turun temurun dari kakeknya namun nggak semua orang dari keluarganya memilikinya, hanya dia orang yang terpilih.

"Memang apa yang kamu rasakan Nay?" Natalia bertanya dengan rasa penasarannya

"Ada suatu energi yang buruk menaungi kantor ini" jawab Kanaya dengan penuh misteri.

"Memangnya kamu itu paranormal Nay??!" Nathalia bertanya dengan sedikit bercanda menggoda Kanaya.

"Iya,,,,sebenarnya Aku memiliki rasa sensitif yang cukup tinggi mengenai hal hal di luar nalar manusia biasa" Kanaya berkata.

Kedua sahabatnya menjadi terkejut mendengar apa yang dikatakan Kanaya barusan.

"Yang benar Kamu Nay...kamu bisa merasakan energi dunia lain gitu?" ucap Sarah tak percaya.

"Itu memang benar sejak Aku terlahir aku memiliki indra ke enam yang biasa disebut Indigo" Kanaya berkata jujur.

"APA..." kedua sahabatnya tersentak kaget karena mendengar ucapan Kanaya yang baru mereka ketahui.

Mereka pun terbengong dan masih dengan ekspresi tak percaya dengan hal tersebut.

"Jia memang kamu memiliki indra itu katakan pada kami disini adakah some ting like that?" Nathalia bertanya.

"Hehemm... disini memang ada bahkan itu melebihi dari perkiraanku, pada dasarnya biasanya sebuah gedung, rumah dan tempat itu ada mahkluk yang mendiami namun berbeda dimensi dengan manusia sehingga tak terlihat oleh kita manusia" jelas Kanaya.

Keduanya mengangguk anggukkan kepala tanda mengerti dengan kata penjelasan dari Kanaya

"Lalu yang ada disini bagaimana?" Sarah menanyakan hal yang sama.

"Kalian tahu berapa lantai gedung ini? dan disetiap lantai gedung ini ada dan parahnya lagi dilantai ini adalah pemimpinnya yang sangat kejam" Kanaya memberitahukan.

"Be...benarkah itu Kanaya kamu jangan menakuti kami dengan hal mistis seperti itu, jika yang ada di lantai ini jahat dan kejam kenapa selama kita disini tidak pernah terjadi kekacauan atau kesurupan dan juga hal yang semacamnya"Nathalia mengingat ingat.

"Tentu saja tak akan pernah jika mereka melakukannya mereka akan mendapatkan konsekkuensinya" Kanaya berkata misterius.

"Apa maksud mu dengan mereka mendapat konsekuensi?" Sarah bertanya kembali karena merasa ada yang janggal dengan ucapan Kanaya.

"Sebelumnya apa kalian tahu beberapa tahun sebelum kita mulai bekerja di sini, banyak kejadian aneh banyak pegawai yang merasa tidak nyaman dan juga ada beberapa pegawai yang tiba tiba meninggal secara misterius, itu disebabkan beberapa orang melakukan hal yang tidak disukai oleh para penghuni dimensi lain" Jawab Kanaya bercerita.

"Terus apa hubungannya itu dengan sekarang ini?" tanya Sarah ingin tahu.

"Tentu saja ada aku menyegel mereka sehingga hal buruk tak lagi terjadi" jawab Kanaya singkat.

"Waow.... benar benar mengejutkan kami deh kamu Kanaya" ucap Nathalia dengan wajah berbinar karena takjub.

"Tapi tadi kamu bilang ada hawa negatif yang sedang menaungi gedung ini, apa maksudnya itu?" tanya Sarah sedikit bingung.

"Aaa....itu aku merasakan ada sesuatu yang buruk akan terjadi entah hari ini atau kapan waktunya aku tidak bisa memastikannya" Jawab Kanaya.

"Bagaimana jadinya ini? jika kamu saja nggak pasti bagaimana menghindarinya?" tanya Nathalia dengan sedikit ketakutan

"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan semuanya kita pasrahkan saja kepada Tuhan sang pencipta Alam" Kanaya menenangkan kedua sahabatnya.

Akhirnya mereka kembali kerja dan menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk di meja kubikelnya masing masing.

Drrrrrt...drrrrrrt...

Hp Kanaya bergetar tanda ada telp masuk dan dilayar tertera ID penelpon yaitu Ares suami tercintanya.

📲 drrrrt.....📲

📲 Hallo sayang.....ada apa?

📲 Hari ini kamu pulang jam berapa? mungkin aku akan terlambat menjemputmu karena aku masih ada meeting penting yang harus aku hadiri.

