webnovel

Aku sedih bukan karna pisah,tapi aku khawatir...

"Jam berapa kamu akan kembali ke rumah suami kamu nak,,,?" tanya bu Aliya yang sedang menyiapkan sarapan bersama kiran.

"Ha,,,,,itu bu.Anu,,,,," kiran yang sedang membuat teh untuk Reyhan dan yani tak tahu harus berkata apa.

Bu Aliya menatap aneh sambil tersenyum ke arah Kiran yang tampak gugup."Tidak perlu gugup seperti itu.Ibu tahu,kamu udah lama ga ketemu nak Arjun makanya kamu begitu gugup.Biar ibu temanin kamu kerumah nak Arjun."Ucap bu Aliya yang sedang memasak sambil terus tersenyum.

"Apaan sih bu,,,,kia ga gugup.Ibu ga usah antarin kia pulang,di sini kan ibu harus ngurus adik-adik."Tolak kiran sambil mengaduk teh."Kalau ibu ikut,bisa berabe.Aku ga mau ibu tahu masalahku bersama mas Arjun." batin Kiran menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ya udah kalau gitu Ibu ga akan ikut.Buruan sana antarin tehnya.Kasian nak Reyhan dan nak yani udah nunggu."Kata bu Aliya lagi.

"Iya bu,,,,"Kiran segera membawa nampan berisi teh ke ruang tamu.

Reyhan dan Yani yang sedang mengobrol langsung terdiam saat kiran datang.

"Maaf ya udah nunggu lama." Ucap Kiran sambil meletakan gelas teh di hadapan Reyhan dan Yani.

"Ga juga." jawab yani sambil Tersenyum.

"Silahkan di minum ka Rey yan tehnya..!!"Kini Kiran duduk sambil berhadapan dengan Reyhan sedangkan yani duduk di kursi sebelah Kiran.

Yani mengambil gelas tehnya namun tidak dengan Reyhan.Dia malah terus menatap wajah kiran.Wajah yang begitu tenang walaupun di timpah berbagai masalah,wajah yang begitu lugu dan polos yang membuat dirinya jatuh cinta.Dan kini wajah itu terdapat memar bekas tamparan suaminya.Malam itu,Reyhan ingin sekali menghajar Arjun yang sudah sangat keterlaluan menampar Kiran.

"Ehem ehem,,,," yani berdehem menyadari Reyhan yang sedari tadi menatap kiran.

Seketika saja lamunan Reyhan terbuyarkan dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Kenapa yan,,,?"Tanya kiran dengan polosnya yang tak mengetahui sedari tadi Reyhan terus menatapnya.

"Ga pa pa,,,,leher aku terasa gatel."Jawab yani berbohong sambil melirik Reyhan dengan ekor matanya.

"Oh,,,,Ka Rey minum tehnya..!" kiran beralih melihat ke arah Reyhan sambil tersenyum.Senyuman yang membuat Reyhan semakin gagal fokus.

"Eh iya,,,,"Reyhan mengambil gelas tehnya dan meminumnya.

"Terus kamu mau gimana,apa kamu mau balik ke rumah si Arjun sialan itu..?" tanya Yani yang masih begitu kesal dengan Arjun.

"Sssttt,,,," Kiran meletakan jari telunjuknya di atas bibir."Jangan kuat-kuat ngomongnya..!!Entar ibu aku dengar."kata kiran sambil matanya melihat ke belakang berharap tak ada yang mendengar.

"Maaf,,,," Yani menutup mulutnya dengan tangannya.

"Apa kamu akan kembali ke rumah Arjun,,?" kini Reyhan yang bertanya dengan suara pelan.Matanya menatap kiran begitu dalam.

Kiran menghela napas pelan."Iya,,,,aku akan kembali ke rumah mas Arjun.Demi ibu,,,,aku ga mau lihat ibu aku sedih.Aku akan mencoba bertahan,lagian aku udah biasa tersakiti."Jawab kiran mencoba tersenyum.

Yani merasa iba akan kehidupan Kiran yang ternyata tak seindah akan kemewahan kekayan Suaminya itu malah sebaliknya,begitu kelam.

"Sudah,,,jangan ngomongin tetang mas Arjun.Aku takut ibu tahu."Ucap Kiran kemudian.

Pada saat itu juga,bu Aliya datang menghampiri mereka.

"Ayo semuanya,,,,kita sarapan.Oh iya nak,kamu temanin Nak Reyhan dan nak yani sarapan.Ibu mau bantuin mbok ina buat nyiapin sarapan adik-adik panti.

Kiran mengangguk."Iya bu.

"Ibu tinggal dulu ya,,,,?" ucap bu Aliya yang di anggukan kepalah oleh Reyhan dan yani dan bu Aliya pun pergi.

"Ayo kita sarapan.!?" ajak Kiran yang sudah berdiri.

Reyhan dan yani hanya mengangguk dan mengikuti kiran ke meja makan.

Begitu selesai makan,Kiran membereskan meja makan di bantu yani.Sedangkan Reyhan baru saja keluar saat dirinya menerima telfon dari seseorang.

Kini semua pekerjaan sudah selesai,dan kiran telah bersiap untuk kembali ke rumah Arjun.Reyhan akan mengantar kiran seperempat jalan saja.Menghindari agar Arjun tak mengetahui.

