1 Awal pernikahan

Lian Meyleen, seorang gadis yang berusia 18 tahun. Karna sebuah kecelakaan Lian Meyleen terjatuh kedalam Danau Yang cukup dalam dan akhirnya mengalami perpindahan waktu yang menurutnya tidak bisa, yakni berada di zaman Kekaisaran Dinasti Chen. Lian Meyleen bertransmigrasi ke dalam tubuh seorang nona muda pertama Guo Lian Mei-yin dari kediaman perdana menteri Guo.

.

.

.

Siang itu di kediaman rumah perdana menteri Guo. Seorang pelayan wanita masuk ke dalam tempat tinggal Lian Meyleen atau sekarang kita panggil saja Lian Mei-Yin membawa nampan makan siang untuk nona-nya.

" Nona pertama, makan siang sudah siap" Ujar Du, pelayan perempuan paruh baya yang sudah sejak kecil mengurus Lian Mei-Yin.

" Sudah berapa kali aku bilang untuk memanggilku dengan sebutan nama saja saat kita cuma berdua. Kau mau aku hukum? " ucap Lian Meyleen yang kini namanya berubah menjadi Lian Mei-Yin itu kesal.

"Mohon Ampun no- eh maksudnya Yin'er, " ujar pelayan Du gemetar ketakutan.

"Yah sudah, ayo sekarang temani aku makan bersama bibi Du," ajak Mei-Yin kepada pelayan setianya itu untuk makan bersama siang itu.

.

.

.

Halo semuanya, nama asliku Lian Meyleen, sebenarnya aku berasal zaman modern tahun 2025 dan bukan dari Zaman ini. Awal mulanya sebelum aku berada zaman aneh ini. Saat itu aku sedang pergi mendaftar masuk ke Universitas terbaik di kotaku akan tetapi, pada saat aku melewati jalan dekat Danau ada sebuah mobil yang melaju kecang ke arahku. Aku mencoba menghindari mobil yang melaju cepat itu dan kemudian tiba-tiba saja tergelincir jatuh kedalam Danau dan tenggelam kemudian tau-tau aku sudah terbangun berada disini, di dunia antah berantah dengan jiwaku yang terjebak didalam tubuh nona muda pertama keluarga perdana menteri Guo yang entah kapan nama dan wajahnya hampir mirip denganku yang berasal dari zaman modern ini.

Guo Lian Mei-Yin, adalah nama Putri pertama perdana menteri Guo dan nama itu yang Lian Meyleen pakai saat berada zaman Kekaisaran tempatnya saat ini berada.

.

.

.

Guo Lian Mei-Yin dan pelayan Du makan dengan hikmat siang itu, mereka makan siang dengan beberapa bakpao yang sudah disiapkan koki keluarga Guo. Makanannya yang sebenarnya tidak layak untuk seorang putri tertua kaum bangsawan dan makanan itu juga tidak membuatnya kenyang khususnya untuk Lian Meyleen .

Setelah makan siang usai, Guo Lian Mei-Yin pergi keluar dari kamarnya untuk sejenak melihat pemandangan taman di dekat paviliunnya, tempat tinggalnya saat ini. Saat membuka pintu paviliunnya Guo Lian Mei-Yin, melihat Cefei ayahnya dan saudari tirinya, Guo Xia Fei dan Guo Huanran yang sedang berjalan ke arah paviliun tempat tinggalnya.

Sepasang Ibu dan anak itu menatap mencemooh ke arah Guo Lian Mei-Yin.

" Ada apa kalian kemari ?" tanya Guo Lian Mei-Yin ketus saat melihat ibu dan anak itu berada di depan paviliunnya. Lian Meyleen muak melihat ibu dan anak itu yang selalu saja menghina bahkan menganiaya pemilik tubuh yang sekarang ini ia tempati hingga meninggal.

Setelah beberapa hari tinggal di zaman ini, Lian Meyleen mengerti bahwa kedua perempuan di depannya itulah yang sebenarnya telah membunuh nona pertama Guo secara perlahan dan Lian Meyleen berniat membantu membalaskan dendam Nona pertama Guo itu kepada mereka sebagai imbalan terimakasihnya karena jiwanya kini  menempati raga nona pertama Guo. Begini-begini Lian Meyleen di zaman modern bisa ilmu bela diri dan juga bisa ilmu pengobatan Tiongkok karena sejak kecil semua itu sudah diajarkan oleh keluarganya kepadanya.

