25 25. Kota Kelahiran

Beberapa hari ini pikiran dan tenaga Aira benar - benar terforsir karena dia ingin bimbingan skripsinya segera terselesaikan dan pulang Ke kota kelahirannya untuk menemui mama tercinta yang sudah sangat dia rindukan

sama halnya dengan Aira, Tama juga jadi sering lembur menuntaskan pekerjaan kedepannya karena dia ingin menemani Aira menemui sang mama sekaligus berniat untuk melamarnya, tak lupa kakek juga akan ikut serta

seminggu berlalu akhirnya kesibukan Aira dan Tama bisa selesai sesuai rencana

seusai menandatangani dokumen pembukaan hotel dikota G Tama menekan tombol interkom menyuruh Roni untuk datang keruangannya

tok tok tok

" masuk "

Roni segera masuk dan berhadapan dengan Tama

" Bos memanggil saya "

" Ron, 3 hari kedepan kosongkan jadwalku " titah Tama

" baik Bos " jawab Roni yang sudah mengetahui kemana Bosnya akan pergi beberapa hari kedepan

" kamu cek semua material yang dibutuhkan untuk pembangunan hotel di kota G dan segera hubungi orang desain laporkan padaku " perintah Tama dengan tegas

" siap Bos, segera laksanakan "

Tama mengangguk dan memberi isyarat dengan tangannya agar Roni segera keluar untuk menyelesaikan tugasnya

Roni segera undur diri dari hadapan Bos nya yang beberapa bulan ini sering tersenyum dan tidak kaku lagi

Tama merogoh saku jas untuk mengambil handphone dan segera melakukan panggilan

" sayank aku kangen " seru Tama

" besok kan kita ketemu yank " suara dari seberang telfon

" siapa bilang kita akan ketemu besok "

" maksudnya apa yank " tanya Aira heran sambil mengangkat alisnya

" pulang dari kantor aku kesini kita makan malam bersama diluar ya "

" akh males yank, makan malam diapart aku aja ntar aku masakin yang enak deh mmm sama aku buatin chese cake mau ?"

" ya udah, ok mau banget asal bersama kamu "

" yeee mulai deh gombalnya keluar "

" beneran sayank gak ngegombal kok, ya udah tunggu aku ya sayank bentar lagi aku datang, bye sayangku "

" bye sayank"

Tama memutus sambungan telpon dan tersenyum gembira karena sebentar lagi akan bertemu Aira yang sudah beberapa hari ini tidak dia temui

*****

Aira bernapas lega karena skripsinya benar - benar telah selesai bahkan sidang yang berjalan alot bisa dia lalui dengan lancar tinggal menunggu yudisium dan wisuda

' terimakasih ma, semuanya berjalan lancar berkat doa dan dukungan mama ' monolog Aira

Aira bersama ketiga temannya sore ini pulang bareng dan mampir ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan dan buah - buahan

usai berbelanja Aira dan teman - temannya berpisah menuju tempat tinggal masing - masing, Aira menolak saat mau diantar oleh Mira karena dia kasian pada Mira yang sudah sangat kelelahan dan menyuruhnya untuk pulang terlebih dahulu

Aira memesan taxi online, tak butuh waktu lama taxi datang

" atas nama nona Aira " sapa sang sopir

" betul pak " jawab Aira

" kemana non " tanya sang sopir kembali

" jalan xy pak "

" baik non "

sang sopir segera melajukan mobil dengan kecepatan sedang, kebetulan jalanan agak macet karena jam pulang kantor

hampir satu jam Aira sampai diapartemen, dia segera turun dan memberikan ongkos taksi pada pak sopir dan tidak lupa sambil mengucapkan terimakasih

sesampainya didalam apartemen Aira segera merebahkan diri disofa dan terlelap

kring..... kring....

suara handphone Aira membangunkannya dari alam mimpi, dia segera merogoh tas untuk mengambil handphone dan menerima panggilan, masih setengah sadar dia mendengarkan sang penelfon berbicara dan menjawabnya

*****

Aira telah selesai membuat kue kemudian lanjut memasak beberapa menu makanan seperti gurami bakar, ayam cryspi dan udang saos tiram, tak lupa juga ada sayur, jus jeruk dan salad

setelah semua tersaji dimeja, Aira melihat jam didinding sudah menunjukkan pukul 18.30 dia segera bergegas masuk kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian, dia memakai dress selutut berwarna nude dengan aksen pita dipinggangnya tak lupa make up natural ia poleskan diwajah mulusnya yang menambah aura kecantikannya.