📲 Tak masalah sayang kamu kerjakan dulu apa yang perlu masih ada para body guart dibawah bisa mengantarku pulang nanti jadi kamu tak perlu kahwatir.

📲 Baiklah kamu hati hati ya sayang, kalau sudah sampai rumah kabari aku.

📲 Oke sayang akan aku kabari nanti.

📲 Oke aku tutup dulu ya love you honey....muach.

📲 Love you to... muach.

Telp terputus dan Kanaya meletakkan hpnya dan kembali berjibaku dengan pekerjaannya.

Waktu menunjukan pukul 17.00 wib dan Kanaya bersiap pulang bersama dengan dua sahabatnya.

Ketiganya berjalan menuju lift dan masuk kedalam dan turun kelantai dasar dan menuju parkiran namun setelah berpisah dengan kedua sahabatnya Kanaya tiba tiba di bekap dari belakang menggunakan saputangan yang di lumuri clorofom atau obat tidur cair.

Hingga kesadaran Kanaya terasa berat dan kehilangan kesadarannya saat itu juga.

Para bodyguart Kanaya mencari kemana majikan mereka menghilang tanpa jejak sedikit pun

Karena merasa panik mereka akhirnya segera memberanikan dirinya memberikan kabar pada Ares bahwa istrinya menghilang.

Mendengar laporan tersebut Ares semakin kahwatir mendengarnya, ia tidak bisa berkosentrasi dengan pekerjaannya.

Akhirnya Ares keluar dari ruang meeting dan bergegas untuk mencari Kanaya.

Saat Ares bingung mencari istrinya dan memerintahkan seluruh anak buahnya untuk mencari, di sebuah rumah yang cukup bagus menurut orang awam si penculik menempatkan tubuh Kanaya di dalam sebuah kamar yang maskulin miliknya.

Penculik itu menyelimutinya dan mengelus wajah cantik Kanaya " Kau adalah milikku Kanaya, aku dulu yang lebih dulu menemukanmu dari pada suamimu yang arogan itu" John Cero berucap.

Ditempat yang lain Ares semakin kahwatir dan marah karena dia sudah kecolongan sehingga Kanaya harus berada dalam bahaya.

Ares mengerakkan seluruh pengawal yang di milikinya, namun dari sekian banyaknya belum membuahkan hasil.

Akhirnya ares menelpon kakek kanaya kakek Andreas

📲 Tuuuut..... tuuuuut.....

📲 Hallo Ares kebetulan kamu menelpon kakek mau bilang kalau kanaya ada di rumah Jhon Cero

📲 Bagaimana kakek bisa tahu kalau Kanaya ada di tempatnya laki laki itu?.

📲 Kenapa kamu bertanya kembali padahal kamu sudah bisa menebaknya dengan adanya indra ke enamnya Kanaya bisa melakukan perjalanan astral dan meminta bantuan dari mahkluk yang ada di sekitarnya.

📲 Aku mengerti kakek aku akan segera menjemputnya kesana bersama polisi segera.

📲 Ya sudah jaga Kanaya dan calon cicit kakek.

📲 Baik kek nanti aku kabari setelah Kanaya bersamaku.

Sambungan telp. terputus dan Ares segera menelpon polisi agar mereka menangkap John Cero dengan tuduhan penculikan.

Setelah menelpon polisi mereka langsung bergerak menuju tempat dimana Kanaya di bawa oleh John Cero.

Para pengawalnya sudah mengepung tempat Jhon dan Ares mulai bergerak mencari di mana kanaya di sekap.

Namun tempat itu terdiri banyak ruang dan ada dua lantai walaupun tempat itu sepi sekali namu bagi Jhon merupakan tempat yang tenang untuk dirinya yang selalu berteman sepi.

Dengan menggunakan alat bluethoot mereka saling berkomunikasi dari jarak jauh.

"Bagaiman apa kalian sudah menemukan keberadaan Istriku Kanaya?" Ares bertanya.

"Belum Tuan di tempat kami belum ada yang menemukannya" jawab salah seorang yang berada diruangan lantai bawah.

"Oke cari terus sampai ketemu, jika kalian menemukannya segera laporkan" Perintah Ares lagi sambil melangkah menuju lantai dua.

Di lantai dua di kamar paling ujung dari tangga John sedang memandangi Kanaya yang sedang terbaring tak sadarkan diri karena reaksi obat yang belum hilang.

"Apa aku terlalu banyak menggunakan obat bius sehingga engkau masih juga belum sadar sayang....segeralah bangun aku ingin berbincang denganmu" Jhon berbicara dengan ekspresi yang sangat memuja pada Kanaya.