" Berani sekali, kau berkata seperti itu kepada ku!" Hardik Guo Xiafei marah karena Guo Lian Mei-Yin sudah mulai sangat berani melawan kepadanya setelah ditemukan di dasar danau beberapa hari yang lalu.

"Jangan lupa aku nyonya rumah disini, seharusnya kau memberi hormat kepada ku" tekannya lagi menunjukkan posisi yang Guo xiafei duduki di rumah perdana menteri Guo

"Kau cuma cifei ayahku yang diangkat jadi furen, sedang kan aku seorang DI keluarga Guo. Putri sah yang dilahirkan oleh istri sah ayahku, seharusnya  kamulah yang harus memberi hormat kepada ku " ujar Guo Lian Mei-Yin  melawan ibu tirinya itu . Gou Lian Mei-Yin sekarang bukanlah orang lemah yang muda tertindas seperti dulu, dia sekarang seorang perempuan yang akan melawan dan membalas siapa saja yang mencoba untuk menindasnya.

"Ibu, tenanglah " Guo Huanran mencoba menenangkan Guo xiafei yang sedang emosi kepada Guo Lian Mei-Yin. Gou Huanran mengingatkan ibunya itu tentang tujuannya sebenarnya datang ke paviliun Guo Lian Mei-Yin.

Gou Lian Mei-Yin Hanya memandang malas tak berarti kepada keduanya.

"Lihat putriku ini. Dia seorang perempuan cantik, bermartabat badannya harum dan sikapnya baik penuh dengan kelembutan tidak seperti mu perempuan jelek, kotor, dekil" ujar Guo Xiafei membanggakan putri Kandungnya itu didepan Guo Lian Mei-Yin dan memandang rendah ke arah Guo Lian Mei-Yin yang berpenampilan tidak layak seperti putri bangsawan pada umumnya.

Sedangkan Guo Huanran yang dipuji oleh ibunya tersipu malu-malu.

" Seharusnya putri ku ini yang menjadi istri pangeran, kenapa malah kamu yang dipilih oleh kaisar untuk menikah dengan pangeran kerajaan ?" Tanya Guo Xiafei dengki dengan segala yang di berkati kepada Guo Lian Mei-Yin.

" Ibu " Guo Huanran masih tersipu malu walupun dalam hatinya dia menyimpan kedengkian dan juga iri yang besar kepada Guo Lian Mei-Yin.

Guo Lian Mei-Yin yang dari tadi mendengarkan celotehan ibu tirinya itu  cuma memberikan tatapan datar sebagai bentuk responnya .  Sedangkan pelayan Du tertunduk diam berdiri disebelah nona pertamanya itu yang sedang beradu argumen dengan ibu dan saudara tirinya itu.

Gou Lian Mei-Yin Sudah mendengar kabar jika kaisar terdahulu memberikan dekrit pernikahan padanya dengan pangeran ke tiga Chen Jiacheng dan baru sekarang dekrit itu sampai kepadanya.

" Jangan salahkan aku, salahkan saja nasibmu sendiri kenapa tidak terlahir

dari keluarga pejabat pemerintahan dan untuk mei-mei salahkan saja ibumu karena terlahir dari keluarga biasa " Guo Lian Mei-Yin mengejek keduanya dan juga nasib mereka yang memang berasal dari keluarga biasa, tidak seperti ibunya yang merupakan Putri jendral perang pada zaman Kekaisaran terdahulu.

Beberapa saat kemudian para pelayan istana dari Wangfu pangeran ketiga- Chen Jiacheng datang ke Paviliun Guo Lian Mei-Yin. Mereka berbaris dan membungkuk untuk memberikan penghormatan ke Guo Lian Mei-Yin yang merupakan Calon Wangfei mereka.

" Nubi memberi Salam kepada nona pertama, salam istri perdana menteri salam nona kedua. " Para pelayan istana itu serempak memberikan salam. Kemudian maju seorang wanita tua yang merupakan kepala pelayan istana .

" Salam Nona pertama, Hamba mama dari kediaman pangeran ketiga. Hamba di tugaskan yang mulia untuk segera mendandani nona pertama hari ini dan membawa nona pulang ke rumah pangeran untuk diadakan pernikahan . Ujar kepala pelayan perempuan itu paruh baya itu .