"Kia pamit ya bu,,,," ucap Kiran mencoba menahan perasaan sedihnya.

"Iya,,,,nanti ibu akan kesana juga buat nengokin nak Arjun."Kata bu aliya memegangi tangan Kiran.

Kiran hanya mengangguk kemudian mencium tangan ibunya.

Kini kiran beralih ke mbok ina."Kiran pergi ya mbok."Kiran juga mencium tangan mbok ina.

"Hati-hati di jalan nak."Ucap mbok ina dengan tulus.

Kiran hanya kembali mengangguk saja.

Reyhan dan yani juga berpamit melakukan hal yang sama mencium tangan bu Aliya dan mbok Ina.

Setelahnya mobil Reyhan pergi meninggalkan pekarangan panti Asuhan.

Terlihat bu Aliya yang sedang melambaikan tangan."Kalau udah ga sibuk,kita pergi nengokin nak Arjun ya mbok."ucap bu aliya.

"Iya bu,,,"Jawab mbok ina.

Bu Aliya dan mbok ina kembali masuk ke dalam Rumah.

Di mobil,Kiran begitu sangat gugup.Dia begitu sangat takut mengingat kemarahan Arjun malam itu.Tanpa sadar,dia memegangi pipinya bekas tamparan Arjun.

Sedari tadi,Reyhan menatap Kiran dari kaca spion."Andai saja kamu minta pisah dari Arjun sialan itu,sudah aku pastikan aku akan membawamu pergi dari kota ini." batin Reyhan .

Sedangkan yani malah sibuk menatap jalanan yang terlihat sudah mulai macet.

Sekitar 15 menit di jalan,Kiran menyuruh mobil Reyhan untuk berhenti.

"Ka,,,,ka Rey,,,,,berhenti di sini aja."

Reyhan menghentikan mobilnya tepat di depan supermarket."Apa kamu akan turun di sini,,,?" tanya Reyhan sambil melihat ke belakang.

"Iya ka,,,,,Aku akan naik taxi dari sini."Kiran mengambil tas selempangnya juga tas pakaiannya dan turun dari mobil.

"Maaf kan aku ya udah buat kalian repot."Kata Kiran melihat Reyhan dan yani yang sudah ikut turun juga dari mobil.

"Kamu ngomong apaan sih.Kita kan teman,dalam pertemanan tidak ada yang namanya merepotkan teman sendiri.Aku sangat sayang sama kamu kia.Kapan-kapan kamu jalan-jalan lagi ya ke desa aku."Kata yani dengan tulus.Bahkan kini matanya sudah berkabut.Air matanya sudah menggenang di kelopak matanya.

Kiran merasa terharu dan memeluk Yani." Aku juga sayang sama kamu yan.Aku pasti akan sangat merindukan kalian." Kata Kiran yang masih memeluk yani.

Kini Air mata Yani sudah keluar dan juga kiran.Kiran beralih memeluk Reyhan."Maafin aku ya ka,,,,dulu aku perna jahat ke ka Rey."

Kini mereka bertiga malah menjadi tontonan orang-orang yang sedang berada di depan supermarket itu.Para kaum hawanya malah terpesona akan ketampanan Reyhan yang seperti oppa-oppa korea.

"Sudah kia,,,,aku yang dulunya jahat sama kamu.Kamu jangan nangis lagi..!!"Reyhan menghapus air mata Kiran.

orang-orang semakin di buat salah tingkah termasuk gadis-gadis remajanya saat melihat Reyhan yang begitu lembut meperlakukan Kiran.Mereka bahkan merasa iri dan ingin berada di posisi kiran saat ini.

"Aku pergi dulu,kalian hati-hati di jalan."Ucap Kiran.

Reyhan dan Yani mengangguk setelahnya Kiran berjalan ke arah mobil Taxi yang memang berada di depan supermarket.Sebelum masuk ke dalam mobil,kiran kembali melihat ke arah Reyhan dan Yani dan melambaikan tangannya.

Yani membalas lambaian tangan Kiran sambil menangis.Setelahnya kiran masuk dalam mobil dan segera meninggalkan mereka.

Yani semakin menangis.Dia sedih bukan karna apa,dia sedih mengingat nasip kiran yang tak tahu apa yang akan terjadi setelah gadis itu sampai di rumah suaminya.

"Sudah jangan nangis,,!!Kita akan sering-sering nengok Kiran di sini.Aku akan mengajak kamu jika aku akan pergi ke kota.Kamu jangan nangis,,!! kayak anak kecil."Ucap Reyhan merangkul bahu yani yang sedang menangis.

"Itu sih maunya ka Rey buat nengok kiran.Aku sedih bukan karna pisah dari kia,tapi aku sedih karna khawatir apa yang akan terjadi setelah kia sampai di rumah suami setannya itu."Jelas Yani dan menghapus air matanya.

Reyhan terdiam,Yang di katakam yani ada benarnya.Namun dia tak bisa berbuat apa-apa.

"Kia akan baik-baik saja,sebaiknya kita segera kembali ke desa." Ucap Reyhan akhirnya.

Yani mengangguk setelah itu masuk ke dalam mobil bersama Reyhan.