1 1. Ungkapan Isi Hati

Disebuah Universitas ternama di Negara Berkembang, seorang gadis sedang berlari menuju ruang kelas karena waktu perkuliahan akan segera dimulai

Aira bangun kesiangan karena semalam mengerjakan tugas kampus yang menumpuk dan harus dikumpulkan hari ini juga

sampai dikelas ternyata Dosen Mata kuliah Management belum datang, Aira segera menuju ke kursinya dengan napas tersengal-sengal, Mira yang melihat temannya pun berkata

" tumben kamu telat Ra...biasanya paling disiplin"

" iya nih Mir, aku bangun kesiangan...baru tidur jam 02.00 karena nyelesein tugas "

" ohhh... untung Mr.Adam belum datang "

" hmmmm...bisa bisa aku kena Omelan kalo mata kuliahnya datang telat, mana killer nya minta ampyun dehhh😀"

tiba-tiba pintu terbuka menandakan Dosen datang

" wahhh panjang umur ya Ra...baru aja kita bicarain "

Aira tersenyum menanggapi kata-kata Mira

Pelajaran pun dimulai setelah Mr.adam mengucap salam pada semua mahasiswa dan mahasiswinya.

*****

Bel istirahat pun berbunyi

Aira dan Mira segera menuju kantin, saat menuju kantin mereka bertemu dengan Dio mahasiswa fakultas hukum yang sudah lama menaruh hati pada Aira, tapi sayangnya Aira cuek saja terhadap perasaan Dio

" apa kabar Ra..."

" baik "

Mira ikut menyela

" Jadi hanya Aira aja nich yang ditanyain kabarnya"

Dio hanya tersenyum sinis tanpa menatap Mira, Dio langsung menarik lengan Aira

" Ra maafin aku ya atas kejadian tempo hari"

" udah lah Di...aku udah melupakannya"

Dio pun tersenyum sambil menatap Aira lekat-lekat seolah ingin memeluk gadis tersebut dan tak akan melepaskannya

" ya sudah yuuk kita kekantin bareng-bareng "

Aira pun memanggil Mira untuk segara kekantin bersama

flash back

Disebuah pesta ulang tahun Aira datang bersama Mira, tak disangka Dio juga datang bersama dua orang temannya.

pesta tersebut adalah pesta temen Aira sejak SMP yang bernama Zizi, dia punya kakak laki-laki yang bernama Pramana dan pram ternyata teman dari Dio, mereka kenal karena sama-sama pebisnis.

" Aira..." Dio terkejut melihat kedatangan Aira, Dio tidak tahu kalau adik Pram adalah teman sekolah Aira

Aira hanya tersenyum tipis melihat Dio

" kamu kenal juga sama Zizi ya Di..."

" dia adiknya temenku Pramana, aku datang kesini diundang oleh Pram"

" ohhh..."

selang beberapa menit acara inti pun dimulai, peniupan lilin dan pemotongan kue

setelah acara inti selesai, semua yang hadir di pesta dipersilahkan untuk menikmati sajian dan kudapan yang telah tersedia

tepat saat Aira selesai menikmati kudapan yang, Dio datang menghampirinya

" Ra..aku ingin bicara sama kamu, kita bicara ditanam "

" ok " jawab Aira

Aira pun menyuruh Dio untuk menunggunya karena Aira mau pamit pada Mirna

" Ra ..aku mau ngomong serius sama kamu"

" iya silahkan " jawab Aira dengan wajah datar

" jujur Ra..aku menyukaimu sejak pertama kita bertemu, hatiku selalu tidak tenang memikirkanmu, semakin hari perasaanku semakin bertambah padamu Ra.. aku selalu merasa cemburu bila kamu bersama teman laki-lakimu"

Dio berkata sambil menatap wajah Aira dengan penuh sayang

" Di .. terimakasih atas kejujuranmu padaku, tapi maaf aku belum bisa menerima ini semua karena aku hanya menganggap kamu sebagai sahabatku seperti yang lainnya tidak lebih "

" tapi Ra...aku tidak mau kamu menganggap ku hanya teman, aku ingin lebih dari teman, mungkin aku sedikit memaksamu Ra...aku tidak ingin ditolak "

Aira kaget dan langsung menatap Dio dengan amarah, Aira segera melangkah untuk meninggalkan Dio, tapi masih tiga langkah Dio langsung menarik lengan Aira dan memeluknya, Aira memberontak

" lepasin aku Di...kamu benar-benar keterlaluan "

" aku gak akan lepasin kamu sebelum kamu Nerima cinta ku"

" apa kurangnya aku Ra... aku kaya, tampan bahkan banyak cewek-cewek di kampus yang mengejar-ngejar ku"

Aira segera melepaskan pelukan Dio dan berkata " itu mereka bukan aku"

tiba-tiba dari arah samping ada seorang pria asing yang memukul wajah Dio dengan keras sehingga menyebabkan Dio terjerembab dan mulutnya mengeluarkan darah akibat dari pukulan orang asing

Aira pun menjerit karena kaget

" stop ...hentikan "

pria asing itu pun berkata " aku menolongmu karena dia sudah memaksamu "

mendengar itu dia langsung bangkit dan berniat untuk memukul balik pria asing tersebut, tapi lengannya ditahan oleh Aira

" maaf anda jangan ikut campur urusan kami "

ucapan Aira membuat si pria asing bengong, karena dia dari tadi mengawasi gerak gerik Dio dan Aira

" maaf kalau begitu, saya permisi dan maaf sudah membuat anda terluka " ucap laki laki itu sambil memandang Dio yang menyeka darahnya dengan ibu jarinya, kemudian laki-laki itu segera meninggalkan taman

sementara Aira dan Dio terdiam beberapa detik dengan pikiran masing-masing

" Di..maafkan aku telah membuatmu jadi seperti ini "

" tidak apa-apa, justru aku yang harusnya minta maaf sama kamu karena sudah memaksakan kehendakku "

Dio pamit pulang pada Aira, sementara Aira segera menuju kembali ketempat acara untuk menemui Mira dan mengajaknya pulang

flash back end

avataravatar
Next chapter