" Apakah nyonya perdana menteri datang kesini untuk mengantarkan calon istri pangeran ? tanya pelayan itu saat melihat Istri perdana menteri Guo.

" Hahaha, saya kemari cuma memberi wejangan kepada putriku ini ,mama " jawab Guo Xiafei tersenyum berbohong.

"Kamu bisa membawa nona pertama sekarang" katanya lagi. Lalu Guo Xiafei pergi bersama Guo Huanran meninggalkan mereka di paviliun itu dengan penuh iri hati.

Para dayang dari kediaman pangeran pun segera merias Guo Lian Mei-Yin secantik mungkin sebagai pengantin wanita pangeran ketiga .

.

.

.

Upacara pernikahan berlangsung saat sore hari dan acara tersebut berjalan dengan lancar.  kini Guo Lian Mei-Yin sekarang resmi menjadi istri sah pangeran ketiga Chen Jiacheng dan berubah statusnya dari Nona pertama keluarga Guo menjadi Wangfei atau putri ketiga. Setelah acara pernikahan selesai Guo Lian Mei-Yin langsung di boyong ke kediaman pangeran ketiga dengan mengunakan tandu pernikahan, sedangkan pangeran Chen Jiacheng mengendari kudanya dengan sama-sama masih memakai baju pernikahan. Mereka Melewati jalan umum sehingga banyak masyarakat yang menyaksikannya. Ada yang memberikan doa kepada pengantin baru itu ada juga yang bergosip jika pengantin wanitanya merupakan wanita jahat, sombong dan tidak pantas untuk menjadi istri pangeran ketiga yang merupakan seorang jendral perang kekaisaran dinasti Chen.

Di dalam Wangfu pangeran ketiga  di malam harinya.

Guo Lian Mei-Yin sekarang berada di dalam kamar pengantin dia menunggu suami barunya itu untuk masuk kedalam kamar mereka.

" Akhirnya aku bisa keluar juga dari rumah itu dan sekarang aku juga setelah ini harus keluar dari rumah ini  dan pergi jadi pengembara mengelilingi dunia ini sekaligus mencari informasi agar aku bisa kembali ke masa depan" guman Guo Lian Mei-Yin ( Lian Meyleen ) pelan sambil merencanakan sesuatu agar bisa kembali ke jaman tahun 2025

Srekk!!

Pintu kamar pengantin baru itu dibuka oleh seorang, terlihat pangeran Ketiga masuk kedalam kamar itu.

"Putri ini memberi Salam kepada Pangeran"  ujar Chen Lian Mei-Yin karena sudah menikah marga keluarga pun harus diubah mengikuti marga keluarga suaminya.yang tadinya Guo Lian Mei-Yin sekarang setelah menikah menjadi Chen Lian Mei-Yin. Sambil menundukkan kepalanya sedikit setelah melihat suami barunya itu masuk kedalam kamar pengantin mereka

"Hmm. . . Sekarang putri lebih baik istirahatlah dulu aku masih banyak laporan yang yang harus aku kerjakan " ujar pangeran ketiga Chen Jiacheng menyuruh istri barunya itu untuk beristirahat lebih dahulu.

" Baik  yang mulia " Jawab Chen Lian Mei-Yin.

Pangeran ketiga pun berlalu begitu saja dari kamar setelah menyuruh Lian Mei-Yin untuk beristirahat tanpa harus mendengar jawaban dari istri yang baru dinikahinya itu

Pangeran ketiga, Chen Jiacheng pergi keruang kerjanya disana dia di sambut oleh pengawal setianya- Shen Ji.

" Sen-ji, suruh seseorang secepatnya untuk selidiki tentang nona Guo itu lebih lengkap " titah pangeran kepada pengawalnya itu.

"Laksanakan yang Mulia"  ujar pengawal itu sambil memberi hormat .