"Saat kamu tersadar kita akan menikah akan aku persiapkan semuanya" John bangkit dari tepi ranjang dan melangkah keluar.

Mendengar ada pintu yang akan di buka Ares menyembunyikan dirinya, saat John keluar dia tidak melihat keberadaan orang lain.

John mengambil telp dan menelpon seseorang untuk segera menyiapkan sebuah pesta pernikahan secepatnya hari ini juga.

Mendengar itu Ares geram karena marah ia mengeretakkan giginya dan mengepalkan tangannya.

Jhon melangkah menuruni tangga menuju lantai bawah, Ares memberikan perintah pada Anak buahnya untuk tetap berada diruangan mereka saat ini, setelah Jhon pergi menjauh Ares keluar dari persembunyianya dan menuju ruangan di mana Kanaya berada.

Di bukanya pintu kamar tersebut hingga terbuka "Sepertinya Jhon lupa untuk mengunci pintu kamarnya" Ares bergumam sendiri.

Dia sudah berada di dalam kamar tersebut dan melihat kanaya tergeletak di atas ranjang, dengan cepat Ares membopong kanaya di lihatnya sebuah cendela yang masih terbuka dia berencana turun dengan tali.

"Kemana Jhon sekarang?" tanya Ares kepada anak buahnya.

"Tuan dia sedang berada di dapur, tuan nggak bisa keluar melalui pintu depan" seseorang memberi tahukan.

"Oke kalian yang ada di luar segera menuju samping kanan rumah aku akan turun dari jendela tolong kalian bersiaga" Perintah Ares.

Diapun mulai mengikat tali dan kemudian mengikat kanaya menggunakan selimut agar tidak menyakitinya.

Kemudian dia mulai turun setelah melihat beberapa orang sudah berjaga di bawah.

Jhon sedang memasak sesuatu buat Kanaya dan juga dirinya makan malam agar saat Kanaya terbangun dia segera makan bersamanya.

Setelah selesai Jhon membawa nampan berisi makanan itu menuju lantai atas dan dengan bersenandung.

"Tuan apakah anda sudah keluar dari kamar itu Jhon sudah naik kelantai atas dan kalian semua segera keluar sekarang!!!" pemberitahuan salah seorang pengawal.

"Aku sudah ada di bawah, kalian segera keluar dari sana biar selanjutnya polisi yang menanganinya" Perintah Ares.

Ares segera menuju kendaraannya bersama beberapa orang anak buahnya dan seorang dokter yang sudah di siapkan untuk memeriksa kondisi Kanaya dan memberikan laporan secepatnya sebagai bukti atas penculikan tersebut.

Beberapa orang polisi sudah datang dan mendekat kearah Ares dan mulai bertanya.

"Bagai mana Tuan apakah Istri tuan sudah di temukan?"tanya salah seorang polisi yang merupakan kepala dari satuan polisi.

"Saya sudah menyelamatkan Istri saya, saat ini dia masih belum sadarkan diri karena pengaruh obat bius yang kuat dan dokter masih melakukan pemeriksaan" Ucap Ares.

Mendengar perkataan Area Kepala polisi tersebut segera melakukan penangkapan kepada Jhon Cero atas penculikan.

Di dalam rumah Jhon saat dia memasuki kamar dan meletakkan nampannya di meja dia belum melihat tempat Kanaya berada sehingga saat dia melihat ranjangnya yang kosong matanya membelalak memancarkan kemarahan.

"DIMANA KANAYAKU....SIAPA YANG BERANI MEMASUKI KAMARKU, AKAN AKU LENYAPKAN KALIAN SEMUA..." berteria dengan geram dan amarah yang berkobar Jhon Cero mencari.

Dia menatap seluruh penjuru kamarnya dan dia menatap cendela yang terbuka lebar dan sebuah tali yang terikat disana.

Di lihatnya kebawah tidak ada seorang pun disana, kemudian dia hendak keluar kamarnya untuk melihat diluar mungkin Kanaya masih di dekat rumahnya.

Namun saat dia menuruni tangga di lihatnya beberapa orang berseragam polisi dan segera melakukan pemeriksaan.

"Tuan Jhon anda ditangkap atas tuduhan menculik Nona Kanaya" kata Kepala polisi dengan menyerahkan surat perintah penangkapan.

Jhon yang merasa kehilangan Kanaya dia hanya bisa marah dalam diam dan akan mengambil kembali apa yang sudah seharusnya menjadi miliknya.

