webnovel

3. Ratu Baru Pembawa Malapetaka

Setelah dua puluh tahun berlalu, kerajaan Pringsewu hanya di perintah oleh Raja Kamandanu, tanpa adanya seorang istri atau Ratu yang mendampinginya ,kerajaan di nilai ada yang kurang ,karena ketika dulu Dewi Larasati masih hidup, kerajaan mengalami kemajuan yang pesat, sang Ratu juga ikut andil terhadap kepemimpinan sang Raja. Maka dari itu semua staf istana menyarankan agar sang prabu menikah lagi. Tapi bagaimana dengan perasaan sang prabu yang setia pada Dewi Larasati sampai mati? Akhirnya dengan terpaksa ,sang Prabu harus menikah lagi agar bisa mengisi kekosongan kursi Ratu, sekali lagi Prabu Kamandanu dihadapkan pada pilihan yang sulit, yaitu harus memilih kesetiaan cinta atau kepentingan rakyat dan sebagai Raja yang baik sang Prabu harus mementingkan kepentingan rakyatnya. Calon Ratu tidak boleh dari seorang putri yang usianya masih belasan tahun, calon Ratu harus dari kalangan selir atau Ratu agar usianya setara dengan prabu Kamandanu, tak hanya cantik, peserta di uji kecerdasannya oleh staf istana kerajaan, seleksi itu meliputi kecerdasan, emosional dan kewibawaan di berbagai aspek kepemimpinan. Sayembara di hadiri oleh selir dan Ratu yang datang dari berbagai daerah, peserta rata-rata ditinggal mati oleh Rajanya.

"Teng...teng...teng....!hadirin sekalian, para Ratu dan selir calon istri Prabu Kamandanu, tes akan segera dimulai ,harap berjejer sesuai nomer urutan masing-masing," ucap staf istana.

Akhirnya sayembara pemilihan Ratu itu dimenangkan oleh seorang selir yang bernama Dewi Ambiwati, selir itu mempunyai seorang putri juga, nama putri itu adalah Putri Galuh, tetapi usianya lebih tua dari putri Sekarwati, jadi nanti Putri Galuh adalah kakak tiri Putri Sekarwati. Dalam sayembara ini Dewi Ambiwati ternyata menggunakan cara licik untuk menang, sebab dia bersekongkol dengan dukun gelap gelapnya kegelapan, kekuatan dukun itu bersumber dari Buto ijo di alas ilusi, Alas ilusi sendiri sangat mengerikan, setiap manusia yang masuk tidak akan bisa kembali lagi, ketika bertemu buto ijo ,alas ilusi dilapisi hutan lapis ke 7,dan setiap hutan dijaga oleh berbagai siluman.

Prabu Kamandanu dan Dewi Ambiwati akhirnya resmi menikah, dan Putri Galuh menjadi kakak tiri Putri Sekarwati. Tetapi dalam hati Prabu Kamandanu cintanya hanya untuk mendiang istrinya Dewi Larasati, tetapi karena tuntutan rakyat untuk menikah terpaksa Prabu harus menuruti permintaan rakyatnya, agar ekosistem kerajaan tetap berjalan dengan adanya sang Ratu. Prabu kamandanu dan rakyatnya menilai cara kerja Ratu Ambiwati tak sebagus Dewi Larasati, tapi setidaknya ekosistem kerajaan terbantu dengan adanya Ratu baru.

Suatu hari muncul kabar seorang pangeran dari kerajaan Semeru sedang mencari permaisuri, Pangeran itu bernama Pangeran Arya Wiguna, Pangeran memiliki wajah yang tampan, ahli bela diri dan mempunyai kesaktian yang tinggi. Mendengar kecantikan Putri Sekarwati pangeran Arya berniat untuk mempersunting Putri Sekarwati.

"Tuan putri, ada surat untukmu dari Pangeran Arya Wiguna, pangeran dari kerajaan Semeru," kata staf istana sambil memberikan surat.

"Baik, tapi sebelumnya saya belum mengenal pangeran itu," jawab Putri Sekarwati.

"Jika Tuan Putri mengizinkan, pangeran itu akan datang ke Istana ini untuk menemuimu," jawab staf istana.

"Saya akan membaca isinya terlebih dahulu, pesan balasan akan segera kutulis dan tolong segera kirimkan balik pesan dari saya," kata Putri Sekarwarti.

"Baiklah tuan putri," jawab staf istana.

Surat dari pangeran itu isinya ingin berkenalan dan mempersunting Putri Sekarwati, tanpa pikir panjang putri Sekarwati memberikan kesempatan kepada Pangeran Arya untuk datang menemuinya di Istana.