Pangeran Ketiga Chen Jiacheng itu mengira jika, Istri barunya itu seorang mata-mata yang dikirim oleh Permaisuri untuk memata-matai dirinya dikediamannya sendiri dan dia tidak suka bila ada mata-mata berada di dekatnya. Padahal yang sebenarnya mereka menikah bukan karena permaisuri tapi karena pesan dekrit Kaisar terdahulu-kakek Chen Jiacheng yang ingin menikahkan cucu kesayangan itu dengan keluarga jendral Murong ( kakek Lian Mei-Yin dari pihak Ibu)

Keesokan pagi nya, Chen Lian Mei-Yin bangun pagi sekali karena dibangunkan oleh pelayan setianya- Du yang dia bawa dari kediaman perdana menteri Guo. Saat ini Chen Lian Mei-Yin menikmati Sarapan pagi nya dengan hikmat dengan berbagai hidangan yang mewah yang tentunya berbeda dengan hidangan yang diberikan oleh pelayan di keluarga Guo kepadanya. Setelah sarapan ia bersama pelayan nya itu pergi menemui pangeran ketiga Chen Jiacheng untuk memberi salam sebagimana yang dilakukan oleh pasangan bangsawan pada umumnya yang baru menikah. Pelayan Du menyarankan untuk membawakan pangeran kudapan tapi Chen Lian Mei-Yin menolak saran itu. Buat apa repot-repot segala pikir Chen Lian Mei-Yin yang tak mau repot-repot untuk mengambil hati suaminya itu.

Pengawal pangeran ketiga yang berjaga didepan pintu ruang kerja Pangeran Segera membukakan pintu masuk untuk Chen Lian Mei-Yin setelah melihat kedatangan Chen Lian Mei-Yin - wangfei mereka . Chen Lian Mei-Yin segera masuk ke ruangan tempat kerja Chen Jiacheng-suaminya berada dan juga mengucapkan terima kasih kepada pengawal.

Dilain pihak Pangeran ketiga Chen Jiacheng masih berkutat dengan laporan-laporan di tangannya. dia hanya melihat sekilas kedatangan istrinya itu setelah diumumkan oleh penjaga didepan pintu.1

" Yang mulia, putri ini memberi salam kepada pangeran semoga panjang umur ." Kalimat pertama yang diucapkan Chen Lian Mei-Yin saat memasuki ruangan kerja pangeran ketiga-suaminya.

" Silahkan duduk temani Ben wang disini "ucap Chen Jiacheng dengan wajah datarnya menyuruh Lian Mei-Yin duduk di kursi di depan meja kerjanya. Pangeran ketiga Chen Jiacheng menatap istri barunya dengan tenang sambil memindai sedangkan Lian Mei-Yin memasang wajah cengo karena suami barunya itu malah menyuruhnya untuk duduk menemaninya bekerja dan sekarang suami barunya itu malah menatapnya seakan ia seorang penjahat.

Chen Lian Mei-Yin mengetuk-ngetuk meja tidak sabar dengan jarinya karena pangeran ketiga itu masih menatapnya dengan sorot mata yang seperti memindai dirinya.

" Ekhem.. " Chen Lian Mei-Yin berdehem untuk menghentikan tatapan dari suaminya itu kepadanya.

"Apa yang mulai memiliki pertanyaan kepadaku, katakan saja sekarang kepadaku ?" Tanya Chen Lian Mei-Yin tak sabar dan juga risih dengan cara menatap pangeran ketiga Chen Jiacheng itu kepadanya.

"Hn, tak ada. Ben Wang hanya ingin menatap istri cantik Ben Wang " jawab Chen Jiacheng dengan masih menatap Chen Lian Mei-Yin secara intens .

Chen Lian Mei-Yin hanya bisa mengeram frustasi didalam hati mendengar ucapan pangeran ketiga Chen Jiacheng. Padahal dia hanya ingin basa basi saja sebentar lalu pergi. kenapa pria itu membuat nya ikut ribet harus terjebak didalam satu ruangan. Pangeran, Chen Jiacheng melanjutkan pekerjaannya memeriksa kembali laporan yang masih belum selesaikannya . Ia mendiamkan Chen Lian Mei-Yin dan fokus kepada laporan yang dikerjakan.

Suasana hening melanda keduanya  membuat Chen Lian Mei-Yin cepat merasa bosan dan mengantuk berada diruangan yang sama dengan Chen Jiacheng, sesakali dia menguap dan menutup matanya dan akhir Chen Lian Mei-Yin pun terjatuh tidur tak mampu menahan rasa kantuknya itu. Ia tertidur sambil menumpu kedua tangannya di meja sebagai batalan kepalanya.

