webnovel

Kau menyakitiku

Setelah berbicara dengan para dosen,Arjun keluar dari ruangan itu bersama kiran.

Kiran tak berbicara apapun.Dia hanya diam sambil mengikuti langkah Arjun.

"Kiran,,,,,panggil seseorang dari arah belakang.Kiran memalingkan wajahnya menengok kebelakang.Arjun pun ikut menengok melihat siapa yang memanggil istrinya.

"Hai lila,,,kiran tersenyum melihat lila yang berjalan mendekatinya.

"Apa kata dosen,,,? dan ini walimu ya? tanya lila sambil melihat ke arah pria yang berdiri di samping kiran.

Kiran mengangguk."iya,,,,,,jawabnya tersenyum canggung.

Lila tersenyum pada Arjun.Dia begitu terkagum melihat sosok Pria itu yang sangat tampan."Senang banget jadi kiran,,,di kelilingi pria-pria tampan.Kemarin Aris sahabatnya sekarang walinya.ucap lila dalam hatinya.

Arjun hanya memperhatikan saja dengan santai sambil memasukan kedua tangannya disaku celananya.

"Gak ada apa-apa,,,,yang jelas aku masih kuliah di sini.jawab kiran.

Lila begitu senang mendengar perkataan kiran dan memeluk kiran saking senangnya.

Saat sedang asyik memperhatikan kedekatan istrinya dengan temannya.Ponsel Arjun berbunyi.Arjun pun mengangkat penggilan telfon itu.

Kiran dan lila melihat pada Arjun yang sedang berbicara di telfon.Tak lama Arjun memutuskan sambungan telfonnya dan melihat ke arah kiran dan lila.Lebih tepatnya pada kiran istrinya.

"Aku pergi dulu sayang,,,,Ada rapat penting di perusahaanku.Kata Arjun yang membuat kiran tersenyum malu atas perkataannya.

Lila terbengong mendengar panggilan sayang dari pria itu yang katanya adalah wali kiran.

Kiran hanya menganggukan kepalanya dengan ragu.Arjun tersenyum melihat kiran yang sepertinya salah tingkah.

"Aku akan menjemputmu sekalian aku mau buat perhitungan terhadap si Reza itu.Tapi sekarang aku harus ke kantor.Kata Arjun lagi.Sebelum pergi Arjun mencium kening kiran dengan cepat tanpa bisah di hindari oleh kiran.Setelahnya Arjunpun meninggalkan kiran bersama lila yang masih terdiam.

Lila bersedekapkan kedua tangannya di dada.menatap kiran tajam meminta penjelasan atas apa yang terjadi.

Melihat lila menatapnya seperti tatapan menuntut kiran nyengir sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Tatapan matamu menakutkan sekali.Aku jadi takut.ucap kiran sambil senyum-senyum tak jelas.

"Siapa sebenarnya pria itu,,,walimu atau kekasihmu? tanya lila mengintimidasi kiran.

Kiran kembali menggaruk-garuk kepalanya tak tau mau menjawab apa.

"Udah ah,,,entar aku jelasin.Kita masuk kelas dulu,sebentar lagi mata kuliah kita akan mulai.Kiran mengalihkan pembicaraan dan langsung menarik tangan lila agar mengikutinya.

Lila mendengus kesal namun tetap mengikuti kiran walaupun dirinya masih begitu penasaran.

*****

Sampai jam mata kuliah selesai lila belum juga mendapatkan jawaban dari kiran.Lila terus saja bertanya namun kiran tak pernah mau menjawabnya.Akhirnya lila menyerah dan tak bertanya lagi yang membuat kiran merasah lega.

Bukannya kiran tak ingin memberitahu lila,namun hatinya masih ada rasah takut untuk mengatakannya.Dia takut Arjun akan marah walau sebenarnya Arjun sudah mengakui dirinya adalah istrinya tetapi itu hanya di depan para dosen.Masih banyak yang belum mengetahui.Dia tak ingin terbuai dulu dalam sikap lembut Arjun terhadapnya.Dia menginginkan biarlah Arjun sendiri yang akan mengakui pada semua orang.

Kini kiran sedang menunggu jemputan dari suaminya yang di temani oleh lila. kiran sudah menyuruh lila untuk segera pulang namun lila tetap mau menemaninya dulu.

"Seharian aku gak ngelihat si Reza sialan itu,,pasti tuh anak bolos kuliah lagi.kata Lila sambil melihat kiran.

Kiran hanya manggut-manggut saja mendengarkan lila.Mereka berdua sedang duduk didepan pintu gerbang kampus itu.

Mereka terus saja berbincang sambil sesekali tertawa.Sampai mereka tak menyadari tiga orang pria menghampiri mereka.

Salah satu pria itu langsung menarik pergelangan tangan kiran dengan kuat yang.

Kiran langsung terkaget dan juga merasah kesakitan.

Lila pun ikut kaget dan terkejut.Dia mau menolong kiran namun tangannya juga sudah di tahan oleh dua pria lainnya.

"Reza kau apa-apaan sih,,,kenapa kau selalu mengganggunya? teriak lila sambil menatap Reza.

