webnovel

Membutuhkan Pernikahan (1)

Translator: EndlessFantasy Translation Editor: EndlessFantasy Translation

"Direktur Xi, gambar babimu itu sangat bagus!"

Suara Mu Yuchen terdengar jelas ditelinganya yang diikuti oleh tawa Li Si yang terkekeh.

Xi Xiaye tertegun sejenak sebelum berbalik. Seketika Li Si mengalihkan pandangannya ke bagian bawah. Mu Yuchen melihat Xi Xiaye, seluruh tubuhnya bergetar dan wajahnya memerah!

Sebuah gambar jatuh tepat di samping kaki Mu Yuchen. Di atas kertas, ada seekor babi, seekor ular, dan seorang wanita memegang pisau lempar. Babi itu tampak cukup realistis dengan pisau yang jatuh tepat ke jantungnya. Nama babi itu "Han Yifeng" tertulis tepat di atasnya sementara ular itu dipotong menjadi setengah dengan nama "Xi Xinyi" tertulis di atasnya juga. Wanita yang tampak seperti ratu menginjak ular dan di bawahnya itu tertulis "Yang Mulia Xi Xiaye". '

Gambarnya tercecer keluar dari foldernya.

Memang benar Xi Xiaye yang menggambar babi itu, tetapi ular, seorang wanita, dan nama-nama lainnya di gambar itu ditambahkan oleh Su Nan yang sebelumnya membongkar-bongkar gambar itu sewaktu dia kembali. Bertingkah, Su Nan menambahkan semua itu secara iseng.

Xi Xiaye benar-benar ingin menghilang saja pada saat itu. Dengan cepat ia bergegas mengambil gambarnya, tapi..

Tangan besar yang lebih cepat daripada tangan Xi Xiaye mengambil gambar tersebut terlebih dahulu.

"Kembalikan!!" Ekspresi Xi Xiaye berubah bingung dan kesal ketika Mu Yuchen mengambil gambar. Xi Xiaye melihat Mu Yuchen menatapnya dengan jail dan Xi Xiaye pun mulai marah.

"Mu Yuchen! Kembalikan!"

Dia berjingkat dan mencoba meraih gambarnya, tapi Mu Yuchen mengangkat tangannya lebih tinggi. Xi Xiaye tidak bisa meraihnya sama sekali.

Mu Yuchen tingginya lebih dari 180 cm sementara Xi Xiaye hanya sekitar 160 cm. Tingginya hampir mencapai dagu Mu Yuchen, tentunya, Xi Xiaye takkan bisa mencapai gambar biarpun ia mengangkat tangannya.

"Aku tidak menyangka gambarmu cukup bagus, Yang Mulia? Xi Xiaye?"

Mu Yuchen tersenyum dan melirik Xi Xiaye; itu terlihat aneh dan kekanak-kanakan.

Xi Xiaye benar-benar frustrasi ketika dia memelototinya dan wajahnya menjadi lebih merah. Keadaan diperparah dengan tawa Li Si. Gambar sempurna yang ingin direbut Xi Xiaye itu akan hancur!

Dering ponselnya tiba-tiba menyelamatkannya dari situasi yang memalukan ini.

Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat nama "Su Nan" muncul di layar.

Xi Xiaye dengan cepat mengetuk telepon dan menjawab panggilan itu. Suara manis Su Nan datang disertai dengan nada sedikit kemarahan dan kekhawatiran. "Xiaye! Ini aku!"

"Ada apa?"

Xi Xiaye mengerutkan kening ketika dia mendengar nada suara Su Nan yang terdengar marah. "Apakah Ruan Heng mencarimu?"

"Ini bukan tentang dia dan aku. Xi Xiaye, bukankah kau melihat pesan yang kukirimkan padamu? Aku sudah meneleponmu dan kau tidak mengangkat. Kemana kau pergi?"

Su Nan mulai mengeluh dan dia terdengar seperti baru saja makan bom.

"Pesan apa? Aku meninggalkan ponselku di kantor. Ada apa?"

"Aku membuat janji untukmu besok. Pria ini secara keseluruhan cukup baik. Dia adalah putra dari teman baik ayahku yang baru saja kembali dari luar negeri dari studi S2. Aku biasa bermain dengannya ketika masih kecil. Dia cukup tinggi dan tampan ... Aku tidak peduli! Kau harus keluar dan menemuinya besok! "

Su Nan mulai mengoceh terus menerus. Suaranya yang keras sangat jelas di dalam ruang tertutup itu dan Xi Xiaye tidak bisa menahan diri untuk menjauhkan telepon dari telinganya.

"Apakah kau mendengarkanku?" Su Nan bertanya karena dia tidak mendengar tanggapan dari Xi Xiaye.

Xi Xiaye menepuk dahinya. Saat Xi Xiaye akan menjawabnya, Su Nan menyela, "Xiaye, aku baru saja melihat pasangan yang berselingkuh itu di dekat Rumah Sakit T. Aku benar-benar marah melihat kemesraan mereka. Aku mendengar bahwa mereka akan bertunangan segera. Xiaye, Apakah kau tidak ingin membalikkan keadaan? Menikahlah dengan pria luar biasa sebelum pernikahan mereka! Tunjukkan pada mereka seberapa hebat dan berkuasa di atas puncak! Aku hanya ... sangat ... kesal!"

Su Nan tidak bisa menahan diri untuk tidak memaki mereka ketika dia memikirkan wajah mereka.

Bertunangan?

Dada Xi Xiaye terasa berat dan ekspresi wajahnya juga membeku.

"Benar, Xiaye, apakah kau akan kembali untuk ulang tahun kakekmu akhir pekan ini? Kurasa tidak seharusnya. Kamu mungkin jijik saat melihat wajah mereka!" Su Nan mendengus.

Xi Xiaye bernafas ringan. Ketika dia mengingat sikap Deng Wenwen dan Yue Lingsi di rumah sakit beberapa waktu lalu, Xi Xiaye tersenyum dingin dan nadanya juga terdengar kaku. "Kenapa tidak? Ini ulang tahun Kakek. Tentu saja, aku akan kembali! Mereka yang seharusnya bersembunyi, bukan aku."

"Tapi ... aku mengkhawatirkanmu. Siapa yang tahu apa yang akan dilakukan penyihir itu?!" Nada suara Su Nan melunak saat dia benar-benar khawatir.

Xi Xiaye tersenyum dan suaranya menjadi lebih lembut juga. "Terima kasih, Su Nan. Sudah lama aku tidak pulang. Aku harus kembali walaupun hanya untuk melihat Kakek. Aku harus kembali ke kediaman Chen besok. Ada yang harus kulakukan."

"Mengerti, aku akan menjadwal ulang janji temunya kalau begitu. Berhati-hatilah Xi Xiaye. Hubungi aku jika ada sesuatu. Aku hanya khawatir kau akan merasa sedih jika melihat pasangan yang berselingkuh itu! "

"Mmm."

Xi Xiaye menutup telepon dan dia tanpa sadar meremas dokumen yang dia pegang dengan senyum pahit di wajahnya.