webnovel

We Don't Talk Anymore

Ibarat suatu teka-teki, kehidupan seorang Park Chessy tidak bisa di tebak dengan mudah. Kini Chessy telah mencoba untuk mengatur kehidupan nya dengan cara nya sendiri. Berusaha untuk mengatakan jika dia adalah seorang Chessy…

=~~=

Yoona terus terusan membujuk Chessy agar sahabat nya itu memberitahu nya apa sebenarnya yang terjadi. Tapi semua nya percuma karena lagi lagi Chessy hanya bilang jika dia habis menonton drama saja. Karena itulah Yoona tidak bisa mengatakan hal itu lagi. Chessy menolak untuk menjawab dan membahas nya.

Chessy mengatakan jika dia telah di jemput oleh manager Kim pada Yoona, padahal dia belum di jemput sama sekali. Bahkan manager Kim bilang jika Chessy di beri ke bebasan dengan sopir pribadi nya itu.

Tapi alih alih di suruh pulang, Chessy malah berdandan menjadi park Yujin yang jelek sekarang. Dia lebih nyaman menjadi seorang park Yujin di banding dengan seorang Chessy. Dia mengahapus make up nya dan tidak terjadi apa apa, wajah nya masih tetap sama. Lalu dia merias wajah nya dengan buruk hingga dia terlihat sangat berbeda sekarang.

Begitu dia telah selesai berdandan, dia keluar dari sana dan pergi ke warung Bi Ahn. Warung itu benar benar enak dan begitu murah, meski Chessy memiliki uang yang banyak dia lebih senang makan makanan sederhana seperti yang dimiliki oleh makanan di warung Bi Ahn. Dia duduk tanpa seorang Jongi yang ada di sisi nya sekarang.

Hanya bisa melihat kesibukan yang di lakukan oleh BI Ahn yang sedari tadi terus terusan memasak, menyajikan, dan seterus nya. Hingga seseorang akhirnya masuk dan dia adalah Jongi dengan sweater nya dan kumis itu.

Dia hanya menatap Yujin tapi tidak menyapa nya sama sekali, duduk di meja yang sedikit jauh dengan Chessy.

"Ada apa dengan kamu dan Jongi? Apakah kalian bertengkar kembali?" Tanya Bi Ahn yang sering sekali penasaran dengan kehidupan Yujin yang terlihat begitu misterius ini.

"Jongi yang memulai nya dulu!" Ketus Chessy mungkin dia bisa bercerita dengan bibi yang satu ini.

Bi Ahn bertanya sekali lagi, apa yang membuat mereka berdua bertengkar?

"Apakah orang yang belum menikah di larang untuk mencium?" Tanya Chessy dengan polos.

Bi Ahn tertawa seperti melihat anak kecil yang jatuh dan terkena kotoran burung. Chessy membuat wajah datar tidak mengerti dengan apa yang di tertawakan oleh bibi yang satu ini.

Chessy hanya bisa menunggu hingga bibi tua ini tidak tertawa lagi.

"Siapa yang melarang kalian berciuman? Itu kehidupan kalian. Tergantung bagaimana cara kalian menyikapi nya. Boleh boleh saja, asal nggak berlebihan. Aduh… aku jadi kangen dengan suami ku." Kata Bi Ahn yang langsung pergi.

Chessy tahu jika suami Bi Ahn baru saja meninggal 4 bulan yang lalu, karena itu Bi Ahn bilang jika dia rindu dengan suami nya. Bi Ahn sedikit membisikkan sesuatu pada Adam.

Chessy langsung pergi dari sana karena makanan nya juga sudah habis. Tapi seseorang seperti mengikuti nya dari belakang, tapi dia tidak tahu siapa orang itu. Rasanya dia pengen lari sekarang, tapi tidak bisa jika dia lari orang itu malah mengejar nya lebih cepat lagi.

Saat Chessy menoleh orang itu menggunakan pakaian hitam hitam tertutup. Sebagai ganti nya, Chessy masuk ke dalam studio dance milik Adam yang ada di dekat situ. Tapi bukannya pergi dan menghilang, orang itu terus terusan mengejar Chessy dan tentu itu membuat nya kesal dan membawa pentungan berupa sapu yang terbuat dari kayu keras dan kasar.