Para polisi menggiring Jhon kedalam mobil polisi setelah memborgol tangannya.

Kanaya dan Ares segera kembali kemansion dengan kendaraan mereka yang di kendarai oleh sopirnya.

Ares memangku tubuh Kanaya dan juga memeluknya dengan erat wajahnya sarat akan kekahwatiran yang amat sangat.

"Maaf kan Aku sayang seharusnya Aku menjagamu dengan baik dan mulai sekarang kamu akan selalu berada di dekatku" Ares berkata dengan memandang wajah Kanaya yang terlelap.

Butuh waktu Dua jam perjalanan mereka sampai di mansion keluarga utama Pratama, Susana sudah menunggu beberapa anggota keluarga yang tinggal di rumah mewah tersebut.

Kakek, Nenek, Mama dan Papa begitu lega setelah mendapat kabar bahwa Kanaya sudah di temukan, dan kelompok yang sudah membuat Kanaya sudah berada di tangan Polisi.

Ares turun dari kendaraannya setelah pelayan membukakan pintu mobilnya.

Dibopongnya Kanaya hingga memasuki kamar mereka dan di baringkan di atas ranjang king size nya.

"Bagai mana keadaan Kanaya dan calon cicit opa Ares?" tanya Kakek Pratama.

"Dia saat ini baik baik saja Kakek jadi jangan kahwatir, dokter sudah memeriksanya tadi" jawab Ares dengan tatapanya yang masih pada istrinya.

" Syukurlah jika Kanaya baik baik saja dan sekarang biarkan mereka beristirahat" Mama Ares mengajak mereka keluar dari kamar Ares dan Kanaya.

Setelah kerumunan keluarganya keluar Ares mengunci pintu kamarnya dan menuju kamar mandi mengambil air di baskom dan sebuah waslap untuk menyeka tubuh Kanaya.

Dengan telaten dan penuh kelembutan Ares menyeka Kanaya hingga setiap jengkal dia memberikan usapan yang lembut.

Setelah selesai menyeka dan mengganti pakaian Kanaya dengan pakaian bersih dan terlihat segar kembali.

Setelah itu dia beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sendiri, berendam di bathtub dengan air hangat agar tubuhnya yang seharian ini merasakan ketegangan segera rilax dan kembali segar.

Setelah cukup berendam Ares segera keluar dan memakai pakaian santai dan membaringkan tubuhnya di samping Kanaya.

Ares menutup matanya dengan memeluk Kanaya dan mulai terlelap.

Di dalam sel kantor polisi John sangat marah dan tidak terima dengan apa yang dialaminya sekarang.

Dia masih menginginkan Kanaya dia sudah sangat terobsesi dengan keberadaan Kanaya di hatinya yang memuja.

John bertekat akan segera memiliki Kanaya seutuhnya.

"Aku tidak akan pernah menyerah sampai kapan pun Kanaya" ucap John Cero.

"Kamu tidak akan pernah bebas dari penjara John jadi urungkan niatmu itu, Kamu hampir saja membunuhnya jika saja Tuan Ares tidak segera membawanya ke dokter" ucap chief tersebut.

"Aku tidak bermaksud mencelakakannya chief aku hanya ingin selalu bersamanya setiap saat, apakah dia baik baik saja sekarang?" John bertanya.

"Kami masih menunggu kabar dari kedokteran mengenai keadaan Nyonya Kanaya yang saat ini sedang mengandung" jawab sang chief polisi tersebut.

Mendengar jawaban itu wajah John tampak muram, dia tidak menyangka jika tindakannya akan mengakibatkan sesuatu yang buruk untuk Kanaya.

"Berdo'a saja agar Nyonya Ares baik baik saja, jadi kamu masih mempunyai kesempatan untuk menebus dosa.

Cheif polisi meninggalkan sel John dan kembali ke dalam kantornya mengerjakan tugas tugasnya yang masih tersisa hari ini.

Di kediaman Pratama di kamar pribadi Kanaya dan Ares, terdengar suara dering telpon.

Kriiiiing...kriiing...kriiing...

Mendengar bunyi suara hpnya Ares membuka matanya untuk melihat siapa yang sudah mengganggu tidurnya.

Dilihatnya ID penelpon dan disana tertera Sarah sahabat Kanaya.

📲 Hallo....

📲 Hallo Tuan Ares maaf kalau Saya telah mengganggu anda, Saya hanya ingin menanyakan bagai mana keadaan Kanaya sekarang?

📲 Dia sudah kembali dan sekarang sedang berbaring di sampingku.

