Negosiasi (1)

Desir angin malam seolah menyibak pantulan bayangan dari siluet mobil yang menuju Maple Residence.

Xi Xiaye memarkirkan mobilnya dan turun. Begitu masuk, didengarnya lantunan musik dari ruang tamu. Sang pria pasti sedang memasak.

Benar saja, Mu Yuchen sedang membumbui masakan di kompor dengan api kecil. Aromanya cukup menggoda, membuat sang istri menelan ludah.

Namun tak disangkanya begitu melihat sekitar, kakeknya, Shen Yue, sedang membersihkan ikan di wastafel dapur dan memberikannya pada cucu menantunya itu. "Ikan asam manis, atau ikan kuah?"

"Asam manis saja. Pasti enak dengan nasi! Aku akui kemampuan masakmu lebih baik daripada ibumu. Si Xiaye juga tidak terlalu mahir. Ibumu dulu selalu membicarakannya, khawatir kalau dia tidak akan disukai hanya karena tidak mahir masak ketika menikah."

Shen Yue mengambil jahe dan mencucinya.