" siapkan mobil 5 menit lagi saya akan turun " titah Tama melalui panggilan interkom pada sopir perusahaan

" siap tuan "

sesampainya diloby Tama segera menuju ke mobil yang sudah disiapkan untuknya, dia langsung menstater dan melajukannya dengan kecepatan tinggi karena dia tidak ingin terlambat keapart Aira

sampai diapartemennya Tama segera memarkirkan mobil dan melangkah ke lift yang kebetulan kosong

Ting

Tama langsung menekan password dan pintupun terbuka, dia menaruh tas disofa kemudian masuk kamar mandi membersihkan diri

di dalam walk in closet Tama masih bingung memilih pakaian yang cocok untuk makan malam bersama kekasih hatinya

setelah memakan waktu 10 menit akhirnya dia memantapkan pilihan pada kemeja berwarna biru laut yang digulung sampai siku dipadukan dengan celana biru dongker, tak lupa sepatu pantofel warna hitam mengkilat menambah aura ketampanan Tama membuat cewek manapun yang melihatnya pasti akan jatuh hati.

'sudah pas dan ganteng, pasti Aira akan semakin jatuh hati padaku' monolog Tama sambil tersenyum

Tama keluar dari apartemennya dengan setengah berlari menuju mobil sport miliknya dan melajukannya ke apart Aira. jalanan malam ini agak lengang sehingga mempercepat Tama sampai tujuan

Ting tong

mendengar bel apartemennya berbunyi Aira segera keluar kamar

' ahhh pasti dia yang datang ' suara hati Aira

Aira segera membuka pintu apartemen dan mendapati Tama sedang tersenyum manis padanya, Aira membalas senyuman Tama, manik mereka saling bertemu dan saling mengagumi penampilan pasangannya

" kamu cantik sekali malam ini sayang " ucap Tama sambil membelai pipi mulus Aira

" kamu juga ganteng banget hari ini sayang " balas Aira sambil menangkup wajah Tama

Aira menggandeng tangan Tama mempersilahkannya masuk menuju meja makan.

" waaah sayank ini beneran kamu sendiri yang masak "

" iya, ayo duduk kita mulai makan malamnya "

" hmmm "

Aira mengambil piring Tama mengisinya dengan nasi dan lauk kemudian menaruhnya didepan Tama, Aira juga melakukan untuk dirinya sendiri

mereka makan dengan hening mungkin karena sama - sama sudah merasa sangat lapar. setelah menghabiskan semua hidangan Aira membereskan meja makan dan mencuci piring kotor, Tama yang hendak membantu dicegah oleh Aira

" sayang malam ini kita kerumah kakek dan menginap disana "

" kenapa harus menginap segala "

" Q mau memberitahu kakek mengenai rencana ku yang akan datang kerumahmu menemui mamamu untuk melamarmu, kamu sudah bicara sama mamamu kan mengenai ini "

" rencananya sih bentar lagi aku mau ngomong sama mama " Aira segera melepas sarung tangan dan mengambil ponsel dimeja kemudian melakukan panggilan pada mama

" halo mama, apa kabar, mama sedang apa ? "

" baik sayank, mama lagi nonton tv, kamu sendiri apa kabar ?"

" eum baik mamaku sayank, mah aku mau ngomong nih sama mama "

" iya ngomong aja sayangnya mama "

" tugas akhirku sudah selesai dan rencananya besok sore aku mau pulang kerumah sama temenku "

" benarkah sayank...mama seneng dengernya, mama tunggu ya dan ingat hati - hati dijalan ya nak "

" iya mamaku yang cantik, selamat bersantai mama...muaach "

" iya sayanknya mama "

Tut Tut Tut

sambungan telpon terputus, Tama yang juga ikut mendengar percakapan antara mama dan anak ikut tersenyum

" kamu kalau telponan sama aku kog gak pakai cium jauh sayank " celetuk Tama sambil cemberut

" ahhh mulai deh ngambek... cup " Aira segera mengecup bibir Tama sekilas untuk meredakan amarah Tama. Tama tersenyum gembira karena calon istrinya ini bener - bener bisa meluluhkan kemarahannya

" ayo kita segera kerumah kakek, oiya kamu udah menyiapkan bajumu yang akan dibawa kan ?"

" udah kog, ayo keburu malem "

Tama menggandeng tangan Aira keluar dari apartemen menuju mobil, Tama membukakan pintu untuk Aira kemudian dia menyusul masuk dan memasangkan seal belt aira. Tama melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, hanya butuh waktu kurang lebih 45 menit sampailah mereka dihalaman rumah yang sangat luas dengan bangunan yang megah.