📲 Oh...syukurlah dia baik baik saja, anda tahu hari ini dia mengatakan akan ada hal buruk yang terjadi dan waktunya dia tidak pasti.

📲 Dia mengatakan itu? Sudah pasti karena dia memang indigo, sudah aku tutup telponnya.

sambungan pun terputus dan Ares kembali berbaring dan menutup matanya.

Tangan Ares memeluk pinggang ramping Kanaya dengan posesif, dia nggak mau sampai Kanaya hilang dari sisinya.

Setelah beberapa jam terlelap akhirnya Kanaya mulai terbangun dengan mengerikan ngerjabkan matanya secara perlahan lahan.

Dia melihat sekelilingnya yang tidak asing lagi buatnya, dilihatnya di sampingnya sang suami sedang terbaring dengan lelap.

Tiba tiba suara perutnya terdengar nyaring

Gruuruuk...gruuruuk...

"Aku lapar sekali berapa lama aku belum makan ya?" Kanaya berbicara sendiri.

"Suamiku....Sayang....Bangun...Aku lapar????!" Kanaya membangunkan Ares.

"Eemmm...Ada apa sayang? apa ada yang sakit katakan padaku akan aku panggilkan dokter sekarang?" tanya Ares dengan panik.

"Eeemm...Sayang Aku baik baik saja, aku hanya merasa lapar saat ini yang aku perlukan hanya makanan tidak ada yang lainnya, cuman aku mau makan makanan yang kamu masak sendiri bukan orang lain" pinta Kanaya dengan manja.

" Haaahaaah...Syukurlah kamu baik baik saja, oke Aku akan memasaknya untukmu dan anak kita...apa yang ingin kamu makan?" tanya Ares sambil mengajak Kanaya keluar kamar menuju dapur.

"Terserah kamu yang penting ada makanan yang cepat tersaji" jawab Kanaya.

"Oke...kamu tunggu sebentar disini aku akan masak cepat untukmu" sambil melangkah menuju dapur.

Ares mulai memasak dengan cepat namun makanan yang bergizi untuk kandungan Kanaya.

Tidak lama masakan pun sudah matang dan tersaji di hadapan Kanaya.

Kanaya mulai melahap masakan tersebut dengan lahapnya, dan dia sangat menikmatinya.

"hemm bagaimana apa kamu suka dengan rasa makanannya?" tanya Ares penuh Cinta pada Kanaya.

"Hemhem...Masakan suamiku selalu enak dan lezat serta nikmat untuk di nikmati" jawab Kanaya.

Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 22.00 malam "tadi sepertinya tadi aku tertidur cukup lelap, apa yang terjadi padaku?" tanya Kanaya.

"Ceritanya panjang besok juga kamu bakal tahu dari para sahabatmu itu" jawab Ares.

"Kenapa bukan Kamu yang cerita padaku? dari pada menunggu besok itu masih lama!!!" ucap Kanaya dengan bibir sexynya yang di buat manyun.

"Oke akan aku ceritakan tapi sambil tiduran di dalam kamar oke?" Ares menuruti permintaan Kanaya.

Ares membopong Kanaya memasuki kamar mereka dan mulai berbaring di atas ranjang yang empuk di sana.

Sambil berbaring dan mendekap Kanaya dalam pelukan Ares mulai bercerita tentang kejadian yang membuat semua anggota keluarga menjadi panik dan pusing tujuh keliling karena Kanaya menghilang.

Sedangkan Kanaya hanya bereaksi biasa biasa saja mendengar serentetan cerita tersebut.

"Mulai besok sebaiknya kamu mengajukan risent dari pekerjaanmu, dan kamu akan membantuku bekerja di kantorku jadi wakil presdir." ucap Ares.

"Jika aku bekerja di perusahaan Kamu aku akan jauh dari sahabatku dong??!" Kanaya cemberut dengan pengaturan Ares.

"Kamu nggak usah kahwatir dengan itu aku akan menempatkan kedua sahabatmu sebagai sekretaris kamu dan nantinya akan membantu meringankan pekerjaanmu" Ares mencium kening Kanaya.

Mendengar apa yang dikatakan suaminya Kanaya bahagia dan senang dengan memeluk erat Ares.

" Terimakasih sayang Kamu memang suami yang terbaik" puji Kanaya.

"Untukmu akan aku berikan yang terbaik dan semuanya adalah atas keinginan Istriku tercinta" Ares membalas pelukan Kanaya.

"I really love you My Husband" ucap Kanaya.

" I really love you to My dear Wife" balas Ares.

avataravatar