Reza hanya tertawa dan kemudian tersenyum sinis menatap lila.Dia semakin kuat mencengkram tangan kiran yang merontah berusaha melepaskan tangannya

Kiran sudah mengeluarkan air matanya merasahkan sakit di pergelangan tangannya yang di cengkram kuat oleh tangan Reza yang besar itu.

"Aku tidak akan berhenti mengganggunya.Kau tau sendiri siapa aku lila,,aku paling tidak suka terhadap seseorang yang berani melawanku.Dan pada dirimu lila,,,,Reza menunjuk wajah lila."Sebenarnya aku juga sangat membencimu,,caman apa boleh buat,kau dalam lindungan salah satu pemilik saham di kampus ini.

Reza tertawa dan juga kedua temannya.Lila menatap bencih ke arah Reza yang sedang tertawa puasa.Ingin Rasanya dia menghajar pria itu,namun apa daya dia sama sekali tak bisah berbuat apa-apa,kedua tangannya juga di tahan begitu kuat.

Sementara kiran terus berusaha melepaskan pergelangan tangannya yang makin terasa sakit.

Suasana kampus masih sangat ramai sehingga semua mahasiswa memperhatikan mereka.Namun tak ada yang berani untuk ikut campur.Mereka tak ingin mencari masalah terhadap Reza sehingga mereka hanya diam saja.

"Lepasin tanganku,,,,kau menyakitiku.Ucap kiran sambil terisak dengan terus mencoba melepaskan tangannya.

"Menyakiti kau bilang,,,,,kau lihat wajahku,gara-gara kau wajahku sampai bonyok kaya gini di hanjar oleh teman sialanmu itu.Bental Reza sambil menunjuk wajahnya sendiri yang babak belur.

Reza kemudian menarik Rambut kiran sehingga kepala kiran terangkat ke atas.

Kiran semakin kesakitan sehingga air matanya semakin derasa mengalir.

Semua yang sedang melihat merasa kasihan,namun mereka sangat tak berani untuk menolong.

Lila pun melihat kiran dengan prihatin,dia tak bisah membantu karena dirinya di pegangi oleh kedua teman Reza.

"Kau sangat bre**sek Reza,,,maki lila dengan kerasa.

Reza hanya tertawa sambil menatap kiran dan kemudian menatap lila."Aku tak bisah menyakitimu,tapi jangan salahkan aku kalau temanmu ini yang akan menerima akibatnya.Reza semakin menarik dengan kuat rambut kiran yang membuat kiran merintih kesakitan dengan terisak.

"Kau akan sangat menderita ku buat,,,kata Reza sambil menatap kiran dengan penuh kebencian.

Karena merasah puas sudah menyakiti kiran,Reza langsung mendorong tubuh kiran dengan sangat kuat sehingga kiran terjatuh dan kepalanya membentur batu dengan keras.Daras segar langsung mengalir dari kepalanya.

Kiran memegangi kepalanya yang terasa sakit.Tangannya sudah di penuhi darah.

Semua yang melihat terlonjak kaget sangat takut,namun mereka hanya tetap diam.

Lila yang juga sangat kaget dengan kuat melepaskan tangannya langsung mendekati kiran.

Belum juga lila sampai pada saat itu juga seseorang sudah memegangi tubuh kiran yang yang terduduk.Wajahnya sudah memerah begitu kelam.Rahangnya sudah mengeras dengan sempurna dan menatap Ke Arah Reza dengan tajam begitu dingin.

"Mas Arjun,,,kiran menatap suaminya dengan pandangan yang sudah mulai kabur,kepalanya begitu sakit.

Arjun tak pedulikan ucapan kiran karena dia begitu sangat marah.

"Berani-beraninya kau menyakitinya,,,Arjun langsung berdiri dan membuka jasnya juga melonggarkan dasinya ingin menghajar pria yang sudah menyakiti istrinya dengan langkah cepat namun langkahnya terhenti di halangi dua orang teman Reza.

Tak menunggu lama Arjun pun langsung memukul dua orang itu sampai terkapar tak berdaya.

Semua mahasiswa berteriak histeris melihat perkelahian itu.

Sedangkan lila sudah menahan tubuh kiran yang masih terduduk.Dia begitu sangat panik melihat kepala kiran yang berdarah.

Arjun kembali melangkah menghampiri Reza dan langsung menarik baju Reza.Tak menunggu lama Arjun langsung memukul wajah Reza dengan sekuat tenaga sampai Reza terhempas ke tanah.

Reza menatap murka Arjun sambil menyeka darah yang mengalir dari sudut bibirnya.

"Bre**sek,,,siapa kau berani-beraninya menghajarku ha? bentak Reza yang mendapat tatapan dingin dari Arjun.

"Kau tidak tau siapa saya bang*at,,,bentak Reza lagi dengan tatapan mata berapi-api.

Arjun hanya diam namun dengan amarah yang begitu memuncak,darahnya mendidih sampai ke ubun-ubun.Rahangnya mengeras menatap Reza yang sudah berdiri.

😊😊😊😊😊

Catatan penulis:

Maaf ya kalau aku lambat up nya,,,,🙏😊