"Sampaikan pesan saya kepada pangeran itu, ini suratnya," ucap Putri Sekarwati.

"Baik Tuan Putri, akan saya kirim balik kepada pangeran," jawab staf istana sambil pergi mengirimkan surat.

Keesokan harinya Pangeran Arya  datang ke istana Pringsewu untuk menemui Putri Sekarwati. Pangeran membawa kuda dan dikawal oleh beberapa prajurit dan staf istana.

"Teng...teng...teng! Pangeran Arya dari Kerajaan Semeru akan masuk," kata staf istana kerajaan.

Putri Sekarwati bertemu dengan Pangeran Arya di taman kerajaan, tak hanya Pangeran yang memiliki perasaan yang sama dengan Putri Sekarwati, sang putri juga memiliki rasa suka terhadap pangeran, mereka bertemu dan saling mencintai dan mereka juga sering bertemu di istana masing-masing, Padahal selama ini banyak dari kerajaan tetangga yang ingin melamarnya, tetapi Pangeran Arya adalah pilihan hatinya. Tetapi suatu hari ada salah paham di antara mereka. 

"Dinda sekarwati?," ucap Pangeran Arya.

"Kenapa kanda," jawab Putri Sekarwati.

"Saya cemburu dengan laki‐laki yang terus bersamamu, dia siapa dinda," ucap Pangeran Arya.

"Laki‐laki siapa kanda, hanya kanda yang dinda cintai, tidak ada laki‐laki lain," jawab putri Sekarwati.

"Baiklah saya akan membawamu kepada laki‐laki selingkuhanmu" ucap Pangeran Arya.

"Silakan kanda, jika hamba bersalah karena berselingkuh, hamba siap di hukum kanda," jawab Putri Sekarwati.

Dengan hati yang kesal Pangeran Arya menyeret Putri Sekarwati kepada laki‐laki yang di duga selingkuhan Putri Sekarwati.

"Ini...!,siapa laki-laki ini dinda, engkau selalu bersamanya, ini selingkuhanmu?," kata Pangeran Arya.

"Ha...ha...ha...ha...!," tawa Putri Sekarwati.

"Dinda kenapa engkau tertawa, jelaskan padaku, siapa laki‐laki selingkuhanmu itu," kata Pangeran Arya.

"Kanda ini lucu sekali, laki-laki yang kau tuduh selingkuhanku ini adalah Bapak kandungku, Dia adalah Prabu Kamandanu dan raja di Kerajaan Pringsewu, hamba lupa memperkenalkannya kepadamu kanda, ketika engkau kesini Romo sedang pergi," jawab Putri Sekarwati.

"Apa?...Tidak mungkin dinda Romomu semuda ini, bahkan kulitnya masih kencang dan rambutnya tidak ada uban sama sekali,"kata Pangeran Arya.

"Ceritanya panjang Kanda, intinya keadaan Romo yang tidak bisa tua ada kaitannya dengan ibuku," jawab Putri Sekarwati.

"Oh...maafkan aku dinda, cintamu memang tulus kepadaku," kata Pangeran Arya.

"Ha...ha...ha...ha...!Pangeran mau bersaing ketampanan denganku, huh?," kata Prabu Kamandanu.

"Tidak Romo prabu, maafkan hamba telah berburuk sangka, ha...ha...ha...ha!," jawab Pangeran Arya juga sambil tertawa.

"Ketika aku dan putriku pergi bersama banyak yang mengira kami adalah sepasang kekasih, padahal hubungan  kami adalah bapak dan anak, karena fisikku yang tidak bisa menua," ucap Prabu Kamandanu.

Atas kejadian itu ke tiganya tertawa terbahak-bahak, antara bapak, anak dan calon menantu akhirnya saling akrab satu sama lain. Tetapi di tengah kebahagiaan mereka ada yang tidak bahagia melihat mereka bersama, yaitu Putri Galuh dan Ibunya Dewi Ambiwati, diam‐diam Putri Galuh mencintai Pangeran Arya, tetapi kenapa Pangeran malah jatuh cinta pada saudara tirinya. Dan yang ke dua sifat dengki Dewi Ambiwati kepada Putri Sekarwati, karena selama ini Prabu Kamandanu di nilai pilih kasih terhadap mereka, Prabu selalu memberikan kasih sayang lebih terhadap Putri Sekarwati daripada istri dan anak tirinya, alasan inilah yang membuat Dewi Ambiwati dan Putri Galuh menyimpan rasa dengki terhadap Putri Sekarwati. Malah suatu saat mereka berdua berniat untuk menyingkirkan Putri Sekarwati.

Bersambung.

Next chapter