Tak terasa hingga tiga jam kemudian Pangeran ketiga Chen Jiacheng menyelesaikan laporan-laporannya. Pangeran ketiga itu meletakkan pena tulisnya kemudian menatap kearah Istrinya yang sejak tiga jam tadi tidak bersuara dan ternyata Chen Jiacheng mendapati Chen Lian Mei-Yin istrinya itu sedang pulas tertidur. Pangeran Ketiga memandangi wajah istrinya itu sebentar lalu dia menyentil jidat lebar milik Lian Mei-Yin sehingga membuat empunya terbangun sambil memegangi jidatnya yang sakit.

" Awh sakit, "seru Lian Mei-Yin kaget terbangun sambil memegangi jidatnya yang terasa sakit, Kepalanya masing pusing karena bangunan dengan cara seperti itu.

" Ekhem!! " deheman pelan pangeran ketiga Chen Jiacheng memaksa segera menyadarkan Lian Mei-Yin dari rasa kantuknya dan juga rasa sakit Kepalanya .

"Ini pasti elo kan yang nyentil jidat gue " tuduh Lian Mei-Yin kesal sambil menunjuk-nunjuk pangeran ketiga Chen Jiacheng. Dan secara tidak sadar Lian Mei-Yin mengunakan bahasa yang sering digunakan di zamannya dulu.

" Elo? Gue? apa itu pangeran ini tidak mengerti?" tanya  pangeran ketiga Chen Jiacheng karna baru mendengar kalimat yang diucapkan oleh Lian Mei-Yin.

" Maksudku pasti pangeran kan yang menyentil jidat ku ini " segera Lian Mei-Yin mengubah kalimatnya karna dia tadi mengunakan bahasa dari dunia modern. dan pastinya pangeran ketiga itu tidak akan mengerti bahasanya.

Pangeran ketiga Chen Jiacheng paham langsung menatap istrinya- Lian Mei-Yin dengan tajam.

"Pangeran ini menyuruh mu untuk menemani Pangeran disini dan kamu malah tidur disini. Anggap saja itu bentuk hukuman karna kamu melanggar perintahku" Ucap pangeran ketiga itu membela dirinya.

"Aku bosan disini karna cuma harus melihat anda bekerja dengan laporan-laporan kertas-kertas itu selama itu. Seharusnya pangeran Ketiga membiarkan aku pergi setelah pagi tadi aku kesini." Lian Mei-Yin berbalik marah tidak terima karna disalahkan dalam hal ini.

Keduanya pun beradu pandang dengan tajam dan karena rasa kesalnya kepada pangeran ketiga, Lian Mei-Yin segera berdiri beranjak dari tempat duduknya dan menginjak kaki pangeran dan lalu cepat-cepat pergi dari ruangan itu segera mungkin takut dihukum oleh pangeran ketiga karena sudah menginjak kaki seorang pangeran. Sedangkan Pangeran ketiga Chen Jiacheng meringis pelan karna kakinya di injak istrinya itu. Baru hari pertama menikah sudah seperti ini apalagi kalau sudah setahun mereka menikah nanti .

"Ck !" Pangeran ketiga Chen Jiacheng kesal dengan perbuatan Lian Mei-Yin.

Lian Mei-Yin pergi dari ruang kerja pangeran ketiga dengan perasaan dongkol. Dalam hati Lian Mei-Yin menyumpah serapahi suaminya itu dengan mengabsen segala jenis keluarga hewan Yang ada di kebun binatang di zaman modern.

Karena Lian Mei-Yin masih belum hafal Wangfu pangeran ketiga, akhirnya Lian Mei-Yin memutuskan pergi ke sebuah taman yang berada di dekat paviliun kediamannya. Disini Lian Mei-Yin tidak tinggal satu atap dengan pangeran ketiga karna mereka memiliki ruangan masing-masing walaupun keduanya Sudah menikah.

Lian Mei-Yin menikmati keindahan bunga yang berada di taman paviliunnya.

" Aku berjalan kesini saja rasanya sungguh capek sekali. Sepertinya aku harus melatih tubuh ini agar bisa menjadi Kuat"  Lian Mei-Yin bermonolog sendiri. Nafasnya sedikit ngos-ngosan karena dia tadi berjalan cepat sedikit berlari untuk menghindari Pangeran ketiga Chen Jiacheng yang tampak marah kepadanya karena sudah lancang menginjak kaki sang pangeran

Dan dimulai latihan fisik Lian Mei-Yin di taman itu dengan Shut up ,push up dan lari mengelilingi taman itu dengan semangat dan sedikit melupakan kekesalannya terhadap pangeran ketiga.

avataravatar
Next chapter