"Awas saja kamu." Ucap pelan Chessy sambil menunggu orang itu masuk ke dalam jebakan nya. Chessy juga telah menyiapkan ember besar untuk menyiram orang itu. Itu air bekas pel pel an.

Ceklek… tepat saat pintu itu di buka, Chessy langsung menyiram nya dengan keras. Byurr… membuat orang yang di siram itu terkejut sekaligus menahan amarah nya.

"Mmm! Rasain! Siapa suruh ikut ikut ha! Pasti mau nyolong! Ngaku aja!" Teriak Chessy sambil terus menendang dan memukul orang itu.

"Chessy. Chessy. Ini gue… ini gue… Adam. Aduh. Aduh." Kata Adam sambil berusaha menghentikan pukulan Chessy yang benar benar sakit itu.

Chessy langsung menoleh ke bawah dan mendapati jika orang yang dia kira mata mata itu adalah Adam. Mampus! Gimana sekarang jadi nya nasib Chessy? Dia langsung melempar kan sapu nya dan mengangkat Adam yang basah dan bau karena air bekas ngepel itu.

Chessy gak bakalan tahu jika dia baru saja memukul Adam. Dia meletakkan tubuh Adam di kursi dan mengambil handuk yang di gantung di belakang pintu nya. Dan dia segera mengelap wajah AdM yang kotor itu, dan sekarang Lisa membuka baju Adam karena dia panik.

"Eh eh! Mau ngapain?" Tanya Adam yang kaget karena Chessy baru saja mau membuka baju nya.

"Baju lo basah. Nih, gue bawa baju. Bajunya agak kebesaran sih, mungkin muat kalo kamu pake." Kata Chessy menyerahkan baju nya.

Setelah itu dia pergi keluar hingga Adam selesai berganti pakaian nya.

"Udah ya? Gue masuk!" Teriak Chessy. Tapi saat dia masuk Adam malah belum memakai baju nya, tapi dia sudah memakai celana nya.

"Ih! Kok gak ngomong sih kalo belum ganti!" Ketus Chessy kesal.

"Gue gak tahu cara pake nya Chessy." Kata nya.

Emang sih, agak ribet karena ini edisi terbatas Chessy segera membenarkan pakaian yang akan di pakai oleh Adam itu. Tapi Adam malah memaksa Chessy untuk memegang dada nya. Dia menarik tangan Chessy hingga Chessy bisa merasakan nya.

"Chessy ya… kamu masih marah dengan ku?" Tanya Adam.

"Jangan bicara!, kita tidak bicara lagi. Ingat itu! Lepaskan tangan ku!" Teriak Chessy.

Adam menggeleng. Dia malah mendekap Adam hingga jatuh ke pelukan nya itu. Adam terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Adam itu, dia kemarin marah tapi sekarang dia memeluk nya? Itu membuat pikiran Chessy jadi ambigu.

"Kemarin aku lelah hingga aku tidak sadar melakukan nya. Kamu kamu memaafkan ku? Karena tiga hari lagi mungkin kita tidak bisa bertemu. Aku ada waktu promosi jangka panjang." Kata Chessy.

Chessy mengangguk, "Ya. Maafkan aku juga." Kata Chessy dengan suara lucu nya itu.

Adam menatap wajah Chessy sekarang, lalu Chessy berjinjit dan berusaha untuk menggapai itu. Chup. Adam terkejut dengan Chessy yang baru kali ini dia yang melakuka nya lebih dulu, dan tentu itu membuat jantung Adam berdebar.

"Adam a… aku lelah, kamu tidak membawa kursi." Kata Chessy setelah hampir semenit, dia turun karena kaki nya lelah berjinjit.

"Maka… aku saja yang menunduk." Kata Adam. Menundukkan kepala nya dan mencium Chessy dengan mesra.

Meski diantara mereka tidak ada hubungan spesial selain hubungan sebagai seorang teman kuliah sekaligus rekan kerja. Dan itu membuat Chessy kembali bertanya tanya, apa sebenarnya hubungan ini.

Next chapter