" ayo turun sayank " ucap Tama sambil membukakan pintu untuk Aira dan menjulurkan tangan untuk menggandeng Aira. para pelayan yang melihat kedatangan tuan mudanya segera membuka pintu utama dan mempersilahkannya masuk. bibi rosi tersenyum sumringah dan merasa bahagia karena Tama yang dia asuh sejak kecil baru pertama kali ini membawa seorang wanita yang cukup cantik dan baik

" bibi apa kabar, oh iya kenalkan ini Aira bi calon istriku "

" cantik " jawab Bi rosi

Aira dan bibi rosi saling berjabat tangan dan berkenalan

" duduklah nak, akan kupanggilkan kakek "

Tama dan Aira tersenyum sambil menganggukkan kepala

bibi rosi memberi tahu kedatanganTama pada kakek Wira diruang kerjanya, kakek Wira segera turun menemui cucu satu - satunya yang sudah lama tidak berkunjung dirumahnya sendiri

tak tak

suara langkah kakek membuat Tama dan Aira segera menoleh

" anak nakal kenapa kamu tidak memberi tahu kakek terlebih dahulu " ucap kakek sambil cemberut

Tama dan Aira segera menghampiri sang kakek dan mencium punggung tangannya

" maaf kek, acaranya dadakan " balas Tama

" kakek apa kabar ? " tanya Aira sambil tersenyum ramah

" baik cu...kamu sehat selalu kan cu "

" syukurlah, iya kek "

merakapun duduk diruang keluarga sambil menikmati teh hangat yang disuguhkan oleh bibi rosi beserta kudapannya.

" kek aku mau ngomong serius sama kakek " celetuk Tama

" hmmm, ngomong saja "

" kek rencananya besok sore aku mau ngajak kakek datang kerumahnya Aira menemui mamanya untuk melamar Aira "

" apa ! kenapa rencanamu dadakan apa kamu sudah mempersiapkan semuanya " geram kakek sambil memukul lengan Tama, ia tak habis pikir dengan ulah cucunya yang mengadakan acara serba mendadak

" aduh kakek apaan sih....,udah kek...kita kesana silaturahmi dan minta ijin tentang hubungan kami belum acara lamaran resmi " jawab Tama merajuk

" oke baiklah kakek akan ikut kalian tapi dengan satu syarat "

Tama dan Aira saling pandang mendengar ucapan sang kakek

" kenapa harus pakai syarat segala kek " heran Tama

" mau atau tidak "

" asal syaratnya gak susah "

" gampang, kalian harus tidur sini malam ini "

Tama dan Aira tersenyum dan hampir tertawa, kakek yang melihat senyum mereka merasa aneh, kakek meminta penjelasan pada Tama lewat isyarat mata

" aku memang mengajak Aira malam ini tidur sini kek, jadi gak usah kakek minta sebagai syarat pun aku dan Aira akan tidur sini...kami udah sama - sama capek "

kakek Wira yang mendengar kalimat Tama yang terakhir melotot dan sebelum kakek mengatakan sesuatu Tama mengerti maksud kakeknya

" kakek... kami capek karena aku lembur veberapa hari ini sementara Aira sibuk menyelesaikan skripsi dan sidang skripsinya "

" ohhh kirain kalian..... " belum sempat meneruskan kalimatnya, Tama segera memotong ucapan kekeknya

" kakek jangan mikir yang aneh - aneh "

kakek Wira tersenyum lebar karena Tama bisa menebak pikirannya

" kalaupun iya kakek seneng kog, kakek sudah pingin punya cicit "

blusss.... wajah Aira merona seketika, Tama yang menyadari langsung mengajak Aira masuk kekamar untuk istirahat

" kek kami mau tidur dulu, selamat malam kek " ucap Tama

Aira hanya menganggukkan kepalanya pada sang kakek

" hmmm " sang kakek tersenyum pada mereka berdua dan mempersilahkan keduanya memasuki kamar.

malam ini mereka tidur satu kamar, awalnya Aira menolak tapi Tama mengancam akan menghukumnya jika menolak permintaannya, akhirnya Aira pasrah...dia tidur diranjang sementara Tama tidur disofa

****

sorepun tiba....Tama, Aira dan kakek Wira sudah masuk kedalam mobil yang akan dikemudikan oleh supir pribadi kakek wira. diperkirakan mereka akan sampai ditempat tujuan pada pagi hari, mereka juga harus berhenti untuk makan dan lain sebagainya

avataravatar
Next chapter